Anda di halaman 1dari 18

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu :

Zainurrafiqi, A.Md.,S.AB.,M.AB.,M.BA.

Disusun Oleh Kelompok 7 :

1. Ach Rian Saputra (2021210123)


2. Firli Firmansyah (2021210130)
3. Agus Hidayatullah (2021210131)
4. Tahta Wira Gandhi (2021210184)
5. Gufron Arhamuddin (2021210218)
6. Eka Wardana A S (2021210011)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MADURA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada kami sehingga atas berkat dan rahmat serta karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aspek Teknis Dan Teknologi” ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Terimakasih kami sampaikan juga kepada dosen Studi Kelayakan Bisnis yang telah
memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga saya menjadi lebih
mengerti dan memahami tentang “Aspek Teknis Dan Teknologi”.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis di Universitas Madura. Penyusunan karya tulis ini tidak bermaksud untuk
mengubah materi yang telah tersusun. Namun, hanya membandingkan beberapa materi yang
sama dari berbagai referensi. Dan semoga bisa memberi tambahan pengetahuan bagi kita
semua.

Pamekasan, 15 Juni 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Proses Pemilihan Teknologi Untuk Produksi.........................................................................2

B. Pengertian Teknologi Informasi.............................................................................................4

C. Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi.................................................................................5

D. Peranan Teknologi Informasi Bagi Perusahaan.....................................................................5

E. Pemanfaatan Teknologi Informasi.........................................................................................8

F. Risiko Dan Kegagalan Penerapan Teknologi Informasi......................................................11

G. Alat-alat Analisis yang Digunakan dalam Aspek Teknik dan Teknologi Penentuan Lokasi

Pabrik....................................................................................................................................12

H. Penentuan Luas Produksi.....................................................................................................13

BAB III PENUTUP......................................................................................................................14

A. Kesimpulan...........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek teknis dan teknologi merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses

pembangunan proyek secara teknis, teknologi dan pengoperasiannya setelah proyek

tersebut selesai dibangun.

Studi kelayakan Aspek teknik dan teknologi mulai dilakukan Setelah aspek

pemasaran telah dilakukan studi kelayakan bisnis dan dinyatakan bahwa proyek atau

bisnis tersebut layak dari segi pemasaran. Selanjutnya hal yang perlu dilakukan yaitu

dengan melakukan studi kelayakan aspek teknik dan teknologi yang meliputi proses

pemilihan teknologi untuk produksi .

Pemilihan terhadap jenis teknologi yang digunakan juga perlu dijelaskan, baik

mengenai jenis jumlah dan ukuran bila diperlukan serta alasan-alasan dalam pemilihan,

dihubungkan dengan masalah yang dihadapi disamping investasi lainnya.

Tujuan studi kelayakan bisnis aspek teknik dan teknologi adalah untuk memastikan

apakah secara teknis dan pilihan teknologi tertentu, rencana bisnis dapat dilaksanakan

secara layak atau tidak layak, baik ada saat pembangunan proyek maupun operasional

rutin.

B. Rumusan Masalah

1. Apa proses pemilihan teknologi untuk produksi?

2. Apa itu teknologi informasi?

3. Apa peranan teknologi informasi bagi perusahaan?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Pemilihan Teknologi Untuk Produksi

Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa telah dan terus berkembang sesuai

dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya berdampak efisiensi yang

tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula.

Namun, selain terdapat keuntungan-keuntungan adapula kelemahan-kelemahan dalam

hal perkembangan teknologi ini. Misalnya, perkembangan teknologi belum tentu cocok

dengan lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan exsternalnya.

Suatu produk tertentu biasanya dapat diproses dengan lebih dari satu cara. Dengan

demikian, teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum dapat

dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh derjat mekanisasi yang di

inginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan. Beberapa kriteria lainnya adalah

kesesuaian dengan bahan yang dipakai, keberhasilan pemakain teknologi di tempat lain,

kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi

terhadap teknologi lanjutan.

Pemilihan teknologi proses produksi berarti memilih proses menghasilkan produk

atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.

Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah,

jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain engineering yang diperlukan.

Pada dasarnya dikenal dua jenis teknologi proses produksi, yaitu :

1) Proses Kontinu
Proses ini umumnya dimaksudkan untuk menghasilkan volume output yang besar.

Karena sifat operasinya yang berulang-ulang, maka dapat dicapai optimasi dan

efisiensi yang tinggi dalam peggunaan sumber daya, baik peralatan maupun tenaga

kerja. Contoh : pada perusahaan manufaktur yang menghasilkan keperluan sehari-

hari, seperti pesawat televisi, mesin cuci dan lain-lain. Industri-industri seperti kilang

minyak, pupuk juga menerapkan proses kontinu

2) Proses Intermitten atau Batch

Proses ini digunakan bila pabrik menangani bermacam-macam proses yang berbeda.

Misalya satu set rangkaian peralatan tertentu disusun untuk memroses satu agregat

atau batch produk tertentu, kemudian dihentikan dan di set kembali untuk memroses

jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya terdiri dari mesin-mesin yang berfungsi

multipurpose sehingga lebih fleksibel, yaitu dapat memenuhi lebih dari satu variasi

produk.

Ada berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis teknologi, yaitu:

Pertama, jenis teknologi yang diajukan harus dapat menghasilkan mutu produksi yang

dikehendaki pasar. Kedua, teknologi tersebut harus cocok dengan persyaratan yang

diperlukan untuk mencapai kapasitas produksi ekonomis yang telah ditentukan.

Pilihan jenis teknologi juga akan dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga

ahli, bahan baku dan pembantu yang diperlukan untuk penerapannya. Dalam studi

kelayakan proyek hendaknya diperhatikan pula jenis dan jumlah tenaga ahli, bahan baku

dan pembantu tersebut serta kemungkinan pengadaan dan biayanya, baik untuk jangka

pendek maupun panjang.


B. Pengertian Teknologi Informasi

Menurut beberapa pakar teknologi terdapat beberapa definisi teknologi informasi

(dalam Abdul Kadir dan Terra), yaitu :

 Menurut Haag dan Keen, teknologi informasi adalah seperangkat alat yang

membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pemrosesan informasi.

 Menurut Martin, teknologi informasi adalah hal yang tidak hanya terbatas pada

teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk

memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi

komunikasi untuk mengirimkan informasi.

 Menurut Williams dan Sawyer, teknologi informasi adalah teknologi yang

menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi

yang membawa data, suara, dan video.

 Menurut Rahardjo (2002:74), teknologi informasi adalah sama dengan teknologi

lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi

tersebut. Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi yang

mempunyai nilai jual.

Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa teknologi informasi tidak sekedar berupa

teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain,

teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi

telekomunikasi.
C. Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi

Sistem teknologi informasi dapat dibedakan dengan berbagai cara pengklasifikasian.

Menurut Abdul Kadir dan Terra TI dapat diklasifikasikan atas :

A) Menurut fungsi yang diemban sistem, sistem teknologi informasi dapat dibedakan

atas :

1. Embedded IT system adalah sistem teknologi informasi yang melekat pada

produk lain. Contohnya sistem VCR ( Video Casette Recorder) memiliki

sistem teknologi informasi yang memungkinkan pemakai dapat merekam

tayangan televisi.

2. Dedicated IT system adalah sistem teknologi informasi yang dirancang

untuk melakukan tugas-tugas khusus. Contohnya, ATM (Anjungan Tunai

Mandiri) dirancang secra khususuntuk melakukan transaksi keuangan bagi

nasabah bank.

3. General purpose IT system adalah sistem teknologi informasi yang dapat

digunakan untuk melakukan berbagai aktifitas yang bersifat umum.

Contohnya, PC (Personal Computer)

B) Menurut departemen dalam perusahaan bisnis, TI dibedakan atas: sistem informasi

akutansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi, dan lain-lain.

C) Menurut dukungan terhadap level manajemen dalam perusahaan, TI dapat dibedakan

atas : sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung keputusan, dan sistem

informasi eksekutif.

D. Peranan Teknologi Informasi Bagi Perusahaan


Pada dasarnya peranan TI bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal ini

disebabkan karena masing-masing perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu

dengan yang lainnya. Walaupun dua buah perusahaan misalnya berada pada sebuah

industri yang sama, namun peranan teknologi informasinya bisa sangat berbeda.

Teknologi informasi (TI), yang dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi

yang bermanfaat bagi organisasi. Teknologi informasi terus-menerus mengalami

perkembangan baik dari segi bentuk, ukuran, kecepatan dengan kemampuan untuk

mengakses multimedia dan jaringan komputer (Sutedjo, 2002).

Di satu sisi perusahaan sadar bahwa sudah saatnya harus memiliki suatu sistem TI

yang menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan

biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan TI

yang dibutuhkan. Tanpa memiliki TI yang cukup canggih, sulit bagi perusahaan untuk

bersaing dengan perusahaan besar lainnya baik dari dalam maupun dari luar negeri

(Indrajit, 2004:35).

Menurut Jogiyanto (2003:18) sistem teknologi informasi memberikan lima peran

utama di dalam organisasi :

a) Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses

produksi.

b) Meningkatkan efektifitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di

organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif

yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga

mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan

sasaran produksi yang diinginkan.

c) Meningkatkat komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi

informasi dengan menggunakan email dan chat.


d) Meningkatkan kolaborasi, yaitu dengan menggunakan video conference dan

teleconference.

e) Meningkatkan kompetitif, yaitu sistem teknologi informasi digunakan untuk

keunggulan kompetisi.

Menurut Indrajit (2003:30) jika ditinjau dari segi peranan strategis TI, terdapat lima jenis

tujuan dari dilakukannya investasi terhadap teknologi tersebut, yaitu :

1) Karena alasan kelangsungan hidup perusahaan atau bisnis itu sendiri, dalam arti

bahwa perusahaan melihat keberadaan TI di dalam bisnis terkait sifatnya adalah

mutlak. Contohnya adalah perusahaan semacam bank retail, hotel berbintang lima,

transportasi penerbangan,dan lain sebagainya yang tidak mungkin dapat bertahan

lama dalam ketatnya persaingan bisnis tanpa diperlengkapi oleh TI.

2) Perusahaan melakukan investasi TI karena alasan ingin memperbaiki efisiensi.

Diharapkan dengan diimplementasikannya TI dalam sejumlah aktifitas tertentu,

maka akan dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi berbagai

sumber daya perusahaan, seperti : manusia, waktu, biaya, material, aset, dan lain-

lain. Biasanya TI dipergunakan biaya komunikasi dan transaksi.

3) Tujuan investasi TI adalah untuk memperbaiki efektifitas usaha (do the right

thing), diamana TI akan dipergunakan untuk menopang kehandalan kegiatan

bisnis.

4) Keinginan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif agar dapat

meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan TI yang tidak

terdapat pada perusahaan lain yang belum memilikinya. Dalam hal ini diterapkan

melalui konsep manajemen baru, dimana secara signifikan implementasi berbagai

perangkat TI diharapkan membawa perusahaan jauh di depan dibandingkan

dengan para pesaing bisnisnya.


5) TI sebagai salah satu perangkat infrastruktur yang tidak dapat dihindari

keberadaannya bagi sebuah perusahaan di era global ini. Adalah merupakan suatu

standart bagi perusahaan dewasa ini untuk memiliki corporate website yang dapat

diakses oleh para calon pelanggan di seluruh dunia, menggunakan email sebagai

sarana berkomunikasi sehari-hari, dan lain sebagainya, dimana keseluruhan

perangkat tersebut sudah menjadi sebuah infrastruktur usaha yang harus dimiliki

oleh perusahaan.

Peranan TI pada masa sekarang tidak hanya diperuntukan bagi organisasi, melainkan

juga untuk kebutuhan perseorangan. Bagi organisasi, TI dapat digunakan untuk mencapai

keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perseorangan TI dapat digunakan untuk

mencapai keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan (Abdul dan Terra,

2003:22).

E. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi kini semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberi

keunggulan bersaing. Contohnya bank BCA, meski bukan yang pertama dalam

memanfaatkan TI sebagai keunggulan utamanya, namun terus-menerus menciptakan

produk-produk layanan yang inovatif yang berbasis TI.

Keunggulan bersaing ini dapat dicapai melalui banyak cara misalnya, harga

terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan layanan, dan lain sebagainya.

Berkaitan dengan pemanfaatan TI dalam perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu

pada penggunaan TI untuk meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja perusahaan,

dan peningkatan layanan untuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah perusahaan

menggunakan TI baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk
mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan

produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi (Sutedjo, 2002:26).

Teknologi informasi juga dimanfaatkan oleh banyak organisasi sebagai kekuatan

untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Menurut Sutedjo

(2002:24) banyak manfaat yang dipetik oleh perusahaan dengan penggunaan TI, yaitu :

1) Integrasi data dan informasi Pembangunan TI, memungkinkan perusahaan

untuk mengintegrasikan data baik berupa data setup maupun data transaksi

yang dilakukan dari berbagai lingkungan jaringan.

2) Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redudansi data.

Pembangunan TI yang bertumpu pada sistem pengorganisasian data, akan

menghindarkan sistem dari bahaya duplikasi data (redudansi) artinya

perubahan terhadap data yang satu belum tentu akan diikuti perubahan data

duplikatnya.

3) Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusuanan laporan manajerial.

Tuntutan akan ketersediaan laporan manajerial yang standar sering

mengakibatkan tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para manajer.

Untuk itu TI membantu menghasilkan laporan yang memudahkan dalam

penyusunan laporan manajerial.

4) Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen. Melalui TI,

semua departemental dalam perusahaan akan mendapat aliran informasi yang

tepat pada waktunya sehingga kualitas produksi dapat ditingkatkan. Karena

departemen persediaan barang dan departemen produksi dapat memperoleh

informasi yang jelas dan tepat dalam waktu yang singkat, yang akan

berdampak pada peningkatan layanan konsumen.


5) Meningkatkan citra perusahaan. Pembangunan TI akan meningkatkancitra

perusahaan dari sudut pandang internal maupun elsternal perusahaan. Layanan

konsumen akan sangat cepat dilakukan sehingga kepercayaan masyarakat

meningkat dan akan mengalirkan simpati yang cukup besar untuk mendorong

tingkat pembelian produk dari perusahaan.

Menurut Jogiyanto (2003:8) sistem teknologi informasi dapat dimanfaatkan di

internal atau di eksternal organisasi. Di internal organisasi TI dapat diterapkan di fungsi-

fungsi organisasi dan di tingkatan-tingkatan manajemen. Sistem TI yang diterapkan

secara eksternal merupakan sistem TI internal yang ditarik ke luar organisasi

menggunakan teknologi komunikasi. Tujuan dari sistem TI ini adalah untuk menjangkau

pihak eksternal perusahaan secara lebih efektif sehingga menjangkau secara langsung

pemasok dan pelanggan perusahaan supaya perusahaan dapat memenangkan persaingan,

karena sistem TI seperti ini sekarang merupakan alat yang memungkinkan menciptakan

keunggulan kompetisi.

Manfaat TI di bidang bisnis dapat dijadikan sebagai produk atau dapat digunakan

sebagai alat (tools). Jadi, sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk TI atau dapat

menggunakan TI untuk menghasilkan produk atau layanannya. (Rahardjo, 2002:77).

Dalam hubungan pembeli-penjual, informasi dapat menentukan daya tawar relatif dari

konsumen serta informasi mendefinisikan relasi dengan pemasok. Adanya sebuah relasi

berarti bahwa perusahaan telah membangun saluran khusus secara elektronik (TI).

(Philip dalam Janita).

Dalam pemanfaatan TI oleh perusahaan akan memunculkan sebuah kebimbangan

yaitu bagian mana dari fungsi TI yang sebaiknya diambil dari luar (outsourced) dan yang

sebaiknya disediakan sendiri oleh perusahaan. Dalam hal ini pertimbangan yang

mendasar apakah operasi teknologi tertentu memberikan manfaat strategis atau apakah
hanya merupakan komoditas yang tidak akan membedakan kita dengan pesaing.

Teknologi informasi kemudian tidak hanya menjadi komplemen dari sumber keunggulan

bersaing tradisional, tetapi menjadi sumber keunggulan bersaing maupun pencipta basis

persaingan yang baru.

F. Risiko Dan Kegagalan Penerapan Teknologi Informasi

Masalah investasi dan penggunaan di bidang TI merupakan hal yang cukup

memusingkan bagi perusahaan. Di satu sisi perusahaan sadar bahwa harus memiliki TI

yang dapat menunjang bisnis, sementara di lain pihak perusahaan harus mengeluarkan

baiya yang cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan TI yang

dibutuhkan. Tanpa memiliki TI yang cukup canggih, sulit bagi perusahaan untuk

bersaing dengan perusahan lain.

Dalam pemanfaatan TI, tentu mengandung resiko atau kegagalan yang mungkin saja

terjadi di dalam perusahaan. Resiko-resiko atau kegagalan-kegagalan tersebut tersebut

antara lain :

a) Gagalnya penerapan TI kareana faktor internal dan eksternal perusahaan yang

belum siap untuk mengimplementasikan TI sehingga investasi telah keluar

secara percuma dan tidak dapat dikembalikan lagi. (indrajit, 2004:5).

b) Tingginya biaya pemeliharaan dan pengembangan teknologi yang harus

ditanggung oleh perusahaan. Sehingga walaupun secara bisnis telah terjadi

peningkatan output, membengkaknya biaya overhead pemeliharaan maupun

pengembangan TI telah menyebabkan tingginya faktor input yang dibutuhkan

sehingga secara langsung berdampak pada perhitungan produktifitas. (Indrajit,

2004:5).

c) Cepatnya perkembangan dan perubahan inovasi TI sehingga perusahaan harus

terus meng-up date TI yang dimilikinya untuk dapat terus bersaing secara
kompetitif. Padahal dalam penerapan TI perusahaan harus mengeluarkan

investasi yang cukup besar.

d) Perusahaan harus memahami TI yang digunakan dengan tingkat keamanan

yang dibangun di sekeliling database dan software secara hati-hati karena TI

yang digunakan sangat rentan terhadapa gangguan dari luar seperti hacker,

virus dan gangguan lainnya yang merugikan perusahaan (Prahalad, 2005:133).

G. Alat-alat Analisis yang Digunakan dalam Aspek Teknik dan Teknologi Penentuan

Lokasi Pabrik

Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya, baik biaya investasi

maupun biaya eksploitasi. Secara sepintas variabel dalam pemilihan lokasi :

- Bahan mentah

- Letak pasar

- Tenaga :Listrik dan Air

- Supply Tenaga Kerja

- Fasilitas Transportasi

Setelah diketahui beberapa variabel tersebut, kemudian dilakukan analisis. Diantara

alat analisis tersebut adalah :

a. Metode Kualitatif : Terhadap faktor yang dianggap penting dan berpengaruh.

Masingmasing diberi skor/nilai tertentu atau bila perlu diberi bobit tertentu

pula kemudian yang mempunyai skor akhir total paling besar dipilih.

b. Metode Transportasi, Pada dasarnya merupakan teknik operation research.

Metode yang digunakan adalah MODI dan Vam. Metode ini terutama

digunakan bila perusahaan telah memiliki beberapa lokasi pabrik dan beberapa

gudang bermaksud menambah kapasitas serta pabriknya.


c. Metode Analisa Biaya, Konsep perbedaan biaya tetap dan biaya variabel yang

digunakan.

H. Penentuan Luas Produksi

1. Pendekatan konsep Marginal Cost dan Marginal Revenue Luas produksi optimal

tercapai pada saat MC = MR

2. Pendekatan Break Event Point Luas produksi minimal terletak pada luas produksi

yang pada saat itu perusahaan tidak mengalami laba atau rugi (pak-pok).

3. Metode Linier Programming. Metode ini jika produk yang dihasilkan lebih dari satu

jenis, jika produk yang dihasilkan terdiri dari dua jenis menggunakan pendekatan

garfik, jika lebih dari dua jenis menggunakan metode simpleks.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Aspek teknis dan teknologi adalah suatu aspek yang berkenaan menggunakan proses

pembangunan proyek secara teknis teknologi dan pengoperasiannya. Teknnologi

informasi sangat dibutuhkan perusahaan pada zaman saat ini. Yang dimana peranan TI

bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal ini disebabkan karena masing-

masing perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Walaupun

dua buah perusahaan misalnya berada pada sebuah industri yang sama, namun peranan

teknologi informasinya bisa sangat berbeda. Teknologi informasi (TI), yang dikhususkan

untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi organisasi. Teknologi

informasi terus-menerus mengalami perkembangan baik dari segi bentuk, ukuran,

kecepatan dengan kemampuan untuk mengakses multimedia dan jaringan komputer.


DAFTAR PUSTAKA

http://hasnah921.blogspot.com/2015/10/studi-kelayakan-bisnis-aspek-teknik-dan.html

Lilis. 2016.Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. LGM - LaGood’s Publishing

Anda mungkin juga menyukai