a. Pertanian dalam arti luas : pertanian diartikan sebagai pengelolaan tanaman, ternak, ikan
dan lingkungan agar dapat memberikan suatu produk. Beberapa sektor pertanian tersebut bila
ditangani lebih serius akan mampu memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan
perekonomian Indonesia mendatang, salah satu penanganannya yaitu dengan perkembangan
perekonomian pada bisnis pertanian atau agrobisnis
b. Pertanian dalam arti sempit : pertanian diartikan sebagai pengelolaan tanaman lingkungan
agar dapat memberikan suatu produk budidaya penghasil tanaman pangan padahal kalau kita
tinjau lebih jauh kegiatan pertanian dapat menghasilkan tanaman maupun hewan ternak demi
pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Sejarah Perkembangan pertanian
Pada masa itu, manusia hidup secara nomaden atau berpindah pindah tempat. Mereka
mengandalkan lingkungan untuk mencari makanan, jika tempat yang mereka tinggali sudah
tidak ada sumber makanan maka mereka akan pindah ke tempat lain. Mereka hidup
berkelompok dan masih tinggal di gua gua.
Pertanian primitif
Pertanian primitif merupakan sistem pertanian yang menerapkan sistem lahan berpindah
dengan menggunakan sebidang tanah yang ditanami sekali hingga dua kali kemudian di
tinggal dan ditinggalkan guna untuk mencari lahan baru untuk ditanami kembali. Sistem ini
dapat disebut juga dengan huma atau ladang berpindah.
Pertanian tradisional
Pertanian menetap atau tradisional merupakan sistem pertanian yang telah menggunakan
lahan yang digunakan secara menetap atau terus menerus. Dengan sistem pertanian menetap
manusia menggunakan lahan dengan menerima keadaan tanah, varietas tanaman, struktur
tanah, dan iklim lingkungan sebagaimana keadan yang telah alam sediakan. Sistem pertanian
menetap telah mengembangkan metode yang dapat memberikan bantuan dalam pertumbuhan
dan meningkatkan kualitas tanaman seperti peraiaran, peyiangan, dan pembasmian hama
yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Pertanian modern
Pertanian maju atau modern merupakan sistem pertanian yang berupaya meningkatkan
kualitas sistem pertanian baik dari teknologi mesin ataupun teknik pertaniannya itu sendiri,
guna memengaruhi pertumbuhan tanaman menjadi lebih efektif dan efisien serta
meningkatkan kualitas dari berbagai masalah-masalah pertanian melalui penelitian dan
pengetahuan yang dikembangkan
Pengertian Pertanian Modern
Pertanian modern adalah praktik pertanian yang menggunakan ilmu dan teknologi terkini untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas proses sekaligus mengurangi input sumber daya alam seperti
lahan, air, dan energi. Pertanian modern juga melibatkan penggunaan berbagai mesin, rekayasa
genetik, sistem informasi, dan lainnya.
Keuntungan (profit) komersial murni merupakan ukuran keberhasilan dan hasil maksimum per
hektar dari hasil upaya manusia (irigasi, pupuk, pestisida, bibit unggul, dll) dan sumber daya alam
merupakan tujuan kegiatan pertanian.
1. Produktivitas
2. Efisiensi
1. Produktivitas
Merupakan upaya untuk menaikkan jumlah produksi dari lahan pertanian yang tersedia.Faktor –
faktor yang dapat menunjang hasil produksi antara lain:
- Lahan
- Kesuburan tanah
- Tenaga kerja
- Pupuk
2.Efisiensi
a. Efisiensi teknis
c. Efisiensi ekonomi
Ciri-Ciri Pertanian Modern
1. Lebih praktis
Tujuan dari pertanian modern sendiri adalah bagaimana kerja manusia menjadi lebih praktis.
Beberapa diantaranya adalah mesin harvester mobilisasi tanpa harus memanen dan memindahkan
mesin ini dapat memilah sekaligus mensortasi hasil panen, mesin tanam otomatis sehingga kita tidak
perlu repot dalam menanam tanaman di beragam jenis lahan pertanian yang berskala luas.
2. Efisiensi waktu
Pertanian modern memiliki keunggulan dalam memanajemen waktu. Segala pekerjaan dilakukan
melalui mekanisasi sehingga dapat memepersingkat waktu.
