Anda di halaman 1dari 12

MANAGEMENT KEPERAWATAN

“TEORI SCIENTIFIC MANAGEMENT”

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1
SUKMA HIDAYAH / NIM 142012018210P
SUMIASIH / NIM 142012018312P
MARIA CANDARA / NIM 142012018200P
DWI LESTARI / NIM 142012018186P
YUSNIA ROSYALINDA / NIM 142012018219P
ERMILINDA TIUR S / NIM 142012018299P
GITA LESTARI / NIM 142012018189P
AGUS SAFIRWANSYAH / NIM 142012018178P
IWAN SETIAWAN / NIM 142012018307P
M. JERRY ZUNUR,AIN / NIM 142012018197P
ANDI AZIZ ALMAHIRI / NIM 142012018297P
M. BASORI / NIM 142012018302P
BUDI PARWOTO / NIM 142012018183P
RUDI OKTAVIANTO / NIM 142012018311P

DOSEN PEMBIMBING : Ns.DINNY VELLYNA, S.Kep,. M.M.R

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKUTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT bahwa penulis telah menyelesaikan tugas
mata kuliah Mnagamen Keperawatan dengan materi tentang “Teori Scientific management
(Taylor)” dalam bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas ini penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Management Keperawatan.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis
berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan. Aamiin

Pringsewu, Semptember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................... ............................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Kronologi managmen ilmiah……......................................................... 2
B. Teori Managemen ilmiah menurut Taylor…………............................. 3
C. Konsep managemen ilmiah menurut Taylor .…….............................. 5
D. Kelebihan dan kekurangan managmen ilmiah…................................... 5
E. Contoh managemen ilmiah……………................................................. 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 8

Daftar pustaka ........................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti
adalah Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa
pada zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa,
mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida
yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh
dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari
ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang
ribuan kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina
dahulu telah melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan
manajemen tersebut sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan
hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak
contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek
monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu
telah menerapkan manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kronologi managemen ilmiah?
2. Apa pengertian scientific managemen menurut teori Taylor?
3. Apa saja konsep managemen ilmiah taylor?
4. Apa kelebihan dan kekurangan managemen ilmiah?
5. Bagaimana contoh managemen ilmiah?
C. Tujuan
1. Memahamai bagaimana kronologi managemen ilmiah
2. Memahami pengertian scientific management menurut teri Taylor
3. Memahami konsep managamen ilmiah menurut Taylor.
4. Memahami kelebihan dan kekurangan managemen ilmiah
5. Mamahami contoh managemen ilmiah

1
BAB II
PEMABAHASAN

A. Kronolgi managemen ilmiah


Era managemen ilmiah meupakan era dimulainya persemaian keilmuan disiplin
teknik industry dan merupakan babak baru dalam disiplin kerekayasaan dimana tidak
hanya faktor teknikal tetapi juga spek-aspek yang terkait dengan unsure manusia setra
keekonomian mulai diperhitungkan, sehingga criteria kinerja yang digunakan tidak
hanya produktivitas tetapi juga efisiensi. System kerja yang semula bergantung pada
pekerja, mulai di analisis secara ilmiah, diperbaiki dan dibakukan metoda kerjanya
sehingga pekerjalah yang mengikuti metoda kerja. Menurut Hicks (1994) secara
kronologis era ini dapat dibagi atas tiga bagian yaitu era pionir, era tradisional, dan
era awalmodernis.
1. Era pionir
Era pionir ini di tandai dengan di mulainya penggunaan metode ilmiah dalam
memecahkan [ermasalahan yang da dalam suatu system kerja. Tujuan yang ingin
dicapai adalah bagaimana meningkatkan produktivitas system kerja secara efisien
yang dapat memberikan nilai tambah baik bagi managemn maupun bagi pekerja.
Pada era ini meningkatkan produktivitas system kerja effisien dilakukan dengan
cara memperbaiki hubungan antar manusia, mesin dan material yaitu memperbaiki
metode kerjanya, dan nuga memperbaiki instrument peralatan bantu kerjanya.
Perbaikan ini dilakukan melalui penerapan studi waktu (time study) dan studi
gerakan (motion study) dengan menggunakan model deskriptif (charting model)
2. Era tradisionalis
Pada era ini ide dasar Taylor pada era poiner dikembangkan dan diaplikasikan
pada bidang kajian yang lebih luas, tidak hanya terfokus pda stasiun kerja tapi
dikembangkan pada system manufaktur (fabrikasi), dan mulai menambah pula
luar system nin manufaktur. Supaya peningkatan produktivitass dan effisien
dilakukan melalui perbaiakan system kerja dengan pengembangan peralatan bantu
kerja (instumen) yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Perbaikan
system kerja dilakukan dengan menggunakan tektik tata cara kerja (method
engineering).

2
3. Era awal modernis
Mulai diperkenalkan penggunaan matematik dan statistic serta prinsip optimasi
klasik dalam menyelesaikan permasalahan system integral. Objek dan ruang
lingkup kajian ditekankan pada perancangan (design) dan pengoperasian system
manufaktur dan diperluas pula pada bidang diluar manufaktur. Era ini merupakan
era peralihan dari metode analis teknik industry klasik yang berbasis pada konsep
Taylor ke metode analis teknik industry yang berbasis pada pendekatan optimasi
yaitu penyelidikan operasional. Pada era ini mulai dikembangkan instrument
peningkatan produktivitas dan effisien yang lebih focus pada pendekatan
matematis dan statistic.

B. Teori managemen ilmiah menurut Taylor


Definisi Manajemen Ilmiah: “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan
pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan
efesiensi kerja”. Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan
ilmu pengetahuan dibahas, sekitar tahun 1900-an. Taylor adalah manajer dan
penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh besar manajemen. F W
Taylor menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif
Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari
tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Teori manajemen ilmiah tercetus diakibatkan karena dia frustrasi dengan operasi
industri yang khas pada pergantian abad tersebut. Beberapa isu terkait dirinya.
Pertama, tugas yang paling dipelajari dalam organisasi oleh pendatang baru adalah
menonton pekerja yang lebih berpengalaman pada pekerjaan tertentu. Jadi, taylor
percaya bahwa belajar tugas-tugas dengan cara ini dapat menyebabkan kualitas
pekerjaan tidak merata dalam organisasi.
Kekhawatiran kedua cara imbalan dimana melibatkan individu-individu untuk
pekerjaan-pekerjaan mereka. Pada pergantian abad, membayar upah kerja adalah
sistem imbalan yang khas organisasi. Untuk mengatasi masalah ini, Taylor
mengembangkan sistem manajemen ilmiah.
1. Pertama, ada satu cara terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan. Prinsip ini
secara langsung menyerang sistem lama pembelajaran melalui adat-istiadat di
mana ketrampilan pekerjaan individu diturunkan dari generasi ke generasi.
Sebaliknya, taylor percaya bahwa cara terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan
3
dapat ditentukan melalui studi gerak waktu yang efisien. Dengan demikian, aspek
penting dari pelaksanaan sistem nya adalah menentukan waktu yang paling
efisien. Bahwa “cara terbaik” kemudian akan diajarkan kepada semua pekerja.
2. Prinsip kedua dan ketiga dari sistem taylor melibatkan pentingnya pekerja yang
tepat untuk sebuah pekerjaan. Prinsip-prinsipnya yang kedua memerlukan seleksi
yang tepat dari pekerja untuk pekerjaan itu, dan;
3. prinsip ketiga mempertimbangkan pentingnya pelatihan pekerja sebagaimana cara
yang disarankan dalam studi waktu dan Taylor berpendapat bahwa para pekerja
harus ilmiah dan hanya dipilih oleh Trainer untuk setiap pekerjaan dan bahwa
“kelas pekerja” harus dipertahankan.
4. Keempat, Taylor berpendapat bahwa ada perbedaan yang melekat antara
manajemen dan pekerja. Menurut taylor, manajer organisasi yang paling cocok
untuk berpikir, perencanaan, dan tugas-tugas administratif. Sebaliknya, pekerja
organisasi yang paling cocok untuk bekerja. Dia pendukung pembagian kerja yang
ketat di mana pekerja melakukan kerja Fisik yang direncanakan dan diarahkanoleh
manajemen. Dengan demikian, sistem taylor manajemen ilmiah adalah salah satu
metode ilmiah yang digunakan untuk menentukan cara terbaik untuk melakukan
setiap pekerjaan. Setelah cara terbaik ditentukan, pekerja ilmiah dipilih untuk
pekerjaan mereka dan terlatih dalam metode yang dianggap paling sesuai oleh
studi waktu dan Para fungsi organisasi dengan mempertahankan perbedaan yang
tegas antara pekerja dan manajer di mana para pekerja bertanggung jawab untuk
kerja fisik dan manajer bertanggung jawab untuk berfikir dan pengorganisasian.

4
C. Konsep managemen ilmiah Taylor
Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan
prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial
and error. Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu a great mental
revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua
yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam
setiap unsur pekerjaan.
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu
1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan di setiap unsur-unsur kegiatan.
2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam
menjalankan tugasnya.
4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi
manajer.

D. Kelebihan dan kekurangan managmen ilmiah


➢ Kelebihan:
1. Menghasikan produk secara lebih cepat, sehingga dapat menghemat waktu
dalam proses produksi.
2. Sistem kerjanya yaitu dengan pola memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
3. Setiap kemajuan pekerja dinilai dengan terbuka dan dicatat pada bagan balok
dan membantu dalam membuat perencanaan.
4. Setiap gerakan yang ekonomis dalam menyelesaikan tugas akan meningkatkan
prestasi kerja.
➢ Kekurangan:
1. Intensitas kerja yang cepat untuk mendapatkan hasil secara lebih efektif
menyebabkan pekerja cepat kelelahan sehingga menyarap kekuatan fisik lebih
banyak.
2. Terjadi pengeksploitasian tenaga kerja dan pelanggan.
3. Menimbulkan kecemburuan antar sesama pekerja dalam menyelesaikan tugas.
Siapa yang berhasil menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dalam
5
satu hari akan menerima bonus sebesar 50%. Sedangkan pekerja yang belum
berhasil akan merasa cemburu dan iri.
4. Pekerja akan menjadi malas karena tidak bekerja menggunakan fisik dan
cenderung menggunakan kamera gambar hidup.

E. Contoh managmen ilmiah


Contoh Kasus 1
Pemecatan 5000 Pegawai Tri-Energi
Perusahaan Tri-Energi sebuah perusahaan minyak mempunyai persediaan sekitar
5000 karyawan sebagai hasul kegiatan penarikan selama periode kekurangan tenaga
kerja. Perusahaan mengantisipasikan bahwa pasar tenaga kerja akan semakin ketat.
Oleh karenanya perusahaan memutuskan mempersiapkan diri dengan penarikan
kelompok pekerja agar kebutuhan yang diantisipasi dapat terpenuhi.
Setelah mempekerjakan karyawan ekstra, perusahaan pada dekade selanjutnya
secara continu mengotomatisasikan fasilitas – fasilitas produksinya selama periode
tersebut, meskipun kapasitas produksi berlipat ganda, perusahaan akibat otomatisksasi
hanya memerlukan jauh lebih sedikit karyawan untuk mengoperasikan fasilitas –
fasilitas. Jadi keadaan menjadi berbalik dari antisipasi perusahaan yaitu bahwa 5000
karyawan yang telah terlanjur ditarik tak pernah lagi seluruhnya dibutuhkan.
Perusahaan menganjurkan untuk mempekerjakan 5000 karyawan itu, dan
membuat masyarakat berpendapat bahwa sekali diterima bekerja seorang karyawan
yang melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan dapet mengharapkan untuk tetap
mempertahankan pekerjaannya, bagaimanapun juga Trienergi kemudian mengalami
masalah dengan rendahnya harga dipasaran dan laba yang didapet turun sampai
tingkat yang kurang memuaskan, direktur utama Jhonny Bolang mempertimbangkan
pemberhentian 5000 karyawan yang tak pernah diperlukan tak satupun memenuhi
syarat atau perlu dipertahankan sampai pension, dia sadar bahwa banyak posisi
managernya dapat di hilangkan karena secara potensial angkatan kerja akan lebih
kecil.

6
Contoh Kasus 2 :
Budiono Menerima Tawaran Perkerjaan Baru
Budiono telah menjadi seorang representative pelayanan langganan bagi
perusahaan produk produk ilmiah CIRO untuk beberapa tahun lamanya. Dalam posisi
ini dia membantu para langganan melalui penjelasan tentang cara penggunaan produk
produk CIRO untuk memecahkan berbagai masalah teknis mereka. Dia juga
menerima order- order pembelian dari para langganan, dan memberikan pelayanan
purna jual untuk menjamin bahwa kebutuhan langganan terpuaskan oleh produk –
produk CIRO.
Atasan Budiono adalah saudara Wijoyo, manajer pemasaran perusahaan CIRO.
Budiono selalu mempunyai hubungan baik yang menyenangkan dengan saudara
Wijoyo, dan pendapatannya cukup tinggi dibandingkan bekerja di perusahaan lain.
Baru–baru ini Budiono menerima sebuah surat dari saudara Tajudin, Wakil
Presiden Direktur Bidang Penelitian perusahaan CIRO, menanyakan apakah dia “akan
tertarik untuk meluangkan kira-kira setengah waktu kerjanya dalam tim
pengkoordinasikan tes-tes koorperatif dengan para langganan yang bertugas
mengevaluasi efektivisa produk-produk baru CIRO dalam pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan tertentu mereka”. Untuk pekerjaan penelitian terapan ini. Budiono akan
melapor kepada Tajudin. Surat tersebut disampaikan tanpa sepengetahuan Wijoyo.
Budiono sangat tertarik dengan pekerjaan baru ini, tetapi dia ragu-ragu apakah ia
dapet bekerja secara sukses untuk kedua atasannya.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Dalam perkembangannya manajemen ilmiah dibagi menjadi 3 era, yaitu era pionir,
era tradisionalis, dan era awal modernis
2. Prinsip-prinsip manajemen ilmiah menurut Taylor:
➢ Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan di setiap unsur-unsur kegiatan
➢ Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
➢ Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam
menjalankan tugasnya.
➢ Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi
manajer.
3. Studi gerakan (motion study) adalah analis terhadap gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh anggota tubuh pekerja pada saat melakukan pekerjaannya.
4. Studi waktu (time sstudy) yang dirintis oleh taylor merupakan salah satu aspek
penting yang harus diperhatikan dalam perbaikan metoda kerja suatu sistem kerja
khususnya yang terkait dengan penentuan waktu baku dari suatu pekerjaan
termasuk juga waktu baku elemen elemen pekerjaanya.
5. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar dalam kehidupan nyata terutama konsep
efektif dan efisien.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://myidheanet.blogspot.com/2017/01/makalah-tentang-manajemen-ilmiah.html

https://www.slideshare.net/kartikadwirachmawati/scientific-management-theory-68655041
https://adibayumahadian.staff.telkomuniversity.ac.id/manajemen-menurut-frederick-taylor/

http://ohmakalah.blogspot.com/2015/11/manajemen-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai