Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI DAN PROFESINYA

Disusun Oleh:

MARIO WALUYO PUTRO (2200019258)

FAISAL NOVITO (220019259)

MUHAMMAD FAIQ IZZUDIN (2200019262)

ARIEF FEBRIANTORI (2200019251)

MUHAMMAD HIDAYAT (2200019284)

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat Allah Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat-Nya tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah yang berjudul “Disiplin Teknik Industri dan Profesinya” ini
dalam rangka menegakkan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu di bidang
penelitian.

Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kesalahan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan
senang hati demi perbaikan tulisan makalah lebih lanjut.

Tulisan ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama dosen
mata kuliah teknik industri, yakni Ibu Dr., Siti Mahsanah Budijati, STP., M.T.
yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan makalah ini.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 11 Oktober 2022


Penulis

BAB I

SEJARAH DAN PIONIR TEKNIK INDUSTRI

1.1 Lahirnya Disiplin Keahlian Teknik Industri


Sejarah teknik industri berawal dari revolusi industri dan telah melewati
berbagai fase untuk mencapai tahap maju dan berkembang saat ini. Meskipun
Frederick Taylor dinobatkan sebagai bapak manajemen ilmiah dan Teknik
Industri, ada banyak orang lain yang berkontribusi pada bidang teknik industri
sebelum Taylor dan kemudian mereka dikaitkan dengan teknik industri.
Konsep pembagian kerja Adam Smith melalui bukunya "The Wealth of
Nations" pada tahun 1776 penting karena mempengaruhi sistem pabrik. James
Watt, Arkwright, Boultin Mathew dan Robinson memperoleh tempat dalam
sejarah teknik industri karena sikap progresif dan ilmiah mereka terhadap
peningkatan kinerja mesin dan industri
Periode antara 1882-1912 adalah masa kritis dalam sejarah teknik industri
Karya-karya penting selama periode ini adalah:
1. Sistem pabrik dan konsep pemilik-insinyur dan manajer.
2. Pekerjaan yang sama, upah yang sama dan skema insentif
3. Penjadwalan dan Gantt chart
4. Insinyur mulai tertarik pada pengendalian biaya dan akuntansi. Penyelidik
yang paling sering dikutip dan diakui yang mengarah pada disiplin teknik
industri dalam bentuk sekarang. FW Taylor yang menaruh minat pada
aspek produksi dan produktivitas manusia.
Teknik rekayasa industri modem berawal selama periode antara 1940
hingga 1946. Standar waktu yang telah ditentukan, analisis nilai, dan sistem
analisis adalah beberapa yang menonjol. Mereka diperfuas, disempurnakan
dan diterapkan selanjutnya bertahun-tahun.

1.2 Pionir Teknik Industri dan Kontribusinya


1. Adam Smith (1776) Adam Smith melalui bukunya yang berjudul Wealth
of Nations meletakkan dasar bagi manufaktur ilmiah. Dia
memperkenalkan konsep "pembagian: tenaga kerja." Melalui konsep
pembagian kerja yang meliputi pengembangan keterampilan, penghematan
waktu dan penggunaan mesin khusus mampu mempengaruhi sistem
pabrik.
2. James Watt (1864) Mesin uap memajukan penggunaan tenaga mekanik
untuk meningkatkan produktivitas.
3. Charles Babbage adalah seorang ahli matematika Inggris yang bekerja di
jalur yang sama dengan pembagian kerja Adam Smith dan menganjurkan
spesialisasi sebagai satu lagi keuntungan dari pembagian kerja.
4. Frederick Taylor (1859-1915) - Frederick Taylor umumnya dianggap
sebagai bapak manajemen industri dan teknik industri. Taylor adalah
seorang insinyur mesin yang memprakarsai penyelidikan metode kerja
yang lebih baik dan kemudian menjadi orang pertama yang
mengembangkan teori terpadu tentang prinsip dan metodologi manajemen.
Taylor percaya bahwa pendekatan ilmiah untuk manajemen dapat
meningkatkan efisiensi tenaga kerja. Dia mengusulkan tindakan berikut:
1. Mengumpulkan data pada setiap elemen pekerjaan dan
mengembangkan prosedur standar untuk pekerja.
2. Memilih, melatih, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah alih-alih
membiarkan mereka berlatih diri.
3. Mengupayakan semangat kerjasama antara manajemen dan pekerja
sehingga produksi dengan gaji yang baik dipupuk.
4. Bagilah pekerjaan antara manajemen dan tenaga kerja sehingga setiap
kelompok melakukan pekerjaan yang paling cocok untuknya. Prinsip-
prinsip di atas selama ini, berkembang menjadi metode studi dan
pengukuran kerja, pelatihan, seleksi, penempatan dan hubungan
Industrial.
BAB II
PEMAHAMAN TEKNIK INDUSTRI

2.1 Kajian Definisi Teknik Industri


Teknik Industri (Teknik Industri) terdiri dari 2 kata, yaitu
engineering (Teknik) dan Industri. Rekayasa adalah penerapan ilmu untuk
memecahkan masalah dan membuat hidup lebih mudah. sedangkan
industrial adalah praktek dalam dunia manufaktur (membuat “barang” atau
semacamnya – benda). Proses engineering yang dilakukan oleh seorang
engineer adalah problem solving (troubleshooting, analysis (menganalisis),
dan system design (drafting).
Teknik Industri merupakan satu disiplin ilmu yg berkaitan erat
menggunakan perancangan, pemugaran & penerapan sistem terpadu yg
mencakup manusia, material, informasi, tenaga & peralatan. Ilmu ini
memerlukan pengetahuan & keterampilan spesifik pada bidang
matematika, ilmu alam & ilmu sosial yg ditunjang menggunakan prinsip
dan metode analisa & perancangan teknik buat menspesifikasikan,
memprediksikan & mengevaluasi output yg dimuntahkan sistem tertentu.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknik Industri
adalah bidang ilmu multidisiplin. Teknik Industri tidak hanya mempelajari
Ilmu Sains, namun juga dituntut untuk berinteraksi dengan sesama
manusia dan menerapkan Ilmu Sosial.
Teknik Industri memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan dapat
dibagi dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen
Industri, serta Sistem Industri dan Teknik Ekonomi. Berikut ini beberapa
bidang keahlian Teknik Industri yang telah ITEBA rangkum.

2.2 Skill dan Job Teknik Industri


a. Skill:
1) Kebutuhan softskills Teknik Industri
Softskills kebutuhan pekerjaan untuk lulusan program studi
teknik industri cukup beragam. Jenis-jenis soft skill yang
dibutuhkan untuk lulusan program teknik industri di dunia kerja.
Dari iklan lowongan pekerjaan terdapat 33 jenis soft skill yaitu:
i. Adaptive
ii. Hardwoking
iii. Work under pressure Teamwork ability
iv. Self-motivated
v. Safety concern
vi. Communication skill
vii. High Commitment
viii. Proactive
ix. Positive Attitude
x. Initiatives
xi. Responsibility
xii. Leadership
xiii. Multitasking
xiv. Interpersonal Skill
xv. Organized ability
xvi. Rigorous
xvii. Problem solving ability Analytical Ability
xviii. Decision making ability
xix. Creactive
xx. Innovative
xxi. Loyality
xxii. Fast learning ability
xxiii. Interpersonal skill
xxiv. Honest
xxv. Assertive
xxvi. Coordination ability Negotiation ability
xxvii. Integrit
xxviii. Planning ability
xxix. Discipline
xxx. Smart
2) Kebutuhan hardskills Teknik Industri:
Kebutuhan hard skill untuk posisi pekerjaan program studi
teknik industri. Dari iklan lowongan pekerjaan yang dikumpulkan
dapat dihasilkan sekitar 15 jenis hard skill. Hard skill yang paling
banyak dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan teknik industri
adalah kemampuan software using (28,57%), quality improving
(15,13%), production controlling dan analyzing (10,08%b. ). Selain
itu ada beberapa hard skill lainnya, yaitu:
i. Software Using
ii. Quality Improving Process Improving
iii. Production Controling
iv. Inventory Controling
v. Manpower Controling Problem Solving
vi. Quality Assurance
vii. Administrating
viii. Managemen System
ix. Machinery
x. Maintenance
xi. Analyzing
xii. OHAS
xiii. Research
b. Job:
1) Industri Manufaktur
Industri manufaktur adalah salah satu industri yang paling
kompleks karena mencakup banyak departemen dengan tingkat
karyawan yang berbeda. Di sini Anda akan ditantang untuk
membangun sistem dari produksi hingga distribusi produk. Selain
itu, jika perusahaan telah memiliki cabang di berbagai daerah,
nasional dan internasional.
Dapat digunakan dalam bidang quality control untuk
memastikan bahwa kualitas produk memenuhi standar yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk membangun sebuah sistem
manajemen rantai pasokan, untuk memastikan proses distribusi
produk berjalan lancar.
1. Pengembangan Aplikasi
Pengembangan pelaksanaan saat ini, begitu poly perusahaan dan
startup berbasis teknologi pelaksanaan yang lahir, tetapi hanya beberapa
yangg bertahan sampaisekarang. Alasannya, lantaran mereka bisa
menciptakan produk yg sahih-sahih diperlukan masyarakat. Di sinilah
menjadi lulusan gelar sarjana teknik industri wajib bisa berbagi produk
terbaik.
2. Industri Keuangan dan Perbankan

Berada di industri keuangan berarti produk yang dikonsumsi oleh banyak


pengguna dari berbagai lapisan masyarakat. Dari ibu rumah tangga, orang tua
hingga kebutuhan kredit pengusaha. Oleh karena itu, produk yang dikembangkan
harus dapat menjangkau calon pengguna.

3. Kewirausahaan

Jika merasa memiliki banyak pengalaman di bidang profesional dan


bekerja di berbagai sektor industri, tidak ada salahnya memulai bisnis sendiri
dengan menawarkan jasa pengajaran, pengalaman atau bahkan konsultasi kepada
bisnis baru yang sedang berkembang.

Kita dapat memulai kantor konsultasi kecil dengan teman-teman, memulai


layanan webinar untuk membangun bisnis, atau menjadi pembuat konten yang
berfokus pada berbagi konten yang terkait dengan manajemen orang dalam suatu
perusahaan.

2.3 Perkembangan Teknik Industri

Teknik Industri berkolaborasi dengan akademisi dan disiplin ilmu teknik


lainnya untuk memberikan dampak pada dunia industri hingga berkembang
dengan munculnya ide Industri 4.0. Ide ini membawa serta konsep penggabungan
teknologi digital dan Internet dengan industri konvensional, yang pada akhirnya
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan layanan pelanggan
secara signifikan. Namun, selain itu, ada juga konsekuensi terkait dampak negatif
Industri 4.0 yang harus dihadapi, termasuk dampak terhadap ilmu teknik industri.

Ada beberapa tantangan bagi ilmu teknik industri. Ada banyak peran yang
dapat dimainkan oleh teknik industri dalam menjawab tantangan kebangkitan
Industri 4.0. Tugas utamanya adalah fokus pada studi tentang interaksi manusia
dengan berbagai komponen lain dalam sistem tertanam di industri. Selain itu,
penyesuaian dan pembaruan kurikulum teknik industri juga disarankan agar ilmu
teknik industri siap menghadapi perubahan yang akan datang dan lulusannya
mungkin masih dibutuhkan di dunia industri. Kata kunci: filsafat ilmu, industri
4.0, Teknik Industri 1. Pendahuluan Industri 4.0 merupakan istilah yang relatif
baru dan mungkin belum banyak diketahui atau dipahami oleh masyarakat
industri.

Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Kabinet Kerja)


Airlangga Hartarto, dikutip dalam Glienmourinsie (2016), Industri 4.0 berarti
proses produksi dilakukan dengan internet sebagai pendukung utama.Semua objek
dilengkapi dengan perangkat teknis berbasis sensor dan dapat berkomunikasi
secara independen dengan sistem teknologi informasi. Roser (2015)
mengemukakan bahwa tanda-tanda munculnya Industry 4.0 di Hannover, Jerman,
dimulai ketika Hannover Messe/Fair (pertemuan internasional di bidang industri
dan otomasi) berlangsung pada tahun 2011. Pada pertemuan tersebut, pemerintah
federal mengumumkan kepada publik bahwa mereka akan mengeluarkan dana
sebesar 400 juta euro untuk penelitian dan pengembangan Industri 4.0.Ada yang
berpendapat (yang akan dibahas lebih detail nanti) bahwa munculnya Industri 4.0
akan berdampak besar pada industri, perekonomian bahkan kondisi sosial
masyarakat di seluruh dunia. Jika melihat penjelasan Industri 4.0 yang erat
kaitannya dengan proses produksi, kehadirannya tidak lepas dari pengaruh
rekayasa industri. Ilmu teknik industri berkembang pesat dari era Revolusi
Industri hingga zaman modern.Cakupan studinya yang semula sempit menjadi
lebih luas.
BAB III

OBYEK DAN CANGKUPAN TEKNIK INDUSTRI

3.1 Obyek Kajian-Kajian Teknik Industri

Obyek yang dirancang dalam Teknik Industri adalah sebuah sistem, bukan
sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang, atau yang lain.
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian,
yaitu :

1. Sistem Manufaktur. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri


untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral
(manusia, mesin, material, energi, dan informasi) melalui proses
perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan,
dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan
kerjanya.
2. Bidang keahlian Manajemen Industri. Bidang ini cenderung bergerak ke
arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang
dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem
yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen
produksi/industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-
dinding pabrik.
3. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi. Bidang ini
memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk meningkatkan daya
saing sistem integral (tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi,
teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi dengan komunitas bisnis,
masyarakat, dan pemerintah.
3.2 Cakupan Teknik Industri

Apa Saja Ruang Lingkup Teknik Industri?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, secara umum Teknik Industri terbagi


atas tiga bagian besar utama: manufaktur, manajemen, dan tekno ekonomi.

1. Sistem Manufaktur

Bidang studi ini menggunakan pendekatan teknik industri dalam rangka


meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral dalam
sebuah produksi industri. Adapun faktor-faktor yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah integrasi antara manusia, mesin, material,
energi, dan informasi yang dilakukan melalui proses perencanaan,
perancangan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan
dengan terus menjaga harmonisasi antara manusia dengan lingkungan
kerjanya. Lebih spesifik, beberapa bidang keilmuan yang menjadi pokok
bahasan dalam sistem manufaktur antara lain Sistem Produksi, Pemodelan
Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, Perencanaan dan Pengendalian
Produksi, dan Ergonomi.

2. Manajemen Industri

Pada bidang keahlian ini, pendekatan teknik industri dimanfaatkan dalam


aktivitas penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha yang dilakukan
melalui fungsi dan proses manajemen. Adapun sebagai tumpuan utamanya
adalah keunggulan sumber daya manusia sendiri dalam menghadapi berbagai
gejolak yang mungkin timbul di dalam lingkungan usaha dengan sifat yang
dinamis. Beberapa jenis bidang keilmuan yang secara khusus akan dibahas
dalam manajemen industri antara lain Ekonomi teknik, Manajemen
Pemasaran, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan,
Manajemen Keputusan, Manajemen Inovasi, dan Manajemen Kualitas.
3. Sistem Industri dan Tekno Ekonomi

Pendekatan industri pada bidang keahlian sistem industri dan tekno


ekonomi dipakai untuk meningkatkan daya saing sistem integral yang tersusun
atas bahan baku, energi, teknologi, informasi, infrastruktur, dan tenaga kerja.
Dalam pembelajarannya, beberapa mata kuliah yang akan diberikan untuk
memenuhi kompetensi bidang keahlian ini antara lain OR (Operational
Research), Sistem Basis Data, Statistika Industri, Logika Pemrograman, dan
Sistem Logistik.
BAB IV

PROFESI TEKNIK INDUSTRI

4.1 Jenis Profesi Teknik Industri


American Society Of Machanical Engenering ( ASME ) . Organisasi ini
pertama kali mendiskusikan konsep - konsep teknik industri dan merupakan
persemai dari timbulnya konsep teknik industri. Pada tahun 1912 berdiri
organisasi bernama The Efficiency Society Dan The Society To Promote The
Science Of Management Yang Kemudian Pada Thn 1915 Keduanya Bergabung
Menjadi The Tailor Society . Orang Ini Bertujuan Mengembangkan Konsep
Konsep Manajemen Umum Yang Diperkenalkan Oleh Frederick Winslow Tailor.
Tahun 1917 Berdiri Society Of Indusrial Engenering ( Sie ) Yang Mewadahi
Sepesialis Produksi Maupun Para Menager Sebagai Pembanding The Filsofi
Managemen Umum Yang Telah Di Kembangkan Oleh Taylor. Tahun 1932
Berdiri The Society Of Manufakturing Engenering ( Sme ) Untuk
Mengembangkan Pengetahuan Di Bidng Manufaktur.
Tahun 1936 The Taylor Society Dan The Society Of Industrial Engenering
Bergabung Menjadi The Society For Advancement Management ( Sam ) Program
Teknik Industri Di Buka Pada Tahun 1908 Di Pennsylvania State University
Tahun 1948 Berdiri The American Society Of Industrial Engenering Dengan Di
Dukung Sekitar 70 Negara Aiie Berkembang Menjadi Organisasi Intenasional
Dengan Nama Instite Of Indusrial Engenering ( lie ) . Pendidikan Teknik Industri
Di Indoesia Di Perkenalkan Oleh Bapak Matthias Aroef Pada Tahun 1958 Setelah
Menyelesaikan Studi Dicornell University Tahun 1960 Bembuka Sub Jurusan
Teknik Produksi Di Jurusan Teknik Mesin Sebagai Embrio Berdirinya Teknik
Industri.
Tahun 1971 Berdiri Jurusan Teknik Industri Yang Terpisah Dengan Teknik
Mesin Yang Kemudian Mengawali Pendidikan Teknik Industri Di Indonesia.
Pada Saat Ini Telah Berkembang Pendidikan Teknik Industi Baik Di Ptn Maupun
Pts 1 Tahun 1967 Berdiri Persatuan Ahli Teknik Industri ( Persati ). Kemudian
Pada Tahun 1987 Berdiri Ikatan Sarjana Teknik Industri Dan Manajemen Industri
Indonesia (ISTMI) sampai saat ini.

4.2 Asosiasi Profesi Teknik Industri

Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Yohanes Dicka Pratama dari


Universitas Katolik Musi Charitas. Jumlah sampel yang berhasil dikumpulkan
adalah sebanyak 66 jumlah lowongan pekerjaan. Dari 66 jumlah lowongan
pekerjaan tersebut selanjutnya dilakukan analisis untuk mendapatkan data
berkaitan dengan posisi pekerjaan yang dibutuhkan oleh lulusan teknik industri.

Berdasarkan analisis pekerjaan dari iklan lowongan pekerjaan program studi


Teknik Industri, terdapat sembilan pekerjaan umum yang dibutuhkan, yaitu
admintrator (1.52%), PPIC (21,21%), engineer (27,27%), controller (12,12%),
R&D (13,64%), supervisor (6,06%), auditor (12,12%). Dari sembilan posisi
pekerjaan yang dibutuhkan, posisi pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan
adalah engineer. Dari semua kebutuhan pekerjaan enginer, posisi quality engineer
yang paling banyak dibutuhkan oleh perusahaan (Tabel 2). Sekitar 44%
kebutuhan quality engineer dibandingan posisi engineer yang lain. System
engineer juga cukup banyak dibutuhkan oleh beberapa perusahaan. Ada sekitar
28% kebutuhan untuk posisi system engineer.

System engineer merupakan jenis pekerjaan yang banyak berkaitan dengan


perancangan, penerapan dan juga perbaikan sebuah sistem. Beberapa iklan
lowongan pekerjaan medeskripsikan bahwa seseorang yang akan menduduki
jabatan sebagai system engineering harus mampu mendesain dan
mengimplementasikan proses manufaktur yang handal dan fleksibel sesuai dengan
prinsip-prinsip sistem produksi. Iklan lowongan pekerjaan yang lain menyatakan
seorang system engineer harus mampu untuk melakukan pengendalian,
pemantauan, dan evaluasi proses produksi dan keamanan agar dapat mencapai
produktivitas yang diharapkan. Selain itu seorang system engineer harus mampu
menghadirkan lingkungan kerja yang aman dan sehat sesuai dengan standar yang
ada.

Untuk posisi pekerjaan quality engineer yang harus bisa dilakukan adalah
memperbaiki kualitas dari kinerja proses produksi dan meningkatkan kepuasan
pelanggan, termasuk mengurangi complain yang dilakukan oleh pelanggan,
produk cacat, dan variansi dari proses yang ada. Seorang quality engineer juga
harus mampu untuk mengumpulkan data mengolah data, dan juga melakukan
analisis terhadap data, sehingga dapat menemukan akar masalah dan juga cara
perbaikan yang bisa dilakukan. Pada iklan lowongan pekerjaan lain, menyatakan
seorang quality engineer harus mampu untuk melakukan pendokumentasian dan
juga pengendalian dokumen sistem mutu yang diterapkan. Selain itu meyiapkan
dan membuat dokumen-dokumen manual mutu, prosedur atau SOP, intruksi kerja,
dan formulir-formulir mutu sesuai dengan standar merupakan hal yang perlu
dilakukan oleh seorang quality engineer.

4.2 Profesi Teknik Industri di Indonesia


a. Konsultan
Seorang lulusan teknik industri dapat menjadi konsultan yang
dimana dapat bertugas sebagai penyedia jasa konsultasi, mengevaluasi,
dan mendesain sebuah solusi sistem yang baik, untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan.
b. Supervisor
Seorang lulusan teknik industri dapat menjadi supervisior, yang
bertugas sebagai pengawas jalannya suatu pekerjaan atau proyek dalam
perusahaan dan pabrik.
c. Pengusaha
Dapat menjadi seorang pengusaha karena seorang lulusan teknik industri
mempunyai bekal dalam bidang produksivitas barang/jasa, mempunyai
bekal yang kompeten dalam dunia perindustrian.
BAB V

KESIMPULAN

Teknik Industri merupakan satu disiplin ilmu yg berkaitan erat


menggunakan perancangan, pemugaran & penerapan sistem terpadu yg mencakup
manusia, material, informasi, tenaga & peralatan. Ilmu ini memerlukan
pengetahuan & keterampilan spesifik pada bidang matematika, ilmu alam dan
ilmu sosial yg ditunjang menggunakan prinsip, metode analisa, perancangan
teknik yang digunakan untuk menspesifikasikan, memprediksikan &
mengevaluasi output yg dimuntahkan sistem tertentu.

Yang membedakan disiplin teknik industri dengan disiplin teknik lainnya


adalah, teknik industri memedulikan unsur manusia atau sosial serta mempelajari
hubungan timbal balik antara manusia dan mesin. Oleh karena itu, di teknik
industri mempelajari hal-hal yang berhubungan mengenai psikologi, management,
ergonomi, dan hal-hal lain yang berkaitan tentang manusia.

Seseorang harus memiliki beberapa skill untuk berkembang dalam ruang


lingkup teknik industri, salah satunya adalah adaptive, hard work, teamwork
ability, safety concern, dan lain sebagainya. Skill-skill tersebut digunakan untuk
pengembangan dan penyesuaian diri dalam lingkup teknik industri.

Karena teknik industri mempelajari unsur manusia, hal tersebut membuat


pofesi yang dapat dipilih oleh lulusan teknik industri sangat luas, antara lain
manajer, teknisi, operator sistem manufaktur, Human Resource Developer
(HRD), wirausahawan, dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai