PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah adalah suatu ilmu yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan
menyajikannya dalam bentuk tertentu. Ilmu ini berguna bagi pekerjaan perencanaan yang membutuhkan
data-data koordinat dan ketinggian titik lapangan Berdasarkan ketelitian pengukurannya. Ilmu ukur tanah
dianggap sebagai ilmu teknik dan seni yang meliputi semua metode untuk pengumpulan dan pemrosesan
informasi tentang permukaan bumi dan lingkungan fisik bumi.
Dalam praktikum ilmu ukur tanah ini mahasiswa akan berlatih melakukan pekerjaan-pekerjaan
survey, dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat memahami semua aspek ilmu ukur tanah ini.
1.2. Tujuan
1. Menentukan beda tinggi dari setiap titik pada permukaan tanah serta menentukan elevasi setiap
titik tersebut dari titik tetap yang telah di tetapkan.
2. Menemukan beda tinggi dan tinggi as jalan di setiap titik yang berbeda agar dapat
menggambarkan provil melintang.
3. Memahami cara menentukan beda tinggi.
4. Mengetahui bentuk permukaan tanah.
1.6. Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran waterpass ini adalah sebagai berikut:
Statif (kaki tiga) berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga kakinya dapat menyangga
penempatan alat yang pada masing-masing ujungnya runcing, agar masuk ke dalam tanah. Ketiga kaki
statif ini dapat diatur tinggi rendahnya sesuai dengan keadaan tanah tempat alat itu berdiri. Seperti
tampak pada gambar dibawah ini :
Gambar 1.2
Kaki tiga
b. Unting Unting
Unting-unting ini melekat dibawah penyetel kaki statif, unting-unting ini berfungsi sebagai tolak ukur
apakah waterpass tersebut sudah berada tepat di atas patok.
Gambar 1.3
Unting-unting
c. Rambu Ukur
Rambu ukur mempunyai bentuk penampang segi empat panjang yang berukuran 34 cm, lebar 10
cm, panjang 300 cm, bahkan ada yang panjangnya mencapai 500 cm. Ujung atas dan bawahnya diberi
sepatu besi. Bidang lebar dari bak ukur dilengkapi dengan ukuran milimeter dan diberi tanda pada bagian-
bagiannya dengan cat yang mencolok. Bak ukur diberi cat hitam dan merah dengan dasar putih,
maksudnya bila dilihat dari jauh tidak menjadi silau. Bak ukur ini berfungsi untuk pembacaan pengukuran
tinggi tiap patok utama secara detail.
Gambar 1.4
d. Payung
Payung digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung maupun hujan karena lensa
teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar matahari.
Gambar 1.5
Payung
e. Nivo
Di dalam nivo terdapat sumbu tabung berupa garis khayal memanjang menyinggung permukaan atas
tepat ditengah. Selain itu, dalam tabung nivo terdapat gelembung yang berfungsi sebagai medium
penunjuk bila nivo sudah tepat berada ditengah.
Gambar 1.6
Nivo kotak
f. Rol Meter
Rol meter terbuat dari fiberglass dengan panjang 30-50 m dan dilengkapi tangkai untuk mengukur jarak
antara patok yang satu dengan patok yang lain.
Gambar 1.7
Rol Meter
g. Patok
Patok ini terbuat dari kayu dan mempunyai penampang berbentuk lingkaran atau segi empat dengan
panjang kurang lebih 30-50 cm dan ujung bawahnya dibuat runcing, berfungsi sebagai suatu tanda di
lapangan untuk titik utama dalam pengukuran.
Gambar 1.8
Patok
h. Alat tulis
Alat penunjang lainnya seperti blangko data, kalkulator, alat tulis lainnya, yang dipakai untuk
memperlancar jalannya praktikum.
Gambar 1.9
TEORI WATERPASS
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan beda tinggi antara dua titik atau lebih.
Pengukuran waterpass ini sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan,
perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api,
saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan
urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada, dan lain-lain.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :
a. Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama dengan garis
unting-unting.
b. Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik. Bidang
horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
c. Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian, misalnya
permukaan laut rata-rata.
d. Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.
e. Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap datum yang
dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horisontal. Bagian yang
membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan
gelembung di dalamnya.
Pada penggunaan alat ukur wateroass harus disertai dengan rambu ukur, yang terpenting dari rambu
ukur ini adalah pembagian skalnya harus benar-benar teliti dan harus mendapatkan hasil pengukuran
yang baik. Cara memegangnya pun harus benar-benar tegak (vertikal). Agar waterpass letaknya dapat
berdiri tegak di gunakan nivo.
Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa:
BT=(BA+BT)/2
1. Pembacaan yang salah terhadap rambu ukur. Hal ini dapat disebabkan karena mata si pengamat
kabur, angka rambu ukur tidak jelas, rambu ukur krng tegag dan sebagainya.
2. Penempatan pesawat atau rambu ukur yang salah.
3. Pencatatan hasil pengamatan yang salah.
4. Menyentuh kaki tiga atau tripod sehingga kedudukan nivo berubah.
BAB III
PEMBAHASAN
D(
TEMPAT TINGGI TINGGI
TITIK BA BT BB JARAK JARAK VISIR ELEVASI
ALAT PATOK ALAT
OPTIS )
A1 0.342 0.415 0.215 20
a1 0.353 0.523 0.475 5
A 1.24
A2 0.33 1 0.802 20
a2 0.34 1.131 1.082 5
A2 0.33 0.714 0.516 20
b1 0.331 0.919 0.87 5
B 1.25
b2 0.31 0.919 0.87 5
B3 0.34 1.004 0.805 20
c1 0.31 0.76 0.713 5
B3 0.348 0.582 0.383 20
C 1.7
c2 0.311 0.973 0.924 5
C4 0.342 1.145 0.945 20
C4 0.32 1.004 0.805 20
d1 0.312 1.01 0.962 5
D 1.29
D5 0.331 0.909 0.709 20
d2 0.322 0.871 0.822 5
3.1.2 Profil Melintang
ELEVASI
TEMPAT ALAT TITIK TINGGI PATOK BA BT BB JARAK TINGGI ALAT D ( JARAK OPTIS ) VISIR
BT (Benang Tengah) :
+
BT =
Tempat Alat A :
0,073+0,121
Titik A1 = = 0,027
2
0,017+0,122
Titik a1 = = 0,146
2
0.67+0,742
Titik a2 = = 0,571
2
0,791+0,742
Titik A2 = = 0,7665
2
Tempat Alat B :
0,384+0,186
Titik A2 = = 0,285
2
0,588+0,186
Titik b1 = = 0,5635
2
0,609+0,56
Titik b2 = = 0,5845
2
0,664+0,465
Titik B3 = = 0,5645
2
Tempat Alat C :
0,234+0,035
Titik B3 = = 0,1345
2
0,45+0,403
Titik c1 = = 0,4265
2
0,662+0,613
Titik c2 = = 0,6375
2
0,803+0,613
Titik C4 = = 0,703
2
Tempat Alat D :
0,648+0,485
Titik C4 = = 0,5845
2
0,698+0,65
Titik d1 = = 0,674
2
0,549+0,5
Titik d2 = = 0,5245
2
0,578+0,378
Titik D5 = = 0,478
2
D (Jarak Optis) :
Tempat Alat A :
Tempat Alat B :
Tempat Alat C :
Visir :
Elevasi :
Tempat Alat A :
Tempat Alat C :
Tempat Alat D :
BT (Benang Tengah) :
+
BT =
Tempat Alat A :
0,37+0,315
Titik G1 = = 0,343
2
0,243+0,149
Titik G2 = = 0,192
2
0,036+0,145
Titik G3 = = 0,091
2
0,787+0,744
Titik G4 = = 0,766
2
0,739+0,672
Titik G5 = = 0,706
2
0,761+0,677
Titik G6 = = 0,719
2
Tempat Alat B :
0,489+0,444
Titik I1 = = 0,467
2
0,271+0,207
Titik I2 = = 0,239
2
0,298+0,218
Titik I3 = = 0,258
2
0,592+0,567
Titik I4 = = 0,58
2
0,757+0,715
Titik I5 = = 0,736
2
0,831+0,744
Titik I6 = = 0,803
2
Tempat Alat C :
0,569+0,528
Titik N1 = = 0,549
2
0,451+0,354
Titik N2 = = 0,358
2
0,532+0,453
Titik N3 = = 0,488
2
0,414+0,386
Titik N4 = = 0,4
2
0,552+0,505
Titik N5 = = 0,529
2
0,594+0,531
Titik N6 = = 0,563
2
Tempat Alat D :
0,426+0,389
Titik O1 = = 0,408
2
0,401+0,349
Titik O2 = = 0,375
2
0,417+0,349
Titik O3 = = 0,383
2
0,656+0,611
Titik O4 = = 0,634
2
0,941+0,861
Titik O5 = = 0,901
2
0,932+0,834
Titik O6 = = 0,883
2
D (Jarak Optis) :
Tempat Alat A :
Tempat Alat B :
Tempat Alat C :
Tempat Alat D :
Visir :
Elevasi :
Tempat Alat A :
Tempat Alat B :
Tempat Alat C :
Tempat Alat D :
TEMPAT ALAT TITIK TINGGI PATOK BA BT BB JARAK TINGGI ALAT D ( JARAK OPTIS ) VISIR ELEVASI
TEMPAT ALAT TITIK TINGGI PATOK BA BT BB JARAK TINGGI ALAT D ( JARAK OPTIS ) VISIR ELEVASI
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan maka dapat kami simpulkan bahwa :
Theodolit adalah alat ruang yang digunakan untuk mengukur sudut jurusan, jarak dan beda tinggi titik
di permukaan tanah.
Poligon adalah rangkaian garis khayal di atas permukaan bumi yang merupakan garis lurus yang
menghubungkan titik-titik dan merupakan suatu obyek pengukuran. Poligon juga biasa disebut sebagai
rangkaian segi banyak untuk pembuatan peta.
Untuk mendapatkan hasil yang benar maka hasil pengukuran sudut jurusan, jarak dan beda tinggi titik
harus mendapatkan koreksi dengan ketentuan tidak melebihi batas toleransi.
Untuk mendapatkan tinggi titik di permukaan tanah guna penggambaran peta kontur maka diperlukan
pengukuran beda tinggi pada poligon.
LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS
Daftar isii
Bab I Pendahuluan.i
1.1.Latar Belakang.i
1.2.Tujuan Praktikum..i
1.3.Prosedur Pelaksanaan...i
1.4.Peralatan Praktikum...i
1.6.Tim Pengukuri
Bab IV Penutup..i
4.1.Kesimpulan..i
4.2.Saran.i