Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH ALAT PERTANIAN MODERN TERHADAP

HASIL PANEN PETANI DI JAWA TENGAH

Laporan Tugas Akhir Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi


Syarat-Syarat Memperoleh Diploma III
Di Politeknik

Oleh :
NDARU YUSTIANSYAH
NIM 2302311164

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia melakukan kegiatan memproduksi


sumber daya alam yang ada. Salah satunya adalah kegiatan pertanian, dapat dilakukan dengan
meningkatkan hasil produktivitas yaitu intensifikasi dengan cara menggunakan pupuk, atau bibit
unggul, serta alat yang memadai.

Pertanian merupakan komoditas penting yang berpengaruh dengan system perekonomian


diindonesia salah satunya padi. Padi menjadi sektor kedua paling besar yang paling banyak
diproduksi. Sudah sejak lama sistem pertanian padi sudah ada dan berkembang hingga kini.

Penggunaan alat pertanian sudah digunakan sejak lama, seperti dulu petani menggunakan kerbau
untuk menggemburkan tanah sebelum memasuki masa tanam. Dengan keterbatasan pengetahuan dan
biaya untuk pembuatan alat petani lebih memilih kerbau sebagai solusi untuk membajak sawah karena
biaya yang lebih murah dan mudah. Selain itu terdapat alat yang bernama ani-ani, yaitu alat potong
yang digunakan untuk memotong padi secara manual dan dipotong satu persatu oleh buruh panen
yang biasanya dilakukan oleh ibu-ibu.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan kecanggihan teknologi, waktu demi waktu petani memilih
alat/mesin untuk memudahkan pekerjaannya. Seperti peralihan alat membajak sawah yang berawal
dari penggunaan kerbau sebagai alat kini beralih ke traktor sawah untuk memudahkan pekerjaan dan
mempersingkat waktu, selain itu mengurangi penyiksaan terhadap hewan sebagai alat kerja.

Dengan peralihan alat pertanian tersebut terntunya ada hasil atau akibat dari peralihan tersebut seperti
hasil panen ataupun efisiensi waktu pengerjaan serta biaya yang digunakan. Maka dari itu adanya tesis
ini sebagai analisa data hasil panen pertanian sebelum menggunakan alat pertanian modern dan
sesudah menggunakan alat modern sebagai bahan pertimbangan biaya modal, hasil dan waktu yang
dihasilkan.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini dibuat untuk mengetahui

1. Bagaimana hasil panen dari penggunaan alat pertanian modern yang digunakan oleh petani di
Jawa Tengah?
2. Bagaimana Tingkat kesejahteraan petani setelah menggunakan alat pertanian modern?
1.3 Tujuan Penelitian

Berlatar belakang dari permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

1. Mengetahui hasil panen dari penggunaan alat pertanian modern


2. Mengetahui Tingkat kesejahteraan petani setelah menggunakan alat pertanian modern.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup sumber penelitian ini ialah para pelaku petani, buruh tani, dan penyewa alat pertanian
di Jawa Tengah sebagai pengguna atau penyedia alat pertanian modern.

1.5 Kegunaan

Sejalan dengan tujuan diatas, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui tentang hasil panen dalam
penggunaan alat pertanian modern dan tingkat kesejahteraan petani selama menggunakan alat
pertanian modern guna menjadikan bahan survey untuk peningkatan dan memaksimalkan
perkembangan alat pertanian modern menjadi sempurna dalam penggunaan dan pemanfaatanya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertanian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI:2020) petani merupakan orang yang
pekerjaannya bercocok tanam. Menurut Rodjak, petani sebagai unsur usaha tani memegang peranan
yang penting dalam pemeliharaan tanaman atau ternak agar dapat tumbuh dengan baik, ia berperan
sebagai pengelola usaha tani. Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada
proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan
dengan pertanian rakyat, sedangkan pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit,
kehutanan, peternakan dan perikanan, merupakan suatu hal yang penting (Soetriono 2016:1).
Pertanian (agriculture) tidak hanya merupakan kegiatan ekonomi untuk menghasilkan pendapatan
saja. Lebih dari itu, petani adalah sebuah cara hidup (way of life atau livehood) bagi sebagian besar
petani.

Konsep pertanian tidak akan menjadi suatu kebenaran umum, karena akan selalu terkait
dengan paradigma dan nilai budaya petani lokal, yang memiliki kebenaran umum tersendiri. Oleh
sebab itu pemikiran sistem agribisnis yang berdasarkan prinsip filsafat sudah saatnya kita pertanyakan
kembali. Pertanian memiliki paradigma yang akansarat dengan sistem nilai, budaya, dan ideologi
yang patut kita kaji kecocokannya untuk diterapkan di negara kita. Masyarakat petani kita memiliki
seperangkat pandangan, nilai, dan falsafah terhadap kehidupan (ideologi) mereka sendiri, yang perlu
digali dananggap sebagai potensi besar di sektor pertanian. Sementara itu perubahan pandangan dari
peningkatan produksi ke pandangan peningkatan pendapatan petani belum cukup jika tanpa dilandasi
pada peninjauan kesejahteraan petani.

2.2 Petani

Petani sebagai pengelola usaha tani berarti ia harus mengambil berbagai keputusan di dalam
memanfaatkan lahan yang dimiliki atau disewa dari petani lainnya untuk kesejahteraan hidup
keluarganya. Petani yang dimaksud dalam hal ini adalah orang yang bercocok tanam dari hasil bumi
atau pemeliharaan ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan tersebut. Apabila
ada orang yang mengaku petani yang menyimpang dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bukan
petani.

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan
pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga,
buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan
sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Petani padi dapat dibedakan berdasarkan :

1. Petani pemilik penggarap ialah petani yang memiliki lahan usaha sendiri serta lahannya tersebut
diusahakan atau digarap sendiri.
2. Petani penyewa ialah petani yang menggarap tanah orang lain atau petani lain dengan status
sewa.
3. Petani penyakap (penggarap) ialah petani yang menggarap tanah milik petani lain dengan sistem
bagi hasil.
4. Petani penggadai adalah petani yang menggarap lahan usaha tani orang lain dengan sistem gadai.
5. Buruh tani ialah petani pemilik lahan atau tidak memiliki lahan usaha tani sendiri yang biasa
bekerja di lahan usaha tani petani pemilik atau penyewa dengan mendapat upah, berupa uang
atau barang hasil usaha tani, seperti beras atau makanan lainnya.

2.3 Pendapatan

Menurut Santoso dan Handayani (2019:187) menjelaskan bahwa mengelola keuangan adalah
suatu tindakan untuk membantu perencanaan, pemecahan masalah serta pembuatan keputusan dalam
manajemen keuangan suatu usaha. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2019) Pendapatan adalah
perhitungan banyaknya uang yang akan diterima. Dalam mengukur kondisi ekonomi seseorang atau
rumah tangga, salah satu konsep yang paling sering digunakan adalah melalui tingkat pendapatan.
Pendapatan menunjukan seluruh uang yang diterima seseorang atau rumah tangga selama jangka
waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi. Dengan kata lain pendapatan juga dapat diuraikan
sebagai keseluruhan penerimaan yang diterima pekerja atau buruh, baik berupa fisik maupun non fisik
selama ia melakukan pekerjaannya pada suatu perusahaan, maka instansi diharapkan agar mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan terpenuhi kebutuhan tersebut, maka akan tercapai kehidupan yang sejahtera. Dapat
dikatakan bahwa pendapatan merupakan faktor terpenting bagi manusia di dunia ini, untuk
kelangsungan hidup suatu usaha, pendapatan ini sangat berpengaruh. Pendapatan merupakan uang
bagi sejumlah pelaku usaha yang telah diterima oleh suatu usaha dari pembeli sebagai hasil dari
proses penjualan barang ataupun jasa (Madji, Sadan, Engka, Sumual, 2019).

Pendapatan adalah pendapatan uang yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi
berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan
sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari kekayaan.

Besarnya pendapatan seseorang bergantung pada jenis pekerjaannya (Sukirno, 2006:47).


Soekartawi (2012:132) menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang
dikonsumsikan, bahwa sering kali dijumpai dengan bertambahnya pendapatan, maka barang yang
dikonsumsi bukan saja bertambah, tapi juga kualitas barang tersebut ikut menjadi perhatian. Misalnya
sebelum adanya penambahan pendapatan, ikan yang ditanam dilahan tambak hanya ada satu jenis,
akan tetapi setelah adanya penambahan pendapatan maka jenis ikan yang akan ditanam dilahan
ditambah kuantitasnya.
Sedangkan Danil Mahyu (2013:9) berpendapat tingkat pendapagtan merupakan salah satu
kriteria maju tidaknya suatu daerah. Bila pendapatan suatu daeraah relative rendah, maka dapat
dikatakan bahwa kemajuan dan kesejahteraan akan rendah pula. Kelebihan dari konsumsi maka akan
disimpan pada bank yang tujuannya adalah untuk berjaga – jaga apabila baik kemajuan dibidang
pendidikan, produksi dan sebagainya juga mempengaruhi tingkattabungan masyarakat. Demikian pula
hanya bila pendapatan masyarakat suatu daerah relative tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan
kemajuan daerah tersebut tinggi pula.

Berdasarkan pengertian pendapatan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah
arus kas masuk pada suatu jenis usaha baik barang maupun jasa yang mengakibatkan kenaikan pada
aktiva dan penurunan pada kewajiban dalam periode tertentu. Sedangkan menurut Boediono
(2002:150), pendapatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

1. Jumlah faktor – faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada hasil – hasil tabungan tahun ini
dan warisan atau pemberian.

2. Harga per unit dari masing – masing faktor produksi, harga ini ditentukan oleh penawaran dan
permintaan di pasar faktor produksi.

3. Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan

2.4 Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam usaha tani merupakan curahan tenaga yang dikeluarkan untuk usaha tani
sendiri atau usaha keluarga. Definisi tenaga kerja dalam ilmu ekonomi adalah suatu alat kekuatan fisik
dan otak manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi.
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk
dalam suatu Negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut (Mulyadi 2017:71) Setiap usaha
pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Karena itu dalam analisa
ketenagakerjaan dibidang pertanian, penggunan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga
kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai.

2.5 Modal

Modal dalam ilmu ekonomi didefiniskan sebagai barang atau uang yang bersamasama faktor-
faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barangbarang baru yaitu dalam hali ini hasil
pertanian. Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama dengan faktor produksi tanah dan
tenaga kerja menghasilkan barang baru dalam hasil pertanian. Modal petani yang diluar tanah adalah
ternak, cangkul, alat-alat pertanian, pupuk, bibit, pestisida, hasil panen yang belum dijual, tanaman
yang masih ada di sawah. Dalam pengertian yang demikian tanah bisa dimasukkan dalam modal.
Bedanya adalah tanah tidak bisa dibuat oleh manusia tapi dibuat oleh alam sedangkan yang lain dibuat
oleh manusia. Sedangkan apa yang disebut seluruh tersebut, seluruhnya dibuat oleh tangan manusia.

