Anda di halaman 1dari 9

SISTEM MANAJEMEN

LINGKUNGAN
Marsha Savira Agatha Putri (6512040103)

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

1.

DEFINISI
Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturanpengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab,
prosedur, proses, serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan
yang telah digariskan oleh perusahaan. Sistem manajemen lingkungan memberikan
mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik,
melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa.
Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan
dan peningkatan performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi
persyaratan peraturan lingkungan hidup dari pemerintah.

Gambar 1.1 Model Sistem Manajemen Lingkungan

II.

PENTINGNYA

SISTEM

MANAJEMEN

LINGKUNGAN

TERHADAP

INDUSTRI
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan
(SML) ISO 14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan
lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial
ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi
hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi. Penerapan ISO 14001 juga
memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat yang penting yaitu
meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses
pasar. ISO 14001:2004 memiliki banyak manfaat diantaranya:
1. Menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
2. Meningkatkan kinerja lingkungan

3.
4.
5.
6.
7.

Memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan


Mengurangi dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
Dapat menekan biaya produksi
Dapat mengurangi kecelakaan kerja
Dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak-

pihak yang peduli terhadap lingkungan.


8. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen
puncak terhadap lingkungan.
9. Dapat mengangkat citra perusahaan,
10. Meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.
11. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
12. Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
13. Mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan
14. Meningkatkan hubungan dengan supplier.
15. Langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan
Masalah lingkungan mempunyai implikasi penting yang terus meningkat bagi
perusahaan dan organisasi lainnya, tergantung pada bagaimana reaksi pada
perusahaan tersebut. Ternyata perhatian terhadap lingkungan dapat memiliki pengaruh
positif dan negatif yang cukup luas pada perusahaan dalam mencapai tujuan dan
sasarannya. Lingkungan menyodorkan resiko sebanyak peluang yang ada. Perusahaan
yang memahami hal ini, secara bertahap mempunyai paling tidak dua alasan utama
yaitu untuk menghemat dan memperluas pasar atau mengakses pasar baru. Alasanalasan lainnya yaitu mengurangi gangguan sosial yang berasal dari keberadaan
industri itu sendiri misalnya, mengurasi kebisingan, polusi air, polusi udara,
kemacetan, dan social responsibilty. Yang dimaksud dengan social responsibility yaitu
perusahaan sebaiknya mengembalikan profit kepada masyarakat (pajak) dan
kontribusi kepada masyarakat melalui acara-acara budaya, ilmu pengetahun, seni dan
atletik.
Gambar 2.1 Flowchart Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan

di Struktural Perusahaan

III.

PERATURAN YANG MENGATUR TENTANG SISTEM MANAJEMEN


LINGKUNGAN

1. Undang-undang dan Peraturan Lingkungan Hidup


a. Undang-undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 1992 tentang Penataan
Ruang.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tahun 1993 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
d. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. I4IMenLHJ3/1994
tentangPedoman Umum Penyusunan Amdal.
e. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep5 1/MenLH/lO/1995
tentang Baku Mutu limbah Cair bagi Kegiatan Industri
f. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep39IMenLH/10/1996
tentang Daftar Jenis Usaha atau Kegiatan Wajib Amdal.
g. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
2.

Peraturan Sistem Manjemen Lingkungan dalam ISO 14001 : 2004


ISO 14000 adalah baku mutu lingkungan hidup tempat suatu badan usaha
mempunyai kegiatan yang meliputi air, udara, tanah, flora, fauna serta manusia
dengan semua yang terkait dengannya.
A. KLASIFIKASI ISO 14000 MENURUT POWER (1995)

Gambar
3.1

Klasifikasi ISO 14000 Menurut Power


B. KLASIFIKASI ISO 14000 MENURUT SCHULLER (1996)

Gambar 3.2 Klasifikasi ISO 14000 menurut Schuller


C. KLASIFIKASI ISO 14000 MENURUT CLEMENTS (1996) BAGIAN
DAN ISO 14000
1. Kiasifikasi ISO 14000 menurut Clements (1996) Bagian dan ISO 14000:
2. ISO 14000 dan ISO 14002: Sistem Manajemen Lingkungan.
3. ISO 14011 - ISO 14013 : Audit Lingkungan (catatan: ada 3 macam ISO
4.
5.
6.
7.

14011).
ISO 14014: Rona Lingkungan Awal.
ISO 14015 : Analisis Mengenai Tapak Lingkungan.
ISO 14020 - ISO 14024 dan ISO 1402x: Ekolabel.
ISO 14031 dan ISO 14032 : Evaluasi Kinerja Lingkungan, terdiri atas

metodologi dan idikator bidang industri.


8. ISO 14040 - ISO 14043 : Analisis Mengenai Daur Hidup Produk.
9. ISO 14050: Definisi dan Peristilahan
10. ISO Guide 64: Panduan untuk memasukkan gatra lingkungan ke dalam
spesifikasi produk.
D. KETERKAITAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN DENGAN
MANAJEMEN LIMBAH INDUSTRI

Gambar 3.3 Korelasi ISO 14000 dengan Manajemen Limbah Industri


Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menguraikan sis positif dan negatif pembangunan kereta
cepat. Positifnya, kata dia, keberadaan kereta cepat ini akan menggerakan pembangunan
ekonomi lokal.
Paling tidak, menurutnya, dalam 2-3 tahun ke depan akan ada percepatan pertumbuhan
industri perkretaapian. "Apalagi ini kereta cepat yang diiringi penerapan teknologi baru," kata
Nirwono kepada Republika, Kamis (21/1).
Namun, sisi positif tersebut dikhawatirkan tak tercapai karena prosesnya yang kurang
matang. Dikatakan Nirwono, ketika jalur kereta api dibangun, akan muncul dampak
lingkungan dan sosial untuk wilayah di kiri dan kanannya. "Baik dampak di bidang
infrastrukur, transportasi maupun tata ruang lainnya," ujarnya.
Maka dari itulah rencana tata ruang dan wilayah perlu lebih dahulu direvisi. Penyesuaian
tersebut butuh koordinasi dengan pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati jalur kereta
cepat.
"Harus dipastikan warga terdampak mendapatkan manfaat baik berupa peningkatan
kesejahteraan," tutur Nirwono.

Dampak Positif Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung


Selain memberikan sarana transportasi baru bagi masyarakat Indonesia, proyek pembangunan
infrastruktur kereta api cepat juga memberikan berbagai manfaat yang dapat meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Apa sajakah?
Memunculkan Pergerakan Ekonomi

Kehadiran kereta api cepat akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan
kawasan-kawasan baru, baik di setiap stasiun maupun di kota-kota baru yang akan dibangun.
Di sekitar stasiun yang dilalui kereta api cepat akan dibangun Transit Oriented Development
(TOD). Di Walini misalnya, akan dibangun Kota Baru Walini. Kota baru ini diharapkan dapat
menjadi kota masa depan yang mengedepankan prinsip kawasan layak huni dan ramah
lingkungan.

Lalu, di Tegalluar akan dibangun kawasan industri kreatif berbasis IT. Selain itu, adanya
pembangunan infrastruktur ini juga akan memberi dampak terhadap kelangsungan tanaman di
lahan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Hal tersebut diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendukung
pembangunan di wilayah Bandung bagian barat.
Menciptakan Lapangan Kerja

Proyek kereta api cepat JakartaBandung juga menciptakan lapangan pekerjaan. Proyek
pembangunan infrastruktur ini akan menyerap 39.000 tenaga kerja pada saat konstruksi,
20.000 tenaga kerja pada saat TOD, dan 28.000 tenaga kerja pada saat operasional TOD.
Variasi Pasar Angkutan Travel

Proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung akan berpengaruh terhadap pasar
angkutan travel yang menghubungkan dua kota tersebut. Pasalnya, kereta api cepat adalah
jenis transportasi kelas premium.
Berbeda dengan bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Dengan adanya kereta api cepat, sarana
transportasi AKAP tidak akan berpengaruh. Sebab, kelasnya pun sudah berbeda.
Alat Diplomasi Antara Indonesia dan Cina

Proyek pembangunan kereta api cepat juga menjadi alat diplomasi antara Indonesia dan Cina.
Kerja sama tersebut dilakukan guna mengejar prospek bisnis yang lebih panjang.
Proyek ini bisa menjadi pintu pembuka untuk proyek lainnya. Pembangunan itu diyakini
sebatas komoditi dalam hubungan bilateral Indonesia-Cina.
Bagaimana menurut Anda mengenai proyek ini? Sudah siapkah mencoba kereta api cepat
Jakarta-Bandung dengan waktu tempuh 45 menit di tahun 2019?

