Anda di halaman 1dari 5

Sistem manajemen lingkungan (ISO 14000) dan (ISO

14001) untuk para kontraktor kelas A yang ingin


membangun bangunan industri

1.1

1.
2.
3.
4.
5.

Konsep kontruksi dalam pembuatan industri pengolahan karet remeh


memerlukan sistem manajemen lingkungan yang baik. Standar internasional
ISO 14000 atau ISO 14001 merupakan salah satu wahana untuk menjamin
kinerja sistem manajemen lingkungan tersebut.
Karna dalam beberapa kasus kali ini banyak sekali para kontraktor membangun
bangunan pabrik yang kurang memperhatikan lingkungan dan karyawan
kontraktor tersebut sebagai contoh yaitu (studi kasus industri pengolahan karet
remah) yang pada intinya para kontraktor dan pemilik industri tersebut belum
paham betul apa itu sistem manajemen lingkungan (ISO 14000) dan (ISO
14001)
Selain itu para pemilik industri di indonesia khususnya industri
menengah ke bawah belum memiliki sertifikat ISO 14000 dan 14001 karna
penerapan produksi bersih secara bertahap akan dapat membantu efesiensi,
keuntungan, serta daya saing industri indonesia di asar global. Sistem
manajemen lingkungan (environmental managemen system, EMS) atau ISO
14001 di yakini merupakan alat bantu manajemen yang paling umum di
manfaatkan untuk tujuan produksi bersih , walaupun terdapat sistem
manajemen lain seperti baldridge qulity award dan balance scorecard
Sistem manajemen lingkungan (environmental managemen system,
EMS) dapat di artikan sebagai integrasi struktur organisasi, wewenang dan
tanggung jawab karna menurut standar ISO 14001 SMI mencakup lima unsur
yaitu
Kebijakan lingkungan
Perencanaan
Penerapan dan operasi
Pemeriksaan dan tindakan koreksi
Dan pengkajian manajemen
Kelima unsur tersebut merupakan urutan proses suatu seri langkah yang
saling berhubungan karna setiap organisasi tanpa batasan bidang kegiatan,
jenis kegiatan, dan status organisasi dapat mengimplementasikan SML tersebut
untuk mencapai kinerja lingkungan yang lebih baik dan sistematis

1.2
Adapun penentuan dimensi sistem manajemen yang dominan terhadap
upaya penerapan produksi bersih pada industri pengelolahan karet alam di
analisis dengan keofisiensi korelasi spearman , modal awal yang di gunakan
untuk menjelaskan kinerja produksi bersih dengan sistem manajemen
lingkungan perusahaan dengan ilustrasi sebagai berikut
Strategi
Kebijakan strategi
Kebijakan operasional
Style
Gaya kepemimpinan
Gaya komunikasi
Sistem
Sistem informasi dan
pengendalian sistem imbalan

Kinerja
produks
bersih
industri
karet
remah

Staff dan skill


Penempatan staff
Personal organisani

Struktur
Struktur oorganisasi
Hubungan antar unit
Wewenang dan tanggung jawab

Shared values
Nilai nilai bersama
Persepsi terhadap lingkungan

Gambar di atas merupakan model penelitian dimensi sistem manajemen lingkungan dan
produksi bersih
Apabila para pemilik industri mengikuti sistem kinerja pada gambar di atas pasti
lingkungan di sekitar tidak akan tercemar oleh limbah cair yang di hasilkan dari hasil
produksi karna dari beberapa perusahaan di indonesia terdapat beberapa karakteristik
dalam pengelolaan limbah cair, karna perusahaan lainnya umumnya hanya menggunakan
sistem kimia ,sistem lumpur aktif relatif lebih baik di lihat dari parameter COD dan BOD
karna secara umum parametern COD ,BOD ,TSS telah mampu memenuhi baku mutu dan
persyaratan pada SK menegLH No. 51/MKNLH/10/1991 namun bila di lihat dari
parameter N-NH3 masih cukup tinggi karna di atas ambang batas yang di tetapkan yakini
sebesar 5ppm
1.3
Dalam kasus ini biasanya dalam sistem pembagian atau proses
manajemen lingkungan (ISO 14000) dan (ISO 14001) pembuatan gedung atau bangunan
industri biasanya para pemilik melimpahkan semuanya ke pada kontraktor tetapi sayangnya
para kontraktor di indonesia belum begitu paham karna berdasarkan jurnal yang saya baca
dengan judul ANALISA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (ISO 14000) DAN
KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI OLEH PARA KONTRAKTOR KELAS A karna
berdasarkan analisis data dan hasil masih banyak sekali kontraktor di indonesia yang belum
paham betul apa itu ISO 14000 dan grafik analisa data dan hasil

grafik analisa data dan hasil


1. ISO 14000 : ISO 14000 merupakan standar internasional tentang sistem manajemen
lingkungan secara umum, sedangkan untuk bidang konstruksi masih didukung oleh adanya
konsep konstruksi berkelanjutan (sustainable construction) selain itu ada beberapa elemen
yang terkait dengan Elemen ISO 14000 yang terkait dengan proyek konstruksi adalah
polusi udara, pembuangan ke sumber air, pasokan air dan pengolahan limbah domestik,
limbah dan bahan-bahan berbahaya, gangguan, bunyi/kebisingan dan getaran, radiasi,
perencanaan fisik, pengembangan perkotaan, gangguan bahan/material, penggunaan energi,
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
2. Keuntungan ISO 14000 Sedangkan keuntungan ISO 14000 terdiri dari dua bagian, yaitu
keuntungan potensial langsung dan keuntungan potensial tidak
a. Keuntungan potensial langsung meliputi reduksi dalam penggunaan sumber daya material,
reduksi dalam penggunaan energi, reduksi dalam bahan sisa, reduksi dalam keluhan dan
tindak lanjut, menghindari denda dan penalti, dan menghindari pertanggung jawaban
seseorang
b. Sistem manajemen lingkungan adalah suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengelola lingkungan. Dalam penelitian ini lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan
dalam proyek dan selama proses konstruksi berlangsung. Langkah-langkah yang harus
ditempuh oleh perusahaan kontraktor untuk melakukan sistem manajemen lingkungan
adalah identifikasi isu lingkungan dan kedenderungannya dalam dugaan publik, evaluasi
dampak isu, penelitian dan analisa, pengembangan posisi, pengembangan strategi,
implementasi, dan evaluasi [2]. Dalam penelitian ini, seluruh langkah-langkah yang ada di
dalam sistem manajemen lingkungan diteliti berdasarkan isu lingkungan yang terkait
dengan proses konstruksi

Gambar 1. Kerangka Teoritis Penelitian

Apabila para kontraktor menerapkan system manajemen lingkungan (ISO 14000) pada gambar
no 1 di atas maka para kontraktor tersebut sudah memikirkan keselamatan para karyawan dan juga
lingkungannya di sekitar atau area bangunan yang akan di jadi kan bagunan industry oleh para
kontraktor
Informasi ISO 14000
Gambar 1 (pengetahuan tentang informasi ISO14000)

pengetahuan tentang informasi ISO


14000
tidak mengetahui 35,29
mengetahui 64,71

alasan tidak mengetahui ISO 14000


lain lain 25%
kurang informasi 75%

Gambar 2 (alas an para kontraktor tidak mengetahui ISO14000)

INFORMASI ISO 14000 PERTAMA KALI


DIPEROLEH
literatur asing 4,17 %
relasi bisnis 16,67 %
mess media 33,33 %
lain lain 45,83 %

Gambar 3 (INFORMASI ISO 14000 PERTAMA KALI DIPEROLEH)

jadi kalo menurut saya ISO 14000 dan ISO 14001 harus di miliki oleh setiap
industry karna limbah yang di hasilkan oleh produk industry harus memiliki tempat
untuk menyimpan limbah tersebut yang nantinya akan di bersihkan oleh bahan kimia
tetapi pada kenyataannya pemilik industry khususnya menengah kebawah tidak
mementingkan ke arah untuk menjaga lingkungan oleh karna itu pemerintah sebagai
selaku penegak hukum harus bertindak yang tegas agar para pemilik tidak membuang
limbah berbahaya tersebut ke lingkungan sekitar sesuai UU No. 32 Tahun 2009 selain itu para
kontraktor juga seharusnya dalam mengerjakan proyek bangunan khususnya bangunan
industry para kontraktor tersebut harus memikirkan tempat untuk membuang limbah
hasih produksi industry agar limbah tersebut tidak membahayakan ke lingkungan
sekitar

daftar pustaka
http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/56.pdf
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/411
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt53579b6c35097/aturan-pengolahan-limbahb3-tidak-multitafsir

Anda mungkin juga menyukai