Anda di halaman 1dari 10

i

MAKALAH
PERAN POLITIK DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

Di Susun Oleh:
ZulFikri Ma’ruf A.Makkuaseng - 08320200019

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
i

KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah yang Esa. Berkat limpahan karunia nikmatNya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Politik Dalam Pembangunan Pertanian”
dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah
Kebijakan dan Perencanaan Pertanian. Proses penyusunannya tak lepas dari masukan
berbagai pihak dan literatur yang ada. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari
segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis terbuka dalam menerima segala
kritik saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
mahasiswa secara umum dan untuk akademisi dan mahasiswa jurusan pada khususnya.

Makassar, 01 April 2023

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR IS
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sektor Pertanian..........................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembangunan Pertanian.............................................................................................7
3.2 Peran Politik Dalam Pembangunan Pertanian............................................................8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
i

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Politik pertanian sebagai ilmu tidak bertujuan membela sesuatu kepentingan


tertentu. Tugasnya adalah menganalisis berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan kebijakan pertanian. Faktor-faktor ini mencakup faktor-faktor ekonomi,
sosial, politik, budaya, teknik, dan lain-lain. Pengertian politik dalam perkataan politik
pertanian, kadang- kadang diasosiasikan dengan politik yang berkaitan dengan cara-cara
kelompok masyarakat mencapai tujuan (politiknya). Dalam kenyataan memang kaitan itu
ada. Petani sebagai kelompok masyarakat yang mempunyai kepentingan tertentu, memang
selalu berjuang untuk memajukan kepentingan mereka baik dalam meminta harga yang
lebih memadai bagi hasil-hasil produksinya, maupun dalam mengusahakan dasar tukar
(terms of trade) yang tidak merugikan mereka. Politik pertanian pada dasarnya merupakan
kebijakan pemerintah untuk memperlancar dan mempercepat laju pembangunan pertanian.
Dan pembangunan pertanian tidak hanya menyangkut kegiatan petani saja, tetapi juga
perusahaan-perusahaan pertanian dan perkebunan, perusahaan-perusahaan pengangkutan,
perkapalan, perbankan, asuransi atau lembaga-lembaga pemerintah dan semi pemerintah
(Bahua M.I ,2022)
Akan tetapi ternyata, bahwa syarat mutlak berhasilnya pembangunan pedesaan
adalah tetap berupa pembangunan pertanian. Pertanian adalah mata pencaharian dan
lapangan kerja pokok penduduk pedesaan, sehingga dalam pembangunan pedesaan
perhatian utama tetap harus ditujukan pembangunan pertanian sebagai sektor kegiatan
ekonomi yang menonjol.
Pada hakikatnya sistem pertanian berkelanjutan adalah kembali kepada alam, yaitu
sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras dan seimbang
dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah.
Kata “berkelanjutan” sekarang ini digunakan secara meluas dalam lingkup program
pembangunan, keberlanjutan dapat diartikan sebagai ”menjaga agar suatu upaya terus
berlangsung”, ”kemampuan untuk bertahan dan menjaga agar tidak merosot”. Dalam
konteks pertanian, berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya yang berhasil untuk
usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus
mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya
alam.(Elizabeth R, 2016)
5

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana pembangunan pertanian?


b. Bagaimana peran politik dalam pembangunan pertanian?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui pembangunan pertanian


b. Mengetahui peran politik dalam pembangunan pertanian?
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sektor Pertanian

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari
pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi
jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi bangsa. Peranan sektor
pertanian sebagai sumber penghasil bahan kebutuhan pokok, sandang dan papan,
menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk, memberikan sumbangan
terhadap pendapatan nasional yang tinggi, memberikan devisa bagi negara dan
mempunyai efek pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan
terhadap impor (multiplier effect), yaitu keterkaitan input-output antar industri, konsumsi
dan investasi. Dampak pengganda tersebut relatif besar, sehingga sektor pertanian layak
dijadikan sebagai sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor pertanian
juga dapat menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan ekonomi perdesaan melalui
pengembangan usaha berbasis pertanian yaitu agribisnis dan agroindustri. Dengan
pertumbuhan yang terus positif secara konsisten, sektor pertanian berperan besar dalam
menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional Antara (Lepa .O, Pangemanan, S. and
Racman, I., 2019)
Indonesia merupakan negara agraris, artinya masyarakat banyak yang bermata
pencaharian sebagai petani. Penggolongan pertanian terbagi atas dua macam, yakni
pertanian tanaman perkebunan (keras) dan pertanian tanaman pangan (palawija). Banyak
produk nasional yang berasal dari pertanian, menjadi bukti bahwa sektor pertanian
mempunyai peranan penting. Perkembangan sektor pertanian khususnya pertanian
tanaman pangan, memiliki kaitan erat dengan masalah ketahanan pangan negara. (Sundari,
S. Yusra, Aha and Nurliza, N. 2015)
Mata percaharian masyarakat setempat selalu berhubungan erat dengan kondisi
lingkungan setempat jadi umumnya masyarakat disini mempunyai mata pencaharian dari
sector pertanian. petani umumnya tinggal di desa/kelurahan dekat dengan pinggiran
pantai. Potensi sumber daya alam dan lingkungan merupakan salah satu modal dasar
pembangunan, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. di Indonesia sumber
daya alam dan lingkungan terdapat di wilayah daratan dan lautan, serta di wilayah pesisir.
pemanfaatan sumberdaya tersebut harus dilaksanakan secara terpadu agar diperoleh hasil
yang optimal dan berkelanjutan serta dampak negative yang ditimbulkannya dapat ditekan
seminimal mungkin. (Wardhiani, W.F 2019)
6

BAB
PEMBAHASAN

3.1 Pembangunan Pertanian

Pembangunan secara geografi tidak dapat dilepaskan dari ruang permukaan bumi
yang menjadi tempat berpijak. Oleh karena itu, tidak dapat dilepaskan dari tanah baik
sebagai sumber daya maupun sebagai lahan tempat pertumbuhan dan pembangunan
berlangsung. Tanah sebagai sumber daya, dapat menyediakan kesuburan tanah, bahan
bangunan, bahan dasar industri termasuk penyediaan energi. Tanah sebagai lahan,
memberikan tempat bagi prasarana dan sarana pembangunan. Baik tanah sebagai sumber
daya maupun sebagai lahan dipengaruhi oleh lokasi. Lokasi merupakan sumber daya
abstrak yang memiliki nilai ekonomis dan strategi. Lokasi tanah atau lahan yang baik
memberikan dasar pesatnya pertumbuhan dan pembangunan.
Pertanian merupakan kebudayaan yang pertama kali dikembangkan manusia sebagai
respons terhadap tantangan kelangsungan hidup yang berangsur menjadi sukar karena
semakin menipisnya sumber pangan di alam bebas akibat laju pertambahan manusia.
pertanian dalam arti luas mencakup: Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat
atau pertanian dalam arti sempit disebut perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan
rakyat dan perkebunan besar), kehutanan, peternakan, dan perikanan (dalam perikanan
dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut).
Sektor pertanian tidak dipandang sebagai sektor yang pasif yang mengikuti sektor
industri, tetapi sebaliknya. Pembangunan pertanian didorong dari segi penawaran dan dari
segi fungsi produksi melalui penelitian-penelitian, pengembangan teknologi pertanian
yang terus menerus, pembangunan prasarana sosial dan ekonomi pedesaan dan investasi-
investasi oleh negara dalam jumlah besar. Pertanian kini dianggap sebagai sektor
pemimpin (leading sektor) yang diharapkan mendorong perkembangan sektor-sektor
lainnya. Pembangunan pertanian diarahkan pada berkembangnya pertanian yang maju,
efisien dan tangguh. Pengertian maju, efisien dan tangguh dalam ekonomi pertanian
mencakup konsep- konsep mikro dan makro yaitu bagi sektor pertanian sendiri maupun
dalam hubungannya dengan sektor-sektor lain diluar pertanian, misalnya industri,
transportasi, perdagangan dan keuangan/ perkreditan. Selanjutnya pembangunan pertanian
bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan pendapatan dan
taraf hidup petani, peternak dan nelayan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan
berusaha, menunjang pembangunan industri serta meningkatkan ekspor (Yuliani, F. 2016)
8

3.2 Peran Politik Dalam Pembangunan Pertanian

Peran politik sangat penting dalam pembangunan pertanian karena kebijakan politik
yang tepat dapat mempengaruhi kemajuan sektor pertanian dan meningkatkan
kesejahteraan petani. Beberapa peran politik dalam pembangunan pertanian antara lain:
Membuat kebijakan yang mendukung pertanian: Pemerintah dapat membuat kebijakan
yang mendukung pertanian seperti memberikan subsidi pupuk dan benih, membuka pasar
internasional, dan memberikan insentif pajak bagi petani. Kebijakan ini dapat membantu
meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
a. Meningkatkan infrastruktur pertanian: Pemerintah dapat meningkatkan
infrastruktur pertanian seperti jalan, irigasi, dan listrik untuk meningkatkan
produktivitas pertanian dan mengurangi biaya produksi petani.
b. Memberikan pelatihan dan pendidikan : Pemerintah dapat memberikan pelatihan
dan pendidikan kepada petani untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
mereka dalam bidang pertanian, sehingga mereka dapat mengoptimalkan produksi
dan meningkatkan penghasilan mereka.
c. Mendorong teknologi pertanian : Pemerintah dapat mendorong pengembangan
teknologi pertanian seperti penggunaan pupuk organik, pengolahan limbah
pertanian, dan penggunaan teknologi informasi untuk membantu petani
meningkatkan produktivitas dan memperoleh hasil yang lebih baik.
d. Menjaga kestabilan harga : Pemerintah dapat menjaga stabilitas harga komoditas
pertanian dengan mengatur pasokan dan permintaan melalui kebijakan moneter
dan fiskal yang tepat.

Dalam hal ini, politik harus berperan aktif dan memprioritaskan pembangunan
pertanian untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu meningkatkan
kesejahteraan petani, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produksi pertanian, dan
mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan.
9

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulannya, peran politik sangat penting dalam pembangunan pertanian karena


kebijakan politik yang tepat dapat mempengaruhi kemajuan sektor pertanian dan
meningkatkan kesejahteraan petani. Peran politik dalam pembangunan pertanian meliputi
membuat kebijakan yang mendukung pertanian, meningkatkan infrastruktur pertanian,
memberikan pelatihan dan pendidikan, mendorong teknologi pertanian, serta menjaga
stabilitas harga komoditas pertanian. Dalam hal ini, politik harus berperan aktif dan
memprioritaskan pembangunan pertanian untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan di daerah pedesaan.
1

DAFTAR PUSTAKA

Bahua, M. I. (2022) ‘Ekonomi Politik Dan Kebijakan Pembangunan Pertanian Dengan’,


(September).
Elizabeth, R., 2016. Pemberdayaan wanita mendukung strategi gender mainstreaming dalam kebijakan
pembangunan pertanian di perdesaan.
Lepa, O., Pangemanan, S. and Rachman, I., 2019. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang
Mongondow dalam Pembangunan Pertanian (Studi di Kecamatan Passi Timur). Jurnal Eksekutif,
3(3).
SUNDARI, S., YUSRA, A.H.A. and NURLIZA, N., 2015. Peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan
produksi usahatani di Kabupaten Pontianak. Jurnal Social Economic of Agriculture, 4(1), pp.26-
31.
Wardhiani, W.F., 2019. Peran Politik Pertanian dalam Pembangunan Pertanian Menghadapi Era Revolusi
Industri 4.0 di Sektor Pertanian. JISIPOL| Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 3(2), pp.83-94.
Yuliani, F., 2016. Ketidakadilan gender dalam pembangunan pertanian: studi pandangan politik perempuan
anggota legislatif di Kabupaten Kudus. PALASTREN: Jurnal Studi Gender, 7(2), pp.419-
440.

Anda mungkin juga menyukai