Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH EKONOMI BISNIS

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI


XI AK 1

Disusun Oleh:
Erna Putri
Keysha Lintang T.
Muhamad Rizki
Risma
Siti Suryani

SMKN 1 CIBARUSAH
Jl. Raya Tegal Panjang, Kec. Cibarusah, Kab. Bekasi
2023/2024
A. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi adalah istilah yang berhubungan dengan proses
pembuatan barang. Setelah aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi ini
harus dapat benar- benar dikuasai jika rencana usaha itu dapat digunakan. Oleh karena
pengaruh dari aspek teknis dan teknologi yang akan memengaruhi berhasil tidaknya
suatu rencana usaha, aspel teknis dan teknologi ini harus benar-benar dapat dikuasai.
Penilaian kelayakan rencana usaha terhadap aspek ini juga penting dilakukan
sebelum suatu usaha dijalankan. Penentuan kelayakan teknis dan operasi perusahaan
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi. Apabila tidak dianalisis
dengan baik, akan berakibat fatal bagi perusahaan di kemudian hari. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, jumlah produksi, tata
letak (lay out penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan
teknologinya.
Pemilihan aspek teknis dan teknologi memiliki beberapa tujuan yang hendak
dicapai, yaitu:
 Agar perusahaan memiliki lokasi yang tepat.
 Agar perusahaan dapat menentukan lay out yang tepat untuk menyesuaikan
dengan proses produksi yang dipilih sehingga akan efisien dan efektif dilihat
dari segi biaya.
 Agar perusahaan dapat memilih teknologi yang tepat dalam mengubah input
menjadi output, dan
 Agar perusahaan dapat menentukan jumlah produksi kapasitas produksi untuk
mendapat keuntungan yang Agar maksimum yang akan muncul pada masa
mendatang.

