Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 SEJARAH, PENGERTIAN, DAN LINGKUP TEKNIK INDUSTRI

1.1 SEJARAH TEKNIK INDUSTRI

Teknik Industri ada sejak masa revolusi industry (1970-an), yang dikembangkan oleh
beberapa individu yang berusaha mencari/mengembangkan prinsip-prinsip organisasi dan
manajemen produksi tingkat lanjut.

Era modern disiplin teknik industri yaitu saat revolusi industri yang terjadi di inggris.
Beberapa penemuan teknologi yang menjadi bagaian munculnya disipli teknik industri
dari segi pengembang aspek teknologi pada masa itu, yaitu :

 Penemuan mesin pintal oleh James Hargreaves (1765)


 Pengembang water frame oleh Richard Arkweight (1769)
 Penemuan mesin uap oleh James Watt.
 Pengembangan pesawat telegram oleh Samuel morse (1840)
 Penemuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison (1880)

Selain itu perkembangan pula konsep-konsep yang ditujukan untuk mencari proses kerja
yang efektifdan efisien dari aspek manusia dan metode kerja, seperti :

 Adam Smith (The Wealth of Nations, 1776) : mengemukakan konsep


perancangan proses produksi untuk meningkatkan efisien penggunaan tenaga
kerja, yang menekankan pentingnya spesialisasi.
 Charles babbage (On Ekonomi of Machinery and Manufacturers, 1832) :
mengemukakan perlunya pembagian kerja (sesuai dengan spesialisasinya) untuk
meningkatkan produktivitas sehingga perkerjaan menjadi lebih sederhana, serta
hemat waktu serta biaya.
 Frederic W. Taylor (Work Design or Method Study, 1907) : Taylor merupakan
Bapak Teknik Industri. Dia mengemukakan bahwa bidang engineering harus ikut
bertanggung jawab terhadap perancangan, pengukuran, perencanaan,
penjadwalan, maupun pengendalian kerja. Hasil penilitian taylor, diantaranya
yaitu :

o Penentuan metode untuk pengaturan jam kerja optimum – Analisis


spesifikasi dan kebutuhan kerja – wark Design or Method Study.
o Pengukuran kerja, yaitu penentuan waktu baku dengan menggunakan jam
henti bagi seorang pekerja yang melakukan pekerjaan untuk meningkatkan
efisiensi.

1
 Frank B. Gilbreth (lahir pada 7 juli 1868) : memperkenalkan analisis gerakkan
(micromotion studies), dengan mengidentifikasi dan menganalisis gerakan-
gerakan dasar manusia pada saat melakukan kerja manual.
 Henry Gantt : mengembangkan prosedur menjadwalkan rencana kerja dengan
menggunakan peta balok (peta gantt)
 Ralph Barner (1932), Doctor Teknik Industri pertama, dengan bukunya yaitu
Motion and Time Study.
 H.B. Maynard, GJ. Stegmerten, dan S.M. Loury (1927) – menulis buku Motion
and Time Study dan menekankan pada penting study gerakan dan metode kerja
yang baik.
 A.H. Mogenson (1932) – mempublikasikan “Common Sense Applied to Time and
Motion Study” yang menfokuskan pada konsep study gerakan dengan pendekatan
penyederhanaan kerja.
 Pelopor pengembangan Teknik Industri lainnya, yaitu L.P. Alford, Arthur C.
Anderson, W. Edwar Deming, Eugene L. Grant, Roberth Hoxie, Joseph Juran,
Marvin E, Mundel, dan Walter Shewart.

1.2 PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI

Pengertian Teknik Industri menurut ITE (Institute of Industrial Engineering) adalah


“Industrial Engineering is concernd with the design, improvement, and installation of
integrated system of people, materials, information, equipment and energy. It draw upon
specialized knowledge and skill in-the mathematical, physical, and social science
together with the prinsiples and method of engineering analysis and design to specify,
predict and evaluate the result to be obtained from such system”.

Teknik industri adalah disiplin engineering/teknik bukan science dikarenakan Teknik


Industri menangani pekerjaan-pekerjaan perancang (design), perbaikan (improvement),
dan penginstalan (installation) dan juga menangani masalah manusia. Bidang garapan
Terknik Industri adalah sistem integral yang terdiri manusia, material/bahan, informasi,
peralatan, dan energy.

Aktivitas-aktifitas yang bias di garap oleh disiplin teknik industri menurut American
Institute of Industrial Enguneering (AIIE) adalah sebagai berikut.

2
 Perencanaan dan pemilihan metode-metode kerja yang efektif dan efisien dalam
proses produksi
 Pemilihan dan perencanaan dari perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan
dalam proses produksi.
 Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak fasilitas produksi,
peralatan pemindahaan bahan dan fasilitas-fasilitas untuk penyimpanaan bahan
baku atau produk jadi.
 Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi
barang/jasa produksi, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas, dan
realibitas.
 Pengembangan sistem pengendalian ongkos produksi seperti pengendalian
budget, analisis biaya dan standar biaya produksi.
 Penelitian dan pengembangan produk.
 Desain dan pengembangan sistem pengukuran performasi serta standar kerja.
 Pengembangan dan penerapan sistem pengupahan dan pemberian instensif.
 Perencanaan dan pengembangan organisasi,prosedur kerja.
 Analisi lokasi dengan mempertimbangkan potensi pemasaran, sumber bahan
baku, suplai tenaga kerja, dll.
 Aktivitas penyelidikan operasional dengan analisis matematika, sistem simulasi,
program linear, teori pengambilan keputusan.

1.3 RUANG LINGKUP TEKNIK INDUSTRI

Ruang lingkup Teknik Industri adalah suatu hubungan antara manusia, mesin, material,
informasi dan energi tersebut. Namun Teknik Industri lebih menekankan pada hubungan
antara manusia dengan mesin dan material.

Ilmu Teknik Industri dapat dibagi kedalam tiga bagian keahlian, yaitu sistem manufaktur
adalah sebuah sistem yang menfaatkan pendekatkan Teknik Industri untuk prningkatkan
kualitas, produktivita, dan efisien sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin,
material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoprasian,
pengtendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia
dan lingkuan kerja.

Bidang keahlian manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan


pendekatan Teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui
fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani
dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis.

3
Bidang keahlian sistem industry dan teknoekonomi adalah bidang keahlian yang
memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk peningkatkan daya saing sistem integral
yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energy, informasi, teknologi, dan infrastruktur
yang berinteraksi dengan komunitas bisnis masyarakat dan pemerintah.

1.4 DEFINISI

Definisi Teknik Industri yaitu disiplin teknik yang berkaitan dengan perancangan,
pengembangan, implementasi, dan evalusi system terintegrasi seperti orang, pengetahuan,
material, perlatan dan energy dan dibangun atas perinsiup dan metode analisis rekayasa
dan sintesis seperti matematika, fisika, dan ilmu social.

1.5 PERKEMBANGAN TI SESUAI REVOLUSI 4.0

Study menyebutkan istilah revolusi industry 4.0 pertama kali muncul pada 2012, ketika
jerman memperkenalkan strategic pemanfaatan teknologi yang disebut dengan industie
4.0. industrie 4.0 sendiri merupakan salah satu pelaksanaan proyek strategi teknologi
modern jerman 2020 (Germany’s High-Tech Strategy 2020). Secara singkat periodisasi
revolusi industri bisa di jelaskan sebagai berikut:

 Revolusi industri gelombangan ke-1 (industrial revolution 1.0)


Pertama kali di inggris, kemudian menyebar ke daratan Eropa dan Amerika pada
pertengahan abad ke-17.
 Revolusi industri gelombang ke-2 (industrial revolution 2.0)
Merupakan lanjut revolusi sebelumnya, yang terjadi pada pertengahan abad ke-18
di eropa. Revolusi ini ditandai dengan pemanfaatan tenaga listrik (electricity)
untuk mempermudah dan mempercepat proses produksi, distribusi, dan
perdagangan.
 Revolusi industri gelombang ke-4 (industrial revolution 4.0)
Hingga saat ini merupakan era penerapan teknologi modern, antara lain teknologi
fiber (fiber technology). Dalam salah satu studinya, the world economic forum
(WEF) menyatakan bahwa revolusi industry 4.0 ditandai oleh pembaruan
(fusion) teknologi yang mampu menghapus batas-batas penggerak aktifitas
ekonomi, baik dari perspektif fisik, digital, maupun biologi.

4
Menegaskan beberapa poin penting terkait perkembangan industri 4.0 yakni:

o Industry 4.0 diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan manusia,


lingkungan, dan kesejahteraan bersama.
o Industry 4.0 diharapkan mampu mendorong perkembangan kapasitas
manusia, sehingga menjadi semakin terdidik dan terampil.
o Akses terhadap teknologi diharapkan terjangkau dengan mudah,
sehingga bisa diterapkan di semua Negara
o Kemajuan teknologi diharapkan mampu menghasilkan keterbukaan
informasi.
o Kemajuan teknologi diharapkan bisa menggeser paradigma lama, dari
persaingan (competition) menjadi koneksi (connection) dan kerja sama
(collaboration).

1.6 PERANAN TI SESUAI REVOLUSI 4.0

Seorang Teknik Industri mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengolah 4
sistem tersebut. Peran-peran seorang Teknik Industri adalah:

 Merancang
Menunjukan kemampuan kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah
dimiliki dalam sebuah rancangan sistem. Sistem ini dapat berupa pula merancang
sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach dan
multidimensi.
 Menginstalasi
Menunjukan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang
dibutuhkan untuk melakukaqn instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi
memaksa seorang teknik industry untuk berfikir jauh kedepan dalam merancang
dan meningkatkan sistem.

1.7 DISIPLIN ILMU TEKNIK INDUSTRI

Dasar dari disiplin Teknik Industri adalah ilmu- ilmu operasional yang meliputi analisis
dan perancangan operasi, pengawasan operasi, dan manajemen operasi, dan manajemen
operasi. Tujuan Teknik Industri adalah

menjamin bahwa produk atau jasa yang dihasilkan/diproduksi pada kualitas yang tepat,
pada waktu yang tepat dan biaya yang tepat pula.

5
Method Engineering. method engineering merupakan studi yang mempelajarin secara
sistematis seluruh operasi langsung dan operasi tidak langsung untuk mendapatakan
perbaikan-perbaikan sistem kerja dengan maksud suatu pekerjaan akan lebih mudah
untuk dapat dilakukan dan dilakukan dalam waktu yang lebih pendek. Study kerja
membahas masalah perancangan, sedang pengukuran kerja lebih pada fungsi
pengawasan. Perancangan dan pengukuran kerja merupakan disiplin ilmu yang harus
dilakukan dalam proses kerja yang berkaitan dengan efektivitas dan efisien kerja.

Ergonomi, sebelumnya dikenel dengan istilah human factor, didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajarin tentang keterkaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya,
terutama dengan hasil rancangan kerja.

Sistem Produksi. definisi sistem produksi adalah suatu aktivitas untuk mengolah atau
mengatur penggunaan sumber daya (resources) yang ada dalam proses penciptaan
barang-barang atau jasa-jasa dengan tujuan dapat memperbaiki tingkat efektivitas dan
efisien dari proses produksi. aktivitas lain dalam operasi produksi adalah pengendalian
kulitas.pengendalian kualitas mempunyai pengertian memisahkan produk baik dengan
produk jelek, atau melakukan kegiatan membandingkan kualitas produk dengan
persyaratan yang telah ditentukan.

BAB 2 PENGUKURAN KERJA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

2.1 PENGUKURAN SECARA LANGSUNG

Pengamat secara langsung melakukan pengukuran atas waktu kerja yang dibutuhkan oleh
seorang operator (objek pengukuran secara langsung karena pengamat berada ditempat
dimana objek sedang diamati. pengamatan) dalam menyelesaikan pekerjaannya.

2.2 PENGUKURAN SECARA TIDAK LANGSUNG

Pengukuran secara tidak langsung adalah pengamat tidak berada secara langsung di
lokasi (objek) pengukuran.

6
DAFTAR PUSTAKA
1. Hari purnomo, 1999, Pengantar Teknik Industri, Yogyakarta: Graha ilmu
2. Belajar ilmu, 2018, Perkembangan Revolusi Teknik Industri 4.0
3. Hungry, Steve Jobs, 2016, Sejarah Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Industri,
Yogyakarta: fitri
4. Toni Ridwan, 2015, Ruang Lingkup Teknik Industri
5. Wikipedia, 2018, Peranan Teknik Industri 4.0
6. Industriawan, 2011, Definisi Teknik Industri

7
8
9
10
11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai