PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah
Republik Indonesia (state-owned oil company) yang dibentuk pada tanggal 10 Desember 1957
dengan nama PT Permina, dan setelah digabung dengan PN Pertamin di tahun 1968 namanya
berubah menjadi PN Pertamina. Dengan diberlakukannya UU No. 8 Tahun 1971, nama
perusahaan menjadi Pertamina. Nama perusahaan ini tetap digunakan pada waktu Pertamina
berubah status hukumnya menjadi Perseroan Terbatas pada tanggal 17 September 2003, menjadi
PT Pertamina (Persero).
Dalam usaha meningkatkan atau mempertahankan proper tersebut terdapat salah satu
kriteri yang harus diperhatikan yaitu csr yang merupakan suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan seperti
terhadap masalah-masalah yang berdampak pada lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan
produk dan tenaga kerja. CSR tidak hanya terbatas pada konsep pemberian bantuan dana kepada
lingkungan sosial, namun juga bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya dengan
tidak diskriminatif, menjaga hubungan baik dengan pemasok
Enduro student program adalah merupakan program pemberdayaan tenaga muda dibidang
kewirausahaan mandiri (Entrepreneurship) dengan tujuan untuk membangun semangat siswa-siswi
terpilih lulusan SMK otomotif dan teknik untuk belajar mengenai dunia perbengkelan dan pada akhirnya
dapat membangun usaha bengkel roda dua secara mandiri. Program ini sudah di jalankan diberbagai
wilayah di Indonesia termasuk Cilacap, Gresik, Lamongan, Blora, Bojonegoro, dan Kupang. Program ini
sudah melahirkan lebih dari 28 bengkel mandiri yang dijalankan oleh anak-anak muda Indonesia.
Dikarenkan kondisi pandemic pt pertamina merubah strategi program mereka menjadi online dengan
meluncurkan aplikasi digital “Enduro Home Service” yang merupakan sebuah platform belajar
dan berwirausaha bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terlibat dalam program
CSR Enduro Home Service. Aplikasi ini merupakan jawaban akan tantangan belajar-mengajar
ditengah Pandemi Covid-19, dimana pembelajaran kewirausahaan perbengkelan yang biasanya
dilakukan di ruang kelas kini dapat dilakukan secara online. Siswa dapat berinteraksi dan belajar
secara virtual dengan guru, instruktur dan mekanik bengkel mitra Pertamina Lubricants,
melakukan pendataan pemesanan produk dan layanan, jumlah konsumen dan transaksi pelayanan
home service, sekaligus dapat memesan pelumas Pertamina sesuai dengan kebutuhan.
pt pertaminan
Serta dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dari sampah
mengembangkan program yang mampu menggabungkan budaya
“ngopi” dengan isu beat pollution dan sampah agar tetap menjaga dan
melestarikan lingkungan melalui program “Ngopi Bayar Pakai Sampah”
dan “Sampah Tukar Oli”. Di tahun 2020, program ini berhasil
menyumbang jumlah pengurangan sampah ke TPS sebesar 699 kg
sampah kering atau 0,082 persen dari jumlah sampah keseluruhan di
Kelurahan Sidokumpul.
Pencapaian PROPER PT Pertamina Lubricants juga menyertakan fasilitas Production Unit pada
penilaian PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sampai dengan akhir tahun 2017
hanya Production Unit Jakarta saja yang belum mengikuti penilaian PROPER. Hal ini disebabkan karena
saat ini Production Unit Jakarta masih sedang dilakukan proyek upgrading unit, yang mengakibatkan
adanya perubahan izin lingkungan terhadap aspek desain, layout dan kapasitas produksi. Dari hasil
penilaian didapat peringkat PROPER sebagai berikut: 1. Production Unit Cilacap (PUC): Hijau 2.
Production Unit Gresik (PUG): Hijau PROPER Hijau menandakan PUC dan PUG telah menaati ketentuan
penaatan tentang dokumen pengelolaan lingkungan hidup (AMDAL, UKL dan UPL). Pencapaian PROPER
Hijau menandakan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan telah lebih dari persyaratan yang
diatur undang-undang (beyond compliance) dalam beberapa hal, yaitu: 1. Sistem pengelolaan
lingkungan; 2. Pemanfaatan sumber daya secara efisien; 3. Pengendalian pencemaran air dan udara; 4.
Pengelolaan limbah mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3); 5. Pelestarian keanekaragaman
hayati; 6. Pemberdayaan masyarakat.