Anda di halaman 1dari 115

PENDEKATAN PDCA

DALAM MANAJEMEN
LINGKUNGAN

Pertemuan 1
Seviana Rinawati, SKM, M.Si

Manajemen Lingkungan – semester 5 - 2019


Pendahuluan..

? Mengenal ISO 1400 Sistem Manajemen Lingkungan


Suatu perusahaan beroperasi berpotensi menimbulkan dampak positif maupun negatif
pada lingkungan. Pada prinsipnya ada 2 dampak yaitu :
Dampak bio-kimia-fisik seperti : pencemaran air, udara, kerusakan keanekaragaman
hayati dsb.
Dampak sosial seperti : tanggungjawab dari risiko adanya proses produksi, baik dari
pihak masyarakat, pemerintah maupun LSM.

Perusahaan yang menerapkan ISO maka telah berkomitmen untuk memperbaiki secara
terus menerus dan mengingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan
kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup sehingga upaya perbaikan kinerja
disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan (SDM, teknis atau finansial).
Prinsip Penerapan ISO 14001..
Penerapan ISO 14001 tidak berarti tercapai dalam kurun waktu
dekat.
Sertifikasi EMS dapat diberikan kepada perusahaan yang masih
mengotori lingkungan, NAMUN terdapat persyaratan bahwa
perusahaan berkomitmen melakukan perbaikan secara menerus
(continual improvement).

ISO 14001 bersifat conformance (kesesuaian) bukan performance


(kinerja) dan juga bersifat voluntary (sukarela) bukan mandatory
(wajib).

ISO 14001 ini diatur dalam SNI 14001 2015 tentang Sistem
Manajemen Lingkungan – persyaratan dan panduan penggunaan.
Pendahuluan..

? Pengertian Sistem Manajemen Lingkungan


SML merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
yang terdiri dari satu set pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur
organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses serta sumber daya dalam upaya
mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

SML memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan


yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa.

Sistem tersebut dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan dan


peningkatan performasi lingkungan dari konsumen serta memenuhi persyaratan
peraturan lingkungan hidup dari pemerintah.
Kriteria SML..
(Bratasida, 1996)
Pelaksanaan secara efektif, SML harus mencakup beberapa unsur utama
sebagai berikut :
Kebijakan Lingkungan  pernyataan tentang maksud kegiatan manajemen
lingkungan dan prinsip yang digunakan untuk mencapainya.
Perencanaan  mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratan
peraturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuan
pencapaian dan program pengelolaan lingkungan.
Implementasi  mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggung
jawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.
Pemeriksaaan reguler dan Tindakan perbaikan  mencakup pemantauan,
pengukuran dan audit.
Kajian manajemen  kajian tentang kesesuaian dan efektifitas sistem
untuk mencapai tujuan dan perubahan yeng terjadi di luar organisasi.
SML..

? Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan


Meningkatkan kondisi kerja yang produktif.
Mengintegrasikan pengelolan bisnis dan lingkungan.
Mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
Keuntungan SML..
Keuntungan potensial dari SML yang efektif meliputi :
a. Memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat
b. Meningkatkan kinerja lingkungan
c. Mengurangi kerugian
d. Memiliki keuntungan yang kompetitif
e. Mengurangi biaya pengolahan limbah
f. Mengurangi kecelakaan
g. Meningkatkan kepercayaan konsumen
h. Meningkatkan image public dan pasar
i. Meningkatkan pengelolaan pengeluaran
j. Konservasi energi dan material
k. Meningkatkan hubungan antara industri dengan pemerintah
SML..

? Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan


Sebuah SML yang efektif tidak hanya fokus terhadap permasalahan yang
terjadi, namun juga fokus terhadap penyebab permasalahan.

Sistem identifikasi dan perbaikan kekurangan sistem yang terdahulu dapat


menghasilkan kinerja lingkungan dan kesempatan bisnis yang lebih baik.
Sebagian besar model SML terdiri dari :
“Plan – Do – Check – Action” (PDCA)
atau
“Perencanaan – Pengimplementasian – Pemeriksaan – Perbaikan”
PDCA..
PDCA meliputi :
a. Plan
Proses pembuatan tujuan dan program yang diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan organisasi
b. Do
Proses pelaksanaan program dan sistem yang telah direncanakan
c. Check
Proses pemantauan dan pengukuran proses terhadap kebijakan
lingkungan, tujuan-sasaran, peraturan perundangan dan ketentuan yang
diikuti serta pelaporan hasil
d. Act
Proses pengambilan tindakan untuk meningkatkan kinerja sistem
manajemen lingkungan berkelanjutan
PDCA..
? Implementasi PDCA
Integrasi PDCA dalam ISO..
1. Kebijakan (dan komitmen) Lingkungan :
Kebijakan yang menguraikan maksud & arahan bagaimana
perusahaan akan berhubungan dengan efeknya pada lingku
ngan secara keseluruhan.
Kebijakan lingkungan harus memiliki kesesuaian organisasi,
komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, pencegahan
pencemaran, mematuhi persyaratan hukum/aturan berlaku
dan menjadi kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan
sasaran serta wajib untuk didokumentasikan,
dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan tersedia
bagi masyarakat umum.
Integrasi PDCA dalam ISO..
2. Perencanaan :
Mencakup identifikasi aspek lingkungan dari kegiatan
organisasi, identifikasi dan akses terhadap persyaratan
peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang
terdokumentasi dan konsisten dengan kebijakan serta
adanya program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
direncanakan.
Integrasi PDCA dalam ISO..
3. Implementasi dan Operasi :
Mencakup definisi, dokumentasi dan komunikasi peran-
tanggung jawab pelatihan yang memadai, terjaminnya
komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis
sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian
dokumen yang baik, prosedur pengendalian operasi yang
terdokumentasi serta prosedur tindakan darurat yang
terdokumentasi.
Integrasi PDCA dalam ISO..
4. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan :
Mencakup prosedur yang secara teratur memantau dan
mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi,
prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian,
prosedur pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur
audit kinerja sistem manajemen lingkungan.
Integrasi PDCA dalam ISO..
5. Tinjauan Ulang Manajemen :
Mengkaji secara periodik sistem manajemen lingkungan
keseluruhan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan,
efektivitas sistem manajemen lingkungan terhadap
perubahan yang terjadi.
SERSTIFIKASI ISO 14001..
Sertifikasi jenis I, yaitu sertifikasi yang dilakukan oleh pihak ketiga yang
tidak berpihak, seperti lembaga sertifikasi internasional yang terakreditasi
secara internasional/nasional. Sistem ini mengaudit secara keseluruhan sesu
ai dengan yang tercantum dalam ISO 14001 sehingga mempunyai bobot yang
paling besar.

Sertifikasi jenis II, yaitu yang dikenal juga sebagai pernyataan diri karena
audit dilakukan oleh perusahaan sendiri sehingga mempunyai bobot yang
paling kecil.

Sertifikasi jenis III, yaitu sertifikasi pihak kedua yang dilakukan apabila
melibatkan pemasok yang terkait dengan kontrak. Dalam hal ini audit
dilakukan oleh perusahaan yang menggunakan produk/jasa pemasok.
DOKUMEN ISO 14001
Pertemuan 2
Pentingnya ISO 14000
ISO 14001 merupakan Standar Internasional untuk SML,
yang memungkinkan organisasi mengembangkan dan
menerapkan kebijakan dan tujuan-tujuan yang berkaitan
dengan SML.
Tujuan dari Standar Internasional ISO 14001
adalah membantu semua jenis organisasi untuk
melindungi lingkungan, untuk mencegah polusi,
dan untuk meningkatkan kinerja lingkungan
organisasi tersebut.
Pentingnya ISO 14000
ISO 14001 mengatur tentang kriteria untuk SML & dapat
untuk disertifikasi. Memetakan kerangka bahwa sebuah
perusahaan/organisasi dapat mengikuti & membangun sebuah
SML yg efektif. Hal ini dapat digunakan oleh setiap organisasi
terlepas dari kegiatan/sektor.
ISO 14001 dapat memberikan jaminan kepada
manajemen perusahaan dan karyawan serta
pemangku kepentingan eksternal yang dampak
lingkungannya diukur dan ditingkatkan.
Pentingnya ISO 14000
• Standar internasional SML versi terakhir adalah ISO 14001:2004
 ISO 14001:2015
• Organisasi/perusahaan diberikan periode waktu transisi selama
3 tahun setelah revisi terbaru dikeluarkan, sebagai migrasi SML
ke standar edisi yang baru. Setelah periode transisi ini,
perusahaan yang memilih disertifikasi oleh pihak ketiga akan
harus mencari sertifikasi dengan standar versi terbaru. Versi
lama dari 14001 dan sertifikasinya akan menjadi tidak berlaku.
Pentingnya ISO 14000
ISO 14001: 2015 dimaksudkan untuk digunakan oleh
organisasi yang berusaha untuk mengelola tanggung jawab
lingkungan secara sistematis yang memberikan kontribusi
untuk pilar lingkungan keberlanjutan.
Persyaratan ISO 14000

• Organisasi HARUS menetapkan, mendokumentasikan,


menerapkan, memelihara dan meningkatkan terus menerus
SML sesuai dengan persyaratan Standar Internasional ini
dan menentukan bagaimana organisasi akan memenuhi
persyaratan.
• Organisasi HARUS menetapkan dan
mendokumentasikan lingkup SML.
Kebijakan dalam ISO
14000
• Manajemen puncak HARUS menetapkan kebijakan
lingkungan organisasi dan menjamin bahwa dalam lingkup
SML yang ditetapkan, adalah :
Perencanaan dalam ISO 14000
ASPEK LINGKUNGAN
Organisasi HARUS menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur-prosedur untuk :
Perencanaan dalam ISO 14000

Berikut adalah dokumen dan catatatan yg mandatory & juga


yg optional dilakukan oleh perusahaan:
Perencanaan dalam ISO 14000

Berikut adalah dokumen dan catatatan yg mandatory & juga


yg optional dilakukan oleh perusahaan:
Perencanaan dalam ISO 14000

Tabel dokumen dan catatatan yg mandatory & juga yg


optional dilakukan oleh perusahaan di atas menunjukkan
dokumen & catatan yg dibutuhkan untuk memaintain
manajemen lingkungan yg sesuai dgn ISO 14001:2015, namun
harus juga tetap memaintain catatan lain yg dibutuhkan
untuk memastikan bahwa SML dapat berfungsi & dapat
ditingkatkan seiring waktu berjalan.
Perencanaan dalam ISO 14000

Berikut adalah dokumen dan catatatan yg non-mandatory &


juga yg optional dilakukan oleh perusahaan:
Perencanaan dalam ISO 14000

Tabel di atas menunjukkan prosedur yang tidak mandatory


untuk dicantumkan dalam ISO 14001:2015, namun beberapa
perusahaan tetap memasukkan prosedur tersebut dalam
standar. Perlu diingat penentuan pendokumentasian suatu
proses  jika diperlukan adanya konsistensi antar karyawan
di perusahaan untuk memastikan berjalannya sistem ISO
14001 yang baik maka perusahaan harus mendokumentasikan
prosedur tersebut.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
1. Menentukan Konteks antara Perusahaan dengan Pihak
Eksternal
Hal ini merupakan syarat baru yg terdapat dalam ISO
14001:2015 dimana dalam proses ini ditentukan konteks
dan pihak eksternal yang berhubungan dengan
perusahaan dan ekspektasi mereka terhadap performa
perusahaan.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
2. Scope dari Sistem Manajemen Lingkungan
Dokumen ini biasanya terdapat di awal dari implementasi
ISO 14001. Dokumen ini berfungsi untuk menentukan
batasan dari penerapan SML di perusahaan dan juga
mengidentifikasi elemen yang termasuk didalam
implementasi ISO 14001.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
3. Kebijakan Lingkungan
Dokumen ini ditujukan sebagai bukti dari kebijakan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban secara hukum &
mencegah polusi yg berlebih.
4. Peluang Risiko yang Perlu Diperhatikan
Menurut ISO 14001:2015  setiap risiko & kemungkinan
risiko yg berkaitan dgn SML harus diperhatikan, namun
tidak ada kewajiban untuk menulis prosedur mengenai hal
tersebut.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
5. Prosedur Identifikasi & Evaluasi Aspek-aspek Lingkungan
ISO 14001:2015 mewajibkan semua perusahaan untuk
mendokumentasikan semua aspek lingkungan dalam
perusahaan & menghubungkan aspek tersebut dengan
dampak yg dapat dihasilkan ke lingkungan sekitar serta
kriteria untuk mengukur signifikansi dari aspek tersebut.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
6. Catatan Pemenuhan Kewajiban
Catatan ini berguna bagi perusahaan untuk mengetahui
dan memahami peraturan hukum yg berlaku bagi bisnis
yg dijalankan perusahaan.
7. Sasaran & Rencana dari SML
Sasaran ini dihasilkan dari tujuan yg dicantumkan
dalam dokumen Kebijakan Lingkungan dan metode yg
digunakan perusahaan dalam nencapai sasaran
tersebut.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
8. Catatan Training dan Kompetensi
Implementasi dari ISO 14001:2015 terkadang memerlukan
training untuk karyawan yg berhubungan langsung
dengan SML. Prosedur Training dan Kompetensi ini akan
sangat berguna bagi perusahaan dalam mengindentifikasi
kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan & evaluasi training.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
9. Bukti Komunikasi tentang SML
Bukti komunikasi dalam SML sangat diperlukan sebagai
acuan dalam berkomunikasi dengan pihak internal &
eksternal serta hal-hal yang perlu dikomunikasikan.
10. Prosedur Dokumen Kontrol
Prosedur ini sangat vital dalam SML untuk memastikan
bahwa setiap dokumen tersusun & terdistribusi
sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
11. Prosedur Kontrol untuk Operasional
Saat diketahui operasional dapat berdampak ke lingkungan,
prosedur ini berfungsi sebagai alat control untuk
meminimalisir dampak tersebut.
12. Catatan Monitoring Performa
Setelah diidentifikasi karakteristik suatu proses & berdampak
ke lingkungan, maka perlu ada catatan monitoring
performa karyawan. Catatan ini berguna agar tidak ada
dampak lingkungan berakibat menurunnya performa
karyawan.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
13. Catatan Kalibrasi
Dalam SML, terkadang diperlukan adanya pengukuran
untuk memonitor dan menentukan titik kritis untuk
memastikan bahwa tidak adanya dampak lingkungan yg
berlawanan dengan hukum yg berlaku. Pengukuran
dengan alat ukur diperlukan adanya kalibrasi untuk
mencegah salah kalkulasi dan catatan kalibrasi diperlukan
untuk memastikan hal tersebut.
Penjabaran Dokumen
ISO 14001 : 2015
13. Internal Audit
Internal audit ditujukan agar SML yg sudah diimplementasikan
tetap berjalan dengan baik. Catatan internal audit dibutuhkan
sebagai bukti bahwa SML dilakukan dan terus melakukan
peningkatan setiap tahun.
13. Tindakan Korektif
Menentukan tindakan korektif dan non conformity diperlukan
agar setiap tindakan yang memiliki dampak lingkungan di dalam
perusahaan dapat dicegah dan ditangani dengan baik oleh tim
SML.
LANGKAH SERTIFIKASI
ISO 14001
PERTEMUAN 3
Langkah 1
Pembuatan Tim & Pelatihan ISO
• Tim implementator (Streering
Commitee) perusahaan harus dibentuk
perusahaan untuk mengimplementasikan
ISO 14001.
• Tim terdiri dari : pimpinan, ahli
lingkungan, perwakilan departemen,
ahli terkait standar ISO.
• Pelatihan terkait pemahaman
implementasi ISO 14001 yang akan
dicapai.
Pembuatan Tim & Pelatihan ISO

• KLH mendorong dan memfasilitasi


penerapan standar ISO 14001 misal
melalui : seminar, lokakarya,
pelatihan, talkshow dll.
• KLH membuat unit kerja Asisten Deputi
urusan Standarisasi dan Teknologi
sehingga dapat sebagai jembatan dalam
efektivitas penerapan SML baik yang
bersertifikasi ISO 14001 maupun yang
belum.
• Melakukan konsultasi ke jasa
Langkah 2
Pembuatan Dokumentasi ISO
• Perusahaan harus membuat dokumen yang
diperlukan untuk proses seertifikasi
ISO 14001.
• Streering Commitee membuat draft SOP
dan IK.
• Streering commitee membahas semua
draft SOP.
• SOP & IK disahkan setelah sesuai
kondisi aktual perusahaan dan sesuai
persyaratan ISO 14001.
Langkah 3
Implementasi sesuai ISO 14001
• Implementasi SML sesuai persyaratan
standar ISO 14001 dan
didokumentasikan.
• Audit internal terkait pelaksanaan
standar ISO 14001 yang telah
diterapkan.
• Melakukan tindak lanjut dan review
terkait hasil audit internal.
• Membuat dokumen laporan GAP analisis
sebelum, saat implementasi dan
setelah dilakukan review.
Langkah 4
Pengajuan Lembaga Sertifikasi
Organisasi/perusahaan yg telah
memiliki/ menerapkan seluruh
persyaratan ISO dapat mengajukan
permohonan sertifikasi pada lembaga
sertifikasi SML, dengan ketentuan :
1. Tersedia seluruh dokumentasi SML sesuai
persyaratan ISO 14001
2. SML telah diimplementasikan (min 3 bulan)
yang dibuktikan dengan tersedianya rekaman
dan dokumentasi
3. Telah dilaksanakan audit internal ISO
14001
Pengajuan Lembaga Sertifikasi

• Organisasi/perusahaan yang telah


mengajukan permohonan sertifikasi
kepada lembaga sertifikasi SML, akan
mendapat balasan mekanisme dan jadwal
auditor dari pihak lembaga
sertifikasi.
• Pemenuhan kelengkapan registrasi dan
administrasi pihak perusahaan sesuai
prosedur dari lembaga sertifikasi.
• Mengirimkan dokumen yang disyaratkan
dalam pengajuan sertifikasi ISO
Pengajuan Lembaga Sertifikasi

• Pada umumnya biaya sertifikasi antara


lain :
1. Biaya sertifikasi (biaya pembelian
registrasi lisensi dari badan
sertifikasi)
2. Biaya proses audit sertifikasi
(biaya untuk auditor assesment
untuk 2 stage)
3. Biaya survailance audit (biaya
dalam jangka waktu tertentu misal :
6 bulan sekali atau setahun sekali)
Langkah 5
Tahap Penilaian ISO 14001
• Pihak lembaga sertifikasi akan
mengirimkan tim auditor ke perusahaan
untuk melakukan tahapan penilaian ISO
14001 sesuai jadwal yang telah dikirim.
• Membuat kemungkinan penilaian berdasar
latar belakang auditor yang ditugaskan,
dalam segi :
Pelatihan formal (internal/eksternal),
Pendidikan,
Kompetensi bidang,
Kepribadian,
Pengalaman dll
Tahap Penilaian ISO 14001
• Umumnya proses sertifikasi melalui 2
tahapan audit yaitu :
Tahap Penilaian ISO 14001

• Audit tahap-1, terdiri dari audit


kecukupan (pemeriksaan dan penelaahan
dokumentasi SML organisasi untuk
menentukan bahwa sistem memenuhi
persyaratan standar ISO 14001). Dan
setelah dinilai cukup selanjutnya
dilakukan audit pendahuluan
(pemeriksaan dan pengujian awal
implementasi sistem untuk memastikan
sistem telah siap untuk dinilai secara
menyeluruh).
• Audit tahap-2, yaitu Audit Penaatan
Tahap Penilaian ISO 14001

• Jika saat proses audit sertifikasi


ditemukan beberapa temuan
(mayor/minor) maka diwajibkan
memberikan bukti hasil perbaikan
sebelum proses pencetakan dan
registrasi sertifikat selesai.
• Setiap badan sertifikasi memiliki
perbedaan waktu dalam proses
penyerahan sertifikasi, jika
sertifikasi menginduk ke badan
sertifikasi dalam negeri lama
sertifikasi berkisar 1 atau 2 minggu
Tahap Penilaian ISO 14001

• Sertifikasi ISO 14001 yang


diterbitkan oleh lembaga sertifikasi,
umumnya memiliki masa berlaku 3 tahun
dimana setelah masa waktu tersebut
akan dilakukan penilaian ulang (re-
assesment)
• Dalam periode masa sertifikasi,
umumnya 6 bulan organisasi akan
diaudit secara berkala oleh Lembaga
Sertifikasi untuk menjamin
terpeliharanya kesesuaian organisasi
Hasil ISO 14001

• Standar SML dengan pendekatan proses


perbaikan secara sistematis dan
berkelanjutan sehingga tidak memuat
kinerja lingkungan organisasi terkait
lebih baik dari yang lainnya.
• Sertifikasi diberikan bukan dari
pihak pemerintah tapi oleh Lembaga
Sertifikasi terakreditasi oleh Badan
Akreditasi yang berwenang sehingga
lembaga tersebut yang bertanggung
jawab menjamin ketepatan pemberian
Hasil ISO 14001

• Jika terdapat ketidaktepatan


ketentuan sertifikasi 14001 tidak
secara otomatis dicabut oleh lembaga,
namun harus segera memperbaiki dan
mencegah terulangnya ketidaktaatan
tersebut. Dan akan dievaluasi
efektivitas perbaikannya.
• Perolehan sertifikat ISO bukan tujuan
akhir namun merupakan salah satu
tahap awal mewujudkan SML dalam
proses perbaikan secara sistematis
Hasil ISO 14001

• Penerapan ISO 14001 tidak akan secara


langsung memberikan hasil nyata.
Potensi perbaikan bersifat bertahap
namun sistematis dan berkelanjutan
sehingga diharapkan dapat mewujudkan
pembangunan berkelanjutan.
ISO 14001 (2015)
Klausul 1, 2 & 3
PERTEMUAN 4
ISO 14001 (2015)
• Standat SML oleh ISO menerapkan siklus
PDCA dan peningkatan berkelanjutan.
• Dalam versi tahun 2015 ini lebih menjelaskan
detail mengenai isu lingkungan yang terjadi
saat ini.
• Konten ISO 14001 (2015) meliputi :
1. Scope 6. Planning
2. Normative References 7. Support
3. Tems and Definitions 8. Operation
4. Contex of the organization 9. Performance
evaluation
5. Leadership 10. Improvement
ISO 14001 (2015)
• Konten dokumen ISO 14001 (2015) :
ISO 14001 (2015)
• Konten dokumen ISO 14001 (2015) :
ISO 14001 (2015)
• Konten dokumen ISO 14001 (2015) :
ISO 14001 (2015)
• Konten dokumen ISO 14001 (2015) :
ISO 14001 (2015)
• Konten dokumen ISO 14001 (2015) :
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 1
• Klausul 1 ISO 14001 (2015) yaitu :
Scope / Ruang Lingkup.
• Sebelum menyusun sistem manajemen
harus menentukan dahulu ruang lingkup
aplikasi sistem manajemen.
• Ruang lingkup akan memfokuskan dalam
membangun sistem dan prioritas yang
akan disertifikasi, terutama bagi
perusahaan yang baru menerapkan sistem
tersebut.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 1
• Adanya ruang lingkup dalam sistem
manajemen akan memberikan kesempatan
organisasi tetap disertifikasi meskipun ada
bagian masih agak sulit distandarisasi.
• RL dapat menghemat biaya sertifikasi tanpa
kehilangan keuntungan peningkatan citra
perusahaan karena badan sertifikasi
biasanya mengenakan biaya berdasar besar
organisasi dan orang awan dengan ruang
lingkup sertifikasi.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 1
• Meskipun bebas menentukan RL namun
harus memberikan penjelasan mengapa
bagian tertentu tidak termasuk didalamnya,
penjelasan harus meyakinkan bukan sekedar
alasan.
• Ruang lingkup dapat diperbesar setiap
periode sertifikasi (biasanya 3 tahun) dan
biaya memperbesar ruang lingkup dapat
dinegosiasi dengan badan sertifikasi.
Sehingga bagian-bagian lain dapat
dimasukkan didalamnya.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 1
• Ruang lingkup yang berubah juga akan
mempengaruhi komitmen yang disepakati
jika ada hal yang diluar konteks awal maka
kebijakan juga harus disesuaikan.
• Adanya pelatihan intensif tentang ISO
14001
• Biasanya ruang lingkup berisi penjelasan
tentang isu internal dan eksternal terkait
lingkungan saat ini, persyaratan pihak
terkait yang relevan dan penerapan
sistemnya.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 1
• Pertimbangkan juga ketersediaan sumber
daya perusahaan : SDM, keuangan dan
kesiapan organisasi (saran bukan
persyaratan ISO).
• Ruang lingkup organisasi harus tersedia
sebagai informasi terdokumentasi.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 1
• Contoh :
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 2
• Klausul 2 ISO 14001 (2015) yaitu :
Normative Reference / Acun Normatif.
• Pada acuan normatif digunakan dokumen
acuan yang diperlukan untuk
mengaplikasikan standar ini.
• Persyaratan undang-undang dan peraturan
yang relevan.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 2
Pertanyaan terkait Klausul 2 :
• Apa perusahaan telah mempunyai prosedur mengidentifikasi
aspek hukum dan persyaratan lain yg dipahami oleh karyawan
• Apa perusahaan telah mengidenfikasi dan mempunyai akses
terhadap peraturan pemerintah dan persyaratan lainnya.
• Apa peraturan yg ada di perusahaan masih berlaku.
• Apakah perusahaan mempunyai metode untuk memastikan
kesesuaian dengan persyaratan hukum dan persyaratan
lainnya, tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan.
• Apakah perusahaan mempunyai metode untuk melakukan
sosialisasi terhadap perubahan dari peraturan hukum dan
lainnya terhadap karyawan terkait.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 2
• Contoh :
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 3
• Klausul 3 ISO 14001 (2015) yaitu :
Istilah dan Definisi.
• Istilah dan definisi merupakan semua istilah
yang digunakan dalam dokumen informasi
yang diperlukan standar ISO ini.
• Fungsinya untuk memberikan pengertian
kata atau kalimat yang ada dalam laporan
ISO 14001
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 3
• Istilah dan definisi meliputi hal-hal :
1. Terkait organisasi dan kepemimpinan
2. Terkait perencanaan
3. Terkait dukungan dan operasi pelaksanaan
• Seperti kamus kata/istilah yang digunakan
dalam dokumen ISO 14001.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 3
• Contoh :
ISO 14001;2015
KLAUSUL 4 & 5
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 4

• Klausul 4 ISO 14001 (2015) yaitu :


Konteks Organisasi
• Klausul ini mencakup persyaratan yang
berkaitan dengan memahami masalah internal
dan eksternal organisasi serta kebutuhan dan
harapan stakeholder
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 4

• Klausul : Konteks Organisasi ini terdapat 4


point yang harus dijabarkan yaitu :
1. Pemahaman organisasi dan konteksnya
2. Pemahaman terhadap kebutuhan dan
harapan pihak-pihak terkait
3. Penentuan ruang lingkup sistem manajemen
lingkungan
4. Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
4.1
Klausul 4.1 : Pemahaman organisasi
dan konteksnya
 Organisasi harus menetapkan isu-isu eksternal
dan internal yang relevan dengan tujuannya dan
yang mempengaruhi kemampuannya untuk
mencapai output yang diinginkan dari SMLnya.
 Isu-isu tersebut mencakup kondisi-kondisi
lingkungan yang mampu mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh organisasi.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
4.2
Klausul 4.2 : Pemahaman
terhadap
kebutuhan dan harapan pihak-
pihak terkait
 pihak-pihak terkait yang relevan dengan sistem
manajemen lingkungan;
 kebutuhan dan harapan-harapan yang relevan
(misalnya, persyaratan) dari pihak-pihak terkait
ini;
 yang mana dari kebutuhan-kebutuhan dan
harapan-harapan ini menjadi kewajiban
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
4.3
Klausul 4.3 : Penentuan
ruang lingkup
sistem manajemen lingkungan
 Organisasi harus menentukan batas dan penerapan
SML untuk membangun ruang lingkup
 Setelah ruang lingkup ditentukan, semua kegiatan,
produk dan jasa organisasi dalam lingkup yang
perlu dimasukkan dalam SML
 Ruang lingkup harus dipelihara sebagai informasi
didokumentasikan dan tersedia untuk pihak yang
berkepentingan
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
4.4
Klausul 4.4 : Sistem Manajemen
Lingkungan
 Untuk mencapai hasil yang diharapkan,
termasuk meningkatkan kinerja lingkungan,
organisasi harus menetapkan, menerapkan,
memelihara dan interaksi mereka sesuai
dengan persyaratan standar internasional ini
 Organisasi harus mempertimbangkan
pengetahuan yang diperoleh dari poin 4.1 dan
4.2 saat membuat dan memelihara SML
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
4.4
Beberapa pertanyaan terkait Klausul
4
• Apakah ada prosedur atau dokumentasi tertulis
perihal konteks organisasi dan pemahaman
kebutuhan pihak berkepentingan?
• Bagaimana perusahaan melakukan analisis
terhadap konteks organisasi secara keseluruhan
terkait produk yang dihasilkan dan dampak
terhadap lingkungan.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
4.4
Misal terkait pengawasan pengadaan dan vendor
Memastikan kontraktor mengelola lingkungan, melalui :
A. Proses seleksi vendor
1. Fase Pra kualifikasi (membuat kriteria vendor yg akan
disetujui)
2. Permintaan proposal atau penawaran (tertulis & diterima
dalam waktu yg telah ditentukan, lebih baik lagi jika ada
informasi secara online)
3. Peninjauan penawaran vendor (kualitas proposal juga
sama penting dengan biaya)
4. Seleksi vendor dan pelaksanaan persetujuan
(pengumuman hasil seleksi & vendor terpilih ttd
perjanjian tertulis)
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
4.4
Misal terkait pengawasan pengadaan dan vendor
Memastikan kontraktor mengelola lingkungan, melalui :
B. Memulai Pekerjaan
Memantau kinerja untuk suatu periode tertentu karena
vendor tidak mampu mengingat semua syarat perjanjian
dan proposal.
C. Prosedur Urusan dengan Pemasok Produk
1. Meminta data komposisi produk
2. Meminta data bahan yg digunakan dalam proses
3. Meminta informasi desain lingkungan/daur hidup produk
4. Modifikasi kontrak
D. Perubahan/perbaikan berkelanjutan
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 4

Contoh :
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 5

Klausul 5 ISO 14001 (2015) : Kepemimpinan


ISO 14001 (2015) KLAUSUL 5

• Klausul 5 ISO 14001 (2015) yaitu :


Kepemimpinan
• Manajemen puncak kepemimpinan dan komitmen
telah diperkuat membutuhkan persyaratan EMS untuk
diimplementasikan ke dalam strategi bisnis organisasi
dan memastikan EMS mencapai hasil yg dimaksudkan
• Klausul ini mencakup 3 (tiga) poin meliputi :
1. Kepemimpinan dan komitmen
2. Kebijakan Lingkungan
3. Peran organisasi, tanggung jawab dan wewenang
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.1
Klausul 5.1 : Kepemimpinan &
Komitmen
 Manajemen puncak harus menunjukkan
kepemimpinan dan komitmen terhadap SML,
misal dengan penyediaan dana, pembuatan
kebijakan, dan tindakan lain yang
mencerminkan kepedulian lingkungan
 Referensi bisnis dalam standar internasional
ini dapat diartikan secara luas berarti
kegiatan-kegiatan yang inti dengan tujuan
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.1
Klausul 5.1 : Kepemimpinan &
Komitmen
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.2
Klausul 5.2 : Kebijakan Lingkungan
 Kebijakan harus relevan dan langsung pada
tujuannya yaitu prioritas utama organisasi
terhadap peningkatan kinerja lingkungan yang
berkelanjutan dan kesesuaian dengan regulasi.
 Komitmen/pernyataan kebijakan dapat bersifat
umum atau spesifik.
 Kebijakan lingkungan akan : dipertahankan
sebagai informasi didokumentasikan,
dikomunikasikan ke organisasi dan tersedia
untuk pihak yang berkepentingan.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.2
Klausul 5.2 : Kebijakan Lingkungan
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.3
Klausul 5.3 : Peran
Organisasi,
Tanggung jawab dan Wewenang
 Manajemen puncak harus memastikan bahwa
tanggung jawab dan wewenang untuk peran yang
relevan yang ditugaskan dan dikomunikasikan dalam
organisasi
 Tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Memastikan bahwa SML sesuai dengan persyaratan
standar internasional ini.
2. Melaporkan kinerja SML termasuk kinerja
lingkungan untuk manajemen puncak
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.3
Klausul 5.3 : Peran
Organisasi,
Tanggung jawab dan Wewenang
 Persyaratan umum organisasi dan sumber daya yang
diperlukan untuk sertifikasi (kualifikasi dan jumlah)
 Struktur organisasi
 Sumber daya finansial
Penggunaan anggaran yang baik akan memuaskan
auditor dan membantu meramalkan anggaran,
kinerja pelaksanaan pengelolaan lingkungan
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.3
Manajemen dipandang berhubungan erat dengan
pemecahan masalah, pengaturan sumber daya,
pengelolaan anggaran, & penetapan instrumen
kebijakan & manajemen untuk mengintervensi &
mengendalikan kondisi organisasi.
Pada sisi lain, “kepemimpinan” berhubungan dengan
“arah organisasi” & bagaimana pimpinan mampu
menggerakkan personel yg dipimpinnya untuk
mencapai arah tersebut.
Jadi, kepemimpinan berhubungan dengan “visi” dan
“actuating” atau “motivating”.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.3
Kemungkinan pertanyaan terkait Klausul 5:
 Apakah ada yang mengatur perihal kepemimpinan?
 Apakah ada yg mengatur perihal komitmen ?
 Bagaimana hal tersebut diterapkan dalam perusahaan ?

• Top Manajemen harus menerima tanggung jawab untuk SML


organisasi.
• Tunjukkan bahwa top manajemen berkomitmen untuk SML
organisasi.
• Pastikan bahwa kebijakan lingkungan dirumuskan.
• Pastikan bahwa tujuan lingkungan ditetapkan.
• Top Manajemen harus mengkomunikasi komitmennya untuk SML
organisasi.
• Jelaskan mengapa pengelolaan lingkungan penting.
• Manajer diharapkan mempunyai bertanggung jawab atas jalannya SML.
• Top Manajemen mendorong personil secara pribadi mendukung SML.
ISO 14001 (2015) KLAUSUL
5.3
Kemungkinan pertanyaan terkait Klausul 5:
• Top Manajemen harus merumuskan kebijakan lingkungan organisasi.
• Dalam merumuskan kebijakan organisasi, top manajemen harus
mempertimbangkan konteks organisasi, lingkungan dan kewajiban
kepatuhan.
• Top Manajemen harus menerapkan kebijakan lingkungan organisasi.
• Top Manajemen harus memastikan adanya dokumen kebijakan
lingkungan organisasi.
• Top Manajemen mngkomunikasikan kebijakan lingkungan organisasi.
• Top Manajemen memastikan personil untuk mematuhi kebijakan
lingkungan
• Top Manajemen harus memberikan kepemimpinan lingkungan yang
efektif.
• Top Manajemen menetapkan dan mengkomunikasikan peran,
tanggung jawab, dan kewenangan dalam SML.
ISO 14001;2015 KLAUSUL 6
‘PLANNING’
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
.

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 98
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
Klausul 6 ISO 14001 (2015) yaitu : Planning
atau Perencanaan
Dalam klausul ini berisi semua hal berkaitan
dengan klausul ini, seperti :
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko & peluang.
6.2 Penetapan tujuan lingkungan & membuat
rencana pencapaian

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 99
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
Klausul 6 ISO 14001 (2015) yaitu : Planning
atau Perencanaan

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 100
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
Klausul 6.1
Tindakan mengatasi risiko & peluang.

Ketika merencanakan SML,pihak organisasi mempertimbangkan:


a) masalah yg disebutkan dalam 4.1;
b) persyaratan sebagaimana dimaksud dalam 4.2;
c) ruang lingkup SMLnya;
dan menentukan risiko dan peluang, terkait dengan aspek
lingkungan (lihat 6.1.2), kewajiban kepatuhan (lihat 6.1.3) dan
masalah dan persyaratan lainnya, diidentifikasi dalam 4.1 dan 4.2
Dalam lingkup SML,organisasi harus menentukan potensi situasi
darurat,termasuk dampak lingkungan.

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 101
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
Aspek Lingkungan.

Dalam ruang lingkup yg ditentukan dari SML, organisasi harus


menentukan aspek lingkungan dari aktivitas, produk & layanan
yg dapat dilakukan kontrol & yg dapat mempengaruhi dampak
lingkungan terkait yg mempertimbangkan perspektif siklus
hidup.
Saat menentukan aspek lingkungan, harus mempertimbangkan:
a) perubahan, termasuk perkembangan yg direncanakan/baru,
dan kegiatan baru atau yg dimodifikasi, produk dan layanan;
b) kondisi abnormal & situasi darurat yg dapat diperkirakan.
Organisasi harus menentukan aspek-aspek yg memiliki /dapat
memiliki dampak lingkungan, yaitu aspek lingkungan yg
signifikan dengan menggunakan kriteria yg ditetapkan.

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 102
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
Tindakan mempertimbangkan perspektif siklus hidup (Life
Cycle Perspective).

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 103
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
Tindakan Perencanaan.

Organisasi harus merencanakan:


• untuk mengambil tindakan untuk mengatasi:
1) aspek lingkungan yg signifikan;
2) kewajiban kepatuhan
3) risiko dan peluang yg diidentifikasi dalam 6.1.1;
• cara:
1) mengintegrasikan & mengimplementasikan tindakan ke
dalam SML (lihat 6.2, 7, 8 dan 9.1),/proses bisnis
lainnya;
2) mengevaluasi efektivitas tindakan-tindakan (lihat 9.1).
Saat merencanakan tindakan, organisasi harus
mempertimbangkan opsi teknologinya, persyaratan
keuangan, operasional dan bisnisnya.
Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 104
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9
Klausul 6.1.1 Kembangkan proses &siapkan rencana SML
• Mengembangkan proses yg dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan SML.
• Membangun proses yg diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan SML.
• Melaksanakan proses yg diperlukan untuk merencanakan & melaksanakan SML.
• Menjaga proses yg diperlukan untuk merencanakan & melaksanakan SML.
• Merencanakan pembentukan SML.
• Mempertimbangkan ruang lingkup SML (4,3).
• Mempertimbangkan bagaimana organisasi akan mengatasi konteks organisasi(4.1).
• Mempertimbangkan bagaimana organisasi akan menentukan risiko & peluang.
• Mempertimbangkan bagaimana organisasi akan mengidentifikasi situasi darurat
potensial (8,2).
• Mempertimbangkan bagaimana organisasi memastikan SML mencapai hasil
diinginkan.
• Membangun perencanaan pengelolaan dokumen & rekaman lingkungan.
• Mendokumentasikan risiko & peluang yg perlu ditangani.
• Mendokumentasi proses yg diperlukan untuk merencanakan & mengelola SML.
Copyright©2010• Memelihara
Companynam& mengontrol perencanaan dokumen & rekaman SML.
e | Free template by Investinte 105
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9
6.1.2. Identifikasi aspek lingkungan yg signifikan
dan dampak terkait
• Menggunakan proses perencanaan risiko (dari klausul 6.1.1)
untuk mengidentifikasi aspek lingkungan.
• Mengidentifikasi aspek lingkungan yg termasuk dalam lingkup
SML organisasi.
• Mengidentifikasi aspek-aspek lingkungan apa saja yg dipengaruhi
atau dikendalikan oleh organisasi.
• Mengidentifikasi aspek lingkungan yg penting bagi organisasi.
• Menetapkan kriteria untuk mengidentifikasi aspek lingkungan
penting.
• Menggunakan proses perencanaan risiko (dari 6.1.1) untuk
mengidentifikasi dampak lingkungan.
• Mengidentifikasi dampak lingkungan yg berada dalam lingkup
SML organisasi.
Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 106
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9
6.1.3. Pelajari aspek lingkungan &
identifikasi kewajiban kepatuhan

• Menggunakan proses perencanaan risiko (dari 6.1.1)


untuk mengidentifikasi kewajiban kepatuhan.
• Mengidentifikasi kewajiban kepatuhan apa saja yg
masuk dalam lingkup SML organisasi.
• Mendokumentasikan apa saja kewajiban kepatuhan
SML organisasi

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 107
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9
Klausul 6.1.4. Mengatasi aspek lingkungan, kewajiban,
risiko, dan peluang
• Merencakanan bagaimana organisasi memastikan bahwa SML
mencapai hasil yg diinginkan.
• Merencakanan bagaimana organisasi akan menangani aspek
lingkungan penting.
• Merencakanan bagaimana organisasi akan menangani kewajiban
kepatuhan lingkungan.
• Merencakanan bagaimana organisasi akan menangani risiko &
peluang.
• Merumuskan tindakan untuk memastikan bahwa SML mencapai
hasil yg diinginkan.
• Melakukan tindakan untuk memastikan bahwa SML mencapai
hasil yg diinginkan.
Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 108
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9

Klausul 6.2.
Penetapan tujuan lingkungan dan membuat
rencana pencapaian

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 109
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9
Klausul 6.2.1. Menetapkan tujuan lingkungan untuk
semua bidang yg relevan

• Memperjelas kriteria untuk menetapkan tujuan lingkungan.


• Memastikan tujuan konsisten dengan kebijakan lingkungan.
• Memastikan bahwa tujuan terukur.
• Memastikan bahwa tujuan mempertimbangkan pilihan &
persyaratan organisasi.
• Menentukan tujuan pada tingkat yg relevan & untuk fungsi yg
relevan.
• Menentukan tujuan yg menangani risiko spesifik & peluang.
• Menentukan tujuan yg membahas kewajiban kepatuhan ttt.
• Menentukan tujuan yg membahas aspek lingkungan penting
organisasi
Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 110
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9
Klausul 6.2.2. Menetapkan rencana untuk mencapai
tujuan dan mengevaluasi hasil

• Menetapkan rencana untuk mencapai tujuan lingkungan.


• Mengembangkan tindakan untuk mencapai tujuan lingkungan.
• Mencari cara untuk mengintegrasikan tindakan ke dalam proses
bisnis.
• Mencari tahu bagaimana cara organisasi akan mengevaluasi hasil.
• Memantau seberapa baik tujuan sedang dicapai.

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 111
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
Tujuan lingkungan adalah:
a) konsisten dengan kebijakan lingkungan;
b) terukur (jika dapat dilakukan);
c) dipantau;
d) dikomunikasikan;
e) diperbarui sebagaimana mestinya.

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 112
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 6
Contoh manual check Klausul 6

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 113
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9
Contoh :

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 114
ch PDF Solutions
ISO 14001 (2015) KLAUSUL 9
Contoh:

Copyright©2010 Companynam
e | Free template by Investinte 115
ch PDF Solutions

Anda mungkin juga menyukai