Anda di halaman 1dari 3

BAB III.

DEPINISI DAN LINGKUP TEKNOLOGI

I. Tujuan Intruksional

1.Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai lingkup taknologi pertanian

2.Mahasiswa mengetahui mengenai beberapa alat mekanisasi pertanian

A. Teknologi Pertanian
Teknologi Pertanian merupakan usaha penerapan ilmu terapan dan teknik pada
bidang pertanian untuk memudahkan manusia dalam mengelola sumber daya alam,
hewan dan tumbuhan sehingga mencapai hasil yang maksimal guna meningkatkan
kesejahteraan manusia.Cara-cara kerja usaha tani yang lebih baik, pasar yang mudah
dijangkau dan tersedianya sarana dan alat produksi memberi kesempatan kepada petani
untuk menaikkan produksi. Begitu pula dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah menjadi perangsang produksi bagi petani. Pemerintah menciptakan kebijak-
kebijakan khusus yang dapat merangsang pembangunan pertanian. Misalnya kebijakan
harga beras minimum, subsidi harga pupuk, kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian yang
intensif dll. Pendidikan pembangunan pada petani-petani di desa, baik mengenai teknik-
teknik baru dalam pertanian maupun mengenai keterampilan-keterampilan lainnya juga
sangat membantu menciptakan iklim yang menggiatkan usaha pembangunan. Akhirnya
kebijaksanaan harga pada umumnya yang menjamin stabilitas harga-harga hasil pertanian
merupakan contoh yang dapat meningkatkan rangsangan pada petani untuk bekerja lebih giat dan
mereka akan lebih pasti dalam usaha untuk meningkatkan produksi. Dalam pembangunan
pertanian terdapat unsur perangkutan. Tanpa perangkutan yang efisien dan murah maka
pembangunan pertanian tidak dapat diadakan secara efektif. Pentingnya perangkutan
adalah bahwa produksi pertanian harus tersebar meluas, sehingga diperlukan jaringan
perangkutan yang menyebar luas, untuk membawa sarana dan alat produksi ke tiap usaha tani dan
membawa hasil usaha tani ke pasaran konsumen baik di kota besar dan/atau kota kecil.
Selanjutnya, perangkutan haruslah diusahakan semurah mungkin. Bagi petani, harga
suatu input seperti pupuk adalah harga pabrik ditambah biaya angkut ke usaha taninya.
Uang yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian adalah harga di pasar pusat
dikurangi dengan biaya angkut hasil pertanian tersebut dari usaha tani ke pasar. Jika
biaya angkut terlalu tinggi, maka pupuk akan menjadi terlalu mahal bagi petani dan uang
yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian tersebut akan menjadi terlalu sedikit.
Sebaliknya, jika biaya angkut rendah, maka uang yang diterima oleh petani akan menjadi
tinggi. Berbagai sarana angkutan dekat maupun jarak jauh, harus membentuk sistem
pengangkutan yang merupakan satu kesatuan yang harmonis. Tidak hanya jalan raya
yang diaspal, jalan setapak, jalan tanah, saluran air, jalan raya, sungai dan jalan kereta api
semuanya ikut memperlancar perangkutan. Beberapa diantaranya dapat dibuat dan
dipelihara oleh usaha setempat, termasuk pemerintah setempat. Beberapa lagi perlu
dibangun dan dipelihara oleh pemerintah propinsi dan pusat. Kesemuanya harus
dihubungkan dan diintegrasikan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil pertanian dapat
diangkut dengan lancar dari usaha tani ke pasar-pasar pusat. Demikian pula sarana dan
alat produksi serta berbagai jasa tidak hanya perlu sampai ke kota kecil dan desa,
melainkan juga sampai ke usaha tani itu sendiri. Jenis Teknologi Pertanian pada revolusi
hijau di Indonesia Perkembangan teknologi pertanian yang ada di Indonesia dewasa ini
telah menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Alat alat yang di gunakan dari yang
sederhana sampai yang modern sekarang ini. Perkembangan teknologi pertanian di
Indonesia sebenarnya sudah sangat lama, berbagai alat pertanian seperti cangkul, garu,
waluku (alat bajak), sabit, hingga ani-ani mungkin bisa dijadikan contoh teknologi
pertanian yang pada zamannya sangat membantu kehidupan petani. Sejak manusia mengembangkan
mesin-mesin pertanian, perlahan tapi pasti, teknologi pertanian yang sederhana mulai
ditinggalkan karena dianggap tidak produktif. Penggunaan handtraktor, tressure, hingga
penggilingan padi dapat kita temui di berbagai pedesaan di Indonesia. Bagaimanapun
canggihnya teknologi pertanian , tentunya khusus untuk bidang pertanian tidak terlepas
dari proses fotosintesis

Gambar 1. Reaksi fotosintesis

Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar fotosintesis dapat berlangsung yaitu

1. Cahaya matahari.
2. Karbon dioksida (CO2),  diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata (mulut
daun).
3. Air (H20), diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh
kayu (xilem).
4. Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk
melangsungkan proses fotosintesis.

Aneka Jenis Teknologi Pertanian Masa Kini


1. Teknologi diartikan sebagai barang yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Pengertian
ini adalah definisi paling sempit dari teknologi, yang sesuai dengan akar katanya berasal
dari Bahasa Yunani; teche, seni kerajinan dan logia, perkataan
2. Konsep kedua mengenai teknologi adalah sebagai kumpulan pengetahuan.
3. Secara lebih lengkap , batasan teknologi sebagai kumpulan berbagai kemungkinan
produksi, teknik, metode, dan proses yang dengannya sumber-sumber daya secara nyata
diubah oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

Sejarah teknologi dibidang industri pertanian

Sejarah teknologi pertanian bermula berkembang ketika terjadi perang dunia I yaitu pada
abad 19. Pada saat perang kondisi pertanian sangat diperlukan dalam memenuhi
kebutuhan pangan tentara dan masyarakat Amerika – Eropa. Agar tercapai kebutuhan
pangan saat kondisi perang maka posisi ilmuwan dan teknorat dilibatkan pada bidang
pertanian. Sedangkan, ditanah air Indonesia teknologi pertanian berkembang sejak
jaman ketika belanda menjajah dan memberlakukan system tanam paksa atau cultur
stelsel.

Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu


pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian
dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia [1]
.
Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang bersifat pragmatik
finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik dengan penekanan pada objek formal
kerekayasaan dalam pembuatan dan penerapan peralatan, bangunan, lingkungan, sistem
produksi serta pengolahan dan pengamanan hasil produksi[2]. Objek formal dalam ilmu
pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan
hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan,
pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil[1]. Oleh sebab itu, secara luas
cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan
objek formal dari budidaya sampai pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai