Halaman
1
2
1.3 Tujuan
1. Memberikan pengetahuan mengenai sistem manajemen lingkungan
2. Memberikan manfaat dalam pelaksanaan sistem manajemen lingkungan
3. Dapat mengetahui dampak yang baik dalam pelaksanaan manajemen
lingkungan
4. Dapat mengetahui kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaan sistem
manajemen lingkungan
5. Dapat mengetahui sistem manajemen lingkungan menurut ISO14001
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
c. Periksa (Check) memantau dan mengukur proses kebijakan
lingkungan, sasaran, tujuan, persyaratan Undang-Undang dan
ketentuan lainnya serta melaporkan hasilnya.
d. Tindaki (Act) melakukan tindakan untuk peningkatan sistem
manajemen lingkungan secara berkelanjutan.
2.5.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup: a)
kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan; b) penjelasan lingkup sistem
manajemen lingkungan; c) penjelasan unsur-unsur utama sistem
manajemen lingkungan dan keterkaitannya serta rujukan kepada
dokumen terkait; d) dokumen, termasuk rekaman, yang disyaratkan oleh
standar ini; e) dokumen, termasuk rekaman, yang ditentukan oleh
organisasi sebagai dokumen penting untuk memastikan perencanaan,
operasi dan pengendalian proses secara efektif, yang terkait dengan
aspek lingkungan penting.
2.5.5 Pemeriksaan
2.5.5.1 Pemantauan dan pengukuran
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk secara berkala memantau dan mengukur karakteristik
pokok operasinya yang dapat menimbulkan dampak lingkungan penting.
Prosedur tersebut harus termasuk pendokumentasian informasi untuk
memantau kinerja, pengendalian operasional yang berlaku dan
pemenuhan tujuan dan sasaran lingkungan organisasi. Organisasi harus
memastikan agar peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi atau
diverifikasi, digunakan dan dipelihara serta organisasi harus menyimpan
rekaman yang terkait.
2.6.2 Evaluasi dan tinjauan RKL (Rencana kelola lingkungan) & RPL
(Rencana pemantauan lingkungan)
a. Pendekatan Teknologi.
Dalam pengelolaan lingkungan terutama untuk : pengelolaan air bersih,
pengelolaan limbah (sumber cair), Pengelolaan limbah padat,
pengelolaankebisingan, pengelolaan pencegahan kebakaran, pengelolaan
daur ulang material proyek, dan pengelolaan sosial ekonomi dan budaya.
b. Pendekatan Ekonomi.
Pendekatan ekonomi pada hakekatnya adalah penerapan system terpadu
dari pendekatan teknologi dan institusional sehingga secara ekonomi layak
untuk dilaksanakan. Dalam hal ini juga mempertimbangkan kebijakan
ekonomi untuk mempermudah terselenggaranya pengelolaan lingkungan,
baik ditujukan kepada kepentingan perusahaan, pemerintah maupun
masyarakat. Secara umum pendekatan ekonomi yang dapat diterapkan
antara lain adalah :
1. Memberikan kemudahan dan keringanan dalam proses pengadaan
peralatan untuk pengelolaan lingkungan.
23
2. Selalu merencanakan/menentukan anggaran biaya pengelolaan
lingkungan tiap periode sehingga dapat di cek perkembangan biaya
pengelolaan lingkungan, baik untuk pemeliharaan alat maupun
pengelolaan lingkungan.
3. Kemudaha perbankan untuk memperoleh kredit jika diperlukan.
4. Kerugian biaya dan prosedur yang mudah dalam pengelolaan limbah.
5. Pemberian ganti rugi atau kompensasi yang wajar terhadap masyarat
yang terkena dampak.
6. Pemberdayaan masyarakat dalam proses pelaksanaan kegiatan dan
penggunaan tenaga kerja.
7. Dalam hal penyediaan bahan baku untuk makanan sepanjang memenuhi
syarat kesehatan diusahakan dari daerah setempat.
8. Diprioritaskan menggunakan tenaga kerja lokal sesuai kebutuhan.
9. Efisien dalam menggunakan material dan alat kegiatan proyek.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen lingkungan merupakan
sistem manajemen yang sangat diperlukan dalam suatu bidang kostruksi
dikarenakan sistem manajemen mencakup organisasi praktik, prosedur, proses,
dan sumber daya yang berperan atas kebijakan lingkungan dan pegelolaan aspek
lingkungan. Jadi penerapan sistem ini akan berdampak baik pada poses konstruksi
di suatu proyek.
27
28
DAFTAR RUJUKAN