2103020012
D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI
ETIKA BISNIS
Carilah contoh perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan perusahaan yang tidak memiliki
tanggung jawab sosial. Berikan analisis dan pendapat anda!
Dari pihak perseroan menyadari perannya sebagai perusahaan penerbangan terkemuka yang
mampu memberikan dampak sekaligus manfaat sosial dan lingkungan. Sebab itu, Perseroan
memiliki komitmen penuh untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan dan membina
hubungan baik dengan semua pemangku kepentingan baik internal dan eksternal. Di samping
itu, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga merupakan wujud kepatuhan
Perseroan terhadap kerangka hukum yang berlaku, seperti UU No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Sebagai bentuk akuntabilitas, Perseroan rutin melaporkan kinerjanya di
bidang CSR melalui laporan tahunan dan buku laporan berkelanjutan yang mengacu kepada
kerangka Global Reporting Initiative (GRI). Lebih jauh lagi, sejak ditetapkannya Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada tahun 2015, Perseroan bersama dengan AirAsia
Group telah berupaya menyelaraskan targettarget CSR-nya dengan ketujuh belas tujuan di
dalam TPB. Hal ini dituangkan ke dalam Manifesto Keberlanjutan AirAsia, yang mencakup
delapan inisiatif utama di bidang Karbon, Konsumsi Energi, Limbah, Konsumsi Air, Pariwisata
Berkelanjutan, Barang & Jasa, Tata Kelola, dan Budaya, dengan target-target berikut:
1. Karbon : Target jangka pendek: Nol pertumbuhan emisi karbon dari penerbangan
internasional sejak 2021. Target jangka panjang: mencapai penurunan emisi sebesar
50% pada 2050 dibandingkan tingkat emisi tahun 2005.
2. Limbah : Nol limbah plastik sekali pakai di seluruh lingkungan kerja (per akhir 2020)
dan di dalam pesawat (per akhir 2025) Penurunan limbah makanan pesawat sebesar
20% pada 2020
3. Konsumsi Energi : Penurunan konsumsi listrik 10% per tahun di semua lingkungan
kerja AirAsia.
4. Konsumsi Air : Penurunan konsumsi air sebesar 10% di lingkungan kantor
5. Pariwisata Berkelanjutan : Mendukung dan mempromosikan pariwisata lokal yang
dikelola secara lestari.
6. Barang & Jasa : Memastikan barang & jasa yang digunakan 100% berkelanjutan dan
didapatkan secara etis
7. Tata Kelola : Memastikan adanya keberagaman, lingkungan kerja yang inklusif, dan
sistem yang transparan
8. Budaya : Menanamkan nilai berkelanjutan sebagai bagian dari budaya kerja Allstars.
CONTOH PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMILIKI RASA
TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN/SOSIAL
Untuk mengetahui dampak negatif suatu industri dapat dilakukan dengan penilaian siklus
hidup (life cycle assessment - LCA). LCA sering digunakan untuk menilai dampak lingkungan
dari suatu produk berdasarkan pengaruh lingkungan yang diberikan oleh sebuah produk mulai
dari tahap ekstraksi material hingga pembuangan akhir. Sebagai Conteh, evaluasi LCA untuk
Minyak Sawit dapat dilakukan dengan menilai dampak lingkungan dari kegiatan sebagai
berikut :
1. Pra konstruksi,
2. Konstruksi,
3. Operasi dan Produksi
4. Pasca produksi
Pada tahap prakonstruksi, diperkirakan belum ada dampak negatif terhadap lingkungan.
Dampak negatif baru akan muncul pada tahap konstruksi, dimana pada tahap ini terdapat
beberapa kegiatan utama yang memberikan dampak, yaitu pembuatan jalur jalan, cut and fill,
persiapan area tanam dan pembangunan pabrik. Seluruh kegiatan tersebut akan memberikan
dampak negatif diantaranya berupa pengaruh terhadap kualitas tanah, berkurangnya
kemampuan tanah untuk menahan hujan, hilangnya/punahnya jenis-jenis tanaman, binatang
dan mikroorganisma yang menjaga keseimbangan ekosistem di daerah tersebut, hilangnya area
yang biasanya berguna untuk menjaga kelembaban udara dan tanah, hilangnya tanaman tinggi
yang menjaga area tropis menjadi bersuhu tidak terlalu panas dan pembukaan lahan luas
mempengaruhi iklim mikro yang pada akhirnya berpengaruh pada perubahan iklim global.
Sedangkan kegiatan yang biasanya dilakukan pada tahap operasi dan produksi adalah
Pengadaan bibit/pembibitan, penanaman & pemeliharaan tanaman belum menghasilkan dan
tanaman yang telah menghasilkan serta kegiatan Panen, pengolahan CPO & pemasaran hasil.
TANGGAPAN UNTUK
PERUSAHAAN KELAPA SAWIT
Kerakusan unsur hara dan kebutahan air tanaman sawit sangat tinggi.
a. Kebutuhan air siraman untuk bibit ± 2 liter per polybag per hari disesuaikan dengan umur
bibit. 1000 bi bit= 2000 liter/ hari
b. Kebutuhan air sawit dewasa ± 10 liter /hari. 1000 pohon = 10.000 liter/hari
c. Tidak kurang dari 1.000 liter air dibutuhkan setiap hari untuk 1 hektar kebun kelapa sawit.
Langkah paling penting dalam mengurangi dampak lingkungan dari minyak kelapa adalah: