Aspek Teknologi
o James Hargreaves menemukan mesin pintal (1765).
o
Charles Babbage (On Economy of Machinery and Manufacturer, 1832); mengemukakan perlunya pembagian kerja (sesuai spesialisasinya) untuk meningkatkan produktivitas.
Henry Towne (The Engineers As Economist, 1886) mengemukakan pentingnya para insinyur memperhatikan unsur profitabilitas dalam mengambil keputusan. Yang berarti dibutuhkan ilmu ekonomi.
Frederic W. Taylor (bapak Teknik Industri), menawarkan konsep bahwa bidang engineering juga harus mampu dan ikut bertanggungjawab menyangkut
perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian
kerja (perangkat lunak). F.W. Taylor sering dikaitkan dengan Work Measurement atau Motion and Time Study.
Pengaruh pemilihan peralatan kerja terhadap produktivitas kerja.
Jam kerja optimum; pekerjaan sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu
kerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat.
Pengukuran kerja, yang menekankan penentuan waktu baku untuk peningkatan efisiensi pekerjaan. Pada tiap bagian yang ditangani secara
manual perlu dilakukan eliminasi gerakan yang tidak bermanfaat, gerakan
yang lambat, dan gerakan yang mengganggu.
o
Frank B. Gilbreth dan Lilian Gilbreth mengenalkan analisis gerakan (Micromotion studies). Memberi landasan untuk mengidentifikasi dan menganalisis gerakan dasar manusia pada saat melakukan pekerjaan manual. Beda dengan
FW. Taylor yang fokus pada aspek waktu, Gilbreth fokus pada metoda kerja.
o
o
A.H. Mogenson (Common sense applied to time and motion study, 1932) fo-
Masih banyak pelopor lain yang dianggap berjasa dalam teknik industri seperti L.P.
Alford, Arthur C. Anderson, W. Edward Deming, Eugene L. Grant, Robert Hoxie,
Joseph Juran, Marvin E. Mundel, Walter Shewart
Sebelum Perang Dunia II program pendidikan Teknik Industri tumbuh dalam
departemen teknik mesin. Setelah Perang Dunia II masuk beberapa perspsektif ilmu
khusus Teknik Industri seperti riset operasional, manajemen bisnis dan komputer, statistik, psikologi industri dan ilmu sosial.
Perkembangan awal pengajaran disiplin Teknik Industri:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ITB membuka sub jurusan Teknik Produksi di Jurusan Teknik Mesin (1960).
ITB mendirikan Jurusan Teknik Industri terpisah dari Teknik Mesin (1971).
Organisasi yang mendukung berdirinya disiplin Teknik Industri:
-
The Efficiency Society dan The Society to Promote The Science of Management
menjadi The Taylor Society (1915).
Tahun 1936, The Taylor Society bergabung dengan Society of Industrial Enginers
menjadi SAM (Society for Advancement Management)
Tahun 1948 berdiri AIIE (The American Society of industrial Engineering) dengan
jurnal pertamanya Journal of Industrial Engineering
engineering atau analisis perancangan kerja dibahas work study (membahas perancangan) dan work measurement (membahas fungsi pengawasan). Perancangan dan pengukuran kerja memberi pengetahuan tentang prinsip dan prosedur
yang harus dilakukan dalam proses kerja yang berkaitan dengan efektivitas dan
efisiensi kerja. Work study berkaitan dengan pencarian prosedur yang harus ditempuh dalam pelaksanaan kerja.
-
Sistem produksi; merupakan aktivitas untuk mengolah atau mengatur penggunaan sumber daya (resources) yang ada dalam proses penciptaan barang atau
jasa dengan tujuan dapat memperbaiki tingkat efektivitas dan efisiensi proses
produksi.
Meliputi pemilihan mesin, perancangan peralatan bantu, estimasi biaya, sistem
perawatan dan pengepakan
Pengawasan persediaan; untuk menjamin kelancaran jalannya operasi perusahaan, mengingat permintaan pelanggan tidak selalu dalam jumlah yang sama tiap
periodenya.
Riset operasional; ilmu tentang mencari/menentukan suatu tindakan yang paling
baik (kondisi optimal) dalam suatu keterbatasaan sumber daya (uang, tenaga kerja dan waktu). Atau mengajarkan model optimasi dan teknik pemecahannya.
Pengendalian kualitas; yaitu membandingkan kualitas produk dengan persyaratan
yang telah ditentukan. Atau memisahkan produk yang baik dengan yang jelek.
Menggunakan statistik sebagai alat analisis.
Serta yang tidak kalah pentingnya sebagai ilmu dasar dala Teknik Industri adalah ilmu manajemen operasi tentang fungsi-fungsi manajemen meliputi: perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan.
Hubungan Disiplin Teknik Industri Dengan Ilmu yang Lain
Disiplin Teknik Industri tidak dapat dipisahkan dengan disiplin ilmu lain. Konsep teknik
industri yang bertujuan mendapatkan efisiensi kerja dalam segala bidang pekerjaan
telah nyata membutuhkan bantuan disiplin ilmu lain. Sebaliknya, aplikasi disiplin teknik
industri itu sendiri meluas ke sagala bidang kehidupan tidak hanya diaplikasikan khusus pada industri saja, melainkan semua operasi yang ada pada pemerintahan, perdagangan, jasa pelayanan, dan juga kemiliteran.
Teknik mesin merupakan disiplin ilmu yang menjadi embrio berdirinya Teknik
Industri yang terkait erat dengan ilmu lain seperti mekanika, psikologi, ilmu komputer,
manajemen, statistik, riset operasional dan ilmu-ilmu sosial.
Integrasi bidang ilmu yang terkait erat untuk perekayasaan sistem dikenal dengan bidang ilmu industrial and system engineering. Industrial and system engineering
akan merancang sistem pada dua level, yaitu level pertama level sistem aktivitas manusia dan ditekankan pada tempat kerja fisik yang mana terjadi aktivitas manusia. Dan
level kedua disebut sistem pengawasan manajemen dan ditekankan pada prosedur,
perencanaan, pengukuran, pengawasan untuk semua aktivitas dalam organisasi.
Gambar 1. Keterkaitan Disiplin Teknik Industri Dengan Ilmu Lainnya