1.1
1.
2.
3.
4.
5.
1.2
Adapun penentuan dimensi sistem manajemen yang dominan terhadap
upaya penerapan produksi bersih pada industri pengelolahan karet alam di
analisis dengan keofisiensi korelasi spearman , modal awal yang di gunakan
untuk menjelaskan kinerja produksi bersih dengan sistem manajemen
lingkungan perusahaan dengan ilustrasi sebagai berikut
Strategi
Kebijakan strategi
Kebijakan operasional
Style
Gaya kepemimpinan
Gaya komunikasi
Sistem
Sistem informasi dan
pengendalian sistem imbalan
Kinerja
produks
bersih
industri
karet
remah
Struktur
Struktur oorganisasi
Hubungan antar unit
Wewenang dan tanggung jawab
Shared values
Nilai nilai bersama
Persepsi terhadap lingkungan
Gambar di atas merupakan model penelitian dimensi sistem manajemen lingkungan dan
produksi bersih
Apabila para pemilik industri mengikuti sistem kinerja pada gambar di atas pasti
lingkungan di sekitar tidak akan tercemar oleh limbah cair yang di hasilkan dari hasil
produksi karna dari beberapa perusahaan di indonesia terdapat beberapa karakteristik
dalam pengelolaan limbah cair, karna perusahaan lainnya umumnya hanya menggunakan
sistem kimia ,sistem lumpur aktif relatif lebih baik di lihat dari parameter COD dan BOD
karna secara umum parametern COD ,BOD ,TSS telah mampu memenuhi baku mutu dan
persyaratan pada SK menegLH No. 51/MKNLH/10/1991 namun bila di lihat dari
parameter N-NH3 masih cukup tinggi karna di atas ambang batas yang di tetapkan yakini
sebesar 5ppm
1.3
Dalam kasus ini biasanya dalam sistem pembagian atau proses
manajemen lingkungan (ISO 14000) dan (ISO 14001) pembuatan gedung atau bangunan
industri biasanya para pemilik melimpahkan semuanya ke pada kontraktor tetapi sayangnya
para kontraktor di indonesia belum begitu paham karna berdasarkan jurnal yang saya baca
dengan judul ANALISA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (ISO 14000) DAN
KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI OLEH PARA KONTRAKTOR KELAS A karna
berdasarkan analisis data dan hasil masih banyak sekali kontraktor di indonesia yang belum
paham betul apa itu ISO 14000 dan grafik analisa data dan hasil
Apabila para kontraktor menerapkan system manajemen lingkungan (ISO 14000) pada gambar
no 1 di atas maka para kontraktor tersebut sudah memikirkan keselamatan para karyawan dan juga
lingkungannya di sekitar atau area bangunan yang akan di jadi kan bagunan industry oleh para
kontraktor
Informasi ISO 14000
Gambar 1 (pengetahuan tentang informasi ISO14000)
jadi kalo menurut saya ISO 14000 dan ISO 14001 harus di miliki oleh setiap
industry karna limbah yang di hasilkan oleh produk industry harus memiliki tempat
untuk menyimpan limbah tersebut yang nantinya akan di bersihkan oleh bahan kimia
tetapi pada kenyataannya pemilik industry khususnya menengah kebawah tidak
mementingkan ke arah untuk menjaga lingkungan oleh karna itu pemerintah sebagai
selaku penegak hukum harus bertindak yang tegas agar para pemilik tidak membuang
limbah berbahaya tersebut ke lingkungan sekitar sesuai UU No. 32 Tahun 2009 selain itu para
kontraktor juga seharusnya dalam mengerjakan proyek bangunan khususnya bangunan
industry para kontraktor tersebut harus memikirkan tempat untuk membuang limbah
hasih produksi industry agar limbah tersebut tidak membahayakan ke lingkungan
sekitar
daftar pustaka
http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/56.pdf
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/411
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt53579b6c35097/aturan-pengolahan-limbahb3-tidak-multitafsir