Modal atau kapital mengandung banyak arti, tergantung pada penggunaannya. Dalam arti
sehari-hari, modal sama artinya dengan harta kekayaan seseorang. Semua harta berupa uang,
tabungan, tanah, rumah, mobil, dan lain sebagainya yang dimiliki. Modal tersebut dapat
mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal, tergantung pada usahanya dan penggunaan
modalnya.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan di Desa Sidorejo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali


Mandar selama 3 (tiga) bulan yakni pada bulan Oktober 2018 sampai dengan Desember 2018 oleh
Siadina, Kandatong H , Indri Astuti. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui besarnya biaya
produksi yang dikeluarkan dan besarnya pendapatan bagi petani yang menggunakan Combine
Harvester dan Power Thresher. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik pengumpulan
data dengan pengamatan langsung menggunakan kuesioner, sedangkan analisis data yang digunakan
adalah analisis pendapatan, R/C Ratio dan B/C Ratio. Adapun untuk penarikan sampel digunakan
metode simple random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 48 orang. Hasil penelitian ini
diperoleh bahwa pendapatan petani yang menggunakan Power Thresher lebih tinggi dibandingkan
petani yang menggunakan Combine Harvester di sebabkan oleh luas lahan petani, dimana Power
Thresher lahan panen lebih luas dibandingkan Combine Harvester. Total biaya yang digunakan oleh
petani Combine Harvester yaitu sebesar Rp.4.850.945 sedangkan Power Thresher yaitu sebesar
Rp.6.200.712. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunan Power
Thresher dan Combine Harvester layak untuk digunakan karena dapat meningkatkan pendapatan
sesuai nilai R/C Ratio dari Combine Harvester yaitu 4,1 dan Power Thresher yaitu 3,4 dengan
pendapatan sebesar Rp.15.124.555 untuk Combine Harvester dan Rp.15.336.288 untuk Power
Thresher. Sedangkan untuk efektifitas dari kedua alat pasca panen tersebut diperoleh hasil bahwa
Combine Harvester lebih efektif dibandingkan Power Thresher.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bagan Metode Penelitian

Studi literatur
3.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei dalam bentuk penyebaran angket. Data
yang diperlukan dalam penelitian ini ialah data lapangan para pelaku yang terlibat dalam
pertanian di Jawa Tengah seperti petani, buruh tani, dan penyewa alat pertanian yang ada di
Jawa Tengah.

3.3 Teknik Pembuatan Angket

Angket terdiri atas 15 pertanyaan. Materi pertanyaan tertutup mengacu pada teori, yaitu hasil
panen setelah menggunakan alat pertanian modern dan faktor biaya dalam penggunaan alat pertanian
modern serta Tingkat kesejahteraan para petani.

Sangat
Sangat Tidak
No Pertanyaan Setuju tidak
setuju setuju
setuju
Transformasi alat pertanian sangat berpengaruh pada hasil
1.
panen
Alat pertanian modern memberikan dampak positif bagi
2.
petani
Petani akan merasa keberatan tentang biaya perawatan
3.
mesin modern untuk pertanian
Petani merasa hasil jual panen tidak sebanding dengan
4.
biaya penyewaan alat modern
Alat pertanian modern dirasa sudah sesuai dengan iklim
5.
dan kontur tanah di Indonesia

6. Petani merasa kesulitan dengan menggunakan alat modern

Kualitas hasil panen lebih bagus daripada menggunakan


7.
alat tradisional
Tenaga kerja semakin berkurang seiring penggunaan alat
8.
pertanian modern
Dengan menggunakan alat modern petani merasa
9.
dimudahkan
10 Waktu panen dapat dipercepat dengan menggunakan alat
. modern
11 Petani merasa dirugikan dengan harga sewa alat yang
. mahal
12 Penyewa alat pertanian modern merasa lebih diuntungkan
. daripada buruh petani
13 Alat yang diciptakan dirasa sudah cukup dan sesuai
. dengan kebutuhan pertanian di Indonesia
14 Komunitas petani menyarankan adanya subsidi untuk
. pembelian alat pertanian
15
Para petani merasa sulit dalam menggunakan alat modern
.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan urutan:


1) Menentukan sampel sesuai dengan kriteria dalam permasalahan.
2) Menggali informasi tentang perkembangan pertanian padi di Jawa Tengah.
3) Melaksanakan studi angket pada pelaku pengguna alat pertanian modern seperti
petani, buruh tani, dan penyedia alat pertanian modern
4) Mengolah data hasil observasi yang disajikan secara deskripsi.
5) Mengolah data angket dengan statistik pada analisis kuantitatif.

3.4 Teknik Analisis Data


Data angket yang diperoleh dari responden diolah dengan urutan sebagai berikut;
1) Membuat tabulasi data dalam bentuk tabel dan atau grafik.
2) Mendeskripsikan data.
3) Memberi komentar atau analisis terhadap data dominan atau kecenderungan data,
memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap dana dominan;.
4) Membuat solusi terhadap setiap kecenderungan data agar dampak positif terlaksana.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data


Analisia data hasil penelitian ini, dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:
1) Menyebarkan angket kepada responden, melalui google form
2) Mentabulasi data angket dalam bentuk tabel, yang diambil dari google form
3) Mendeskripsikan data angket.
4) Menganalisis data dominan pada masing-masing tabel, dengan memberikan dampak
posisitif dan negatifnya
5) Memberikan pendapat terhadap data dominan.
6) Memberikan solusi agar sesuai dengan harapan.

4.2. Transformasi alat pertanian sangat berpengaruh pada hasil panen


Dari tabel 4.2 mengenai pendapat tentang transformasi alat pertanian sangat berpengaruh
pada hasil panen, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai pendapat Sangat
setuju 40%, setuju 53,3%, dan sangat tidak setuju 6,7%.

Tabel 4.2. Transformasi alat pertanian sangat berpengaruh


pada hasil panen

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 6 40%
2. Setuju 8 53,3%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat tidak setuju 1 6,7%
JUMLAH 15 100%
Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Transformasi alat pertanian dari alat tradisional ke alat modern memiliki dampak yang
cukup signifikan baik hasil panen maupun kinerja petani. Perubahan tersebut tentunya ada
dampak positif seperti kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan dan pula memiliki
dampak negatif seperti pengadaan alat yang masih sulit dan mahal untuk membelinya. maka
perlu keseimbangan antara biaya produksi, tenaga, dan hasil panen.

4.3. Alat pertanian modern memberikan dampak positif bagi petani


Dari tabel 4.3 mengenai pendapat tentang alat pertanian modern dapat memberikan
dampak positif bagi petani, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai pendapat
Sangat setuju 40% dan setuju 60%

Tabel 4.3. Alat pertanian modern memberikan dampak positif


bagi petani

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 6 40%
2. Setuju 9 60%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.
Penggunaan alat pertanian modern tentunya memiliki dampak positif maupun negatif.
Dampak positif dari penggunaan alat pertanian modern seperti kemudahan petani dalam
menyelesaikan pekerjaan dan mempersingkat waktu kerja saat Bertani, dampak negative dari
penggunaan alat modern ialah biaya yang mahal dan dirasa belum sesuai dengan kontur tanah
di bebrapa wilayah.

4.4. Petani akan merasa keberatan tentang biaya perawatan alat pertanian modern
Dari tabel 4.4 mengenai pendapat tentang Petani yang merasa keberatan akan biaya
perawatan alat pertanian modern, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai
pendapat Sangat setuju 20%, setuju 53,3%, dan tidak setuju 26,7%

Tabel 4.4. Petani akan merasa keberatan tentang biaya perawatan


alat pertanian modern

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 3 20%
2. Setuju 8 53,3%
3. Tidak Setuju 4 26,7%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Penggunaan alat pertanian modern memiliki beberapa kekurangan seperti kesulitan


petani dalam mengoperasikan alat dan biaya perawatan serta harga alat yang dirasa cukup
mahal. Maka Solusi bagi para petani adalah menyewa alat tersebut ke penyedia alat sewa,
sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit daripada membeli alatnya langsung.
4.5. Petani merasa hasil panen tidak seimbang dengan biaya penyewaan alat pertanian
modern
Dari tabel 4.5 mengenai pendapat tentang petani merasa hasil jual panen tidak seimbang
dengan biaya penyewaan alat pertanian modern, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani
mempunyai pendapat Sangat setuju 13,3%, setuju 53,3%, dan tidak setuju 33,3%

Tabel 4.5. petani merasa hasil panen tidak seimbang dengan


Biaya penyewaan alat pertanian modern

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 2 13,3%
2. Setuju 8 53,3%
3. Tidak Setuju 5 33,3%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Dengan adanya penggunaan alat modern tentunya akan berpengaruh terhadap biaya
operasional dan hasil panen. Dengan biaya yang tidak sedikit dalam pengadaan alat pertanian
modern maka perlu adanya kalkulasi data biaya operasional dengan biaya hasil panen. Untuk
menghindari kerugian akibat biaya operasional yang mahal maka petani lebih memilih
menyewa alat daripada membeli langsung alat tersebut.

4.6. Alat pertanian modern dirasa sudah sesuai dengan iklim dan kondisi tanah di Indonesia
Dari tabel 4.6 mengenai pendapat tentang alat pertanian modern yang dirasa sudah sesuai
dengan kondisi tanah di Indonesia, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai
pendapat Sangat setuju 1% dan setuju 14%.
Tabel 4.6. Alat pertanian modern dirasa sudah sesuai dengan iklim
Dan kondisi tanah di indonesia

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 1 6,7%
2. Setuju 14 93,3%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Dengan adanya pengadaan alat pertanian modern tentunya alat tersebut harus sesuai
dengan kondisi iklim dan kondisi tanah di Indonesia agar alat tersebut berjalan sesuai dengan
fungsinya dan tidak banyak masalah dalam penggunaannya. Ketidaksesuaian alat dengan
kondisi tanah di tiap daerah akan mempengaruhi juga terhadap biaya perawatan dan
perbaikan alat, maka dari itu perlu adanya penyesuaian bentuk dan fungsi alat agar sesuai
dengan kondisi di Indonesia.

4.7. Petani merasa kesulitan dengan menggunakan alat pertanian modern


Dari tabel 4.7 mengenai pendapat tentang petani merasa kesulitan dengan menggunakan
alat pertanian modern, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai pendapat
Sangat setuju 13,3%, setuju 53,3%, dan tidak setuju 33,3%

Tabel 4.7. petani merasa kesulitan dengan menggunakan


alat pertanian modern
No Keterangan Frekuensi Presentasi
1. Sangat Setuju 4 26,7%
2. Setuju 7 46,7%
3. Tidak Setuju 4 26,7%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Dengan adanya penggunaan alat pertanian modern tentunya para pertain harus
memperlajari lagi bagaimana cara dan sitem alat modern tersebut bekerja, petani juga perlu
belajar cara menggunakan alat tersebut. Maka dari itu perlu adanya pembimbing atau
konsultan alat pertanian tersebut terhadap petani sebagai konsumen maupun pengguna alat
tersebut atau pekerja yang menggerakan alat tersebut supaya tidak terjadi kesalahan dalam
menjalankan alat tersebut.

4.8. Kualitas hasil panen lebih bagus daripada menggunakan alat tradisional
Dari tabel 4.8 mengenai pendapat tentang kualitas hasil panen yang lebih bagus daripada
menggunakan alat tradisional, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai
pendapat Sangat setuju 40%, setuju 46,7%, dan tidak setuju 13,3%

Tabel 4.8. Kualitas hasil panen lebih bagus daripada menggunakan


Alat tradisional

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 6 40%
2. Setuju 7 46,7%
3. Tidak Setuju 2 13,3%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Transformasi alat pertanian tentunya sangat berpengaruh dengan hasil panen maupun
kinerja para petani. Dengan adanya alat modern yang memudahkan para petani tentunya itu
juga berpengaruh terhadap kualitas maupun jumlah panen yang dihasilkan, seperti waktu
tanam yang lebih singkat atau jumlah yang dihasilkan lebih banyak, selain itu faktor pestisida
atau pupuk juga mempengaruhi kualitas hasil panen. Dengan seperti itu tentunya petani
merasa diuntungkan karena hasil panen yang lebih maksimal dan tentunya mempersingkat
waktu.

4.9. Tenaga kerja semakin berkurang seiring penggunaan alat pertanian modern
Dari tabel 4.9 mengenai pendapat tentang tenaga kerja semakin berkurang seiring
penggunaan alat pertanian modern, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai
pendapat Sangat setuju 40%, setuju 46,7%, dan tidak setuju 13,3%

Tabel 4.9. Tenaga kerja semakin berkurang seiring penggunaan


alat pertanian modern

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 6 40%
2. Setuju 7 46,7%
3. Tidak Setuju 2 13,3%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Alat pertanian modern sangat bermanfaat bgai petani karena memudahkan dan
mempersingkat waktu kerja serta meringankan beban kerja. Pengadaan alat ini juga memiliki
dampak negatif bagi para buruh kerja sawah, missal dalam memanen padi diperlukan 8-10
orang untuk memanen padi dengan luas 1 hektar dan memerlukan waktu 5-7 jam, namun
dengan menggunakan alat panen modern cukup memerlukan 4 orang saja sebagai operator
alat, kemudian ada orang yang membungkus dalam karung, dan 2 buruh angkut dan cukup
memerlukan waktu 3 jam saja untuk 1 hektar sawah. Dengan adanya hal itu tentu para buruh
kerja sawah merasa dirugikan karena adanya pengadaan alat pertanian modern tersebut.
Solusi yang dapat dilakukan para buruh panen adalah sebagai buruh angkut padi walaupun
dengan upah yang lebih sedikit.

4.10. Dengan menggunakan alat pertanian modern petani merasa dimudahkan


Dari tabel 4.10 mengenai pendapat tentang penggunaan alat pertanian modern petani
merasa dimudahkan, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai pendapat Sangat
setuju 40%, dan setuju 60%.

Tabel 4.10. Dengan menggunakan alat pertanian modern


petani merasa dimudahkan

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 6 40%
2. Setuju 9 60%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Penggunaan alat tradisional sungguh sangat menguras waktu dan tenaga bagi petani.
Revolusi perkembangan alat pertanian modern ini adalah momen yang ditunggu para petani,
dengan adanya alat modern tentunya akan memudahkan bagi para petani dalam pekerjaanya.
Pengguanaan alat modern ini berpengaruh pada kinerja dan waktu yang lebih singkat
sehingga petani bisa menyiapkan yang lain dan tidak telalu banyak menguras tenaga.

4.11. Masa panen dapat dipersingkat dengan menggunakan alat pertanian modern
Dari tabel 4.11 mengenai pendapat tentang masa panen yang lebih singkat jika
menggunakan alat pertanian modern, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai
pendapat Sangat setuju 53,3%, setuju 40%, dan tidak setuju 6,7%.

Tabel 4.11. Masa panen dapat dipersingkat dengan menggunakan


alat pertanian modern

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 8 53,3%
2. Setuju 6 40%
3. Tidak Setuju 1 6,7%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%
Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Dalam mempersingkat masa panen ada banyak faktor seperti faktor cuaca, penggunaan
pupuk/pestisida, dan waktu tanam atau waktu penggemburan yang singkat. Dari beberapa hal
tersebut penggunaan alat modern menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi masa
panen, waktu kerja yang lebih singkat dan tidak menggunakan banyak pekerja tentunya
sangat berpengaruh terhadap masa panen. Namun, faktor cuaca tentu menjadi utama bagi
masalah ini, saat masa tanam petani sangat membutuhkan air untuk benih padi, sebaliknya
jika padi sudah siap panen petani berharap tidak ada hujan dan dibiarkan mengering supaya
memudahkan dalam pengeringan padi dan proses panen.

4.12. Petani merasa dirugikan dengan harga sewa alat yang mahal
Dari tabel 4.12 mengenai pendapat tentang petani merasa dirugikan dengan harga sewa
alat yang mahal, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai pendapat Sangat
setuju 26,7%, setuju 46,7%, dan tidak setuju 26,7%

Tabel 4.12. Petani merasa dirugikan dengan harga sewa alat yang mahal

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 4 26,7%
2. Setuju 7 46,7%
3. Tidak Setuju 4 26,7%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Pengadaan alat pertanian modern tentunya akan mempengaruhi biaya operasional yang
dikeluarkan, apakah lebih banyak atau lebih menghemat itu bisa dilihat dengan akumulasi
data modal dan data laba dari sistem keuangan pertanian. Untuk petani dengan kelas
menengah – kebawah tentunya pembelian alat pertanian modern cukup membebankan para
petani, dengan harga yang tidak murah dan hasil panen yang masih terbilang cukup maka
petani lebih memilih menyewa alat pertanian modern. Dengan biaya yang lebih murah dan
tidak mengeluarkan biaya perawatan ataupun perbaikan agaknya sudah cukup bagi kelas
menengah – kebawah ini untuk menyewa alat pertanian modern.

4.13. Penyewa alat pertanian modern merasa lebih diuntungkan daripada buruh kerja tani
Dari tabel 4.13 mengenai pendapat tentang penyewa alat pertanian modern yang dirasa
lebih diuntungkan daripada buruh kerja tani, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani
mempunyai pendapat Sangat setuju 26,7%, setuju 46,7%, dan tidak setuju 26,7%

Tabel 4.13. Penyewa alat pertanian modern merasa lebih diuntungkan


daripada buruh kerja tani

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 6 40%
2. Setuju 8 53,3%
3. Tidak Setuju 1 6,7%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Alat pertanian modern adalah salah satu cara perubahan di era globalisasi sebagai cara
untuk memajukan system pertanian di Indonesia. Maka perlu adanya penggunaan alat modern
yang merata dan menyeluruh agar memaksimalkan hasil panen. Namun masi banyak petani
yang berpenghasilan dibawah rata-rata yang tidak mampu membeli alat yang mahal. Maka
salah satu Solusi yang dapat dilakukan ialah menyewa alat pertanian tersebut untuk
meringkan biaya operasional para petani. Dengan adanya jasa penyewaan alat pertanian
modern tentunya terbentuk lapangan kerja baru, namun di sisi lain ada buruh kerja tani yang
mulai tersingkirkan. Para penyewa merasa diuntungkan daripada buruh kerja tani karena
adanya transformasi alat pertanian tersebut. Solusi yang dapat diambil ialah mengalih
kerjakan para buruh kerja tani ini sebagai penyedia jasa angkut padi dari sawah ke truk untuk
menuju Gudang, selain itu para buruh kerja ini bisa menjadi mekanik atau orang yang
membantu dalam pengoperasian alat tersebut.

4.14. Alat yang diciptakan dirasa sudah cukup dan sesuai dengan kebutuhan pertanian di
Indonesia
Dari tabel 4.14 mengenai pendapat tentang alat yang diciptakan dirasa sudah cukup dan
sesuai dengan kebutuhan pertanian di Indonesia, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani
mempunyai pendapat Sangat setuju 20%, dan setuju 80%

Tabel 4.14. alat yang diciptakan dirasa sudah cukup dan sesuai dengan kebutuhan
pertanian di indonesia

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 3 20%
2. Setuju 12 80%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Dengan adanya penggunaan alat pertanian modern tentunya alat tersebut harus sesuai dengan
kondisi iklim dan kondisi tanah di Indonesia agar tidak terjadi masalah dalam
penggunaannya. Dengan kondisi iklim tropis maka alat tersebut harus disesuaikan dengan
kondisi di Indonesia. Kita tidak bisa menggunakan alat dari negara eropa karena negara
disana berbeda iklim di Indonesia, kita bisa menggunakan alat dari Thailand maupun buatan
dalam negeri. Maka dari itu kita harus memilih alat yang sesuai dengan kondisi iklim di
Indonesia.

4.15. Komunitas petani menyarankan adanya subsidi untuk pembelian alat pertanian
Dari tabel 4.12 mengenai pendapat tentang komunitas petani menyarankan adanya
subsidi untuk pembelian alat pertanian, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani
mempunyai pendapat Sangat setuju 46,7%, dan setuju 53,3%

Tabel 4.12. komunitas petani menyarankan adanya subsidi untuk pembelian alat pertanian

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 7 46,7%
2. Setuju 8 53,3%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%

Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Mahalnya alat modern membuat petani merasa kesulitan untuk membelinya terutama
petani golongan menengah – kebawah, maka dengan adanya hal itu cara lain yang dapat
dilakukan ialah menyewa alat tersebut sebagai salah satu cara untuk mengurangi biaya
operasional, namun seiring waktu petani juga ingin merasakan dalam menggunakan alat
tersebut tanpa memikirkan biaya sewa dan mencari operator mesin tersebut. Petani juga perlu
belajar bagimana cara mengoperasikan alat tersebut dan menerapkannya pada system
pertanian mereka sehingga mereka tau bagaimana system atau cara alat tersebut bekerja dan
petani tidak merasa dibebankan dengan upah operator alat tersebut. Maka beberapa petani
yang tergabung dalam komunitas menyarankan agar diadakannya subsidi bagi para petani
untuk pembelian alat pertanian modern sehingga dapat meringankan biaya pembelian alat
tersebut dan petani juga bisa langsung menerapkan dan memahami alat tersebut.

4.16. Para petani merasa sulit dalam menggunakan alat pertanian modern
Dari tabel 4.16 mengenai pendapat tentang petani yang merasa kesulitan dalam
menggunakan alat pertanian modern, dapat dijelaskan bahwa masyarakat petani mempunyai
pendapat Sangat setuju 20%, setuju 60%, dan tidak setuju 20%

Tabel 4.16. Petani merasa dirugikan dengan harga sewa alat yang mahal

No Keterangan Frekuensi Presentasi


1. Sangat Setuju 3 20%
2. Setuju 9 60%
3. Tidak Setuju 3 20%
4. Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 15 100%
Penggunaan alat sebagai kemudahan petani dalam mengelola pertanian adalah sebuah
Solusi untuk memudahkan pekerjaan. Dengan adanya penggunaan alat tersebut pasti adanya
dampak baik maupun buruk terhadap petani atau hasil panen, maka dari itu perlu penggunaan
dan pemanfaatan alat dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani
maupun lingkungan.

Dengan keterbatasan jumlah alat dan keterbatasan pengetahuan tentang teknologi membuat
para petani merasa kesulitan dalam menggunakan alat pertanian modern. Maka dari itu perlu
adanya pelatihan dan penyuluhan tentang cara penggunaan alat pertanian modern. Sehingga
suatu saat Ketika petani ingin membeli alat tersebut mereka dapat mengoperasikannya dan
tidak lagi menyewa pekerja untuk mengoperasikan alat tersebut.

4.17. Pembahasan
Berdasarkan analisis data, diperoleh data pengaruh alat pertanian modern terhadap hasil
panen adalah sebagai berikut :
1) Masyarakat setuju akan transformasi alat pertanian sangat berpengaruh pada hasil panen,
karena penggunaan alat pertanian modern dapat mempengaruhi hasil panen
2) Para petani merasa dan setuju bahwa alat pertanian modern memberikan dampak positif
bagi para pelaku dibidang pertanian.
3) Sebagian besar petani merasa keberatan tentang biaya perawatan alat pertanian modern
sehingga dapat mempengaruhi pada biaya operasional yang membludak..
4) Sebagian besar petani merasa bahwa hasil jual panen tidak seimbang dengan biaya
penyewaan alat modern, namun di sisi lain beberapa petani merasa bahwa hasil jual
panen sudah cukup untuk menutup biaya operasional..
5) Petani setuju bahwa penggunaan alat pertanian modern dirasa sudah sesuai dengan
kondisi iklim di Indonesia. Karena pada dasarnya alat tersebut digunakan untuk iklim
tropis seperti di Indonesia atau negara tetangga.
6) Sebagian besar petani merasa bahwa mereka kesulitan Ketika menggunakan alat
pertanian modern.
7) Petani merasa bahwa kualitas hasil panen lebih bagus daripada menggunakan alat
tradisional karena kemudahan dan dapat mempersingkat waktu dalam pengerjaannya.
8) Beberapa buruh merasa bahwa mereka merasa dirugikan akan adanya penggunaan alat
pertanian modern karena posisi mereka yang tergantikan dengan alat.
9) Petani merasa bahwa dengan adanya alat modern mereka merasa dimudahkan dalam
melakukan pekerjaannya dan dapat mempersingkat waktu kerja.
10) Mereka merasa bahwa waktu panen bisa lebih cepat karena penggunaan alat pertanian
modern, karena penggunaan alat modern dapat mempersingkat waktu kerja sehingga
waktu panen dapat lebih cepat.
11) Petani merasa dirugikan dengan harga sewa alat yang mahal karena keterbatasan jumlah
alat yang masih sedikit dan harga alat baru yang mahal.
12) Para buruh kerja tani merasa bahwa penyewa alat pertanian merasa diuntungkan
daripada buruh kerja tani.
13) Petani merasa bahwa alat yang digunakan sudah sesuai dengan kondisi iklim diindonesia
14) Komunitas petani setuju dengan pengadaan subsidi untuk pembelian alat modern
15) Petani masih merasa kesulitan Ketika menggunakan alat modern, karena keterbatasan
ilmu pengetahuan tentang teknologi dan kurangnya sosialisasi cara penggunaan alat
tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1) Masyarakat setuju akan transformasi alat pertanian sangat berpengaruh pada hasil panen,
karena penggunaan alat pertanian modern dapat mempengaruhi hasil panen.
2) Para petani merasa dan setuju bahwa alat pertanian modern memberikan dampak positif
bagi para pelaku dibidang pertanian.
3) Sebagian besar petani merasa keberatan tentang biaya perawatan alat pertanian modern
sehingga dapat mempengaruhi pada biaya operasional yang membludak. Namun beberapa
petani merasa bahwa itu sudah menjadi resiko ketika membeli barang, Ketika kita
membeli alat modern maka kita harus menyediakan biaya lain lain seperti biaya
perawatan dan biaya perbaikan alat.
4) Sebagian besar petani merasa bahwa hasil jual panen tidak seimbang dengan biaya
penyewaan alat modern, namun di sisi lain beberapa petani merasa bahwa hasil jual panen
sudah cukup untuk menutup biaya operasional. Karena ada faktor lain yang menjadikan
biaya operasinal membludak, seperti kondisi cuaca saat melakukan pekerjaan atau masa
tanam dan bisa juga penggunaan pestisida yang berlebihan yang mengakibatkan kerugian.
5) Petani setuju bahwa penggunaan alat pertanian modern dirasa sudah sesuai dengan
kondisi iklim di Indonesia. Karena pada dasarnya alat tersebut digunakan untuk iklim
tropis seperti di Indonesia atau negara tetangga.
6) Sebagian besar petani merasa bahwa mereka kesulitan Ketika menggunakan alat
pertanian modern. Namun beberapa petani tidak merasa kesulitan karena dengan adanya
telepon genggam mereka bisa mencari vidio cara penggunaan alat pertanian modern
tersebut sehingga mereka tidak merasa kesulitan Ketika mengoperasikannya.
7) Petani merasa bahwa kualitas hasil panen lebih bagus daripada menggunakan alat
tradisional karena kemudahan dan dapat mempersingkat waktu dalam pengerjaannya.
Namun beberapa petani merasa bahwa hasil panen sama saja ketika menggunakan alat
tradisional. Namun, waktu pengerjaan Ketika menggunanakan alat modern lebih singkat
sehingga dapat mempercepat waktu panen.
8) Beberapa buruh merasa bahwa mereka merasa dirugikan akan adanya penggunaan alat
pertanian modern karena posisi mereka yang tergantikan dengan alat. Namun beberapa
buruh tidak merasa dirugikan karena mereka tahu bahwa perkembangan teknologi tidak
dapat dihindari, sehingga mereka mencoba untuk mencari cara lain agar mereka bisa tetap
bekerja.
9) Petani merasa bahwa mereka merasa dimudahkan pekerjaannya Ketika menggunakan alat
pertanian modern, karena dapat mempersingkat waktu dan tidak memerlukan tenaga lebih
dalam mengerjakannya
10) Petani setuju bahwa waktu panen dapat dipersingkat ketika mereka menggunaka alat
modern.
11) Sebagian besar petani merasa dirugikan dengan harga sewa alat yang mahal, namun
beberapa petani merasa bahwa itu harga yang wajar ketika penyewa mematok harga
segitu. Karena harga beli alat dan biaya perawatan yang mahal maka penyewa juga
mematok harga yang lumayan mahal dan apabila terjadi kerusakan alat penyewa akan
merasa kesulitan dalam mencari sparepart karena belum banyak toko yang menyediakan
sparepart tersebut.
12) Buruh merasa bahwa mereka merasa dirugikan karena adanya alat pertanian modern,
karenanya mereka kehilangan pekerjaan yang tergantikan oleh alat.
13) Petani merasa bahwa alat yang digunakan sudah sesuai dengan kondisi iklim diindonesia
14) Komunitas petani setuju dengan pengadaan subsidi untuk pembelian alat modern
15) Petani masih merasa kesulitan Ketika menggunakan alat modern, karena keterbatasan
ilmu pengetahuan tentang teknologi dan kurangnya sosialisasi cara penggunaan alat
tersebut.

5.2. Saran
1) Masyarakat dan para pelaku pertanian harus siap menghadapi perubahan dan perkembanagn
teknologi terutama tranformasi alat pertanian modern.
2) Selain melihat dampak positif dari penggunaan alat modern, petani juga harus
memperhatikan dampak negatifnya agar tidak mengalami kerugian saat menjalankan
bisnisnya.
3) Jika petani ingin membeli alat modern maka mereka harus memperhatikan hal lain seperti
biaya perawatan dan biaya perbaikan alat tersebut, selain itu juga harus memperhatikan
sparepart alat tersebut jika mengalami kerusakan.
4) Dalam menjalankan bisnis pertanian petani harus memperhatikan dan mengakumulasikan
data biaya operasional, biaya modal dan laba dari hasil panen tersebut supaya tidak
mengalami kerugian.
5) Dalam penggunaan alat modern petani harus memperhatikan kondisi cuaca saat bekerja
sehingga alat tersebut sesuai dan tidak bermasalah Ketika digunakan.
6) Petani harus melakukan riset atau belajar tentang alat yang akan dibeli sehingga petani tidak
merasa kesulitan dalam menggunakan atau melakukan perawatan alat tersebut.
7) Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil panen, salah satunya adalah penggunaan
alat modern. Selain itu petani juga harus memperhatikan faktor lain seperti kondisi cuuaca
ketika masa tanam dan penggunaan pestisida.
8) Dalam menghadapi masa perkembangan teknologi para buruh kerja harus bisa
menyesuaikan dengan konidi tersebut sehingga mereka tidak kehilangan mata pencaharian
mereka.
9) Penggunaan alat modern tentunya memiliki banyak dampak positiif, namun petani juga
harus memperhatikan dampak negatif dari penggunaan alat modern tersebut.
10) Selain penggunaan alat modern yang dapat mempersingkat waktu pane nada banyak faktor
lain yang mempengaruhinya, maka dari itu petani tidak bisa mengandalkan pada 1 faktor
saja untuk mengejar target.
11) Harga sewa yang mahal atau murah itu tergantung pada kondisi kita. Melihat dengan
rasional, harga beli alat yang mahal dan perawatan yang mahal sertaa sparepart yang masih
sulit membuat harga sewa menjadi mahal, maka jika ingin membeli alat sebaiknya jangan
terlalu terburu-buru karena teknologi selalu berkembang sehingga kita harus sabar sedikit
menunggu alat yang murah dan efisien sehingga tidak membebankan para petani.
12) Dalam menghadapi masa perkembangan teknologi para buruh kerja harus bisa
menyesuaikan dengan konidi tersebut sehingga mereka tidak kehilangan mata pencaharian
mereka.
13) Dengan kondisi tanah yang mirip dengan negara tetangga, maka penggunaan alat kita mirip
mirip dan dirasa sudah sesuai dengan iklim Indonesia
14) Karena baiay pembelian alat yang mahal, maka para petani menyarankan untuk diadakannya
subsidi pembelian alat modern sehingga meringankan biaya petani untuk memiliki alat yang
memadai dalam mengembangkan pertaniannya.
15) Dengan adanya gadget dan internet maka memudahkan untuk seseorang mencari informasi.
Petani dapat memanfaatkan gadget untuk mencari informasi tentang alat yang akan dia beli,
sehingga bisa menggunakan dengan lancar dan melakukan perawatan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai