SOSIOLOGI PETERNAKAN
OLEH:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
setiap kelancaran pada proses pembuatan laporan penelitian ini, serta terima kasih
tak terhingga kepada coordinator mata kulia Sosiologi Peternakan Dr. Ir. A.
M. Si., IPM, kepada coordinator praktek lapangan dan juga asisten Saya
materil.
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari
berbagai pihak yang dapat membangun penelitian ini menjadi lebih baik. Akhir
kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan
pembaca.
PENDAHULUAN
bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar
seperti sapi, kerbau, dan kuda, sedangkan kelompok kedua yaitu peternakan
hewan kecil seperti ayam, kelinci, dan hewan ternak lainnya ( Novianti, 2020).
pedesaan (rural sociology). Tapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama
hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan manusia di desa ditandai
hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku
industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya guna
perikanan dan juga kehutanan.Petani dalam pengertian yang luas mencakup semua
hewan, dan mikroba) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, petani juga
melibatkan pejabat atau pemimpin yang bertindak atas nama negara atau wilayah
negara lainnya, tergantung pada kondisi, budaya, dan nilai-nilai yang ada di
hukum di suatu wilayah. Jika dilihat dalam arti sempitnya, pemerintah adalah
badan atau lembaga eksekutif dalam negara misalnya presiden, gubernur, bupati
atau usaha pertukaran kecil, pedagang juga bisa di artikan orang yang dengan
moral relatif bervariasi yang berusaha di bidang produksi dan penjualan barang
dapat beroperasi secara individu atau sebagai bagian dari perusahaan atau bisnis.
barang dari produsen atau grosir, dan menjualnya kepada konsumen akhir
(Hidayat, 2019).
Rumusan Masalah
Bagaimana peranan petani, pemerintah, pedagang di pedesaan dalam
Peternakan
kegiatan budidaya atau meningkatkan populasi hewan ternak dimana ini bertujuan
untuk meningkatkan profit dan meningkatkan pekerja dalam suatu daerah (Irfandi,
2020).
secara optimal. Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan,
yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok
kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dan hewan ternak
salah atau benar. Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sebagai cara
(strength) dan kelemahan (weakness) yang terdapat pada usaha ternak sapi potong
ancaman (threats) yang ada pada usaha ternak sapi potong sebagai pertimbangan
dalam menentukan strategi yang akan dilakukan, dan terdiri dari lingkungan
Sapi potong adalah jenis ternak yang dipelihara untuk menghasilkan daging
untuk meningkatkan produksi daging dengan mutu yang lebih baik dan berat yang
lebih sebelum ternak dipotong. Sapi potong merupakan usaha yang potensial
dalam rangka pemenuhan swasembada daging sapi nasional dan diharapkan dapat
mengurangi ketergantungan terhadap impor sapi dan daging sapi. Usaha ini
dilakukan oleh peternak skala besar maupun skala rumah tangga. Namun, usaha
sapi potong memerlukan biaya investasi yang cukup besar (Purnomo, 2017).
bulan, sehingga diperoleh pertambahan bobot badan yang ideal untuk dipotong.
Inilah yang menjadi usaha ini banyak diminati banyak masyarakat untuk
pedesaan (rural sociology). Tapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama
hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan manusia di desa ditandai
masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang dimaksud disini lebih mengkhusus pada
dari generasi generasi memiliki ciri khas tersendiri dari berbagai daerah.
atau merupakan hak yang dimiliki oleh setiap individu karena kedudukannya pada
sebuah strata. Dalam setiap strata ini ditandai dengan pangkat, derajat,
simbulsimbul yang menonjol seperti peringkat atau peranan khusus dan juga
kekayaan (faikatushalihat,2018).
Modal Sosial merupakan gambaran organisasi sosial sebagai
dalam usaha peternakan sapi. Modal sosial merupakan suatu dimensi budaya dari
ekonomi masyarakat lemah. Konsep modal sosial menjadi salah satu komponen
Prinsip dasar dari modal sosial adalah bahwa hanya masyarakat yang
rumah tangga peternak. Dengan kata lain, ada hubungan yang erat antara modal
negara kita. Pengertian pertanian dalam arti sempit hanya mencakup pertanian
sebagai budidaya penghasil tanaman pangan padahal kalau kita tinjau lebih jauh
peternak proses insiminasi buatan (IB), pengolahan sumber daya lokal (sisa hasil
Pekerjaan petani pemilik lahan yang sekaligus juga menggarap lahan, dan
Sebagian besar petani di Indonesia selain bercocok tanam mereka juga memiliki
ternak atau ikan yang dipelihara dalam menunjang kegiatan usahataninya. petani
Petani memiliki hewan ternak yang dipelihara sebagai usaha atau mata
pencaharian sampingan. Ternak yang dipelihara antara lain sapi potong, kambing,
dan domba. Para warga yang memiliki ternak sebagai sumber penghasilan lain
selain sektor usaha pertanian rata-rata masih menerapkan pola pemeliharaan yang
dari masing-masing ternak. Bila dapat dipelihara secara lebih professional, hasil
ternak tersebut dapat optimal dan bias menjadi mata pencaharian utama warga
ternak ruminansia dalam jumlah maupun kualitas. Hijauan pakan ternak yang
dari limbah pertanian (padi, jagung, dll) dan padang penggembalaan serta tegalan.
peranan yang sangat penting. Ketersediaan pakan yang cukup kuantitas dan
melibatkan pejabat atau pemimpin yang bertindak atas nama negara atau wilayah
negara lainnya, tergantung pada kondisi, budaya, dan nilai-nilai yang ada di
hukum di suatu wilayah. Jika dilihat dalam arti sempitnya, pemerintah adalah
badan atau lembaga eksekutif dalam negara misalnya presiden, gubernur, bupati
cukup, jumlah maupun mutunya agar memenuhi persyaratan halal, aman, bergizi,
sistem berorientasi pada aturan yang telah disepakati bersama dari berbagai
kebijakan yang telah ada. Pembangunan peternakan tidak hanya terfokus pada
(govermental will) dan legislatif berperan penting, selain lembaga penelitian dan
cukup baik dalam jumlah mutu, aman, bergizi, beragam dan merata. Hal ini
masalah yaitu kurangnya modal. Program Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
pemerintah dalam arti luas sebagai aktifitas badan- badan publik yang
terdiri dari kegiatan- kegiatan eksekutif, legislatif dan yuridis dalam upaya
mencapai tujuan sebuah negara. Dalam arti yang sempit, bahwa pemerintahan
merupakan segala bentuk kegiatan badan publik dan hanya terdiri dari badan
pemerintah desa sebagai fasilitator yaitu menyediakan sarana dan prasarana untuk
pemerintah desa sebagai mediator yaitu menempatkan diri sebagai Pihak ketiga
Pedagang adalah orang yang menjual barang atau jasa di lingkungan pasar
atau tempat-tempat lain yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah
sebagai orang yang dengan modal relatif bervariasi yang berusaha di bidang
kelompok dapat memelihara ternak dengan cara pembesaran dan bibit, agar
pedagang sangat dibutuhkan oleh setiap peterak, agar informasi yang diperoleh
cukup akurat dan benar. Disamping itu perlu dengan adanya kelompok peternak
lembaga pasar ternak, maka peternak akan terjamin dalam transaksi jual beli
hingga konsumen akhir mengikuti suatu rangkaian peran kelembagaan dan kinerja
manajemen rantai pasok (supply chain management, SCM). Pada tingkat awal
SCM itu berimpit antara pemasaran ternak untuk keperluan antar-pulau dan untuk
Pedagang ternak merupakan salah satu faktor yang berperan dalam proses
peternakan salah satunya peran dari pola perdagangan ternak yang dilakukan oleh
para pedagang ternak dalam memasarkan dan mendistribusikan ternak. Hal ini
2022).
Pertama, dukungan atas usaha peternakan di desa. Hal ini sejalan dengan upaya
yaitu:
a. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa gambaran mengenai objek penelitian. Data
dilakukan.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data dari hasil penelitian yang bersifat
c. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
d. Data Sekunder
Data sekunder adalah sebuah data yang berasal dari sumber data
yang berbeda dari data asli atau primer, sebagai tujuan untuk
a. Observasi
b. Wawancara
c. Dokumentasi
2. Studi Pustaka
DAFTAR PUSTAKA