3. Efisiensi harga
Penggunaan teknologi dapat menekan angka sewa tenaga kerja dan juga beberapa perawatan yang
dilakukan oleh tenaga manusia.
4. Lebih detil
Setiap perlakuan dan kegiatan yang dilakukan akan ditentukan oleh data. Beberapa diantaranya
sudah menerapkan sistem sensorik yang mampu mendeteksi suhu, kelembaban, dan pH.
Sektor pertanian sendiri mengggunakan prinsip pertanian modern dengan tujuan untuk
meminimalisasikan adanya pestisida pada produk pertanaian sehingga aman untuk dikonsumsi.
Semakin lama, lahan pertanian akan semakin berkurang hal ini yang perlu disiasati bagaimana
menghasilkan produksi yang optimal. Dengan pertanian modern yang memiliki konsep bahwa
pertanian dapat dilakukan dimana saja dan dengan kondisi yang disesuaikan.
Contoh pengembangan pertanian modern :
- Hidroponik
Merupakan hasil inovasi akibat adanya keterbatasan lahan pertanian, bertanam
hidroponik menggunakan media tanam berupa air dan tidak membutuhkan tempat
yang luas, kita juga bisa berinovasi dengan tanam secara vertical. Sekarang banyak
masyarakat perkotaan yang memanfaatkan media tanam hidroponik ini.
- Pertanian hortikultura
Adalah kegiataan budidaya tanaman kebun yang dilakukan oleh manusia guna
menghasilkan bahan pangan dan sumber energi. Ada 5 contoh tanaman hortikultura
yaitu tanaman buah, tanaman sayur, tanaman bunga, tanaman obat, taman.
- UAV agriculture
Teknologi drone di bidang pertanian dapat membantu menyemprotkan pestisida.
Penyemprotan pestisida menggunakan drone menjadi lebih efektif dan efisien karena
penyemprotan tanaman dapat lebih tepat dan lebih cepat 2–20 kali lipat dibandingkan
dengan dilakukan oleh tenaga manusia, bergantung pada jenis dan kapasitas tangki
drone.
- Robot pertanian :
1. Sistem penanganan material
Sistem ini diterapkan mulai dari persiapan tanam, penanaman sampai perawatan
tanaman.
2. Sisten pemanenan
Sistem ini bertujuan buat memonitor pertumbuhan tanaman dan mengamati
pertumbuhan tanaman, mendeteksi tanaman yang rusak.
3. Sistem robot pandu
Untuk pengangkutan hasil panen dan peletakan bibit-bibit tanaman yang lebih
aman dan efektif
Semua itu hanya difokuskan untuk membantu pertanian menjadi lebih mudah dan
tidak membutuhkan tenaga kerja yang terlalu banyak.
Pertanian di negara ini sangat diatur secara detail, dikerjakan secara serius, mengutamakan
teknologi namun tetap ramah lingkungan.Dengan porsi lahan pertanian hanya 25 % saja,
masyarakat Jepang benar-benar memanfaatkan lahan mereka secara efisien.
2. Belanda
Dengan luas wilayah yang relatif kecil bila dibandingkan Indonesia, pada tahun 2011
Belanda mampu menjadi negara peringkat 2 untuk negara pengekspor produk pertanian
terbesar didunia dengan nilai ekspor mencapai 72,8 miliar Euro. Produk andalannya adalah
benih dan bunga.
3. Amerika Serikat
Pertanian di sana dikerjakan dengan luas kepemilikan lahan yang luas, dikerjakan dengan
teknologi pertanian yang hampir separuhnya dilakukan oleh mesin.
4. Taiwan
Seperti juga di negara dengan pertanian lainnya, separuh pengerjaan dilakukan dengan
teknologi canggih. Contohnya dalam penanaman padi, mereka menerapkan sistem yang
sangat berbeda. di Taiwan bibit padi dimasukan suatu wadah pot segi empat dengan
ketinggian 2 cm, saat tanam menggunakan mesin dengan kecepatan 3 jam/ha. Cara ini dapat
menghemat waktu, tenaga, biaya serta menghasilkan pertumbuhan padi lebih baik