TUJUAN
Bioteknologi dalam
Agribisnis
Page 2 of 7
MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2017
risiko teknis (technical risk) menjadi risiko komersial (commercial risk) berupa beban biaya
investasi teknologi. Disamping itu manajamen perusahaan harus memiliki komitmen yang
kuat untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teknologi melalui riset dan
pengembangan menghadapi risiko kegagalan dan membutuhkan banyak biaya. Oleh karena
itu, diperlukan komitmen dari pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi yang
tepat dan sesuai kebutuhan.
Perencanaan teknologi harus didasarkan pula pada kriteria distribusi dan pemasaran
produk yang meliputi kesesuaiannya dengan kebutuhan konsumen atau pelanggan, hasil
estimasi nilai penjualan, luas pasar, siklus hidup produk (product life cycle), kemungkinan
berhasil secara komersial, rencana pemasaran (waktu dan target pasar), pengaruhnya
terhadap produk yang sudah ada, harga produk baru, dan harga produk pesaing, tingkat
persaingan, saluran distribusi dan lain-lain. Jika perencanaan teknologi berfokus pada
pengembangan teknologi harus didasarkan pada kriteria riset dan pengembangan, yang
meliputi sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan rencana strategis riset dan pengembangan
perusahaan.
b. Kemungkinan suksesnya secara teknis
c. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan posisi
paten yang ada
d. Ketersediaan sumberdaya dalam bidang riset dan pengembangan
e. Potensi pengembangan dimasa yang akan dating serta
konsekuensinya terhadap lingkungan
Dilain pihak, kriteria finansial meliputi hal-hal berikut:
a. Biaya riset dan pengembangan
b. Lama waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan kembali
modal atau BEP
c. Kondisi arus tunai perusahaan dan pengaruhnya pada masa
datang
Perencanaan teknologi juga harus dipertimbangkan kriteria produksi, yaitu meliputi
kemampuan dan pembiayaan manufaktur, nilai tambah produksi, kebutuhan tambahan
fasilitas, kelanjutan produksi dan lain-lain. Jika hal-hal tersebut telah diakses dan telah
ditetapkan teknologi yang dipilih, maka dapat dibuat perencanaan pengembangan dan
aplikasi teknologi, dan selanjutnya proyek tersebut dapat segera dimulai.
B. Pengorganisasian Teknologi
Manajemen teknologi juga mencakup pengorganisasian sumber daya yang diperlukan
dan mengalokasikannya secara tepat dan efisien. Disamping itu teknologi yang akan
diaplikasikan juga harus diorganisasikan dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan –
kesalahan (misalnya alokasi dan penempatan), yang dapat menyebabkan
ketidakefisienan. Pengorganisasian sumber daya perusahaan untuk bidang
pengembangan teknologi, misalnya teknologi produksi, melalui riset dan pengembangan
sangat penting guna mencapai efisiensi dan efektivitas alokasi. Dengan demikian
diperoleh optimalisasi alokasi dan pengorganisasian yang tepat.
C. Pelaksanaan Penerapan Teknologi
Jika rencana pengembangan dan aplikasi teknologi telah dirampungkan serta semua
sumber daya yang dibutuhkan telah siap untuk dioperasikan, maka tibalah waktunya
untuk memulai pelaksanaannya. Pelaksanaan tersebut mulai dari pengembangan sampai
penggunaan teknologi dalam produksi/operasi perusahaan.
Page 3 of 7
MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2017
D. Pengawasan, Evaluasi, dan Pengendalian
Fungsi pengawasan dilakukan terus menerus sejak perencanaan dan dalam berbagai
aspek, sedangkan evaluasi dapat dilakukan secara berkala untuk mengetahui kesesuaian
antara rencana, pelaksanaan, dan hasil serta mengetahui ada tidaknya penyimpangan-
penyimpangan dari rencana semula. Disamping itu pengawasan dan evaluasi juga
berfungsi untuk menilai perlu tidaknya diadakan penyesuaian-penyesuaian. Jika terjadi
penyimpangan dan kesalahan dalam operasi, maka harus segera dilakukan pengendalian.
Antibody monoklonal
(GEN B)
2 Kedelai
Penyakit virus DNA rekombinan Varietas tahan
Page 5 of 7
MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2017
6 Jeruk Virus CVPD Stek ujung tunas Bibit tanaman sehat
Antibody monoklonal
9 Kelapa Bibit tidak seragam Kultur sel dan jaringan Perbanyakan klon
sawit
Mutu minyak rendah Fusi protoplasma Mutu minyak tinggi
Imunisasi pasif
Imunisasi pasif
Imunisasi pasif
Imunisasi pasif
Page 6 of 7
MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2017
REFERENSI
George R. Terry, Dr. Winardi, SE, 2010. Asas-asas Manajemen :Bandung
Gumbira-Sa’id, E. dan A. Haritz Intan. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
PROPAGASI
1. Jelaskan kompetensi teknologi harus berupaya untuk mengurangi atau menghilangkan
risk aversion, yakni mampu menstransfer risiko teknis (technical risk) menjadi risiko
komersial (commercial risk)!
2. Carilah artikel ilmiah yang membahas tentang aplikasi bioteknologi dalam agribisnis,
selanjutnya review secara mendalam !
Page 7 of 7