Sistem manajemen lingkungan merupakan program yang harus diterapkan oleh setiap pemilik
usaha atau perusahaan dalam bidang apapun sebagai jaminan bahwa usaha yang dijalankan
tidak akan mendatangkan potensi merusak bagi lingkungan dalam operasinya. Agar setiap
perusahaan atau usaha memiliki standar yang sama dalam hal menjalankan sistem
operasional dengan standar ramah lingkungan, sistem manajemen lingkungan yang
diterapkan masing-masing perusahaan harus berdasarkan standar resmi internasional yaitu
ISO 14001. Standar ini wajib dituruti oleh berbagai perusahaan serta bidang usaha di seluruh
dunia dalam hal operasi standar mereka dan yang melanggar akan menghadapi sanksi formal.
Pemberlakuan prinsip-prinsip ISO 14001 berdasar pada pengertian lingkungan sebagai area
di sekeliling wilayah operasi perusahaan atau organisasi yang mencakup berbagai faktor
seperti air, tanah, udara, habitat makhluk hidup serta masyarakat sekitar. Penerapan prinsip-

prinsip manajemen lingkungan secara optimal harus mencakup semua area ini bila ingin
dianggap sebagai perusahaan yang terpercaya dan beretika. Penerapan sistem manajemen
lingkungan yang utuh dan menyeluruh bukan hanya merupakan kewajiban sebuah perusahaan
melainkan juga sebuah langkah investasi yang bagus dan berjangka panjang.
Berdasarkan ISO 14001, pengertian sistem manajemen lingkungan secara umum adalah satu
sistem manajemen lengkap yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan yang terkait atau
berpotensi mendatangkan dampak bagi lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan,
dimana sistem manajemen tersebut harus meliputi keseluruhan proses mulai dari
perencanaan, penelitian, penerapan, penanggungjawaban, peninjauan dan peninjauan ulang
serta pembuatan dan pemeliharaan kebijakan yang telah dihasilkan. Perusahaan yang
menerapkan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14001 secara maksimal
sesungguhnya sedang berinvestasi dengan menumbuhkan lingkungan usaha yang baik serta
memberikan imej baik kepada masyarakat dan berpotensi menarik lebih banyak pelanggan
atau investor. Selain itu, perusahaan yang sistem operasinya berkaitan dengan, berdampak
pada atau memiliki sumber daya dari lingkungan akan menjamin kelangsungan operasi
perusahaan di masa depan sekaligus keberlanjutan dari kondisi lingkungan di sekitarnya.
Banyak perusahaan kurang etis yang menganggap bahwa penerapan sistem manajemen
lingkungan, terutama yang berdasarkan ISO secara mendetail, merupakan hal yang
membuang-buang waktu dan biaya serta tidak memiliki potensi komersil. Hal tersebut
mungkin saja jika dilihat secara harfiah dan dalam jangkap pendek. Akan tetapi, untuk jangka
pajang, jika prinsip manajemen lingkungan dalam ISO 14001 diterapkan secara maksimal,
akan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh satu perusahaan.
Hal yang paling jelas nampak dalam penerapan sistem manajemen lingkungan adalah potensi
berkurangnya kecelakaan kerja baik bagi para pekerja dan pihak-pihak di perusahaan maupun
bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar wilayah usaha tersebut. Selain itu, penerapan
sistem kerja berbasis lingkungan akan menunjukkan penghematan pada biaya listrik, air serta
sumber-sumber energy untuk operasional perusahaan lainnya. Selain itu, tren Green
Company yang sangat populer sekarang akan membuat suatu perusahaan yang menerapkan
sistem manajemen menurut ISO 14001 memiliki imej positif dalam industrinya sehingga
berpotensi menarik investor dan konsumen lebih banyak. Pemilik perusahaan yang
menerapkan sistem ini juga akan menghemat lebih banyak dalam hal biaya asuransi karena
perusahaan asuransi biasanya menurunkan tarif untuk pihak yang menerapkan sistem atau
teknologi yang berpotensi menghemat energi serta menurunkan tingkat kecelakaan. Akhirnya,
perusahaan yang menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik berpotensi membina
hubungan baik dan harmonis dengan masyarakat sekitarnya, dimana hal ini dapat berdampak
pada berbagai kemudahan yang dapat diperoleh perusahan terkait dengan kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai