Keterangan
Lag indicators memiliki karakteristik berjangka panjang dan
berorientasi hasil. Lag indicator untuk prestasi akademik adalah
tingkat diploma yaitu persentase murid yang diterima oleh
perguruan tinggi negeri.
Lead indicators memiliki karakteristik berjangka pendek
dan berorientasi proses. Sejak tahun 2000, lead indicator untuk
tingkat diploma adalah performansi pada ujian masuk perguruan
tinggi negeri. Terakhir, proyek tahunan kemudian ditetapkan,
berdasarkan analisis sebab-akibat, yang akan meningkatkan
performansi. Pada 2000-2001, empat proyek berhasil diselesaikan
untuk meningkatkan prestasi akademik.
Akhirnya, Diagram Pohon dapat dipandang sebagai
keterkaitan antara tujuan dan indikator, menyelidiki hal-hal yang
mempengaruhi performansi akademik melalui tingkat diploma,
nilai ujian masuk perguruan tinggi negeri, yang menghasilkan pada
proyek-proyek perbaikan yang spesifik. (Hendra Poerwanto G)
c. Inrelations diagram
Diagram Keterkaitan atau disebut
juga Interrelation diagram masalah merupakan salah satu tool
analisis dapat megidentifikasi sebab dan akibat dari hubungan-
hubungan antara berbagai aspek dalam situasi yang kompleks.
Melalui interrelationship diagram, kita dapat membedakan isu apa
yang merupakan driver (pemicu terjadinya masalah) dan isu apa
yang merupakan outcome (akibat dari masalah).
Dengan kata lain, diagram keterkaitan merupakan alat
untuk menemukan pemecahan masalah yang memiliki hubungan
kausal yang kompleks. Hal ini membantu untuk menguraikan dan
menemukan hubungan logis yang saling terkait antara sebab dan
akibat. Ini adalah proses kreatif yang memungkinkan untuk ‘Multi-
directional’ daripada ‘linier’ berpikir yang akan digunakan.
Penggunaan Diagram Keterkaitan
Diagram keterkaitan digunakan jika sedang berupaya
memahami hubungan antara beberapa isu /ide yang berkaitan
dalam sebuah proses. Interrelationship diagram sangat membantu
jika isu yang sedang dianalisis merupakan isu yang kompleks. Tool
ini biasanya dibuat setelah diagram afiniti, diagram fishbone, atau
diagram pohon dengan tujuan lebih memahami hubungan antara
ide-ide. Selain itu, interrelationship diagram juga dapat berguna
dalam mengidentifikasi root cause meskipun data yang objektif
tidak tersedia.
Lebih jauh, manfaat menggunakan Diagram Keterkaitan :
1) Berguna pada tahap perencanaan untuk mendapatkan
perspektif tentang situasi keseluruhan.
2) Memfasilitasi konsensus di antara tim
3) Membantu untuk mengembangkan dan mengubah
pemikiran orang
4) Memungkinkan prioritas harus diidentifikasi secara akurat
5) Membuat masalah dikenali dengan menjelaskan hubungan
antara penyebab. (Hendra Poerwanto G)
d. Matriks Diagram
Diagram Matriks menunjukkan hubungan antara dua, tiga
atau empat kelompok informasi. Terdiri dari sejumlah kolom dan
baris, untuk mengetahui sifat dan kekuatan dari masalah. Ini akan
membantu kita untuk sampai pada ide utama dan menganalisis
hubungan atau tidak adanya hubungan di persimpangan dan
menemukan cara yang efektif untuk mengejar metode pemecahan
masalah. Hal ini memungkinkan ide konsepsi hubungan dua
dimensi dasar. Titik persimpangan juga disebut “poin gagasan
konsepsi”.
Penggunaan Diagram Matriks
Alat ini bisa mengorganisasikan karakteristik,fungsi dan tugas ke
dalam suatu bentuk sehingga titik-titik keterkaitan logis antar dua
variabel dapat ditentukan kekuatannya.
Berikut beberapa kondisi penggunaan Diagram Matriks:
untuk membandingkan dua daftar guna memahami hubungan
banyak-ke-banyak di antara mereka (tidak berguna jika ada
hubungan satu-ke-satu yang sederhana). untuk menentukan
kekuatan hubungan antara baik pasangan tunggal dari item atau
item tunggal dan daftar lain yang lengkap. untuk menentukan
keberhasilan dari proses generasi. Sebagai contoh, pelanggan
dibandingkan persyaratan spesifikasi desain.
Jenis Diagram Matriks
Ketika membandingkan dua daftar, kadang-kadang ada
hubungan satu-ke-satu sederhana yang dapat dengan mudah
didokumentasikan. Namun, ketika satu item dari satu daftar
mungkin terkait dengan beberapa item dalam daftar yang lain,
maka format bersisian (berdampingan) tidak bekerja, seperti
terlihat pada gambar berikut
f. Arrows Diagram
Diagram Panah (Arrow Diagram) menunjukkan urutan
tugas-tugas yang diperlukan dalam suatu proyek atau proses,
jadwal terbaik untuk seluruh proyek, dan potensi dan sumber daya
penjadwalan masalah dan solusi mereka. Diagram panah
memungkinkan anda menghitung “jalur kritis” proyek. Ini adalah
langkah penting aliran mana penundaan akan mempengaruhi waktu
dari seluruh proyek dan di mana sumber daya tambahan yang dapat
mempercepat proyek.
Manfaat Penggunaan Diagram Panah
Diagram Panah digunakan untuk melakukan perencanaan
jadwal aktivitas secara grafis dan pengontrolan
pelaksanaannya. Diagram Panah sebenarnya adalah konsep
CPM/PERT Diagram tetapi lebih sederhana. Syarat utama
aplikasi Diagram Panah ini adalah bahwa apa saja jenis kegiatan
dan durasi pengerjaan kegiatan dapat diketahui.
Langkah-Langkah Pembuatan Diagram Panah
Berikut langkah-langkah pembuatan Diagram Panah
Ilustrasikan urutan operasi mulai dari paling kiri,
pertimbangan apa mendahului, berikutnya apa dan mana yang
paralel (bersama-sama)
Langkah 2
Buat diagram PDPC atau tree diagramdari rencana yang diusulkan (lihat
contoh pada Gambar 2).
Level tertinggi memperlihatkan sasaran atau tujuan.
Level kedua berisi kegiatan utama
Level ketiga berisi tugas-tugas yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan utama.
Pastikan bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan sumber data.
Langkah 3
Untuk setiap tugas pada level ketiga, lakukan brainstorming apa yang
dapat menjadi masalah? Tinjau seluruh masalah potensial dan eliminasi
setiap masalah yang tidak mungkin terjadi atau yang
konsekuensinya tidak akan signifikan. Cantumkan masalah pada level
keempat di bawah tugas-tugas yang berkaitan.
Langkah 4
Untuk setiap masalah potensial pada level keempat, lakukan
brainstorming apa upaya penanggulangan (counter measure) yang paling
mungkin? Upaya penanggulangan bisa berupa tindakan atau perubahan
terhadap rencana yang dapat mencegah masalah, atau tindakan yang dapat
mengatasi masalah saat masalah itu terjadi. Cantumkan tindakan
penanggulangan pada level kelima (simbol berbentuk awan).
Langkah 5
Evaluasi upaya penanggulangan apakah dapat dikerjakan atau tidak?
Tandai dengan O untuk upaya yang dapat dilakukan dan X untuk upaya
yang sulit dilakukan.
Langkah 6
Tinjau kembali diagram, buat revisi jika diperlukan, dan jangan lupa
cantumkan tanggal pembuatan
1. Surya Putu. 2011. 7 tools and New 7 tools quality. Diunduh 9 Maret 2013
http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools
2. Run Charts/Time Plot/ Trend Chart. Tersedia di:
http://www.deming.edu.clemson.edu/pub/tutorials/qctools/runm.htm.
Diunduh pada tanggal 10 Maret 2013.
3. Poerwanto, Hendra. Control Chart. Diunduh 8 Maret 2013 dari
https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Konsep-dan-Pengertian--
Seven-Quality-Tools-Tujuh-Alat-Manajemen-Kualitas/Control-Chart-
Pengertian-manfaat-membuat-dan-contoh-Control-Chart-Peta-kendali
4. Swarsono. 1994. Manajemen Strategi Konsep, Alat analisa dan konteks,
UUP AMP YKAN.
5. Harjito, Dydiet. 1995. Teori Organisasi Dan Tehnik Pengorganisasian.
Raja Grofandi Persada: Jakarta.
6. Ishak, Aulia. 2002. Rekayasa Kualitas. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Industri, Universitas Sumatera Utara: Medan.
7. Shahin, Arash, et.al. 2011. Proposing an Integrated Framework of Seven
Basic and New Quality Management Tools and Techniques. Iran:
Department of Management University of Isfahan.
8. Amjad, Muhammad. 2002. Aplication of Seven New Tools. Pakistan:
ICQI
9. Diaz, Christopher. The New Tools (A Training Presentation on the N7).
http://sixsigmaindonesia.com/blog-ina/?p=41
10. Dean, Edwin. B. 2008. Process Decision Program Chart (PDPC).
11. Tersedia di: http://www.oocities.org/ohcop/pdpc.html.
12. Straker, David. Process Decision Program Chart (PPDC): When to Use It.
Tersedia di: http://syque.com/seven_tools/toolbook/PDPC/when.htm .
Diunduh pada tanggal 7 Maret 2016