Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS

MANAJEMEN TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Ir. Budi Setiawan, M.S.

Oleh Kelompok 3 :

Muhammad Taufiqul Alim (235040100111113)

Adinda Yuliyanti (235040100111114)

Tamir Muzhaffar Anurra (235040100111115)

Farikha Dzi’Ah Fauziah (235040101111022)

Peres Omega Laoli (235040101111023)

Nova Fredella (235040101111024)

Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

Tahun Akademik 2023/2034


DAFTAR ISI

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS.

MANAJEMEN TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS..

DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

BAB 2

ISI

2.1 Ruang Lingkup Manajemen Teknologi dalam Agribisnis

2.2 Teknologi dalam Agrbisnis

2.3 Pengembangan dan Penerapan Bioteknologi dalam Agribisnis

BAB 3

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja ruang lingkup manajemen teknologi dalam agribisnis?

2. Apa saja teknologi dalam agribisnis?

3. Bagaimana pengembangan dan penerapan bioteknologi dalam agribisnis

1.3 Tujuan

1. Mengetahui ruang lingkup manajemen teknologi dalam Agribisnis.

2. Mengetahui teknologi dalam Agribisnis.

3. Mengetahui pengembangan dan penerapan bioteknologi dalam Agribisnis.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah

2. Bagi Mahasiswa

3. Bagi Civitas Akademik

BAB 2

ISI

2.1 Ruang Lingkup Manajemen Teknologi dalam Agribisnis


A. Perencanaan Teknologi
Perencanaan pengembangan dan penerapan teknologi pertanian dan
pangan dikaitkan dengan pemilihan jenis teknologi yang akan dikembangkan
dan diterapkan. Pada skala mikro melihat jenis bidang kegiatan dan besar
kecilnya perusahaan yang dikelola, sedangkan pada skala makro melihat
prioritas bidang teknologi yang perlu dikembangkan. Jika menginginkan
industri pertanian nasional yang kuat untuk membangun landasan
perekonomian, maka teknologi yang dipilih untuk dikembangkan dan
diterapkan adalah teknologi industri pertanian.

Kemampuan sumber daya manusia, terutama dalam riset dan


pengembangan untuk mengembangkan suatu jenis teknologi sangat penting
untuk diperhitungkan dalam perencanaan. Hal ini berhubungan dengan
pemilihan teknologi, baik yang dikembangkan maupun yang akan
diaplikasikan. Ini sangat berkaitan dengan skala usaha (kapasitas volume
produksi) dan tingkat harga jual produk yang dihasilkan oleh teknologi
tersebut. Harga jual produk yang akan diterima konsumen juga disumbang
oleh biaya pengembangan dan aplikasi teknologi sehingga biaya
pengembangan dan aplikasi teknologi yang tidak seimbang dengan skala
usaha (skala produksi), akan menyebabkan mahalnya biaya teknologi. Seh
ingga berdampak pada harga jual produk tinggi dan pada akhirnya sulit untuk
bersaing dipasar, apalagi menghadapi pasar global yang penuh persaingan.

Dalam pemanfaatan teknologi diperlukan suatu perencanaan teknologi


yang akan dikembangkan dan diaplikasikan. Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan antara lain:

1. Mempertimbangkan jenis bidang usaha dan skala usaha yang


dijalankan.

2. Kemampuan pembiayaan pengembangan dan aplikasi teknologi.

3. Kemampuan sumber daya manusia potensi sumber daya manusia

4. Skala usaha dan tingkat persaingan

5. Budaya, adat, dan kebiasaan masyarakat.

B. Pengorganisasian Teknologi
Pengorganisasian teknologi adalah mencakup sumberdaya perusahaan
yang diperlukan dan mengalokasikannya secara tepat dan efisien. Teknologi
yang akan diaplikasikan harus diorganisasikan dengan baik agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan yang menyebabkan ketidakefisienan. Pengoganisasian
sumber daya perusahaan untuk bidang pengembangan teknologi misalnya
teknologi pengolahan/agroindustri melalui riset dan pengembangan sangat
penting untuk mencapai efektif dan efisien. Dengan demikian diperoleh
optimalisasi alokasi dan pengorganisasian yang tepat.
C. Pelaksanaan Penerapan Teknologi
Pelaksanaan penerapan teknologi dilakukan saat rencana pengembangan
dan aplikasi teknologi telah dirampungkan serta semua sumber daya yang
dibutuhkan telah siap untuk dioperasikan. .Pelaksanaan tersebut itu mulai dari
pengembangan sampai penggunaan teknologi dalam produksi/operasi
perusahaan.Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas,efisiensi,keberlanjutan,dan daya saing sektor agribisnis.
D. Pengawasan, Evaluasi dan Pengendalian
Dalam konteks agribisnis, pengawasan melibatkan pemantauan pertanian,
produksi, dan distribusi. Evaluasi dapat melibatkan analisis hasil pertanian
dan keuangan untuk menilai efisiensi dan keberlanjutan. Pengendalian
mungkin mencakup perbaikan proses pertanian atau implementasi perubahan
berbasis hasil evaluasi. Ketiganya saling terkait untuk memastikan
kelangsungan dan keberhasilan operasional dalam agribisnis Dalam hal ini
pengawasan, evaluasi, dan pengendalian merupakan fungsi-fungsi yang
berjalan secara kontinu sepanjang siklus perencanaan. Pengawasan tidak
hanya melibatkan aspek-aspek tertentu, melainkan meresap sejak tahap
perencanaan. Evaluasi, yang dilakukan secara berkala, bertujuan untuk
menilai kesesuaian antara rencana, pelaksanaan, dan hasil, serta mendeteksi
potensi penyimpangan dari rencana awal. Selain itu, fungsi pengawasan dan
evaluasi juga berperan dalam menentukan kebutuhan penyesuaian yang
diperlukan. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan operasional,
langkah pengendalian harus segera diimplementasikan untuk memastikan
koreksi yang tepat.

2.2 Teknologi dalam Agribisnis


Teknologi di bidang pertanian meliputi teknologi dalam berbagai kegiatan
penyediaan dan distribusi fasilitas produksi, pengolahan dan pemasaran.
Teknologi ini mencakup aplikasi dalam bioteknologi, mekanisasi, biokimia,
teknik kimia, teknik fisika, teknik nuklir, listrik mikro, teknologi dirgantara,
komunikasi, survei dan geologi serta jenis teknologi lainnya. Hingga saat ini,
peran nyata yang ada dapat dilihat pada penerapan bioteknologi (benih unggul),
teknik kimia (pupuk, hormon dan pestisida) dan teknik mekanisasi (mesin dan
peralatan pertanian). Namun ke depannya penerapan teknologi tersebut akan
memegang peranan yang sangat penting.
.

2.3 Pengembangan dan Penerapan Bioteknologi dalam Agribisnis

Pengembangan serta penerapan bioteknologi menjadi fokus utama dalam


membangun sektor agribisnis di Indonesia. Seiring dengan industrialisasi
pertanian, terutama agroindustri, akan berhasil baik jika bioteknologi telah
mampu menjadi penghubung sektor pertanian dengan sektor industri yang
berwawasan lingkungan. Bioteknologi sangat berperan untuk mengatasi berbagai
macam masalah pada komoditas pertanian di Indonesia. Dengan demikian
bioteknologi secara tidak langsung berperan untuk membangun sektor agribisnis
di masa yang akan datang.

BAB 3

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.uksw.edu/aiti/article/download/1843/999

Anda mungkin juga menyukai