Anda di halaman 1dari 28

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Disusun Oleh:
Lidya Pesulima (201772006)

Rahmi Rimbang Prahmadani (201772011)

Farida Nurhayati (201772029)

Dolly Meyke Rommer (201772076)

Falensya Kaihena (201772012)

Harlynut

UNIVERSITAS PATTIMURAAMBON
2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Ambon, 04 Oktober 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1.1 Latar Belakang................................................................................


1.2 Tujuan...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

2.1 Sejarah Perkembangan Disipin Teknik Industri..............................

2.2 Ruang Lingkup Teknik Dan Sistem Industri................................

2.3 Metodologi-metodologi Teknik Dan Sistem Industri.................

2.4 Menentukan Lokasi Dan Tata letak Fasilitas Pabrik...................

2.5 Material Handling, Distribution dan Routing..............................

2.6 Perencanaan Kerja dan Performansi Organisasi/Pengukuran

Kerja............................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1 Kesimpulan...................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sejarah singkat Teknik Industri lahir sejak zaman Pra Yunani kuno. Pada masa
itu, manusia masih menggunakan batu dan tulang sebagai peralatan kerjanya. Alat-
alat yang digunakan mengalami perbaikan secara berkala, sehingga meningkatkan
produktivitas pada persoalan produksi. Pengantar Teknik Industri ini bertujuan untuk
memberi pengertian mengenai sejarah dan perkembangan Teknik Industri,
hubungannya dengan disiplin-disiplin ilmu yang lain serta memahami secara garis
besar metode-metode Teknik Industri dalam upaya peningkatan efektifitas, efisiensi
dan produktifitas kerja. Perancangan Tata Letak Fasilitas adalah salah satu hal penting
bagi sebuah pabrik/perusahaan, mengingat fungsinya sebagai sarana pendukung dari
segala aktifitas produksi. Sistem penanganan bahan baku memegang peranan yang
cukup penting dalam perencanaan suatu pabrik/perusahaan. Teknik Industri juga
mencakup Perancangan Kerja dan Performansi Organisasi Pengukuran Kerja,
bagaimana menstrukturkan pekerjaan individu, lingkungan tempat kerja, dan
berinteraksi dengan teknologi yang dipakai. Yang mencakup keseluruhan operasi,
material, teknologi, dan orang untuk mencapai tujuan operasi.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui sejarah perkembangan disiplin Teknik Industri dan
pengertian dari Teknik Industri itu sendiri. Untuk memahami apa saja yang dipelajari
dalam pengantar Teknik Industri. Terkait menentukan lokasi dan tata letak fasilitas
pabrik, ruang lingkup Teknik Industri, sistem Industri dan yang lainnya yang
berkaitan dengan Industri. Dan untuk memahami secara garis besar metode-metode
Teknik Industri dalam upaya peningkatan efektifitas, efisiensi dan produktifitas kerja.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Disiplin Teknik Industri

Pengertian Teknik Industri


Teknik industri merupakan istilah nama disiplin ilmu yang ditafsirkan dalam bahasa
inggris yaitu Industrial Engineering (IE). Disiplin juga merupakan bagian dari disiplin
engineering yang didefenisikan sebagai suatu ilmurekayasa atau teknik yang berkaitan
dengan perancangan, perbaikan serta instalasi system yang terinteraksi, yaitu setiap sistem
yang terdiri dari manusia, mesin atau peralatan, informasi dan energi. Industry Engineering
memanfaatkan ilmu dan keterampilan tertentu seperti matematika, fisika, ilmu-ilmu sosial,
prinsip-prinsip metode analisa serta perancangan dalam bidang teknik untuk menyatakan,
memperkirakan serta mengevaluasihasil kerja dari sistem terintegrasi dengan tujuan untuk
mengembangkan cara-cara mendayagunakan, material dan kekuatan alam secara ekonomis
untuk kemanfaatan bagi manusia (mesin atau peralatan). Teknik Industri sendiri lahir sejak
zaman Pra Yunani kuno. Disiplin Ilmu Teknik Industri memiliki keterkaitan dengan disiplin
ilmu-ilmu yang lain. Pengantar Teknik Industri ini bertujuan untuk memberi pengertian
mengenai sejarah dan perkembangan Teknik Industri, hubungannya dengan disiplin-disiplin
ilmu yang lain serta memahami secara garis besar metode-metode Teknik Industri.

DEFINISI TEKNIK INDUSTRI


 MenurutEngineering Council for Professional Development (ECPD) :

Profesi dimana suatu pengetahuan (matematika& ipa) melalui studi, pengalaman


dan praktek dengan tujuan untuk mengembangkan cara-cara mendayagunakan,
material dan kekuatan alam secara ekonomis untuk kemanfaatan manusia.

 Menurut Blanchard

Kominasi sumber daya fisik dan alam dengan suatu cara tertentu untuk
menciptakan, memproduksi dan mendukung,mengembangkan suatu produk atau suatu
proses secara ekonomis mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia.

 Menurut Institute Of Industrial Engineering (IIE)

Disiplin ilmu teknik/engineering yang menangani pekerjaan-pekerjaan


perancangan, pengenstalasian, perbaikan, dan menangani masalah manusia, peralatan,
bahan atau material, informasi, energy secara efektik dan efesien.
 ENGINEERING
Periode di era awal yaitu kurang dari 1750 dan memiliki pengetahuan matematika,
fisika, kimia (IPA) serta memiliki objek benda mati (fisik) dan nyata. Di era modern periode
1750 dan memiliki pengetahuan matematika, biologi moluker, IPA serta objek benda mati
(fisik dan hidup), nyata dan abstrak.

 Aliran Manajemen Klasik


Ilmu manajemen timbul akiabat terjadinya revolusi industry di inggris pada abad 18.
Ada 2 tokoh manajemen yang mengawali teori manajemen klasik ini yaitu :

1. Robert Owen (1771-1858)


Robert owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan factor produksi tenaga
kerja. Dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa, dimana mesin diadakan suatu
peralatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, dan tenaga
kerja

2. Henry Fayol (1841-1925)


Pada tahun 1916 manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas
pabrik dan pekerja.Fayol berkeyakinan para manajemen tidak hanya ditentukan oleh
mutuh pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.
 Aliran Hubungan Antara Manusia

1. Elton Mayo
Satu gerakan yang memiliiki hubungan timbal balik antara manajer dan bawahaan
sehingga mereka secara serasi mewujudkan kerja sama yang memuaskan. Mereka
juga menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah karena sikap yang
demikian karyawan merasa manajer ataupun atasannya memberikan perhatian
yangcukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan ‘’hawthorne
effect’’. Ditemukan juga pengaruh kehidupan lingkungan social dalam kelompok
yang lebih informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas.

 Teori X dan Y Mc Gregor

1. Teori X adalah kebanyakan manusia tidak menyenangi kerja dan tidak menyenangi
tanggung jawab serta lebih suka diperintah. Oleh karena itu, kebanyakan manusia
harus diawasi secara ketat dalam bekerja dan dipaksa untuk mencapai sasaran
organisasi.
2. Teori Y adalah setiap orang pada dasarnya aktif, mereka memiliki tujuan dan
berusaha mencapai tujuan tersebut.

 Asumsi Model Wilson


1. Biaya pengesahan, biaya penyimpanan, biaya kadaluarsa bahan, serta biaya
kekurangan bahan diketahui dan bersifat konstan.
2. Pemesanan dilakukan secara bersamaan untuk semua item.
3. Biaya simpan per unit per item lebih dari biaya kekurangan bahan.
4. Harga pembelian perunit untuk setiap item diketahui dan konstan untuk setiap
price break quantity.

OPERATION RESEARCH APPROACH

Pendekatan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :

1. Masalah definisi
2. Menghasilkan alternative
3. Pilih model standar
4. Mendapatkan solusi terbaik
5. Membuat keputusan

2.2 Ruang Lingkup Dan Sistem Teknik Industri

Ruang lingkup teknik industri adalah suatu hubungan yang terintergrasi antara
manusia, mesin, material, informasi, dan energi tersebut.Namun teknik industri lebih
menekan pada hubungan antar manusia dengan mesin materialnya.Teknik industri juga
memiliki kelebihan-kelebihan dalam menangani persoalan industri yang kompleks karena
menguasai dasar- dasar ilmu teknik (engineering) dan digabungkan dengan ilmu sosial-
ekonomi.
Pada dasarnya, ilmu teknik industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian yaitu :
 Sistem Manufaktur
Sistem Manufaktur adalah sebuah system yang memanfaatkan pendekatan teknik
industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang
terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses
perancangan, perencanaan, pengoperasian,pengendalian, pemeliharan dan perbaikan
dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam sistem manufaktur ini adalah sistem
produksi, perencanaan dan pengendalian produksi,pemodelan sistem,perancangan tata
letak pabrik dan ergonomi.

 Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan
bidang keahlian yang memenfaatkan pendekatan teknik industri untuk pencintaan dan
peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajeman dengan
bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha
yang dinamis.
Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam manajemen industri antara lain
manajemen keuangan, manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen sumber
daya alam, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknik.

 Sistem industri dan tekno ekonomi

Bidang keahlian sistem industri dan tekno ekonomi adalah bidang keahlian
yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing
sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi,informasi,
teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis,
masyarakat dan pemerintah.
Bidang keilmuan yang dipelajari didalam sistem industri dan tekno ekonomi
antara lain adalah statistika industri, sistem logistic, logika pemograman,
operational research dan sistem basis data.

Macam Aktivitas Teknik Industri (Sistem Manajemen)

1. Sistem informasi
 Kebutuhan informasi, penyusunan basis data, sistem pelaporan, analisis data,
pengembangan sistem pendukung keputusan
 Kebutuhan komunikasi data dan jaringan komputer
2. Sistem keuangan dan pembiayaan
 Merancang sistem penganggaran, ekonomi teknik, dan program penurunaan
biaya
 Perkiraan biaya, prosedur dan penulusuran peloporan biaya

3. Personil (tenaga kerja)


 Prosedur pengujian, seleksi dan penempatan karyawan
 Pendidikan, pelatihan, pembinaan karyawan
 Penilaian kerja dan hasil kerja, sistem pengupahan
 Perbaikan sistem kerja, tata cara kerja, ergonomi dan keselamatan kerja

Teknik Industri memiliki ruang lingkup yang sangat luas tidak hanya dalam
penelitian dan desain suatu produk yang berhubungan dengan teknologi tetapi juga
mencakup aktifitas bisnis, contohnya seperti sistem pemasaran yang dijalankan
perusahaan keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan faktor tersebut harus
saling menunjang satu sama lain.
Dalam pelaksanaannya Teknik Industri mendesain dua tahapan (level) yaitusebagai
berikut:

Tahapanpertama oleh Blair dan Watson disebut sebagai sistemaktivitas manusia yang
berhubungan dengan tempat kerja secara fisik yaitu :
1. Proses produksi 7. Desain tempat kerja
2. Material dan sumber daya 8. Lokasi dan ukuran gundang
3. Mesin dan Peralatan 9. Pencatatan dan pelaporan
4. Metode Kerja 10. Perawatan dan kebersihan
5. Tata letak fasilitas 11. Keselamatan kerja
6. Penanganan material

 Tahapan kedua disebut sebagai sistem pengendalian manejemen yang memperhatikan


berbagai prosedur untuk merencanakan, menghitung dan mengontrol semua aktivitas
yaitu:
1. Sistem Perencanaan manajemen 9. Pengurutan dan penjadwalan
2. Produser peramalan 10. Status dan kemajuan
3. Analisis ekonomi dan anggaran 11. Sistem informasi
4. Upah dan gaji 12. pengendalian kualitas
5. Insentif dan sistem hubungan kerja 13. Pengendalian biaya
6. Rekrutmen, pelatihan, dan penempatan 14. Alokasi sumber daya
7. Pengadaan material 15. Desain organisasi
8. Pengendalian Persediaan 16. Pengambaliankeputusan

Aktifitas – aktivitas yang dilakukan disiplin teknik industri adalah sebagai berikut :

1. Perencanaandan pemilihan metode kerja dalam proses produksi


2. Pemilihan dan perancangan perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan dalam
proses produksi
3. Desain fasilitas pabrik termaksud perencanaan tata letak fasilitas produksi, peralatan
pemindah material
4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian persediaan untuk
distribusi barang/jasa, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas.
5. Pengembangan sistem pengendalian ongkos produksi (pengendalian budget, analisis
biaya standar produksi, dll)
6. Perancangan dan pengembangan produk
7. Desain dan pengembangan sistem pengukuran performans serta standar kerja
8. Pengembangan dan penerapan sistem , pengupahan dan pemberian insentif.
9. Aktivitas penyeledikan operasional dengan analisa matematik, simulasi, program
linier, teori pengembalian keputusan.

Tiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi teknik industri dapat berhasil

1. Kualitas
2. Waktu
3. Biaya

Dengan demikian ruang lingkup teknik industri mencakup pengelolaan manusia,


materi, mesin, energi, dengan efisien dan efektif sehingga bisa mengeluarkan input yang
maksimal dengan biaya seminimal mungkin dengan mengacu pada tujuan teknik industri
yaitu menjamin bahwa produk / jasa yang dihasilkan berkaulitas, tepat waktu dengan biaya
yang sesuai atau seekonomis mungkin dan tetap berpatokan kepada ilmu dasar disiplin
teknik industri dan ilmu operasional yaitu analisis dan perancangan kerja, pengawasan
operasi, dan manajemen operasi.
2.3 Metodologi-Metodologi Teknik dan Sistem Industri

Pengertian Metodologi
Secara Etimologis Metodologi berasal dari bahasa Latin, Methodos berasal dari akar
kata meta dan hodos yang memiliki arti cara-cara, strategi untuk memahami realitas,langkah-
langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat. Fungsi dari metode yaitu
untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih muda untuk dipecahkan dan dipahami.

Rekayasa Manufaktur
Manufaktur di artikan sebagai seperangkat kegiatan dan operasi yang saling
berhubungan dan mencakup desain, pemilihan material, perencanaan, produksi, penjaminan
mutu, manajemen dan pemasaran dari produk-produk.

Manufacturing tidak hanyalah sebatas proses bahan baku menjadi produk yang
memenuhi spesifikasi tertentu serta memiliki nilai tambah yang lebih besar. Agar perusahaan
manufaktur mampu bersaing maka harus mampu mengirimkan produk-produknya kepada
pelangan tepat waktu, pada biaya minimum dan mutu yang sesuai dengan harapan pelanggan.

InteraksiDesain Produk & Produksi


a. Pengertian Perancangan Produk( Desain Produk)

Perancangan produk adalah satu set kegiatan yang dimulai dari timbulnya persepsi
bahwa ada kesempatan(opportunity) di pasar, dan berakhir dengan produksi, penjualan,
dan pengiriman produk. Dapat diartikan juga sebagai generasi ide, pengembangan konsep,
pengujian dan pelaksanaan manufaktur atau jasa.

b. Fungsi Desain produk dan produksi

Perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik suatu


produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

c. Fungsi manufaktur dalam Desain produk dan produksi


Manufaktur berfungsi sebagai bertanggung jawab untuk merancang dan
mengoperasikan system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini meliputi
pembelian, instalasi, dan distribusi.

Rekayasa Proses / Produk


Digunakan untuk mengetahui jumlah barang/ produk yang harus diproduksi dengan
didasarkan pada pada hasil peramalan dan persediaan yang ada, juga merupakan pegangan
untuk merancang jadwal produksi.
Fungsi lain:
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana
strategi perusahaan
2. Menjamin kemampuan poduksi konsisten terhadap rencana produksi
3. Sebagai alat monitor hasil produksi actual terhadap rencana produksi
4. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana poduksi
5. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.

Untuk melakukan perencanaan produksi dapat dilakukan dengan beberapa


strategi :
1. Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat kapasitas produksi dibawah
permintaan dan digunakan pada saat diatas kapasitas produksi)
2. Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang
diinginkan.
3. Mengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas pada saat perusahaan dalam
keadaan sibuk.
4. Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian hadiah, layanan-layanan
khusus).

Alat-alat Perencanaan Proses

a. Gambar Rakitan
Gambar rakitan digunakan untuk menunjukkan spesifikasi bagaimana unsur-unsur
atau suku cadang dirakit menjadi suatu produk jadi

b. Bagan Rakitan
Untuk memperjelas urutan operasi dalam merakit sebuah produk, perlu dibuat bagan
rakitan yang dikembangkan dari gambar rakitan. Bagan rakitan(Assembly Chart)
menggambarkan setiap langkah dalam proses perakitan dan suku cadangnya
membentuk produk akhir

c. Lembar Rute
Lebih detail daripada bagan rakitan karena lembar rute menunjukkan operasi dan rute
yang diperlukan bagi setiap suku cadang, dilengkapi dengan pengerjaan oleh orang
atau mesin, beserta peralatan yang diperlukan
d. Bagan Aliran Proses
Gambar Rakitan, bagan rakitan, dan lembar rute sudah memberikan gambaran
lengkap bagaimana proses pembuatan produk. Ketiga dokumen ini memang sudah
menggambarkan terjadinya aliran proses, tetapi belum bisa dipakai untuk kepentingan
perbaikkan dan analisis.
Untuk tujuan analisis, masih perlu dibuat bagan aliran proses (flow process chart),
untuk singkatnya bisadisebut bagan proses (Proses Chart) yang merinci proses ke
dalam lima jenis kegiatan operasi, inspeksi, transportasi, penyimpanan, dan
penundaan. Kelima jenis kegiatan itu digambarkan seperti dibawah ini:

DOKUMENTASI PROSES
“Proses alir ialah sebuah peta yang menjelaskan semua jenis kegiatan yang dilakukan
operator secara bertahap untuk menyelesaikan suatu Produk.”

 Peta Proses Alir (flow Process Chart)

Gambar 4.1

Sebuah contoh bagaimana simbol-simbol diatas digunakan sebagai alat


analisis. Pada umumnya, sebuah peta proses alir selalu diawali dari
posisi benda berada di tempat penyimpanan dan diangkut ke lantai
pabrik untuk diproses.
 Bagan Rakitan (Assembly Proses Chart)

Gambar 4.2

sebuah contoh peta proses perakitan yang menggambarkan


bagaimana tiga buah part yaitu Part#1AB dan Part#2B dirakit
menjadi Sub Assembly #1AB dan Sub assembly #1AB dan Part #3C
dirakit menjadi produk akhir #1ABC.

 Peta Proses Operasi (OPERATION PROCESSCHART)


“Peta proses operasi bermanfaat untuk memberi informasi kepada para insinyur
perancang mengenai ketergantungan operasi berdasarkan urutannya serta melihat
kemungkinan merubah tata urutan tersebut apabila tata urutan lain yang masih feasible
memberikan waktu yang lebih singkat. Nomor yang terdapat dalam symbol menunjukan
nomor stasiun kerja yang melakukan operasi dan, angka-angka disamping nomor operasi
menunjukan lamanya waktu dibutuhkan dalam menyelesaikan operasi tersebut. ”
Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Operasi
1. Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar termasuk
transportasi , menunggu dan menyimpan. Sedangkan peta proses operasi terbatas
pada operasi dan pemeriksaan saja.
2. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih
lengkap dibandingkan peta proses operasi
3. Peta proses aliran tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan
secara keseluruhan
4. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan untuk menganalisa salah
satu komponen dari produk yang dirakit

Gambar 4.3

Sebuah contoh peta proses yang memperlihatkan bagaimana


sebuah produk AB-27 dibuat dengan merakit tiga part yang masing-
masing adalah Shaft#23C, Flange2DA, dan Shaft Assy’#3C. peta ini
memperlihatkan bagaimana tata urutan operasi akan dilakukan dan
berapa lama masing-masing operasi membutuhkan waktu pada
stasiun kerja terkait.
2.4 MENENTUKAN LOKASI DAN TATA LETAK FASILITAS
PABRIK
Menentukan lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan. Adapun tujuan strategi lokasi untuk memaksimumkan keuntungan lokasi
pabrik/perusahaan tersebut.

Faktor Pertimbangan Lokasi


Secara umum perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
 Produktifitas Tenaga Kerja
 Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang
 Biaya
 Sikap
 Kedekatan dengan Pasar
 Kedekatan dengan Supplier
 Kedekatan dengan Pesaing (Clustering)

Perencanaan lokasi yang baik adalah memiliki kemampuan untuk melayani


konsumen, kemampuan mendapatkan bahan mentah (terpenuhi untuk jangka panjang)
dengan harga yang layak, kemampuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang cukup,
memnungkinkan diadakan perluasan pabrik. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi lokasi pabrik diantaranya adalah Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Manusia, Letak Pasar, Tersedianya Fasilitas Pengangkutan, Pembangkit Tenaga
Listrik, Tanah untuk kemungkinan perluasan, Iklim, Cuaca, dan Limbah Industri.
Alasan pemilihan lokasi di kota besar biasanya dikarenakan diperlukannya
tenaga kerja yang terampil dalam jumlah besar, proses produksi sangat bergantung
pada fasilitas yang umumnya hanya terdapat dikota besar (contohnya: listrik, gas, dll),
kontak dengan supplier dekat dan cepat, sarana transportasi dan komunikasi yang
mudah didapatkan.

LOKASI FASILITAS
Metode Pemilihan Lokasi Fasilitas dengan Pendekatan Diskrit yaitu Analisa Kualitatif
(Teknik Analisis Faktor, Matriks Prioritas) dan Analisa Kuantitatif (Model Transportasi).
Pendekatan Kontinyu yaitu dengan Metode Median, Metode Pusat Gravitasi, dan Metode
Weiszfeld.

PERENCANAAN TATA LETAK (LAY OUT)


Beberapa hal yang dapat membantu dalam perencanaan lay out adalah atap yang
cukup tinggi (hal ini dapat membantu perusahaan didalam mengatur penerangan dan sirkulasi
udara), gang-gang yang cukup lebar akan memudahkan perawatan fasilitas perusahaan, daya
tahan lantai & bangunan, dudukan mesin yang fleksibel.

TUJUAN PERENCANAAN TATA LETAK


1. Pemanfaatan fasilitas & peralatan dengan optimal, terutama bagi perusahaan yang
tidak memiliki lahan atau bangunan yang cukup luas.
2. Aliran manusia & material menjadi lancar
3. Pemakaian ruang dengan efisien (memudahkan pergerakan bahan dan manusia
4. Memberi ruang gerak yang cukup, untuk kelancaran dan kenyamanan operasional
perusahaan
5. Biaya investasi & produksi yang rendah
6. Fleksibilitas untuk perubahan
7. Keselamatan kerja
8. Suasana kerja yang baik
9. Penggunaan tenaga kerja & persediaan yang eifisien

JENIS-JENIS LAYOUT
1. Product Layout
Fasilitas produksi yaitu mesin-mesin produksi dan perangkat penunjang
disusun secara berantai mengikuti urutan proses operasi pembuatan produk. Salah
satu keuntungan dari tata letak fasilitas yang mengikuti proses operasi produksi
dilantai pabrik relatif mudah dilakukan. Layout ini pada umumnya digunakan pada
proses assembly (assembly-line production).
2. Process layout
Layout tipe proses mengelompokkan fasilitas produksi berdasarkan kesamaan
fungsi. Produk-produk dikerjakan secara berpindah-pindah dari kelompok fasilitas
yang satu ke kelompok fasilitas lain mengikuti urutan proses operasi pengerjaan
produk tersebut. Keuntungan dari layout ini adalah fleksibilitas proses operasi yang
cukup tinggi namun menimbulkan kerugian pada sistem pemindahan bahan yang
sangta kompleks dan mahal karena aliran bahan berpola zigzag. Layout ini cukup baik
jika digunakan dalam batch production job shop.

3. Fixed Position Layout


Berbeda dengan kedua tipe layout diatas, pada layout tipe ini fasilitas produksi
yang berpindah-pindah ke tempat dimana operasi mesin tersebut dibutuhkan. Layout
ini digunakan pada pembuatan produksi kapal, bangunan, bandara, dan produk-
produk berukuran besar lainnya.
4. Group Technology Layout
Yaitu pengelompokkan mesin-mesin kedalam sel mesin dan part-part kedalam
family part berdasarkan kesamaan desain dan urutan proses (flow process).tata letak
tipe ini didasarkan pada pengelompokkan produk atau komponen yang dibuat. Pada
layout ini setiap kelompok produk akan memiliki urutan proses yang sama, maka
akan menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi dalam proses manufacturing.
2.5 Material Handling Distribution and Routing

Material Handling
Material Handling adalaah kegiatan mengangkat mengangkut dan meletakan bahan-bahan
atau barang-barang dalam pabrik, di mulai saat bahan-bahan masuk atau diterima di pabrik
sampai pada saat barang jadi/produk akan di keluarkan pabrik.

Berdasarkan perumusan yang dibuat oleh American Material Handling Society (AMHS),
pengertian mengenai material handling dinyatakan sebagai seni dalam ilmu yang meliputi
penanganan (Handling), pemindahan (moving), pembunngkusan (packing), penyimpanan
(storing), sekaligus pengendalian bahan atau material dengan segala bentuknya.

Tujuan Material Handling :


 Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan terhadap
material.
 Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
 Meningkatkan produktivitas
 Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
 Mempermudah aktivitas produksi

Jenis-jenis peralatan.
Peralatan material handling yang sering digunakan diklasifikasikan ke dalam beberapa
jenis, yakni :
a. Conveyor
Conveyor digunakan untuk memindahkan material secara kontinyu dengan jalur yang
tetap secara daerah horizontal, inklinasi, maupun kombinasi.
Contohnya :

Gravity roller conveyor Belt conveyor


Platic belt conveyor Bucket conveyor

Spiral Conveyor

b. Crane dan Hoist


Cranes (Derek) dan Hoits (kerekan) adalah peralatan di atas yang digunakan untuk
memindahkan beban secara terputus-putus dengan area terbatas.
Contohnya :

Crane crawler Mobile crane


Tower Crane Hidraulik crane

Hoist crane Jip crane

c. Dump Truck
Dump Truck merupakan alat angkut yang memuat barang yang cukup berat.
Contohnya :
d. Elevator ( Lift )
Elevator atau lift adalah sebuah alat transportasi yang digunakan untuk
memindahkan barang atau manusia secara vertical dari lantai atas ke lantai bawah
atau sebaliknya.
Contohnya :

Prinsip Material Handling


 Bergerak langsung
 Meminimalkan usaha manusia di butuhkan
 Pindahkan barang berukuran besar/ berat dengan jarak terpendek.
 Peralatan yang bergerak harus membawa beban penuh
Pemindahan bahan (Material)
Ada beberapa aktivitas pemindahan barang yang perlu kita ketahui dan harus di
perhitungkan :
1. Pemindahan bahan dari gudang bahan baku (Reveiving) menuju departemen pabrikasi
maupun departemen assembling.
2. Pemindahan bahan yang terjadi dip roses satu jenis mesin menuju jenis depatemen
yanglain.
3. Pemindahan bhan dari departemen assembling menuju departemen assembling.
4. Pemindahan bahan dari departemenassembling menuju gudang barang jadi (shipping).

Distribution dan Routing


Proses untuk memilih jalur (path) yang harus di lalui oleh paket dan
menyalurkan produk disebut juga Distribusi dan Routing . Jalur yang baik tergantung pada
beban jaringan, panjang dataran, dan pola trafik.
Routing (Tata Letak)
Perencanaan tata letak adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengaturan
penempatan, dan penggunaan fasilitas dengan lebih baik, tepat dan efisien untuk mencapai
hasil yang lebih baik.

Persoalan tata letak


Jenis-jenis permasalahan tata letak, yakni :
 Perubahan rancangan
 Penambahan departemen baru
 Pengurangan departemen
 Perluasan departemen
 Penambahan produk baru
 Peremajaan peralatan yang baru
 Perubahan metode produksi
 Penurunan biaya
 Perencanaan fasilitas baru
2.6 PERANCANGAN KERJA & PERFORMANSI ORGANISASI
PENGUKURAN KERJA

Perancangan Kerja (Method Engineering)


Perancangan Kerja merupakan studi yang mempelajari secara sistematis seluruh
operasi langsung dan tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan-perbaikan sistem
kerja.Dalam Method Engineering dibahas Study kerja( work Study) dan pengukuran kerja(
work measurement).

Kondisi Lingkungan Kerja (Ergonomi)


Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam)
maksudnya adalah ergonomic merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja dalam sistem yang
baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, nyaman,
dan aman.
Hal-hal yang dipelajari dalam ilmnu Ergonomi:
1. Temperatur Kerja
Temperatur kerja yang nyaman tergantung pada jenis pekerjaannya. Biasanya
pekerjaan yang ringan membutuhkan temperatur yang lebih tinggi dibandingkan
pekerjaan yang berat.Peluang terjadinya kecelakaan meningkat pada temperatur diatas
atau dibawah rentang temperatur yang nyaman bagi kerja.

2. Tingkat Pencahayaan
Desain Tempat Kerja Ergonomis
Human InterfaceMenyelidiki bagaimana orang berhadapan dengan bagian-bagian
fisik dari pekerjaan mereka dan digunakan dalam bekerja sebanyak mungkin didalam tempat
kerjanya.

Desain Alokasi Tugas


 Pembagian Kerja
Perancangan kerja yang mencakup pembagian tugas kedalam bagian kecil, yang
setiap bagiannya dikerjakan oleh satu orang.
Keuntungan : Menjadi lebih mudah, Pembelajaran yang cepat, mengurangi pekerjaan yang
tidak produktif.
Kelemahan : Monoton, Fleksibilitas rendah, Kekuatan yang buruk.

 Metode Ilmiah
Pendekatan Sistematis
1. Seleksi sebuah pekerjaan
2. Tanyakan setiap rinciannya
3. Kembangkan dan uji metode yang lebih baik
4. Instal dan menjaga perbaikan

 Prinsip Ekonomi Gerakan


1. Eliminasi
2. Kombinasi
3. Pengaturan Kembali
4. Penyederhanaan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknik Industri merupakan istilah nama disiplin ilmu yang ditafsirkan dari
Industrial Engineering (IE).Disiplin juga merupakan bagian dari disiplin
Engineering yang didefenisikan sebagai suatu ilmurekayasa atau teknik yang
berkaitan dengan perancangan, perbaikan serta instalasi sistem sistem yang
terinteraksi, yaitu setiap sistem yang terdiri dari manusia, mesin atau peralatan,
informasi dan energi.Ruang lingkup teknik industri adalah suatu hubungan yang
terintergrasi antara manusia, mesin, material, informasi, dan energi
tersebut.Pengantar Teknik Industri ini bertujuan untuk memberi pengertian
mengenai sejarah dan perkembangan Teknik Industri, hubungannya dengan
disiplin-disiplin ilmu yang lain serta memahami secara garis besar metode-metode
Teknik Industri dalam upaya peningkatan efektifitas, efisiensi dan produktifitas
kerja.
DAFTAR PUSTAKA

purnama-bgp.blogspot.co.id/2013/01/ergonomi-dalam-lingkungan-kerja.html?m=1

irrinayu.wordpress.com/2015/03/job-design-pengertian-tujuan-unsur-metode-dan-faktor-
penentu/amp/

iskandaaar.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengukuran-kinerja.html?m=1

naficasper.blogspot.co.id/2015/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

amario.blogspot.co.id/makalah-pengantar-teknik-industri.html?m=1

kwdutami09.blogspot.co.id/2012/09/perancangan-tata-letak-fasilitas.html?m=1

Sinulingga, Sukaria. 2008. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai