Anda di halaman 1dari 17

1 dari 5

Disiplin Teknik Industri Dan Profesi


Atha Nuraini Jauharah 1, Aswa Talita Suwarno Putri 2, Muhamad Hussen Anwar 3, Aldis Syam Maulana Aqhfa 4,
Achmad Nur Iqbal 5

1 Afiliasi 1; athanuraini09@gmail.com
2 Afiliasi 2; wawatalita15@gmail.com
3 Afiliasi 3; mhaytb@gmail.com
4 Afiliasi 4; dissyammaulana62@gmail.com
5 Afiliasi 5; achmadnuriqbal02@gmail.com

Abstrak: Secara definitif industri bisa di artikan sebagai suatu tempat atau lokasi yang melaksanakan suatu proses produksi yang
akan di selenggarakan atau keilmuan yang merancang, menerapkan dan menerapkan sistem integrasi bedasarkan sosial sains
dan gabungan dari ilmu teknik yang bersistem. teknik industri. istilah ini dapat di terjemahkan dari kata industrial engineering
sebagai suatu bentuk disiplin ilmu keteknikan yang baru, yang telah tercipta dari proses evolusi. disiplin ataupun profesi teknik
industri maupun teknik dan menejemen industri dari hal ini di harapkan dapat mendapatkan tenaga ahli yang profesional dan
terampil dalam mengelola suatu sistem produksi atau sistem industri. yang meniliputi komponen manusia material,mesin,
ataupun fasilitas produksi lainnya. dalam berbagai perubahan pola produksi mempunyai kecendrungan untuk mengaplikasikan
teknologi yang semakin canggih. dalam hal ini disiplin teknik industri Mecoba untuk menganalisis interaksi antara
manusia,mesin, secara bersistem seimbang dan menjadikan produktivitas lebih optimal.

Kata kunci: Teknik; Industri; Manajemen; Keilmuan; Revolusi; Objek; Asosiasi

0. Perkenalan
Teknik industri merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan perancangan, perbaikan, dan pengoptimalan
sistem dalam berbagai industri. Seiring dengan perkembangan zaman, teknik industri terus berkembang dan
memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor.

1. Bahan dan Metode

Dalam penelitian ini, digunakan metode Penelitian Pustaka yang bersifat normatif dengan melakukan
penelusuran terhadap bahan-bahan pustaka. Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk
literatur seperti buku, jurnal, perundang-undangan, dan tulisan lainnya yang berkaitan dengan disiplin teknik
industri.
Untuk teknik analisis, digunakan Analisis Kualitatif dengan memperhatikan keterkaitan data dengan
permasalahan dan data lainnya untuk mendapatkan kesimpulan yang benar. Penarikan kesimpulan dilakukan
dengan memulai dari hal-hal yang bersifat umum dan kemudian diterapkan pada hal yang bersifat khusus.

2. Hasil

2.1. Pengertian Disiplin Teknik Industri


Analisis dan perancangan operasi, pengawasan operasi, dan manajemen operasi adalah bidang ilmu
operasional yang menjadi dasar disiplin teknik industri. Kualitas, waktu, dan biaya adalah tiga kriteria yang
harus dipenuhi agar aplikasi ilmu teknik industri berhasil sesuai dengan tujuan teknik industri.
Teknik industri adalah keahlian teknik (engineering) yang berkaitan dengan desain, peningkatan, dan
pemasangan sistem terintegrasi dari manusia, material, informasi, peralatan, dan energi. Program ini
memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam ilmu matematika, fisika, dan ilmu sosial
bersama dengan prinsip-prinsip dan metode analisis dan desain teknik untuk menentukan, memprediksi, dan
2 dari 5
mengevaluasi hasil yang akan diperoleh dari sistem tersebut.
Disiplin teknik industri merupakan bidang studi dan praktik yang berfokus pada penggunaan berbagai
konsep, metode, dan teknik untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam proses industri
dan organisasi yang berbeda-beda.

2.2. Sejarah Teknik Industri


Disiplin Teknik Industri telah menjadi sangat penting sejak masa Revolusi Industri pada abad ke-18, dan
terus berkembang seiring dengan perkembangan dunia industri hingga saat ini. Revolusi industri telah
menghasilkan banyak penemuan baru yang mendorong produksi massal. Dalam menghadapi maraknya
pembangunan pabrik, para insinyur pun berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi dan konsep -
konsep yang bertujuan untuk mencari proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Kebutuhan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas inilah yang menjadi pendorong utama dalam pendirian disiplin Teknik
Industri. Beberapa insyinyur yang berperan dalam kemajuan disiplin teknik industri adalah:

Adam Smith dalam bukunya The Wealth of


Nations, 1776, mengemukakan konsep
perancangan proses
produksi untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan tenaga kerja, yang menekankan
pentingnya
spesialisasi.
Adam Smith dalam bukunya The Wealth of
Nations, 1776, mengemukakan konsep
perancangan proses
produksi untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan tenaga kerja, yang menekankan
pentingnya
spesialisasi.
Adam Smith. Dalam bukunya The Wealth of Nations, 1776, ia mengemukakan konsep perancangan
proses produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja, yang menekankan pentingnya
spesialisasi.
Charles Babbage. Dalam bukunya On Economy of Machinery and Manufacturers, 1832, ia
mengemukakan perlunya pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas. Dengan pembagian kerja
sesuai spesialisasinya, pekerjaan akan menjadi lebih sederhana, hemat waktu dan biaya.
3 dari 5
Henry Towne. Dalam tulisannya The Engineers as Economist, 1886, ia mengemukakan pentingnya
para engineer memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambilnya, karena itu ilmu ekonomi
amat penting bagi para engineer.
Frederic Winslow Taylor. Ia dikenal sebagai Bapak Teknik Industri. Ia melakukan studi tentang
pemotongan baja selama 25 tahun. Hasil studinya dipublikasikan pada tahun 1907 di Transaction of The
American Society of Mechanical Engineers. Konsep yang dikembangkan oleh Taylor ini dikenal sebagai
Scientific Management. Selain itu, Taylor juga mengembangkan metode untuk pengaturan jam kerja yang
optimal. Sebelum melakukan penelitian, Taylor memilih pekerja yang standar dan memberikan pelatihan agar
mereka memiliki keseragaman dalam melakukan pekerjaan yang sama. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa lamanya waktu bekerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat sangat mempengaruhi kinerja
pekerja. Taylor juga mengembangkan Work Design atau Method Study, yang merupakan analisis spesifikasi
dan kebutuhan kerja. Taylor juga dikenal sebagai pelopor pengukuran kerja atau Time Study. Dalam aktivitas
ini, Taylor menekankan pentingnya menentukan waktu baku dengan menggunakan stopwatch bagi seorang
pekerja dalam melakukan tugasnya. Studi-studi yang dilakukan oleh Taylor fokus pada peningkatan efisiensi
di setiap bagian pekerjaan, termasuk mengeliminasi gerakan-gerakan pekerja yang tidak bermanfaat,
penggunaan peralatan bantu, dan standardisasi.
Frank B. Gilbreth dan Lilian. Mereka memperkenalkan analisis gerakan kerja yang disebut
Micromotion Study. Penelitian ini banyak sekali memberikan kesadaran bagi manajemen akan
pentingnya penyederhanaan dalam perancangan, cara, dan prosedur kerja guna memperoleh cara kerja
yang efektif dan efisien. Selain itu Lilian sebagai Doktor di bidang Psikologi telah memperkuat peranan factor
manusia dalam konsep Teknik Industri.
Pelopor-pelopor lainnya seperti Henry Gantt yang mengembangkan prosedur penjadwalan
rencana kerja secara sistematis dalam bentuk grafik, Harrington Emerson yang mengembangkan konsep Line
dan Staff Organization serta dasar-dasar pemberian insentif/bonus kerja, dan masih banyak lagi pelopor
yang berjasa memberikan landasan perkembangan disiplin ilmu Teknik Industri.

Frank B. Gilbreth dan istrinya Lilian


memperkenalkan analisis gerakan kerja yang
disebut
Micromotion Study. Penelitian ini banyak
sekali memberikan kesadaran bagi manajemen
akan
pentingnya penyederhanaan dalam
perancangan, cara, dan prosedur kerja guna
memperoleh cara
4 dari 5

kerja yang efektif dan efisien. Selain itu Lilian


sebagai Doktor di bidang Psikologi telah
memperkuat
peranan factor manusia dalam konsep Teknik
Industri.
Pelopor-pelopor lainnya seperti Henry Gantt
yang mengembangkan prosedur penjadwalan
rencana
kerja secara sistematis dalam bentuk grafik,
Harrington Emerson yang mengembangkan
konsep Line
dan Staff Organization serta dasar-dasar
pemberian insentif/bonus kerja, dan masih
banyak lagi
pelopor yang berjasa memberikan landasan
perkembangan disiplin ilmu Teknik Industri.
Frank B. Gilbreth dan istrinya Lilian
memperkenalkan analisis gerakan kerja yang
disebut
5 dari 5

Micromotion Study. Penelitian ini banyak


sekali memberikan kesadaran bagi manajemen
akan
pentingnya penyederhanaan dalam
perancangan, cara, dan prosedur kerja guna
memperoleh cara
kerja yang efektif dan efisien. Selain itu Lilian
sebagai Doktor di bidang Psikologi telah
memperkuat
peranan factor manusia dalam konsep Teknik
Industri.
Pelopor-pelopor lainnya seperti Henry Gantt
yang mengembangkan prosedur penjadwalan
rencana
kerja secara sistematis dalam bentuk grafik,
Harrington Emerson yang mengembangkan
konsep Line
dan Staff Organization serta dasar-dasar
pemberian insentif/bonus kerja, dan masih
banyak lagi
6 dari 5

pelopor yang berjasa memberikan landasan


perkembangan disiplin ilmu Teknik Industri.
Frank B. Gilbreth dan istrinya Lilian
memperkenalkan analisis gerakan kerja yang
disebut
Micromotion Study. Penelitian ini banyak
sekali memberikan kesadaran bagi manajemen
akan
pentingnya penyederhanaan dalam
perancangan, cara, dan prosedur kerja guna
memperoleh cara
kerja yang efektif dan efisien. Selain itu Lilian
sebagai Doktor di bidang Psikologi telah
memperkuat
peranan factor manusia dalam konsep Teknik
Industri.
Pelopor-pelopor lainnya seperti Henry Gantt
yang mengembangkan prosedur penjadwalan
rencana
7 dari 5

kerja secara sistematis dalam bentuk grafik,


Harrington Emerson yang mengembangkan
konsep Line
dan Staff Organization serta dasar-dasar
pemberian insentif/bonus kerja, dan masih
banyak lagi
pelopor yang berjasa memberikan landasan
perkembangan disiplin ilmu Teknik Industri.
Periode perkembangan berikutnya diawali sekitar 1920 dimana konsep Teknik Industri Tradisional
berkembang dan diaplikasikan secara luas. Aliran Tradisional ini mencapai puncak kejayaannya hingga
menjelang perang dunia II. Pada saat itu, industri telah beralih dari produksi massal ke pemasaran massal.
Periode ini membutuhkan inovasi di luar batas industri karena masalahnya tidak hanya terpusat di dalam
industri itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh sistem dan lingkungan di luar industri. Maka dimulailah era
Teknik Industri Modern yang ditandai dengan munculnya disiplin ilmu Operations Research.
Operations Research pada dasarnya adalah penerapan matematika tingkat tinggi untuk memecahkan
masalah-masalah dunia nyata. Analisis ini dimulai selama Perang Dunia II dan dikembangkan untuk
memecahkan masalah dan strategi militer yang rumit, terutama yang berkaitan dengan logistik. Seiring
perkembangan teknologi, terutama komputer digital elektronik (1946), Teknik Industri Modern semakin
berkembang, terutama dalam komputasi dan simulasi masalah industri yang semakin kompleks dan abstrak.
Orientasi baru dari hal-hal praktis dan nyata menjadi masalah-masalah teoritis - abstrak, kemudian
melibatkan konsep - konsep tentang kontrol umpan balik, ilmu komputer, teori perilaku, rekayasa sistem, dan
kibernetika, sehingga disiplin ini pada sekitar tahun 1970-an dikenal sebagai Teknik Industri dan Sistem.

2.3. Perkembangan Teknik Industri


2.3.1. Perkembangan Keilmuan Teknik Industri

Terjadinya perubahan dan perluasan


komponen utama objek kajian Teknik
Industri mengubah
sistem integral dari sistem kerja
(workstation) menjadi sistem manufaktur
(manufacturing system),
8 dari 5

dan kemudian berkembang lagi menjadi


sistem perusahaan (corporate system).
Sistem perusahaan
kemudian dapat berkembang kembali
menjadi sistem rantai pasok dan dalam
perkembangan terbaru
akan menjadi sistem industri.
Keilmuan Teknik Industri
menitikberatkan pada pengelolaan dan
pemanfaatan sistem
keseluruhan secara produktif, sedangkan
kerekayasaan menitikberatkan pada proses
rekayasa sencara
rinci dan detail, sehingga cakupan dan ruang
lingkup dari Teknik Industri yang semula
mikro sebagai
bagian dari ilmu kerekayasaan menjadi
makro. Pada perkembangan lebih lanjtunya,
sistem integral ini
9 dari 5

meluas menjadi real system (sistem riil)


yang berkaitan dengan sistem buatan
(artificial system) dan
sistem alamiah (natural system).
Terjadinya perubahan dan perluasan
komponen utama objek kajian Teknik
Industri mengubah
sistem integral dari sistem kerja
(workstation) menjadi sistem manufaktur
(manufacturing system),
dan kemudian berkembang lagi menjadi
sistem perusahaan (corporate system).
Sistem perusahaan
kemudian dapat berkembang kembali
menjadi sistem rantai pasok dan dalam
perkembangan terbaru
akan menjadi sistem industri.
Keilmuan Teknik Industri
menitikberatkan pada pengelolaan dan
pemanfaatan sistem
10

keseluruhan secara produktif, sedangkan


kerekayasaan menitikberatkan pada proses
rekayasa sencara
rinci dan detail, sehingga cakupan dan ruang
lingkup dari Teknik Industri yang semula
mikro sebagai
bagian dari ilmu kerekayasaan menjadi
makro. Pada perkembangan lebih lanjtunya,
sistem integral ini
meluas menjadi real system (sistem riil)
yang berkaitan dengan sistem buatan
(artificial system) dan
sistem alamiah (natural system).
Terjadinya perubahan dan perluasan komponen utama objek kajian Teknik Industri mengubah sistem
integral dari sistem kerja (workstation) menjadi sistem manufaktur (manufacturing system), dan kemudian
berkembang lagi menjadi sistem perusahaan (corporate system). Sistem perusahaan kemudian dapat
berkembang kembali menjadi sistem rantai pasok dan dalam perkembangan terbaru akan menjadi sistem
industri.
Keilmuan Teknik Industri menitikberatkan pada pengelolaan dan pemanfaatan sistem
keseluruhan secara produktif, sedangkan kerekayasaan menitikberatkan pada proses rekayasa sencara rinci
dan detail, sehingga cakupan dan ruang lingkup dari Teknik Industri yang semula mikro sebagai bagian dari
ilmu kerekayasaan menjadi makro. Pada perkembangan lebih lanjtunya, sistem integral ini meluas menjadi
real system (sistem riil) yang berkaitan dengan sistem buatan (artificial system) dan sistem alamiah (natural
system).
2.3.2. Perkembangan Organisasi Teknik Industri
American Society of Mechanical Engineering (ASME) adalah forum yang pertama kali
mendiskusikan konsep-konsep Teknik Industri terutama dipelopori oleh Taylor dan kawan-kawan. Pada
tahun 1912 berdirilah The Efficiency Society dan The Society to Promote the Science of Management
yang kemudian pada tahun 1915 keduanya bergabung menjadi The Taylor Society. Organisasi ini
bertujuan untuk mengembangkan konsep-konsep scientific management yang dicetuskan oleh Taylor.
Pada tahun 1917 berdirilah Society of Industrial Engineers (SIE) yang mewadahi para spesialis
produksi maupun para manager. The American Management Association (AMA) berdiri tahun 1922. Tahun
11
1932 berdiri The Society of Manufacturing Engineer (SME) yang didirikan untuk mengembangkan
pengetahuan di bidang teknik manufaktur dan mengaplikasikan sumber daya organisasi untuk riset,
menulis, publikasi dan penyebarluasan informasi.
Selanjutnya pada tahun 1936, The Taylor Society bergabung dengan SIE menjadi The Society for
Advancement Management (SAM). Setelah beberapa tahun, pada 1948 berdirilah The American Institute
of Industrial Engineers (AIIE) yang menerbitkan Journal of Industrial Engineering. Pada tahun 1981, didukung
oleh sekitar 70 negara, AIIE berkembang menjadi organisasi internasional dengan nama Institute of Industrial
Engineers (IIE).
Di Indonesia sendiri, pada tahun 1967 berdirilah Persatuan Ahli Teknik Industri yang hanya aktif
beberapa tahun, kemudian pada tanggal 22 November 1986 telah berdiri organisasi profesi di Jakarta
yang bernama Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri (ISTMI).
2.3.3. Perkembangan Pendidikan Teknik Industri
Topik-topik yang erat hubungannya dengan disiplin Teknik Industri mulai diajarkan pertama kali
oleh Prof. Hugo Diemer di Departemen Teknik Mesin, University of Kansas, Amerika Serikat pada tahun
1902, dengan mengambil pokok bahasan perancangan pabrik, peralatan, dan organisasi. Kemudian pada
tahun 1904, Prof. Dexter Kimball menawarkan mata kuliah pilihan Teknik Industri kepada mahasiswa akhir
teknik mesin di Cornel University. Pada tahun 1908, Prof. William Kent memprakarsai kurikulum teknik
industri di Syracuse University.
Program studi Teknik Industri pertama kali dibuka di Pennsylvania State University pada
tahun 1908 dengan Prof. Diemer sebagai kepala program studi. Istilah-istilah klasik maupun popular
seperti manufaktur, produktifitas, efisiensi, manajemen, factor manusia, time and motion study, teknik tata
cara, ekonomi gerakan, dsb, telah mewarnai dan mendasari konsep Teknik Industri pada awal
pertumbuhannya. Tulisan pertama Diemer tentang Teknik Industri diberi judul Factory Organization
and Administration (1910). Tiga tahun kemudian, Kimball dari Cornell University membuat tulisan
Principles of Industrial Organization dan dijadikan sebagai buku standar.
Sebelum PD II, program pendidikan Teknik Industri memang tumbuh dari departemen Teknik
Mesin, tetapi setelah PD II, dengan munculnya Operations Research, Manajemen Bisnis, dan Komputer,
membawa perspektif baru bagi pendidikan teknik industri. Perkembangan lebih lanjut adalah masuknya
beberapa disiplin ilmu statistic, psikologi industri, dan ilmu-ilmu social, sebagai background dari pendidikan
teknik industri.
Pendidikan Teknik Industri di Indonesia mulai diperkenalkan oleh Matthias Aroef MSc.PhD.
pada tahun 1958 setelah menyelesaikan study di Cornell University. Tahun 1960, ITB membuka sub
jurusan Teknik Produksi di Jurusan Teknik Mesin. Baru pada tahun 1971, didirikanlah Jurusan Teknik
Industri yang terpisah dari Teknik Mesin. Atas jasanya, nama Prof. DR. Matthias Aroef ini diabadikan oleh
ISTMI dalam bentuk Matthias Aroef Award, yaitu penghargaan yang diberikan kepada mereka yang
dianggap berjasa mengaplikasikan dan mengembangkan profesi Teknik Industri di Indonesia.

2.4. Obyek Keilmuan Teknik Industri


Objek kajian teknik industri adalah suatu sistem terpadu yang terdiri dari komponen utama manusia,
material, dan mesin. Ketiga komponen ini menjadi pilar utama suatu sistem yang terintegrasi. Peran ketiga
komponen ini begitu dominan sehingga sistem tersebut didefinisikan dengan “men–machines-materials
system”
Peralihan dari bagian manusia ke bagian manusia, dari bagian mesin ke peralatan, menyebabkan
perluasan cakupan objek penelitian teknik industri. Yang awalnya hanya berupa sistem kerja, berkembang
menjadi sistem yang lebih besar yaitu sistem produksi, dari sistem produksi kemudian berkembang menjadi
sistem bisnis, dengan perluasan pendekatan sistem yang kemudian menjadi sistem rantai pasok, dan akhirnya
menjadi sistem industri. Pengenalan unsur energi merupakan proses yang memperkaya penafsiran bagian-
bagian mesin, karena energi implisit merupakan bagian dari bagian-bagian mesin. Pada saat yang sama,
elemen informasi merupakan elemen penting untuk pengoperasian sistem (Contoh Pada Gambar 1) yang
terintegrasi dan bahkan merupakan komponen terintegrasi dari tiga komponen utama sistem terintegrasi.
Objek kajian Teknik Industri memang berbeda dengan disiplin kerekayasaan yang sudah dikenal
sebelumnya, tetapi beberapa memiliki kesamaan yaitu komponen mesin dan material. Hal yang paling
mendasar yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah adanya unsur manusia (men) sebagai komponen
utama dalam sistem integral dan tidak dapat terpisahkan dari Teknik Industri. Walaupun mesin dan material
12
merupakan komponen kerekayasaan lainnya dan komponen sistem integral Teknik Industri namun fokus
perhatian pada kedua disiplin ini berbeda. Teknik Industri lebih menekankan pada segi pengelolaan dan
pemanfaatan secara efisien dalam komponen material dan mesin sedangkan disiplin kerekayasaan lain lebih
berfokus pada bagaimana komposisi, rancangan, dan cara membuatnya.

2.5. Cakupan Keilmuan Teknik Industri


2.5.1. Sistem Manufaktur
Sistem manufaktur menggunakan teknik industri untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan
efisiensi sistem integritas manusia. Dengan kata lain, Sistem Manufaktur menggunakan pendekatan teknik
industri untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem manufaktur industri terintegrasi.
Jenis bidang yang dipelajari dalam sistem manufaktur adalah sistem manufaktur, pemodelan sistem, serta
perencanaan dan pengendalian produksi.
2.5.2. Manajemen Industri
Dalam bidang khusus ini, metode teknik industri digunakan dalam kegiatan yang bertujuan untuk
menciptakan dan meningkatkan nilai sistem bisnis yang diwujudkan melalui fungsi dan proses Manajemen
mengandalkan keunggulan sumber daya manusia dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis. Jenis
bidang keilmuan yang dipelajari dalam manajemen industri meliputi manajemen keuangan, manajemen
mutu, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, dan manajemen pemasaran.
2.5.3. Sistem Industri dan Rekayasa Ekonomi Teknik Industri
Metode pada bidang khusus sistem industri dan rekayasa ekonomi digunakan untuk meningkatkan
daya saing sistem terpadu yang mencakup bahan baku, energi, teknologi, informasi, infrastruktur, dan tenaga
kerja. Dalam bidang keilmuan ini juga dipelajari statistik industri, sistem logistik, logika terprogram dan
sistem kendali data.

2.6. Penerapan Prinsip Analisis, Sintesis, dan Perancangan dalam Teknik Industri
Menurut Senator (2019, p. 66), "Aliran pemikiran sistemik terintegrasi (systemic and integrated
approach) merupakan pendekatan yang bersifat holistis yaitu memandang sesuatu secara sistemik,
menyeluruh dan utuh tidak bersifat parsial baik dari sisi aspek struktural maupun aspek interaksinya." Oleh
karena itu, keahlian teknik industri memiliki cara pandang yang luas untuk melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang luas, melihat masalah tidak hanya dari satu aspek struktural atau aspek interaksinya.
2.6.1. Penerapan Prinsip Analisis
Dalam bidang keteknikan, analisis didefinisikan sebagai usaha untuk menerapkan prinsip dan proses
analitik ilmiah yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang sesuatu, seperti sifat
dan kondisi sistem, perangkat, mekanisme, dan sebagainya. Analisis memiliki kemampuan untuk membantu
kita memahami hal-hal penting dan hubungan antar komponen dalam suatu sistem.
Berdasarkan pernyataan tersebut, ketika dihadapkan pada suatu permasalahan, para ahli Teknik
Industri akan berfokus pada analisis masalah dengan pandangan yang luas, melihat masalah secara
keseluruhan (holistis) dan tidak hanya dari satu sisi saja. Semua aspek yang terkait dengan masalah akan
ditinjau secara mendalam. Inilah yang membedakan analisis dalam Teknik Industri dengan analisis dalam
bidang lain.
Salah satu contohnya adalah ketika terjadi penurunan penjualan di suatu pabrik otomotif. Jurusan
Teknik Mesin mungkin hanya akan menganalisis aspek peralatan di dalam pabrik, sementara jurusan
Manajemen mungkin hanya akan menganalisis aspek sumber daya manusia. Namun, jurusan Teknik Industri
akan melihat dan menganalisis semua komponen yang terkait dengan objek keahlian Teknik Industri, mulai
dari energi, informasi, sumber daya manusia, bahan, dan peralatan sebagai suatu sistem di pabrik tersebut.
2.6.2. Penerapan Prinsip Sintesis
Setelah melakukan tahap analisis, akan dilakukan sintesis untuk mencari alternatif solusi dalam
rangka mengatasi permasalahan yang ada. Pendapat Senator (2019, p. 67) menyatakan bahwa berdasarkan
hasil analisis ini, akan dikembangkan alternatif pemecahannya. Dengan menggunakan model sebagai alat
sintesis, akan ditemukan alternatif solusi yang dapat dipilih sebagai solusi terbaik.
Sintesis berbeda dengan analisis yang berfokus pada menguraikan suatu masalah yang rumit menjadi
komponen-komponen yang lebih mudah dipahami. Sintesis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi
keseluruhan yang merupakan bagian dari sistem, serta menjelaskan perilaku atau sifat secara keseluruhan
(Rebovich, G., 2005).
Pada tahap ini, kita kembali melihat sistem secara keseluruhan, bukan lagi komponennya satu per
satu. Dalam proses ini, akan ditemukan berbagai alternatif solusi yang akan dipertimbangkan dan dipilih
13
berdasarkan prinsip Teknik Industri, yaitu efektif dan efisien. Solusi yang dinilai layak akan masuk ke tahap
selanjutnya, yaitu tahap desain (permodelan), yang bertujuan untuk membuktikan apakah alternatif solusi
tersebut dapat digunakan dalam kenyataan.
2.6.3. Penerapan Prinsip Perancangan
Pada tahap ini, solusi alternatif yang dianggap layak akan dirancang lebih lanjut untuk memahami
komponen mana yang memberikan hasil positif dan mana yang tidak. Oleh karena itu, tahap ini mirip
dengan membuat prototipe atau versi kecil dari solusi di dunia nyata. Contohnya bisa berupa sketsa, diagram,
3D printing, CAD, miniatur, storyboard, dan lain sebagainya. Setelah dibuat, prototipe tersebut akan diuji
coba untuk mendapatkan umpan balik dari solusi alternatif yang ditawarkan. Beberapa pertanyaan akan
muncul, seperti "Apakah solusi yang ditawarkan benar-benar dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?"
dan "Apakah solusi dapat meningkatkan keadaan menjadi lebih baik?". Jika hasilnya positif, solusi dapat
diterapkan dan berpotensi tinggi untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya.

2.7. Profesi Teknik Industri


Profesi teknik industri muncul ketika timbul permasalahan industri, karena manusia perlu menciptakan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masalah produksi muncul di Yunani pra-Kuno, ketika orang
menggunakan batu sebagai alat kerja. Alat-alat yang digunakan terus diperbaiki melalui trial and error dan
manusia memilih alat yang tepat untuk kebutuhan pekerjaan. Perbaikan tersebut dimaksudkan tidak lebih
dari peningkatan kapasitas produksi, dan hal ini masih terjadi hingga saat ini. Profesi – profesi teknik industri
antara lain, yaitu :
1. Analis Produk
Seorang analis produk akan menganalisis produksi, mengontrol kualitas produksi, mengoptimalkan
dan memelihara peralatan produksi, memantau produksi, dan mengevaluasi produksi secara
keseluruhan. Hasil analisis tersebut nantinya akan mempengaruhi efisiensi dan efektivitas produksi suatu
industri.
2. Manajer Teknis
Sebagai manajer teknis tidak hanya menetapkan rencana kerja, tetapi juga mengelola sumber daya yang
diperlukan untuk suatu proyek kerja.
3. Analis Manajemen Proyek
Analisis manajer proyek akan bekerja dengan manajer proyek untuk menganalisis efisiensi proses
manufaktur.
4. Manajemen Proyek
Sebagai manajer proyek, tanggung jawabnya serupa dengan manajer teknis. Hanya saja manajer proyek
akan mengelola tim yang lebih besar.
5. Sales Engineer
Kombinasi pengetahuan teknis dan bisnis di bidang teknik industri akan menjadikan lulusan teknik
industri sebagai sales engineer yang baik. Dengan kemampuan pengetahuan produk dan dapat
menjelajahi detail produk, sehingga memungkinkan untuk menjelaskan dengan jelas kualitas dan
kegunaan produk perusahaan.
6. Insinyur Pengendalian Biaya
Insinyur pengendalian biaya akan membuat perhitungan mengenai biaya, tenaga dan waktu yang
diperlukan untuk menjalankan produksi.
7. Health and Safety Environment Engineer
Tugas sebagai seorang Health and Safety Environment Engineer adalah menganalisa prosedur kerja
dan lokasi serta dampaknya pada kesehatan dan keselamatan pekerja.
8. Quality Control Engineer atau Quality Controller
Berada pada akhir atau hilir proses produksi, seorang Quality Control Engineer harus memastikan
bahwa semua produk final telah memenuhi standar kualitas yang ditentukan.
9. Spesialis Logistik
Sebagai Spesialis Logistik, bertugas menganalisis dan mengelola rantai pasokan manufaktur. Proses
mulai dari mengimpor bahan mentah hingga mendistribusikannya ke konsumen.
10. Konsultan
Lulusan Teknik Industri akan dilatih berpikir sistematis dan integratif, dua kemampuan yang mutlak
dimiliki seorang konsultan. Oleh karena itu, tidak jarang lulusan teknik industri bekerja sebagai
konsultan.
11. Kewirausahaan
14
Kewirausahaan juga dapat menjadi karir yang menjanjikan bagi lulusan teknik industri. Hal ini cukup
berisiko namun bisa dibilang sebuah tantangan. Seseorang dapat menggunakan keterampilan desain dan
manajemen industri untuk memulai dan menerapkan prinsip yang sama pada bisnis di bidang apa pun.

2.8. Asosiasi Teknik Industri


Society for Industrial Engineering adalah organisasi atau badan profesi yang didirikan untuk mewakili,
mendukung dan memajukan kepentingan para profesional, akademisi dan praktisi di bidang teknik industri.
Asosiasi - asosiasi ini bertujuan untuk mendorong perkembangan industri teknik industri, meningkatkan
komunikasi antar anggota, dan menyediakan berbagai layanan dan sumber daya yang mendukung
pengembangan karir dan memajukan pengetahuan dalam industri tersebut. (Contoh asosiasi terdapat pada
table 1.1)

2.9. Gambar, Tabel, dan Skema


Gambar 1. Integrated system man-material-machine

Tabel 1. Asosiasi Teknik Industri


No. Asosiasi Keterangan

1. Komunitas Teknik Organisasi atau komunitas ini adalah komunitas profesi Teknik Industri yang
Industri Indonesia merupakan wahana dan media komunikasi, diskusi dan silaturahmi. KTII
(KTII) dibentuk oleh 3 pilar organisasi profesi dengan latar belakang Teknik Industri,15
yaitu BKTI-PII (Badan Kejuruan Teknik Industri-Persatuan Insinyur Indonesia),
BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri) dan
ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri), bertujuan
untuk membangun dan mengembangkan keprofesian di bidang Teknik Industri.

2. Institute of Lembaga ini merupakan lembaga profesional yang berdedikasi untuk


industrial and mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dalam upaya
system engineering untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada
(IIE) tahun 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai pada
tahun 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan
internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE
menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika
Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang
terletak di timur laut Atlanta.

3. Ikatan Sarjana ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan
Teknik Industri Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di
dan Manajemen Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI
Industri Indonesia dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin
(ISTMI) ilmu tersebut sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus
batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.

4. Badan Kerjasama BKSTI didirikan pada tanggal 9 Juli 1996 di Aula Barat ITB yang dihadiri oleh
Perguruan Tinggi lebih dari 100 perwakilan perguruan tinggi. Tujuan pendirian BKSTI ini adalah
Penyelenggara memantapkan dan meningkatkan mutu serta relevansi pendidikan tinggi Teknik
Pendidikan Teknik Industri di Indonesia, menampung dan mencari penyelesaian permasalahan
Industri Indonesia dalam peyelenggaraan pendidikan tinggi Teknik Industri, mengakomodasikan
( BKSTI ) kerjasama antar anggota BKSTI dalam kegiatan pertukaran informasi dan
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
dan menjadi mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan stakeholder lainnya
dalam bidang pendidikan tinggi teknik industri.
Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia (ASTTI) merupakan suatu asosiasi dimana
5. Asosiasi Tenaga
setiap anggota ASTTI wajib selalu bersikap bertingkah laku dan bertindak
Teknik Indonesia
berdasarkan etika umum seorang ahli pelaksana jasa konstruksi. Kode etik
(ASSTI) ASTTI antara lain:

1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar Fundamental untuk
mewujudkan manusia yang berjiwa Pancasila serta memiliki kesadaran
Nasional yang tinggi, tunduk kepada perundang-undangan & peraturan yang
berlaku serta menghindarkan diri dari perbuatan melawan hukum.

2) Tanggap terhadap kemajuan & senantiasa memelihara serta meningkatkan


Kemampuan Teknis, Mutu, Keahlian & Pengabdian profesinya seiring dengan
perkembangan teknologi.

3) Penuh rasa tanggung jawab serta selalu berusaha untuk meningkatkan


pemahaman mengenai teknologi dan penerapannya yang tepat sebagai tuntutan
dari keprofesionalan.

4) Disiplin serta berusaha agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat


berdaya guna dan berhasil guna melalui proses persaingan yang sehat serta
menjauhkan diri dari praktek/tindakan tidak terpuji yang mengakibatkan
kerugian pihak lain.

5) Adil, Tegas, Bijaksana dan Arif serta Dewasa dalam membuat keputusan-
keputusan keteknisan dengan berpedoman kepada Keselamatan, Keamanan,
16
3. Diskusi
Teknik industri adalah keahlian teknik yang merancang fasilitas objek seperti manufaktur , mesin dan
manusia. Aliran teknik industri kontemporer menjalankan yang bersifat teoritas dan abstrak, dan memiliki
sejarahnya tersendiri seperti perkembangan revolusi dari 1.0 hingga 4.0. Teknik industri sendiri memiliki
objek keilmuan yang mencakup stasiun kerja, manufaktur, dan Perusahaan. Prinsip analisis yang
menggunakan system integrated yang dikembangkan menjadi solusi dengan menggunakan model sebagai
alat sintesis sebagai alternatif yang terbaik, Teknik industri muncul dikarenakan manusia perlu menciptakan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kontribusi Penulis:
Penyusunan - abstrak, kata kunci,, metode, diskusi, Aswa Talita; Penyusunan – pengertian, objek, Achmad Nur Iqbal; Penyusunan –
perkenalan, objek, penerapan prinsip, profesi, asosiasi, table, referensi, Muhammad Husein; Penyusunan – sejarah, perkembangan,
Atha Nuraini; Pencari materi, Aldissyam Maulan, dan Achmad Nur Iqbal; Review dan penyunting, Atha Nuraini, Penyusun – PPT,
Atha Nuraini, dan Aldissyam Maulana.

Referensi:
1. Pengantar Teknik Industri. https://www.studocu.com/id/u/44198116?sid=01699193430 ( 31 Oktober 2023 )
2. Pemahaman Disiplin Teknik Industri dan Profesinya. https://www.studocu.com/id/u/24391033?sid=01699194332 ( 31
Oktober 2023 )
3. Disiplin Teknik Industri dan Profesinya. https://www.studocu.com/id/u/24391104?sid=01699194823 ( 31 Oktober 2023 )
4. Kode Etik Profesi dan Organisasi Profesi. https://natanaeloloan.wordpress.com/2018/11/04/kode-etik-profesi-dan-organisasi-
profesi/ ( 1 November 2023 )
5. Tumanggor, A., Buku Ajar Pengantar Teknik Industri; CV. Pena Persada: Jl. Gerilya No. 292 Purwokerto Selatan, Kab.
Banyumas Jawa Tengah, Indonesia, 2020; pp. 1-14.
17

Anda mungkin juga menyukai