Anda di halaman 1dari 10

Transformasi Industri 4.

0 terhadap Manajemen Operasi

Disusun Oleh :

Maulana Yusuf (0118101052)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan beribu nikmat
dan kasih sayang serta ilmu pengetahuan kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan kita selaku
umatnya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Manajemen
Operasional”. Adapun di dalam penyusunan makalah ini penulis mengumpulkan data dan
referensi hanya seadanya. Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, disebabkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis terbatas.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Transformasi Industri 4.0.........................................................................................................2


2.2 Manajemen Operasi..................................................................................................................2
2.3 Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Manajemen Operasi.............................................4
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................5
3.2 Saran...........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini perkembangan industri di dunia sudah mencapai tingkat Industri 4.0 dengan
ditandai adanya cyber physical system. Jika dilihat lagi ke belakang, di era Industri 1.0
perkembangan mekanik bermula dari mesin bertenaga uap. Setelah itu, era Industri 2.0
muncul produksi secara besar-besaran dengan menggunakan tenaga listrik hingga pada
Industri 3.0 terdapat sistem komputerisasi yang merupakan teknologi otomatis yang
mampu menggantikan peran dari manusia. Kemudian sekarang sudah mencapai era
Industri 4.0 yang mempunyai ciri dengan cyber physical system. Kemampuan komputer
untuk saling terhubung dengan perangkat yang lain dapat menghasilkan keputusan yang
dibuat oleh komputer sendiri tanpa ada bantuan dari manusia. Otak Industri 4.0 adalah
komputansi alogaritma yang didukung dengan kesediaan data. Terdapat kalkulasi dan
pengolahan data yang terintegrasi antar media komputansi, sehingga dapat memberikan
kemampuan analisa, insight hingga decision making, terhadap proses produksi yang
dapat memberikan dampak pada operasional yang lebih efektif, efisien dan optimal.

Dengan perkembangan industri hingga sampai tahap Industri 4.0 yang mampu
memberikan dampak langsung kepada operasional maka sejalan dengan tujuan dan
manfaat dari manajemen operasional. Hal inilah yang menjadi alasan dalam penulisan
makalah ini dengan judul: “Transformasi Industri 4.0 terhadap Manajemen Operasi”

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Transformasi Industri 4.0 ?
2. Apa yang dimaksud Manajemen Operasi ?
3. Bagaimana Industri 4.0 dapat mempengaruhi Manajemen Operasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengenal lebih jauh mengenai Transformasi Industri 4.0
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari Manajamen Operasi
3. Mengetahui dampak yang diberikan oleh Industri 4.0 dalam menjalankan Manajemen
Operasi

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Transformasi Industri 4.0


Istilah Industri 4.0 pertama kali digemakan pada Hannover Fair, 4-8 April 2011. Istilah
ini digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri ke tingkat
selanjutnya, dengan bantuan teknologi. Revolusi Industri 4.0 dapat diartikan sebagai
kolaborasi sistem kecerdasan buatan dan otomatisasi dalam industri. Hal ini digerakkan
oleh data-data yang dikumpulkan ke dalam komputer untuk diolah sehingga dapat
memberikan keputusan sendiri.

Secara singkat, pelaku industri membiarkan komputer saling terhubung dan


berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan
manusia. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of
Systems membuat Industri 4.0 menjadi mungkin, serta membuat pabrik pintar menjadi
kenyataan.

2.2 Manajemen Operasi


Konsep manajemen operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen, dan kegiatan ini menjadi fungsi utama
perusahaan. Melalui konsep manajemen operasi, segala sumber daya masukan
perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah.
Produk yang dihasilkan dapat berupa barang akhir, barang setengah jadi, atau jasa. Proses
kegiatan mengubah bahan baku menjadi barang lain yang mempunyai nilai tambah lebih
tinggi disebut proses produksi (manufaktur).

Bagi perusahaan yang berorientasi laba, produk tersebut selanjutnya dijual untuk
memperoleh keuntungan dan sumber dana yang baru bagi kegiatan operasi berikutnya.
Sementara bagi perusahaan atau organisasi nirlaba, produk ini diberikan kepada
masyarakat atau pengguna tertentu untuk memenuhi misi organisasi. Perusahaan yang
menjalankan manajemen operasi ini pada umumnya perusahaan menengah dan besar.

Manajemen operasi merupakan kegiatan yang kompleks, tidak saja mencakup


pelaksanaan fungsi manajemen dalam mengoordinasi berbagai kegiatan dalam mencapai
tujuan operasi, tetapi juga mencakup kegiatan teknis untuk menghsilkan suatu produk
yang memenuhi spesifikasi yang diinginkan, dengan proses produksi yang efisien dan
efektif, serta dengan mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen
di masa mendatang.

iv
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun
jasa, tentu menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada
sekadar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (going concern),
perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup.

Selanjutnya, untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan harus


dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepusasan konsumen (harga, kualitas,
pelayanan, dan sebagainya). Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi
yang harus baik dalam arti yang luas, agar keluaran yang dihasilkan, baik berupa barang
maupun jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan. Di satu sisi, setelah
proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu
menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit daripada saat mendirikannya.

Dengan demikian, proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu
dipelajari dengan saksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki
divisi produksi yang solid dan dapat diandalkan sebagai tulang punggung kelangsungan
hidup perusahaan.

Manajemen operasional bertujuan untuk mengatur penggunaan sumber daya yang


dimiliki oleh perushaan (bahan mentah, tenaga kerja, mesin, dan perlengkapan) sehingga
proses produksi berlangsung efektif dan efisien).

Berikut ini lima manfaat manajemen operasional:

a. Peningkatan efisiensi
Peningkatan efisiensi dalam produksi digunakan untuk mencapai tujuan sesuai
dengan visi misi perusahaan dengan saling berkesinambungan. Selain itu, dengan
berbekal pemahaman operasional yang baik akan berguna dalam mencapai tujuan
perusahaan secara efisien.
b. Peningkatan efektivitas produksi
Manajemen operasi dan produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu,
peningkatan produktivitas dalam bisnis juga dapat dipengaruhi oleh sistem yang
diterapkan. Ketika sistem tersebut dapat diterapkan dengan baik maka dapat
mempercepat produktivitas sehingga tujuan dari perusahaan segera tercapai.
c. Menekan biaya produksi
Menghemat biaya produksi barang dan jasa dapat meningkatkan nilai ekonomis
sebuah perusahaan. Karena itu, penerapan operasional yang tepat dapat membantu
perusahaan melacak pengeluaran dan pendapatan yang dapat menjaga keseimbangan
ekonomis dalam proses bisnis perusahaan.
d. Peningkatan kualitas produksi

v
Dengan meningkatkan kualitas produksi agar sesuai dengan tujuan pasar dan standar
produk dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan. Riset pasar dapat membantu
perusahaan mengetahui target pasar yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dan dengan
controlling yang baik perusahaan dapat menjaga kualitas dari produk agar mampu
bersaing dengan pasar yang sudah diproyeksi dapat bersaing.
e. Pengurangan waktu proses
Mengurangi waktu proses produksi merupakan hal yang sulit bagi perusahaan karena
seringkali terjadi hal-hal yang tidak terduga dalam proses produksi. Oleh sebab itu,
perlu adanya manajemen yang mengatur waktu yang digunakan untuk produksi
beserta aktivitas lainnya agar seluruh jam operasional dapat terpakai dengan baik
tanpa terbuang waktu percuma.

2.3 Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Manajemen Operasi


Penerapan Industri 4.0 diyakini dapat meningkatkan daya saing industri melalui berbagai
penghematan, seperti penurunan biaya produksi hingga 20%.

Dari hasil riset lembaga riset McKinsey yang menjelaskan bahwa penerapan industri 4.0
dapat meningkatkan efisiensi manajemen operasi berkisar 5%–12,5%. Selain itu,
penerapan Industri 4.0 dinilai dapat menekan pengeluaran untuk perawatan mesin 10%–
40% dan meningkatkan masa hidup mesin berkisar 3%–5%.

Penerapan Industri 4.0 diharapkan dapat mengoptimalkan produksi dengan menentukan


harga jual produksi yang lebih sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan karena
bisa mengarahkan efisiensi waktu produksi. Hal ini akan sangat berpengaruh bagi industri
yang menggunakan peralatan manufaktur mahal.

Dengan adanya Industri 4.0 akan menciptakan pasar fleksibel yang berorientasi pada
pelanggan. Komunikasi yang baik antara pabrik dan pelanggan akan berpengaruh baik
bagi kegiatan industri. Hal lainnya yang juga menjadi manfaat keberadaan Industri 4.0
adalah penerapan teknologi yang mendorong berbagai bidang untuk meningkatkan
kemampuannya. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa Industri 4.0 akan
memungkinkan peluang-peluang sebagai berikut.

 Memberi perincian peristiwa dari mulai komposisi fisik, manufaktur, dan nomor
seri.
 Meningkatkan visibilitas status ketersediaan barang dan proses pengiriman
 Memberi informasi real time akan arus barang
 Transparansi berbagai informasi produk seperti kualitas dan asal barang
 Menurunkan biaya untuk menangani rantai pasokan yang kompleks
 Tautan ke struktur proses bisnis back-end seperti menggunakan ERP.

vi
vii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Industri 4.0 pelaku industri dapat membuat komputer saling terhubung dan
berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan
manusia. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of
Systems membuat Industri 4.0 menjadi mungkin, serta membuat pabrik pintar menjadi
kenyataan.

Manajemen operasi merupakan kegiatan yang kompleks, tidak saja mencakup


pelaksanaan fungsi manajemen dalam mengoordinasi berbagai kegiatan dalam mencapai
tujuan operasi, tetapi juga mencakup kegiatan teknis untuk menghsilkan suatu produk
yang memenuhi spesifikasi yang diinginkan, dengan proses produksi yang efisien dan
efektif, serta dengan mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen
di masa mendatang.

Penerapan Industri 4.0 diharapkan dapat mengoptimalkan produksi dengan menentukan


harga jual produksi yang lebih sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan karena
bisa mengarahkan efisiensi waktu produksi. Hal ini akan sangat berpengaruh bagi industri
yang menggunakan peralatan manufaktur mahal.

Dengan adanya Industri 4.0 akan menciptakan pasar fleksibel yang berorientasi pada
pelanggan. Komunikasi yang baik antara pabrik dan pelanggan akan berpengaruh baik
bagi kegiatan industri. Hal lainnya yang juga menjadi manfaat keberadaan Industri 4.0
adalah penerapan teknologi yang mendorong berbagai bidang untuk meningkatkan
kemampuannya.

3.2 Saran
Dengan semakin cepat berkembangnya revolusi industri maka alangkah baiknya kita
tidak termakan oleh zaman selaku penulis disini masih terasa belum maksimal dalam
menggunakan teknologi yang sudah berkembang sedemikian rupa. Sebaiknya kita
bersama-sama terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih
dan terbuka dalam menerima teknologi terbarukan agar kita dapat bersaing secara global.

viii
DAFTAR PUSTAKA
“Menjawab Tantangan Industri 4.0”. indikator.indikaenergy.co.id. Juni 2019. 15 September
2021. https://indikator.indikaenergy.co.id/inspirasi/menjawab-tantangan-industri-4-0/

“Apa itu Industri 4.0 dan bagaimana Indonesia menyongsongnya”. kominfo.go.id. 19 Februari
2019. 17 September 2019. https://kominfo.go.id/content/detail/16505/apa-itu-industri-40-dan-
bagaimana-indonesia-menyongsongnya/0/sorotan_media

“Manajemen Operasional: Teori dan Strategi”. kitamenulis.id. 15 Oktober 2010. 17 September


2021. https://kitamenulis.id/2020/10/15/manajemen-operasional-teori-dan-strategi/

“Dampak Revolusi Industri 4.0 Bagi Bisnis Di Indonesia”. harmony.co.id. 24 Februari 2021. 19
September 2021. https://www.harmony.co.id/blog/dampak-revolusi-industri-4-0-bagi-bisnis-di-
indonesia

ix

Anda mungkin juga menyukai