1. Aspek Teknis
Berikut adalah faktor-faktor dari aspek teknis.
a. Teknologi
Keberhasilan suatu usaha dalam banyak hal ditentukan oleh
Lemampuan menerapkan teknologi yang dimiliki. Karenanya ade indikasi
perusahaan (rencana usaha) akan gagal jika tidak memiliki kemampuan
teknologi. Menguasai teknologi merupakan satu keharusan pada suatu
perusahaan.
Keterampilan dan teknologi itu berbeda. Dengan sedikit bakat dan
keahlian, seseorang akan memiliki skill tertentu, salnya mengecat, mengelas
besi, dan sebagainya. Adapun tinologi merupakan kemajuan dalam
pengembangada engetahuan dan seni dalam bidang industri, manajemen, dan
sebagainya. Kemampuan ini sulit atau bahkan mungkin tidak dipat digantikan
oleh mesin atau komputer.
Sebagai contoh, pembuatan sebuah mobil dewasa ini bagian besar sudah
dapat dilaksanakan secara otomatis dengan mesin-mesin dan komputer. Namun,
usaha pengembangan mobil agar menjadi lebih baik, misalnya penghematan
bahan bakar, desain yang lebih menarik dan bagainya, memerlukan teknologi
tertentu, yang tidak dapat doptakan oleh mesin dan komputer.
b. Tenaga teknis
Teknis di sini maksudnya adalah khusus melaksanakan pekerjaan rutin
sebagai aplikasi suatu teknologi yang baku. Contohnya, tukang las, tukang cat,
tukang assembling, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, perlu dijawab pertanyaan “apakah yang harus
diperhatikan untuk menilai kelayakan suatu gagasan ditinjau dari egi faktor
tenaga teknis?”. Hal hal berikut ini perlu diperhatikan.
1) Apakah kuantitas mencukupi untuk dipekerjakan
Dalam hal pelaksanaan tenaga teknis, apakah kuantitasnya cukup. Namun,
perlu diingat pemenuhan kuantitas tenaga teknis harus selalu
mempertimbangkan aspek ekonomis.
2) Kuantitas tenaga kerja
Pada poin pertama sudah dibicarakan tentang kuantitas tenaga kerja yang
dilibatkan dan selalu dilihat dari aspek ekonomis. Persoalan yang muncul
lagi, apakah tenaga kerja yang dilibatkan memiliki kualitas yang
diharapkan. Sebab, dari segi kuantitas, tenaga kerja terpenuhi. Diupayakan
agar kualitas tenaga kerja memenuhi syarat, misalnya dengan mengadakan
pendidikan dan latihan, melaksanakan studi banding, atau
menyelenggarakan seminar-seminar.
c. Bahan baku
Hampir setiap perusahaan terutama perusahaan industri membutuhkan
bahan baku. Hampir 50% (lima puluh perse blaya yang dikeluarkan adalah
komponen bahan baku. Jad persoalan pengadaan bahan baku perlu
dipertimbangkan secara cermat.
Kemacetan dalam pernyediaan bahan baku akan sangat mengganggu
keberlangsungan proses produksi. Jika proses meogksi terganggu, pemasaran
barang juga terganggu dan akan berpengaruh pada masalah belanja.
Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi kelancaran penyediaan
bahan baku.
1) Persediaan bahan baku di perut bumi Sebelum melakukan proses produksi,
jika mengandalkan bahan baku di perut bumi, perusahaan harus teliti apakah
persediaannya cukup untuk proses produksi. Contoh: mendirikan pabrik
marmer harus memperhatikan ketersediaan bahan baku marmer. Jika
perusahaan marmer sudah berjalan tetapi akhirnya persediaan batu marmer
tidak cukup, bagaimana kelangsungan hidup perusahaan marmer tersebut?
Jadi, harus dipastikan apakah persediaan bahan baku cukup untuk
mendirikan suatu perusahaan dalam waktu yang relatif lama.
2) Mutu (kualitas bahan baku)
Mutu bahan baku juga menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam
menghasilkan suatu keluaran. Jika bahan baku kurang bermutu, sudah pasti
keluarannya kurang bermutu dan akan mengakibatkan kekalahan di medan
persaingan.
3) Transportasi bahan baku
Jika tempat perusahaan berjauhan dengan bahan baku, harus diusahakan
agar pengangkutan (transportasi) bahan baku lancar. Jika tidak akan
mengganggu kelancaran pasokan dan akan mengganggu proses produksi.
4) Jalur pengadaan bahan baku
Selain hal-hal yang disebutkan sebelumnya, kelancaran jalur pengadaan
bahan baku juga perlu diperhatikan. Jangan sekali-kali jalur perjalanan
bahan baku terhambat, yang mengakibatkan pasokan bahan baku terganggu.
5) Perlunya mengidentifikasi penggunaan bahan lain bahan baku
Kita perlu mencari bahan pengganti dari bahan baku yang akan digunakan
atau yang dikenal dengan bahan baku substitusi. Tujuannya adalah sebagai
cadangan apabila pasokan bahan baku terganggu sehingga membutuhkan
bahan baku substitusi.
6) Harga bahan baku
Bahan baku merupakan suatu komponen yang paling menentukan dalam
penentuan harga suatu produk perusahaan. Jika harga bahan baku mahal,
harga barang yang diproduksi juga mahal. Untuk itu harus dicari jalan keluar
agar harga bahan baku yang digunakan tetap stabil Berikut beberapa cara
agar harga bahan baku tetap stabil.
 Mengatur jumlah persediaan.
Pada waktu harga bahan baku murah, maka jumlah persediaan lebih baik
ditambah. Dengan demikian pada waktu harga bahan baku mahal tidak
perlu membeli lagi karena stok masih ada.
 Membayar di muka harga bahan baku.
Pembayaran di muka harga bahan baku akan mengurangi harganya
sebab sudah dibayar di muka.
 Membuat kontrak pembelian bahan baku dengan jangka tertentu.
Jika kontrak sudah dibuat, harga bahan pada masa kontrak akan sama,
yang secara umum lebih rendah dan menjamin ketersediaan bahan baku.

2. Peralatan
Peralatan adalah salah satu faktor penting dalam pembuatan tencana usaha.
Peralatan janganlah diartikan hanya mesin-mesin serba otomatis, tetapi termasuk juga
alat-alat sederhana. Karena fungsinya sangat penting dalam proses produksi, faktor
peralatan ini harus diperhatikan dengan saksama.

3. Sarana
Kesuksesan suatu perusahaan juga bergantung pada ketersediaan sarana dalam
jumlah dan mutu yang diperlukan perusahaan. Dalam kenyataannya, banyak
perusahaan gagal mencapai tujuannya karena faktor sarana. Sarana adalah semua
fasilitas hasil teknologi manusia yang dapat memengaruhi kelancaran proses produksi.
Banyak sarana berada di luar kontrol perusahaan, seperti jalan, jembatan, air,
jaringan listrik jaringan komunikasi, dan faktor-faktor lainnya. Jika perusahaan yang
Anda operasikan misalnya adalah perusahaan penetasan anak ayam padahal di daerah
itu listrik dapat padam 15 jam sehari, sudah pasti perusahaan penetasan akan gagal.
Dengan begitu, dalam pembuatan rencana usaha, amatilah faktor sarana.

4. Faktor Alam
Faktor alam juga perlu diperhatikan untuk pembuatan rencana usaha karena
faktor ini dapat mengganggu kelancaran jalannya usaha. Contohnya, jika Anda adalah
pemborong atau kontraktor bangunan yang berlokasi di daerah rawan gempa yang
sebelumnya tidak Anda ketahui, tentu Anda akan merugi karena pembuatan pondasi
bangunan di daerah rawan gempa dan di daerah yang bukan gempa memerlukan biaya
lebih dan teknologi tertentu. Pembuatan pondasi di daerah gempa akan lebih mahal
dibandingkan dengan daerah bukan gempa.

5. Penentuan Lokasi Usaha


Penentuan lokasi usaha berpengaruh besar untuk kelanjutan kehidupan usaha
pada masa yang akan datang. Kesalahan dalam penentuan lokasi usaha dapat
berpengaruh pada:
a. Daerah pemasaran
Lokasi yang dekat atau berada di daerah pemasaran akan dapat menguntungkan
usaha. Imbasnya dapat berupa murahnya biaya untuk distribusi dan
meningkatnya mutu layanan pada konsumen.
b. Faktor tenaga kerja
Lokasi usaha yang dekat dengan sumber tenaga kerja juga dapat memberikan
beberapa kemudahan-kemudahan seperti dapat menjaring tenaga kerja bermutu.
Selain itu, akan mudah mengadakan rekrutmen tenaga yang sesuai kebutuhan
perusahaan. Selain yang disebutkan sebelumnya, letak lokasi yang dekat dengan
tenaga kerja memudahkan akses perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang
bermutu.
c. Ketersediaan bahan baku
Lokasi usaha yang dekat dengan bahan baku juga akan dapat memberi
keuntungan bagi perusahaan untuk mendapatkan bahan baku yang bermutu.
Kedekatan lokasi dengan bahan baku dapat memberi keuntungan antara lain
mendapat bahan baku yang murah, mendapat bahan baku yang bermutu, dan
mengurangi biaya dalam penyediaan bahan baku.
d. Faktor transportasi
Letak perusahaan yang dekat dengan fasilitas transportasi juga memiliki
beberapa keuntungan, antara lain kapan fasilitas itu diperlukan dan apa
akibatnya pada perusahaan yang mendapatkan alat transportasi murah.
e. Fasilitas listrik dan air
Perusahaan yang dekat dengan fasilitas listrik dan air juga memberi kemudahan
bagi perusahaan. Jika fasilitas listrik jauh, biaya yang besar akan disiapkan
untuk mendapatkan aliran listrik. Jika sumber listrik jauh, dibutuhkan biaya
yang besar untuk pengadaan gardu. Demikian pula akibatnya jika lokasi usaha
jauh dengan sumber air. Untuk mendapatkan air, Anda perlu beberapa pipa
primer dan pipa sekunder agar tersambung dengan air.

6. Tata Letak Usaha (Layout)


Tata letak atau lay out artinya menentukan bentuk dan penempatan fasilitas
yang dapat memengaruhi efisiensi produksi/operasi. Lay out dirancang sedemikian
rupa agar memberi manfaat pada produk, proses, sumber daya manusia, dan letak lokasi
yang efisien. Dengan pengaturan tata letak yang baik akan diperoleh beberapa
keuntungan antara lain sebagai berikut.
 Penggunaan ruangan yang efisien.
 Memberikan ruang gerak yang memungkinkan berkembangnya perusahaan
dilihat dari pemakaian fasilitas yang menunjang karyawan untuk senang
beraktivitas dan mengefisienkan pemeliharaan.
 Biaya pengangkutan material dan barang menjadi efisien.
 Aliran material menjadi lancar.
 Menghemat biaya produksi dan investasi.
 Memberikan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang baik.

7. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi atau proses produksi adalah salah satu faktor penting yang
perlu diperhatikan dalam rencana usaha. Selain itu, perlu diketahui jumlah biaya yang
diperlukan. Juga perlu dipastikan jenis mesin yang digunakan serta bentuk bangunan
yang cocok. Penting pula diketahui sifat dari proses produksi agar semua sarana dapat
menyesuaikan diri.
Untuk dapat mengalahkan pesaing, Anda harus mengetahui secara saksama
masalah teknis dan teknologi dari proses produksi yang rencana usaha sudah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai