Anda di halaman 1dari 6

Teknologi pertanian

Definisi ilmiah

Teknologi pertanian merupakan penerapan


prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka
pendayagunaan secara ekonomis sumber daya pertanian dan sumber
daya alam untuk kesejahteraan .

Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang


bersifat pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik
dengan penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan
dan penerapan peralatan, bangunan, lingkungan, sistem produksi serta
pengolahan dan pengamanan hasil produksi. Objek formal dalam
ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya,
pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan
mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan,dan
pengamanan serta pemasaran hasil[1]. Oleh sebab itu, secara luas
cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan
ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya sampai
pemasaran.

Sejarah Pendidikan Teknologi Pertanian

Bidang teknologi pertanian secara keilmuan merupakan hibrida dari


ilmu teknik dan ilmu pertanian. Sejarah lahirnya ilmu-ilmu dalam
lingkup teknologi pertanian dipicu oleh kebutuhan untuk pemenuhan
pembukaan dan pengerjaan lahan pertanian secara luas di Amerika
Serikat maupun eropa pada
pertengahan abad ke-18. Perkembangan pendidikan tinggi teknologi
pertanian di Indonesia yang dimulai awal tahun 1960-an tidak terlepas
dari perkembangan pendidikan tinggi teknik dan pertanian sejak
zaman pendudukan Belanda yang memang secara historis meletakkan
dasarnya di Indonesia. Perang dunia I yang terjadi di Eropa telah
menyebabkan gangguan hubungan internasional antara lain, armada
sulit untuk masuk ke Samudra Hindia sehingga tenaga-tenaga ahli
yang sebelumnya banyak didatangkan dari Eropa mengalami
kesulitan. Pencetakan tenaga ahli teknik menengah dan tinggi
(baik untuk bidang teknik dan pertanian) menjadi kebutuhan oleh
pemerintah Hindia Belanda pada waktu pendudukan di
Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan tenaga terampil
bidang pertanian, peternakan dan perkebunan yang
secara intensif dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda
di Jawa dan Sumatra dalam program cultur stelseels pada awal abad
ke-19.

Lingkup Teknologi Pertanian


Teknik Pertanian

Mesin pemanen padi pada lahan kering

Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara


luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan
transformasi sumber daya alam secara efisien dan efektif untuk
pemanfaatannya oleh manusia. Dengan demikian dalam sistematika
keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu
teknik untuk memecahkan berbagai permasalahan di bidang
pertanian.[3]. Terminologi teknik pertanian sebagai padanan
agricultural Mechanization, sejak awal 1990-an bersamaan dengan
pengenalan dan penggunaan traktor untuk
program intensifikasi pertanian.

Bidang cakupan teknik pertanian antara lain adalah sebagai


berikut: Alat dan mesin budidaya pertanian, mempelajari penggunaan,
pemeliharaan dan pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian.
Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang berhubungan
dengan irigasi, pengawetan dan pelestarian sumber daya tanah dan
air. Energi dan Elektrifikasi Pertanian, mencakup prinsip-prinsip
teknologi energi dan daya serta penerapannya dalam kegiatan
pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian, mencakup masalah
yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan khusus
untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan
peralatan, pusat pengolahan dan sistem pengendalian iklim serta
sesuai keadaan lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil
pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapkan hasil pertanian, baik
untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau
penggunan lainnya.

Teknologi Hasil Pertanian/ Teknologi Pangan

Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangat


intensif dijadikan kajian sebagai objek formal ilmu terapan dan
ditopang dengan tuntutan industri, terutama di negara maju. Kondisi
ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan yang merupakan
penerapan ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan mikrobiologi) serta
prinsip-prinsip teknik (engineering), ekonomi dan manajemen pada
seluruh mata rantai penggarapan bahan pangan dari sejak pemanenan
sampai menjadi hidangan[4]. Teknologi pangan merupakan penerapan
ilmu dan teknik pada penelitian, produksi, pengolahan, distribusi, dan
penyimpanan pangan berikut pemanfaatannya[5]. Ilmu terapan yang
menjadi landasan pengembangan teknologi pangan meliputi ilmu
pangan, kimia pangan, mikrobiologi pangan, fisika pangan, dan teknik
proses. Ilmu pangan merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia,
fisika, dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan,
penyebab kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari
pegolahan pangan.

Teknologi Industri Pertanian

Industri berbasis pertanian (agroindustri) dapat meningkatkan nilai


tambah produk pertanian

Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan


yang menitikberatkan pada perencanaan, perancangan,
pengembangan, dan evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi manusia,
bahan, informasi, peralatan, dan energi) pada
kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas)
yang optimal. Disiplin ini menerapkan matematika, fisika,
kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip, dan
metodologi dalam menganalisis serta merancang agar mampu
memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem
terpadu agroindustri. Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses
dan teknik industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan
hasil pertanian.

Teknologi Industri Pertanian memiliki bidang kajian sebagai berikut:

1. Sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian


yang berkaitan dengan perencanaan, instalasi dan perbaikan
suatu sistem terpadu yang terdiri atas bahan, sumber daya,
peralatan,dan energi pada pabrik agroindustri.
2. Manajemen industri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan,
pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu pada
permasalahan sistem usaha agroindustri.
3. Teknoekonomi agroindustri, kajian yang berkaitan dengan
perencanaan, analisis dan perumusan kebijakan suatu sistem
terpadu pada permasalahan sektor agroindustri.
4. Manajemen mutu, penerapan prinsip-prinsip manajemen
(perencanaan, penerapan dan perbaikan) pada bahan (dasar,
baku), sistem proses, produk, dan lingkungan untuk mencapai
taraf mutu yang ditetapkan.

Kegiatan hilir dari pertanian berupa penanganan, pengolahan,


distribusi, dan pemasaran yang semula secara sederhana serta tercakup
dalam teknologi hasil pertanian, berkembang menjadi lebih luas
dengan pendekatan dari sistem Industri.
ringkasan himateta universitas sriwijaya

Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (HIMATETA) UNSRI adalah


salah satu organisasi himpunan yang terdapat di Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya. Himateta beranggotakan seluruh mahasiswa
Teknologi Pertanian baik Teknik Pertanian (TP) maupun Teknologi Hasil
Pertanian (THP).

Perubahan pengurus Himateta dilakukan setiap satu tahun sekali

melalui PEMIRA. Ketua umum bisa berasal dari program studi TP

maupun THP asalkan memenuhi persyaratan yang ada dalam AD/ART

HIMATETA. Pada awalnya Himateta didirikan untuk menghimpun dan

memupuk rasa kekeluargaan. Namun seiring dengan berkembangnya

waktu HIMATETA UNSRI kini bukan hanya menjadi organisasi yang

hanya mementingkan rasa kekeluargaan, namun juga menjadi

organisasi yang ikut serta memberikan kontribusi bagi dunia pertanian

melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat pengabdian kepada

masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai