PENDAHULUAN
One time performance (OTP) atau biasa disebut dengan ketepatan waktu
merupakan aspek yang sangat penting bagi pengguna jasa angkutan udara. Hal
tersebut merupakan salah satu aspek yang menjadi harapan penumpang selain
maka kerugian tidak hanya akan dialami oleh perusahaan penerbangan yang
bersangkutan, tetapi juga bagi para penumpang karena kehilangan nilai waktu.
akan menjadi pertimbangan utama dan juga sebagai tolak ukur kepercayaan para
pengguna jasa angkutan udara. Hal ini di karenakan di era yang serba cepat dan
moderen ini waktu menjadi prioritas utama, dimana setiap orang menjadi sangat
menghargai waktu.
Bandara Pattimura merupakan salah satu bandara terpadat dan tersibuk ke-
maskapai penerbangan lokal. Hal ini tentunya membuat PT. Angkasa Pura I untuk
udara, maka keterlambatan pesawat suda menjadi hal yang tak terhindarkan lagi.
1.3 Tujuan
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
Bandara Pattimura.
maskapai.
Bandara Pattimura.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Bandara adalah suatu tempat atau daerah, di darat atau perairan dengan
tujuan komersial namun ada beberapa bandara yang berfungsi sebagai landasan
Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandaraan Nasional. Bandara memiliki dua area
berbeda yaitu sisi darat dan sisi udara. Kebutuhan-kebutuhan yang berbedapada
dua bagian tersebut terkadang saling bertentangan anatara satu kegiatan dengan
sisi darat ke sisi udara agar pelayanan berjalan lancar, kegiatan-kegiatan itu saling
tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi
Arus penumpang dan arus pesawat udara dalam kerangka sistem bandara
udara meliputi sisi darat (landside) dan sisi udara (airside), diperlihatkan dalam
Transportasi Udara
Runway Keterangan:
Taxiway
Apron
Gedung Terminal
Gambar 2.1 Arus Penumpang dan Pesawat Udara Dalam Sistem Bandar Udara
terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yangpaling sederhana minimal
digunakan sebagai tempat di daratan dan lepas landas, naik di atas kapal, bongkar
muat barang, dan tempat transportasi intra dan antarmuka dioda, yang dilengkapi
dengan faselitas keselamatan dan keamanan, serta faselitas utama dan faselitas
tersedianya faselitas bagi angkutan udara untuk masyarakat. Salah satu faselitas
melayani arus lalu lintas penumpang udara dan pesawat udara dan ke (melalui)
bandara udara tersebut. Bandar meliputi tata ruang yang sangat luas, sebagian
dibangun untuk landasan pacu, taxiway, apron, hangar, dan sebagian lainnnya
penunjang lainnya.
Terminal
terminal adalah elemen utama (selaim landasan pacu) yang mutlak berada
kakinya. Di dalam terminal ini, kita dapat membeli tiket, melakukan check-in,
Apron
Apron atau pelataran pesawat adalah tempat dimana pesawat dapat parkir
Taxyway
dapat berjalan menuju Apron dengan aman tanpa mengganggu pesawat lainnya.
mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan tabrakan. ATC atau yang biasa
disebut dengan Air Traffic Controller merupakan pengatur lalu lintas udara yang
tugas utamanya mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan menghindari
dari tabrakan (Making Separation). Selain tugas Separation, ATC juga bertugas
Landasan Pacu
menuju bandara. Pada awalnya, permukaan landasan pacu adalah rumput atau
besar maka yang digunakan pada landasan pacu saat ini adalah Aspal dan Beton.
Panjang dan lebar pun berfariasi mulai dari yang panjangnya 1000 meter hingga
hirarki fungsinya.
2. Sebagai pintu gerbang kegiatan Perekonomian Nasional dan
Internasional
sendiri.
Udara.
lain :
sistem ekonimo.
internasioanal.
bersangkutan
penerbangan dalam dan luar negeri, jaringan penerbangan dalam negeri dan luar
pusat penyebaran.
penyebaran.
dengan menarik bayaran, dan angkutan udara bukan niaga yaitu kegiatan angkutan
udara untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kegiatan pokonya bukan di bidang
dalam negeri dan atau luar negeri secara tetap dan teratur, sedamgkan kegiatan
angkutan udara niaga tidak berjadwal tidak terkait pada rute penerbangan yang
nasional Maluku yaitu Thomas Matulessy yang dikenal juga sebagai Pattimura,
Pattimura berjarak 38 kilometer dari kota ambon. Pada bandara ini terdapat
faselitas imigrasi, karantina, bea cukai, gedung kargo, restoran, telpon umum dan
kantor pos. Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon yang terdapat pada
salah satu pulau di kepulauan Maluku merupakan daerah yang sangat strategis.
Provinsi Maluku terletak pada posisi koordinat 03º43’25”S dan 128º05’23”T yang
dikelilingi oleh lautan disebelah utara laut Seram, selatan laut Banda dan timur
laut Arafura. Bandar udara pattimura yang dahulu dikenal dengan Lapangan
Terbang Laha di bangun pada tahun 1939 oleh pemerintah penjajah Belanda. Pada
tahun 1942 Lapangan Terbang Laha dikuasai oleh penduduk Jepang untuk
melawan pasukan sekutu dalam Perang Dunia II. Setelah kemerdekaan RI tahun
Perhubungan. Sejak tahun 1975 Bandar Udara Pattimura telah didarati pesawat
Ambon dialihkan sepenuhnya kepada PT. Angkasa Pura I (Persero) dan berstatus
sebagai Bandar Udara kelas I. Pada tanggal 3 Maret 2004 Proyek Pengembangan
Garuda Indonesia
Ternate)
maupun kedatangan pesawat terbang berjadwal dari jadwal yang telah ditetapkan.
Efek akibat terjadinya delay cukup luas, bagi penumpang maupun perusahaan jasa
akan berantakan. Travel Agent yang sudah membuat paket wisata yang rapih dan
sudah merencanakan beberapa objek wisata yang akan dikunjungi juga merugi.
sebagai beriku :
VVIP.
satu kerugian yang diderita oleh penumpang yang wajib dipertanggung jawabkan
oleh pengangkut (badan usaha yang melakukan kegiatan angkutan udara) yang
pada angkutan, bagasi, atau kargo kecuali apabila pengangkut dapat membuktikan
operasional.”
dimaksud dengan “factor cuaca” adalah hujan lebat, petir, kabut, asap, jarak
pandang di bawah standar minimal, atau kecepatan angin yang melampaui standar
dibandar udara.
Hal tersebut juga diatur dalam Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3) Permenhub
terdiri dari :
kedisktritan suatu sistem dapat dilihat dari perubahan keadaan sistem dari
waktu ke waktu. jika perubahan keadaan yang terjadi hanya pada wakt tertentu,
bukan pada setiap titik waktu, maka dikatakan sistem distrit. Dalam hal lain
dalam membuat suatu simulasi, harus sesuai dengan perilaku sistem. Dari
sitem diskrit, akan dijmpai variable diskrit, untuk sistem kontinu, akan dijumpai
produk cacat, jumlah sumber daya manusia, jumlah mesin yang dibutuhkan.
Dari variable di atas didaptlah data pengamatan, tidak hanya sifatnya yang
harus diketahui, tetapi pola penyebaran juga harus diketahui, maka harus
Kita perlu mengetahui pola distribusi dari data pengamatan, sehingga pada
saat melakukan sumulasi nantinya, pola distribusi variable acak yang diambil
akan sesuai dengan pola distribusi data yang sebenarnya. Ada beberapa cara yang
bisa digunakan :
1. Ringkasan Statistik
a. Beberapa distribusi dapat dikarakteristikan paling tidak oleh
∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
Mean ( X = ∑ 𝑓𝑖
) dan median (med = batas bawah kelas
∑ 𝑓𝑖⁄
2−∑ 𝑓𝑖
med + lebar kelas *(
𝑓𝑘
)) misalnyan, pada distribusi
ekponensial, jika lebih beasr atau lebih kecil dari satu maka
𝟑 ∗ (𝒎𝒆𝒂𝒏 − 𝒎𝒆𝒅𝒊𝒂𝒏)⁄
Rumus Skewness = τ = 𝒔. Untuk
Model uji yang dipakai dalam pengujian Delay time dalam rangka
nilai-nilai interval kelas yang memuaskan. Dalam hal ini mensimulasikan data-
data Delay tersebut kedalam berbagai interval kelas Delay dan memvariasikan
periode waktu menganalisis Dilay, persamaan fungsi untuk tiap model dapat
f (x) =λ.𝒆− 𝝁𝒙
Dimana :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang berada di pulau ambon Provinsi Maluku terletak pada posisi koordinat
03º43’25”S dan 128º05’23”T yang dikelilingi oleh lautan disebelah utara laut
menuju banara udara pattimura . selanjutnya lokasi studi dapat dilihat pada
Bandara Pattimura.
kedatangan.
2) Pengumpulan Data
Data Primer
Data Sekunder
kegiatan yang perlu dilakukan. Dari penelitian ini telah direncanakan metode
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Gambar 3.2 Diagram Alir