Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“MANAJEMEN OPERASI”

OLEH :

MEGA UTAMI

(171830799)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

KOLAKA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Operasi” tepat waktu.

Makalah “Manajemen Operasi” disusun guna memenuhi tugas


[dosen/guru] pada [bidang studi/mata kuliah] di Universitas Sembilanbelas
November Kolaka. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Manajemen Operasi.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu]


selaku [guru mata pelajaran/dosen mata kuliah]. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Kolaka, 26 Juli 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ......................................................... 2

2.2 Sejarah Perkembangan Manajen Operasi .......................................... 2

2.3 Fungsi dan Sistem Operasi................................................................. 3

2.4 Korporat Manajemen Operasi Menjawab Tantangan Kritis Masa

Kini Dan Masa Depan……………………………………………….. 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 17

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 17


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia saat ini semakin pesat, terutama dalam bidang
industri. Hal ini berdampak pada persaingan yang semakin ketat antarindustri
atau perusahaan yang ada. Berbagai upaya dilakukan untuk menjadi
industri/perusahaan yang terbaik.
Oleh karena itu, peran manajemen menjadi penting dalam posisinya, baik
manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia maupun keuangan.
Selain itu, manajemen operasi merupakan satu fungsi manajemen yang penting
bagi sebuah organisasi atau perusahaan.
Dalam perkembangannya, manajemen operasi sangat pesat terutama bila
dikaitkan dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru yang kerap diterapkan
dalam operasi bisnis. Oleh karena itu, banyak organisasi/perusahaan yang
memprioritaskan aspekaspek manajemen operasi sebagai salah satu model
strategis untuk bersaing dan menjadikan perusahaan atau industri yang terbaik
di antara pesaingnya.
Melihat posisi manajemen operasi sangat diperlukan untuk menciptakan
sesuatu hal baru dalam perubahan atau inovasi produk untuk menjadi yang
terbaik.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Manajemen Operasi


Manajemen Operasi adalah serangkaian kegiatan dalam memproduksi
barang dan jasa melalui proses perubahan dari masukan menjadi keluaran.
Dalam pengertian yang lebih luas manajemen operasi berkaitan dengan
produksi barang dan jasa. Setiap hari kita menjumpai barang atau jasa yang
melimpah, semuanya dihasilkan di bawah pengawasan manajer operasi.
Manajer operasi adalah manajer pabrik pada perusahaan industri yaitu
seorang yang bertanggung jawab di pabrik.

2.2 Sejarah Manajemen Operasi


Manajemen operasi pada dasarnya telah ada sejak manusia dapat
memproduksi barang dan jasa. Meskipun asal mula manajemen operasi dapat
ditelusuri sejak awal peradaban manusia. Perkembangan manajemen operasi
ditandai dengan usaha manusia untuk meningkatkan hasil produksi. Usaha
tersebut dimulai dengan spesialisasi dari tenaga kerja untuk suatu tugas dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang lebih besar dari pada
bermacammacam tugas untuk seorang pekerja. Konsep ini telah dikenal oleh
Plato pada 400 tahun sebelum masehi.
Perkembangan selanjutnya ditandai dengan penyelidikan Adam Smith
dalam sistem produksi pabrik dan tertuang dalam bukunya yang berjudul
Wealth of Nation (1776), dimana dalam buku tersebut dinyatakan bahwa
dengan pembagian kerja (devicion of work), akan melahirkan spesialisasi
tenaga kerja yang akan menimbulkan peningkatan hasil produksi,
disebabkan oleh tiga faktor yaitu:
 Peningkatan kecakapan dan ketangkasan dari sebagian para pekerja
dalam mengerjakan pekerjaan secara berulang-ulang.
 Menghindari terbuangnya waktu karena perpindahan atau perubahan
tugas, sehingga diperoleh penghematan waktu, yang biasanya hilang
karena bergantinya pekerjaan dari mengerjakan sesuatu, berpindah
mengerjakan yang lain.
 Penambahan peralatan dan mesin, dengan diketemukannya mesin
dan peralatan yang spesialisasi, mengikuti usaha-usaha manusia dalam
ruang lingkup yang terbatas bagi pengganti tenaga kerja.

a. Revolusi Industri
Revolusi industri adalah inti dari subsitusi tenaga manusia. dengan
tenaga mesin. Daya pendorong yang besar pada revolusi ini diberikan oleh
Mesin uap oleh James Watt pada tahun 1764, yang merupakan sumber
utama tenaga mesin penggerak untuk pertanian dan pabrik. Revolusi industri
selanjutnya dipercepat pada akhir tahun 1800-an dengan perkembangan
mesin berbahan bakar dan listrik. Pada awal abad ini dikembangkan
konsep produksi massal, tetapi sampai perang dunia I, ketika terjadi
permintaan yang banyak pada industri di Amerika Serikat konsep ini tidak
mencapai penggunaan yang meluas. Abad pemasaran massal melanjutkan
tekanan untuk otomatisasi dan produksi volume besar. Bagaimanapun juga
lingkungan kita dewasa ini memasuki masa pasca industri, yang ditandai
dengan pergeseran ke jasa ekonomi dan perhatian yang lebih besar pada
lingkungan sosial dan alam.

b. Kajian Ilmiah Tentang Pekerjaan


Kajian ilmiah tentang pekerjaan didasarkan pada catatan bahwa metode
ilmiah dapat digunakan untuk mengkaji kerja sebagai sistem fisik dan
alamiah. Pemikiran ini bertujuan untuk menemukan metode terbaik tentang
kerja dengan menggunakan pendekatan ilmiah berikut:
(1) pengamatan metode kerja saat ini
(2) pengembangan metode yang diperbaharui melalui analisis dan pengukuran
ilmiah
(3) pelatihan tenaga kerja dengan metode yang baru dan
(4) melanjutkan umpan balik dan menajemen proses kerja.
Gagasan ini mula-mula dikembangkan oleh Frederick W. Taylor pada
tahun 1911 kemudian diperbaharui oleh Frank dan Lilian Gilberth di awal
tahun 1900an. Kajian ilmiah tentang kerja terjadi karena tekanan dari
sarikat buruh, pekerja dan akademisi. Pada beberapa kasus tekanan ini telah
dibenarkan karena kesalahan penerapan pendekatan atau digunakan sebagai
kampanye percepatan oleh manajemen.

c. Hubungan Antar Manusia


Pergeseran hubungan antar manusia menyoroti pentingnya motivasi
dan unsur manusia pada rancangan kerja. Elton Mayo dan kawan-kawan
mengembangkan garis pemikiran ini pada tahun 1930an di Western Electric.
Kajian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja termasuk lingkungan kerja
fisik dan lingkungan kerja teknis merupakan elemen yang sangat penting
pada perbaikan produktivitas. Hal ini menghasilkan sikap yang tidak
berlebih lebihan dari sekolah manajememen ilmiah yang lebih menekankan
pada aspek teknis rancangan kerja. Cara berfikir sekelompok orang tentang
hubungan antar manusia, sekarang dikenal metode dengan potensi yang
besar untuk memanusiawikan tempat kerja dan memperbaiki produktivitas.

d. Model keputusan
Model Keputusan dapat digunakan untuk menyajikan sistem . yang
produktif dalam bentuk matematis. Sebuah model keputusan diekspresikan
dalam bentuk pengukuran prestasi, kendala dan variabel keputusan.
Manfaat dari model seperti ini adalah untuk menemukan nilai yang
optimum dari variabelvariabel keputusan yang memperbaiki prestasi sistem
dengan kendala yang ada dalam penerapannya. Selanjutnya model ini dapat
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Penggunaan pertama
dari pendekatan ini terlaksana pada tahun 1915 ketika F.W. Haris
mengembangkan rumus kuantitas pemesanan yang ekonomis (Ecomical
Order Quantity) untuk manajemen persedian. Pada Tahun 1916
dikembangkan Model Penjadwalan Gantt Chart oleh H. Gantt. Pada tahun
1931 Shewhart mengembangkan model keputusan kuantitatif untuk
pemakaian pada pengendalian mutu kerja secara statistik. Pada tahun 1943
dikembangkan Model Linear programming dan Net Work Palanning. Pada
tahun 1951 George Dantzing mengembangkan metode simpleks dari
program linear, yang memungkinkan cara pemecahan seluruh kelas model
matematis. Pada tahun 1950 perkembangan model simulasi komputer
memberikan sumbangan yang besar pada kajian dan analisis operasi. Sejak
tahun 1950-an penggunaan berbagai model keputusan meluas secara hebat.

e. Penggunaan Komputer
Penggunann komputer secara dramatis telah merubah bidang
manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan ke dalam bisnis pada
tahun 1950-an. Hampir semua operasi manufaktur sekarang menggunakan
komputer untuk mengolah data persediaan, penjadwalan produksi,
pengendalian mutu, dan sistem biaya. Sebagai tambahan bahwa komputer
telah digunakan secara meluas pada berbagai kantor dan pada semua bentuk
operasi jasa. Dewasa ini penggunaan komputer secara efektif merupakan
bagian yang sangat penting dari bidang manajemen operasional.
2.3 Fungsi dan Sistem Operasi
Tiga pengertian penting yang mendukung pelaksanaan kegiatan
manajemen operasi yaitu fungsi, sistem dan keputusan. Pertama mengenai
fungsi dapat dinyatakan bahwa menajer opersi bertanggung jawab untuk
mengolah kegiatan atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang
dan jasa. Kedua tentang sistem dalam hal ini terkait dengan perumusan
sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Akhirnya
keputusan dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen operasi adalah
pengambilan keputusan.
Empat fungsi terpenting dalam operasi adalah:
 Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan
untuk mengolah masukan (input). Proses operasi merupakan rangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga
input dapat diubah menjadi keluaran berupa barang atau jasa untuk
dijual kepada pelanggan yang memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan atau manfaat yang diharapkan.
 Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana berupa pengorganisaasian
yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Jasajasa penunjang pelayanan
operasi dapat berupa;
(a) desain produk
(b) teknologi berupa peralatan yang digunakan, bahan yang diolah,
cara pengolahan yang lebih sederhana dan kualitas produk yang
dihasilkan lebih baik
(c) cara penggunaan sumber daya sehingga dapat meminimumkan
biaya produksi dan
(d) Cara penggunaan sumberdaya-sumberdaya dimana mesin,
peralatan serta tenaga kerja dan bahan-bahan perlu diupayakan agar
dapat dipergunakan lebih optimal dalam hal ini perlu dilakukan studi
kerja, manajemen bahan dan riset operasional.
 Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian
dari kegiatan operasi yang akan dilaksanakan dalam suatu dasar
waktu atau periode tertentu. Perencanaan yang dilakukan dalam
hubungannya dengan fungsi operasi adalah meliputi;
(a) Perencanaan proses produksi
(b) Perencanaan persediaan dan pengadaan
(c) Perencanaan mutu
(d) Perencanaan penggunaan kapasitan mesin
(e) Perencanaan pemanfaatan sumber daya manusia.
 Pengendalian dan pengawasan , merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengelolaan masukan
(input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan. Kegiatan pengendalian
yang dilakukan pada fungsi opersi antara lain;
(a) pengendalian operasi
(b) pengendalian dan pengawasan persediaan
(c) pengendalian dan pengawasan mutu dan
(d) pengendalian dan pengawasan biaya

2.4 Korporat Manajemen Operasi Menjawab Tantangan Kritis Masa Kini dan
Masa Depan

1. Tantangan Manajemen Operasi Masa Kini


Ada dua faktor penggerak utama yang merupakan tantangan manajemen
operasi pada masa kini, antara lain sebagai berikut.
a. Bekembangnya Internet
Pada perkembangannya, internet mulai dikenal luas pada sekitar tahun
1995, dan kenaikan pengguna yang signifkan pada era 2000-an telah
memunculkan variabel baru dalam manajemen operasi, yaitu internet
sebagai saluran komunikasi dan kolaborasi yang mudah serta cepat
antarperusahaan.
Di sisi lain, internet juga membuat customer semakin mudah
mendapatkan informasi tentang produk yang diinginkannya, baik melalui
pencarian informasi menggunakan search engine (google, yahoo), maupun
referensi dari sosial media (facebook, twitter). Jika pada era 1980-an
customer memilih produk berdasarkan kriteria kualitas dan harga yang
kompetitif, era internet telah membentuk pelangan yang memiliki harapan
dan keinginan yang spesifik.

b. Globalisasi
Faktor penggerak kedua adalah globalisasi. Perjanjian perdagangan
bebas seperti perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), penyatuan
Eropa (European Union), atau perdagangan bebas ASEAN telah
berpengaruh besar di dunia bisnis.
Pasar dan operasi perusahaan telah menjadi global. Dampaknya adalah
perusahaan yang menyasar pasar global harus memiliki kemampuan
manajemen operasi yang mumpuni. Misalnya dalam memutuskan lokasi
proses produksi, make or buy fasilitas produksi, strategi outsourcing, dan
aliansi bisnis.
Internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran manajemen
operasi bisnis pada masa kini.
Persaingan global menyebabkan tuntutan keunggulan dalam banyak
hal seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk, dan lain-lain.
Internet juga turut mempercepat globalisasi bisnis, yang meningkatkan
kompleksitas dan ketidakpastian bisnis. Internet telah mengubah cara
perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam memperoleh sumber daya, dan
dalam memenuhi harapan customer. Hal ini memengaruhi prinsip-prinsip
tradisional dan teknik manajemen operasi, termasuk strategi operasi,
penjadwalan, persediaan, kontrol kualitas, dan manajemen sumber daya
produksi.
Di samping itu, ada juga kecenderungan manajemen operasi yang
mulai melibatkan fungsi-fungsi lain di perusahaan, seperti informasi
pemasaran, akuntansi, pembelian/logistik, dan sumber daya manusia. Cara
yang digunakan pada era sebelumnya sudah tidak cukup lagi. Strategi
operasi harus meluas hingga lintas fungsi operasi. Kompetisi bisnis pada
masa kini menuntut upaya yang lebih terpadu antara riset, perencanaan
produksi, logistik, hubungan pemasok, dan pemasaran.
Selain itu, peranan teknologi informasi dan komunikasi, seperti
aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) juga turut memperluas
peranan manajemen operasi di lingkungan perusahaan. Selain itu,
lingkungan bisnis pada masa depan diperkirakan akan berubah dengan
lebih cepat sehingga membutuhkan interaksi yang dekat dan cepat antara
fungsi-fungsi perusahaan untuk lebih memahami pasar.

2. Persiapan Manajemen Operasi Menuju Masa Depan


Era mendatang akan ditandai oleh kecepatan kemajuan teknologi, yang
berarti peluang luar biasa bagi manajer operasi untuk melakukan inovasi-
inovasi dalam model manajemen operasi.
Konsep-konsep manajemen operasi terus berkembang dan semakin
maju seperti mass customisation, computer integrated manufacturing
(CIM), dan fexible manufacturing sistem (FMS). Pada perkembangan
selanjutnya beberapa hal tersebut dianggap belum cukup karena tekanan
persaingan global juga akan semakin ketat sehingga turut mendorong
perusahaan untuk semakin proaktif, diperlukan mencari cara-cara baru
dalam memenangkan pasar dan mendapatkan akses ke pasar yang baru.
Dalam perkembangn selanjutnya, mereka berargumen bahwa tidak
bijaksana apabila menghilangkan variasi output serendahrendahnya karena
semakin kuatnya bauran antara produk dan layanan. Jika selama ini
manajemen operasi perusahaan cukup fokus pada satu faktor kinerja
kompetitif operasi seperti ongkos produksi rendah atau kualitas, namun ke
depan perusahaan akan berlomba untuk bersaing pada semua faktor
kinerja kompetitif termasuk kualitas, fleksibilitas, kecepatan, keandalan,
dan biaya.
Dalam hal ini, customer akan menilai kualitas sebuah produk dari
pengalaman mereka dilayani perusahaaan, khususnya dalam hal seberapa
banyak variabilitas ekspektasi mereka yang mampu dipenuhi perusahaan.
Tidak hanya itu, persaingan bisnis juga terus bergeser dari
persaingan antarperusahaan individu menjadi persaingan antarrantai
pemasok (supply chain). Hal ini berarti manajemen operasi perlu
diintegrasikan oleh perusahaan kepada mitra-mitra bisnisnya, seperti
pemasok, distributor, retailer, dan lain-lain. Selanjutnya manajemen
operasi berevolusi menjadi manajemen operasi rantai pasokan yang
mempertimbangkan perspektif proses bisnis terintegrasi. Rancangan ke
depannya, perusahaan sebaiknya fokus pada pengembangan manajemen
operasi rantai pasokan yang berbasis internet dan ERP. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk
melayani pelanggan global yang lebih baik.

Bayraktar et al. (2007) memberikan beberapa prediksi strategi


manajemen operasi pada masa depan, yaitu sebagai berikut.
1. Pengetahuan manajemen rantai pasok yang feksibel akan semakin
penting, demi membangun kapabilitas produksi mass customisation
untuk produk dan jasa.
2. Aliansi lintas fungsi di perusahaan akan menjadi faktor kunci dalam
pengembangan lini produk baru atau mengisi kesenjangan lini produk.
3. Usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin berperan dalam setiap
jaringan rantai pasok.
4. Teknologi informasi modern semakin menunjang integrasi berbagai
entitas bisnis, peningkatan peran outsourcing dalam manajemen operasi.
5. Aplikasi model-model 3D dalam manajemen operasi untuk desain layout
pabrik, desain produk, desain proses produksi, dan simulasi keselamatan
kerja.
6. Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran akan meningkatkan tuntutan
customer untuk produk dan layanan yang lebih terspesialisasi.

Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pasar telah berubah dari


lokal ke global, dan permintaan telah bergeser dari produk standar
menjadi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan customer.
Untuk tetap kompetitif di pasar global, perusahaan dipaksa
merekayasa ulang kemampuan manajemen operasinya dan keunggulan
kinerja operasi yang lintas faktor, seperti kualitas, feksibilitas, kecepatan,
keandalan, dan biaya.
Dengan demikian, peran manajemen operasi, termasuk di dalamnya
pengelolaan pemasok, proses produksi, logistik dan layanan pelanggan
sudah menjadi sumber utama dari nilai tambah perusahaan. Dengan
demikian pula, manajemen operasi sejatinya dijadikan prioritas utama
bagi pimpinan perusahaan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manajemen Operasi adalah serangkaian kegiatan dalam memproduksi barang
dan jasa melalui proses perubahan dari masukan menjadi keluaran. Dalam pengertian
yang lebih luas manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa.
Sejarah Manajemen Operasi telah ada sejak manusia dapat memproduksi barang
dan jasa. Perkembangan manajemen operasi ditandai dengan usaha manusia untuk
meningkatkan hasil produksi. Usaha tersebut dimulai dengan spesialisasi dari tenaga
kerja untuk suatu tugas dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang lebih
besar dari pada bermacammacam tugas untuk seorang pekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Ahyari. 1987.Manajemen Produksi: Pengendalian Produksi.


BPFE. Yogyakarta.
Brown S., R.Lamming, J.Bessant and P. Jones. 2005. Strategic
Operations Management. Elsevier Butterworth-Heinemann.

Buffa E.S. and R.K. Sarin. 1989. Manajemen Operasi dan Produksi
Modern. Bina Aksara.
David Loader. 2006. Advanced Operations Management. Second
Edition. John Wiley & Sons Ltd.
Indriyo Gitosudarmo. 1998. Manajemen Operasi. BPFE. Yogyalarta.

Jay Heizer. B. Render. 2014. Manajemen Operasi: Manajemen


Keberlangsungan dan Rantai Pasokan. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.
Pontas M. Pardede. 2017. Manajemen Operasi dan Produksi: Teori,
Model, dan Kebijakan. Edisi Revisi. Andi. Yogyakarta.
Ronen B. and S. Pass. 2008. Focused Operations Management. John
Wiley & Sons, Inc.

Schoede, Reger G., 1989. Operation Management. Mc.Grow Hill


Book Coy. New York.

Anda mungkin juga menyukai