Anda di halaman 1dari 114

DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN


PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN


RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
STUDI AMDAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
KABUPATEN KULONPROGO YOGYAKARTA
OLEH PT. SAWIT PUNYA SULTAN

DISUSUN OLEH :

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017/2018

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN i


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iiii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1


1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan RKL-RPL................................................ 3
1.3 Kebijakan Lingkungan ................................................................................. 4
BAB II .................................................................................................................... 6

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP .................................. 6

2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup .................................................... 6

BAB III ................................................................................................................... 8

RENCANA RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ............... 8

3.1 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup .................................................... 8

BAB IV ............................................................................................................... 108

JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH ................................................................ 108

4.1 Jumlah dan Jenis Izin PPLH ..................................................................... 108

BAB V................................................................................................................. 109

PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL RPL ...................... 109

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN ii


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Pengelolaan Lingkungan Hidup Sosial, Ekonomi, Budaya,


Kesehatan Masyarakat dan Transportasi................................................................. 7

Tabel 2.2 Matriks Pengelolaan Lingkungan Hidup Fisika dan Kimia................. 18

Tabel 2.3 Matriks Pengelolaan Lingkungan Hidup Geologi dan Biologi............ 53

Tabel 3.1 Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup Sosial, Ekonomi, Budaya,


Kesehatan Masyarakat dan Transportasi .............................................................. 63

Tabel 3.1 Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup Fisika dan Kimia................. 88

Tabel 3.1 Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup Geologi dan Biologi.......... 103

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN iii


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan lingkungan merupakan suatu upaya untuk meminimalkan
dampak yang bersifat negatif dari setiap kegiatan serta untuk memaksimalkan
dampak positif dari setiap kegiatan. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan ini
setiap rencana/usaha, adalah merupakan kepedulian dunia usaha dalam
mewujudkan program pembangunan yang berwawasan lingkungan, ramah
lingkungan, dan berkelanjutan untuk jangka panjang.
Dalam berbagai aturan, pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan
sebagai upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Terkait dengan rencana
kegiatan pembangunan industri kelapa sawit di kecamatan Kokap yang dilakukan
oleh PT. Sawit Punya Sultan selaku pemrakarsa, sudah tentu akan berdampak
terhadap berbagai komponen lingkungan. Maka konsep pengelolaan adalah upaya
meminimalkan perubahan yang negatif yang terjadi pada di berbagai komponen
lingkungan hidup serta memaksimalkan perubahan yang positif untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Tindak lanjut dari pengelolaan lingkungan hidup adalah pengawasan dan
mengevaluasi pelaksanaan program untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
yang meliputi penataan, pemeliharaan, dan pemulihan guna mencapai optimalisasi
dampak positif dan minimalisasir dampak negatif yang terjadi dalam kegiatan
pembangunan kelapa sawit di kecamatan Kokap oleh PT. Sawit Punya Sultan.
Kegiatan ini merupakan upaya pemantauan terhadap komponen lingkungan hidup
yang terkena dampak penting dan telah dikelola oleh pelaksana rencana kegiatan.
Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk memahami fenomena-
fenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari tingkat proyek (untuk
memahami perilaku dampak yang timbul akibat usaha dan/ atau kegiatan), sampai
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 1
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

ke tingkat kawasan atau bahkan regional, tergantung pada skala masalah yang
dihadapi. Pemantauan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus-
menerus, sistematis dan terencana.
Pemantauan lingkungan merupakan upaya sistematis dan terencana untuk
memperoleh data kondisi lingkungan hidup secara periodik di ruang tertentu
berikut perubahannya menurut waktu. Pemantauan dilakukan terhadap komponen
lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indikator dalam mengevaluasi
penatan (compliance), kecendrungan (trendline) dan tingkat kritis (critical level)
dari suatu pengelolaan lingkungan hidup. Pemrakarsa mempunyai komitmen
terhadap konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan secara terus-
menerus agar kegiatan dapat memberikan keuntungan terhadap seluruh pihak
yang terkait. Karena itu Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) dibuat sebagai pedoman bagi PT.
Sawit Punya Sultan selaku pemrakarsa pembangunan Kelapa Sawit ini, dalam
mengelola dan memantau lingkungan hidup dalm kaitannya dengan aktivitasnya.
Rencana-rencana kegiatan untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan seperti
yang tertuang dalam dokumen RKL dan RPL ini tentunya terkait langsung dengan
hasil kajian dalam dokumen ANDAL RKL-RPL ini memuat mengenai upaya
untuk menangani dampak dan mamantau komponen lingkungan hidup yang
terkena dampak terhadap keseluruhan dampak, bukan hanya dampak yang
disimpulkan sebagai dampak penting dari hasil proses evaluasi holistik dalam
ANDAL. Sehingga untuk beberapa dampak yang disimpulkan sebagai bukan
dampak penting, namun tetap memerlukan dan direncanakan untuk dikelola dan
dipantau (dampak lingkungan hidup lainnya), maka tetap disertakan rencana
pengelolaan dan pemantauannya dalam dokumen RKL – RPL ini.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan RKL-RPL


Maksud Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang akan
dilakukan oleh PT. Sawit Punya Sultan dalam kaitan dengan kegiatan industri
kelapa sawit di Kecamatan Kokap ini adalah :
a. Mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan
dengan pengendalian pencemaran, pengelolaan limbah, dan pengawasan
kualitas lingkungan.
b. Melakukan upaya pencegahan dan meminimalkan perubahan yang dialami oleh
lingkungan hidup dalam hal ini komponen lingkungan geologi, fisika, kimia,
biologi, sosial ekonomi dan budaya, transportasi, serta kesehatan masyarakat.
c. Melakukan kegiatan penanggulangan, penanganan, dan pemulihan fungsi
lingkungan hidup yang telah mengalami kerusakan dan pencemaran, agar
fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan dapat mendukung segala aspek
kehidupan.
d. Meyakinkan bahwa kegiatan-kegiatan PT. Sawit Punya Sultan akan mentaati
ketentuan-ketentuan pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan
dengan pengelolaan sumber daya alam sehingga dapat dimanfaatkan dengan
sebaik baiknya demi pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia dan
khususnya pembangunan ekonomi dan sosial di Kecamatan Kokap.
e. Mengevaluasi kesungguhan pemrakarsa dalam melaksanakan rencana
pengelolaan lingkungan hidup yang telah disusun, sebagai wujud tanggung
jawab lingkungan sebagai pelaksanaan kegiatan.
f. Sebagai pedoman, arahan dan petunjuk operasional kegiatan industri kelapa
sawit dalam pemantauan lingkungan hidup sehubungan dengan kegiatan yang
dilakukannya.
g. Mengetahui keberhasilan penataan, pemeliharaan, pemulihan, pengendalian
lingkungan hidup, dan optimalisasi dalam positif yang terjadi akibat
pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan oleh pihak pemrakarsa.
h. Mengetahui pelaksanaan sistem pemantauan lingkungan apakah sesuai dengan
yang direncanakan.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 3


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

i. Membuat rumusan bersama pihak-pihak yang terkait tentang pelaksanaan


pemantauan lingkungan.
Tujuan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang akan
dilakukan oleh PT. Sawit Punya Sultan dalam kaitan dengan kegiatan industri
kelapa sawit di Kecamatan Kokap ini adalah :
a. Memberikan pokok-pokok arahan serta prinsip-prinsip yang harus dilakukan
dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup kegiatan
industri kelapa sawit.
b. Tercapainya upaya untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap berbagai
komponen lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh kegiatan industri kelapa
sawit.
c. Menyusun mekanisme koordinasi kegiatan pengelolaan dampak lingkungan
dengan instansi yang terkait dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan.
d. Memantau komponen lingkungan yang terkena dampak kegiatan industri
kelapa sawit sesuai dengan studi ANDAL yang telah dilakukan.
e. Memastikan bahwa pelaksanaan RPL sudah memenuhi target dan dapat
menekan dampak negatif seminimal mungkin dan mengembangkan dampak
positif semaksimal mungkin.
1.3 Kebijakan Lingkungan
Berdasarkan dan mempedomani Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan
perundang-undangan lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup
dalam konteks industri kelapa sawit, bahwa PT. Sawit Punya Sultan tidak hanya
mempunyai hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, tetapi juga
berkewajiban memelihara lingkungan hidup dan mencegah serta menanggulangi
kerusakan dan pencemarannya yang ditimbulkan oleh rencana usaha yang
dilakukannya juga mempunyai hak dan kewajiban untuk berperan serta dalam
pengelolaan lingkungan hidup. PT. Sawit Punya Sultan telah memiliki Kebijakan
Lingkungan yang tertuang di dalam Kebijakan Lingkungan. Sesuai dengan misi
perusahaan, PT. Sawit Punya Sultan wajib mematuhi semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku dalam bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 4


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

kerja serta berpartisipasi dalam pengembangan masyarakat di sekitar kegiatan


industri kelapa sawit.
PT. Sawit Punya Sultan memiliki komitmen terhadap praktek berskala
internasional berkenan dengan pengelolaan lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja (K3L). PT. Sawit Punya Sultan menyadari pengelolaan
lingkungan harus terintegrasi dalam seluruh tahapan kegiatan industri kelapa
sawit dan senantiasa melakukan penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup secara berkelanjutan dalam bentuk mencegah, menanggulangi
dan mengendalikan dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan-
kegiatannya serta melakukan pelatihan bagi karyawannya di bidang pengolahan
lingkungan hidup

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 5


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pada bagian ini akan diuraikan bentuk-bentuk pengelolaan lingkungan hidup
yang dilakukan atas dampak yang ditimbulkan dalam rangka untuk menghindari,
mencegah, meminimalisir, dan mengendalikan dampak negatif dan meningkatkan
dampak positif.
Sesuai dengan hasil telaah dampak penting hipotesis, beberapa dampak
penting yang akan dikelola meliputi dampak yang diprakirakan akan terjadi pada
pra kontruksi, kontruksi, operasi dan pasca operasi dari kegiatan industri kelapa
sawit PT. Sawit Punya Sultan.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 6


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Tabel 2.1 Matriks Pengelolaan Lingkungan Hidup bidang sosial, ekonomi, budaya, kesehatan masyarakat dan transportasi
Indikator Lokasi Periode Institusi
Dampak Lingkungan Sumber Bentuk Pengelolaan
No Keberhasilan Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Terkena Dampak Dampak LH
Pengelolaan LH LH LH LH
DAMPAK PENTING YANG DIKELOLA BERDASARKAN HASIL ARAHAN PADA ANDAL
Tahap Pra-Konstruksi
1 Masyarakat 1 PT.SPS melakukan 1 PT. SPS
mendapatkan sosialisasi kepada
dan memahami masyarakat terkait (Pelaksana)
informasi pembangunan
terkait pabrik sawit
pembangunan PT.SPS
pabrik sawit
Lokasi
PT.SPS
pembangunan
2 Berkurang 2 Mengundang 2 DLH
pabrik sawit
kekhawatiran seluruh komponen Selama Kabupaten
Sikap dan Persepsi PT.SPS yang
1 Survey dan keresahan masyarakat yang proses survey Bantul
Masyarakat terkena
masyarakat ada di Kec. Kokap berlangsung Lembaga
dampak di
akan agar tidak terjadi Swadaya
Kecamatan
kehilangan kesalahpahaman Masyarakat
Kokap
pekerjaan antar berbagai Komunitas
pihak Pemuda
Desa
Kepala
Desa

(Pengawas)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 7


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

3 Berjalannya 3
lancar kegiatan
survey tanpa
mengganggu
kamtibmas

1 Terjadinya 1 Melakukan 1 PT. SPS


kesepakatan sosialiasi terlebeih
harga antara dahulu sebelum (Pelaksana)
PT.SPS dengan membeli lahan
pihak pemilik yang dibutuhkan Lokasi
Selama
lahan (petani) untuk proses pembagunan
Perubahan Ekonomi kegiatan
Pengadaan pembangunan pabrik sawit
2 Masyarakat dan pengadaan
Lahan 2 Terjaminnya 2 Menjamin yang terkena 2
Konflik Sosial lahan
ekonomi ekonomi petani dampak di
berlangsung
masyarakat yang digunakan Kec. Kokap
Kec. Kokap lahannya dengan
yang sebagian merekrut petani
besar berprofesi tersebut menjadi
sebagai petani tenaga kerja

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 8


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

3 Tidak adanya 3 Membeli lahan 3


gangguan sawah para petani
kamtibmas (sesuai dengan
selama kegiatan batas lahan yang
pengadaan dimiliki dan telah
lahan diukur secara pasti)
berlangsung yang akan
digunakan sesuai
dengan
kesepakatan antar
2 pihak yang
disaksikan oleh
notaris/petugas
PPAT
Tahap Konstruksi
1 Tidak adanya 1 Menjamin 1 PT. SPS
petani yang ekonomi petani
Lokasi
terlantar tidak yang digunakan Selama (Pelaksana)
pembagunan
Perubahan Ekonomi memiliki lahannya dengan kegiatan
Rekrutment pabrik sawit
3 Masyarakat dan pekerjaan merekrut petani pengadaan
Tenaga Kerja PT.SPS yang
Konflik Sosial akibat tersebut menjadi lahan
terkena
pembangunan tenaga kerja berlangsung
dampak
pabrik sawit
PT.SPS

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 9


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

2 Tidak adanya 2 Memberikan 2


gangguan pelatihan yang
kamtibmas menunjang para
selama kegiatan petani agar dapat
rekrutment di rekrut menjadi
tenaga kerja pekerja dalam
berlangsung pembangunan 3
pabrik sawit
PT.SPS

1 Rendahnya 1 Pengaturan jam


kadar debu di kerja mobilisasi
sepanjang alat berat dan
daerah lalu material (kerja saat
lalang jam malam)
kendaraan alat
berat Sepanjang
2 Tidak adanya 2 Penyiraman akses jalan
Selama
masyarakat dengan air di yang dilewati
Meningkatnya kadar kegiatan
Mobilisasi maupun pekerja sepanjang akses kendaraan
debu yang dapat mobilisasi
4 Alat Berat dan yang terjangkit jalan yang berat kegiatan
menimbulkan penyakit alat berat dan
Material ISPA digunakan untuk mobilisasi alat
ISPA material
mobilisasi alat berat dan
berlangsung
berat secara rutin material
(2 kali/hari) PT.SPS
3 Menyediakan
fasilitas cek
kesehatan bagi
masyarakat dan
pekerja terkena
dampak

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 10


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

1 Rendahnya 1 Pengaturan jam


tingkat kerja mobilisasi
kerusakan jalan alat berat dan
di sepanjang material (kerja saat
akses jalan jam malam)
yang akan
dilewati
kendaraan berat
2 Rendahnya 2 Pengaturan beban
komplain beban yang dibawa
Kerusakan jalan akibat
masyarakat alat berat,
mobilisasi alat berat
akibat rusaknya disesuaikan dengan
akses jalan kelas kualitas jalan
yang akan dilalui
kendaraan alat
berat
3 Tidak 3 Menanggung biaya
terganggunya kerusakan jalan
aksesibilitas yang disebabkan
kendaraan mobilisasi alat
berat dan material
1 Rendahnya 1 Pengaturan jam
tingkat kerja mobilisasi
kepadatan lalu alat berat dan
Kepadatan lalu lilntas
lintas akibat material (kerja saat
mobilisasi alat jam malam)
berat

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 11


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

2 Rendahnya 2 Menugaskan
komplain pekerja untuk
masyarakat mengatur lalu
akibat lintas selama
kepadatan lalu kegiatan mobilisasi
lintas alat berat dan
material
berlangsung
1 Rendahnya 1 Dilakukannya
jumlah pengelolaan
timbulan sampah skala
sampah yang pabrik PT.SPS
ada sesuai dengan PP
Selama
No.18 Th.2008
kegiatan
2 Terkelolanya 2 Melakukan
Meningkatnya jumlah Operasional Pabrik sawit operasional
5
timbulan sampah Basecamp
sampah dengan pelatihan kepada
PT.SPS basecamp
dengan baik para pekerja
PT.SPS
tentang pentingnya
berlangsung
menjaga
leingkungan
dengan membuang
sampah pada
tempatnya

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 12


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

3 Rendahnya 3 Memberikan
jumlah fasilitas cek
masyarakat dan kesehatan bagi
pekerja yang pekerja dan
terkena masyarakat sekitar
penyakit akibat yang terjangkit
pencemaran penyakit akibat
sampah pencemaran
sampah
4 Rendahnya
komplain
masyarakat
akibat
pencemaran
sampah
1 Tidak adanya 1 Menerapkan sistem
limbah B3 yang pengelolaan
tidak dikelola limbah B3 sesuai
dengan PP No.101
Th.2014
Meningkatnya jumlah 2 Tidak adanya 2 Melakukan
limbah B3 akibat masyarakat pelatihan kepada
maintainence alat berat maupun pekerja para pekerja
yang terjangkit tentang pentingnya
akibat pengelolaan
pencemaran limbah B3
akibat limbah
B3

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 13


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

3 Diterapkannya 3 Memberikan
sistem fasilitas cek
pengelolaan kesehatan bagi
limbah B3 pekerja dan
sesuai dengan masyarakat sekitar
PP No.101 yang terjangkit
Th.2014 penyakit akibat
pencemaran
limbah
1 Tidak adanya 1 Pengecekan
masyarakat kembali berkas-
yang merasa berkas yang
Masyarakat yang dirugikan berkaitan dengan
merasa dirugikan akibat lahan nota kesepemahan Selama
akibat lahan sawahnya sawah yang maupun berkas Pabrik sawit kegiatan land
6 Land Clearing
telah digunakan untuk digunakan yang dibutuhkan PT.SPS clearing
pembangunan pabrik dalam proses berlangsung
PT.SPS pemebelian lahan
sawah

Tahap Operasi
1 Tidak adanya 1 Menjamin 1 PT. SPS
petani yang ekonomi petani
Lokasi
terlantar tidak yang digunakan Selama (Pelaksana)
pembagunan
Perubahan Ekonomi Rekrutment memiliki lahannya dengan kegiatan
pabrik sawit
7 Masyarakat dan Tenaga Kerja pekerjaan mengutamakan pengadaan
PT.SPS yang
Konflik Sosial Operasional akibat merekrut petani lahan
terkena
pembangunan tersebut menjadi berlangsung
dampak
pabrik sawit tenaga kerja
PT.SPS

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 14


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

2 Tidak adanya 2 Memberikan 2


gangguan pelatihan yang 3
kamtibmas menunjang para
selama kegiatan petani agar dapat
rekrutment di rekrut menjadi
tenaga kerja tenaga ahli dalam
berlangsung pembangunan
pabrik sawit
PT.SPS
Tahap Pasca Operasi
1 Rendahnya 1 Pengaturan jam
kadar debu di kerja mobilisasi
sepanjang alat berat dan
daerah lalu material (kerja saat Sepanjang
lalang jam malam) akses jalan
Selama
kendaraan alat yang dilewati
Meningkatnya kadar kegiatan
Demobilisasi berat kendaraan
debu yang dapat demobilisasi
4 Alat Berat dan 2 Tidak adanya 2 Penyiraman berat kegiatan
menimbulkan penyakit alat berat dan
Material masyarakat dengan air di mobilisasi alat
ISPA material
maupun pekerja sepanjang akses berat dan
berlangsung
yang terjangkit jalan yang material
ISPA digunakan untuk PT.SPS
mobilisasi alat
berat secara rutin
(2 kali/hari)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 15


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

3 Menyediakan
fasilitas cek
kesehatan bagi
masyarakat dan
pekerja terkena
dampak
1 Rendahnya 1 Pengaturan jam
tingkat kerja mobilisasi
kerusakan jalan alat berat dan
di sepanjang material (kerja saat
akses jalan jam malam)
yang akan
dilewati
kendaraan berat
2 Rendahnya 2 Pengaturan beban
komplain beban yang dibawa
Kerusakan jalan akibat
masyarakat alat berat,
mobilisasi alat berat
akibat rusaknya disesuaikan dengan
akses jalan kelas kualitas jalan
yang akan dilalui
kendaraan alat
berat
3 Tidak 3 Menanggung biaya
terganggunya kerusakan jalan
aksesibilitas yang disebabkan
kendaraan mobilisasi alat
berat dan material

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 16


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

1 Rendahnya 1 Pengaturan jam


tingkat kerja mobilisasi
kepadatan lalu alat berat dan
lintas akibat material (kerja saat
mobilisasi alat jam malam)
berat
2 Rendahnya 2 Menugaskan
Kepadatan lalu lilntas
komplain pekerja untuk
masyarakat mengatur lalu
akibat lintas selama
kepadatan lalu kegiatan mobilisasi
lintas alat berat dan
material
berlangsung

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 17


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Tabel 2.2 Matriks Pengelolaan Lingkunan Hidup bidang Fisika dan Kimia

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Periode Institusi


Bentuk
Lingkunga Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaa Pengelolaan Pengelolaa
No Sumber Pengelolaan
n yang n Lingkungan n
. Dampak Lingkungan
Dikelola Lingkunga Hidup Lingkunga
Hidup
n Hidup n Hidup
DAMPAK PENTING YANG DIKELOLA BERDASARKAN HASIL ARAHAN PADA ANDAL
I. TAHAP PRA KONSTRUKSI
II.A. Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan/Material
Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Periode Institusi
Bentuk
Lingkunga Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaa Pengelolaan Pengelolaa
Sumber Pengelolaan
No. n yang n Lingkungan n
Dampak Lingkungan
Dikelola Lingkunga Hidup Lingkunga
Hidup
n Hidup n Hidup
II.A. Penurunan Kegiatan Tingkat konsentrasi debu, CO dan 1. Bak 1. Dari Selama Instansi
1. Kualitas Mobilisasi/ NO2 tidak melebihi baku mutu kendaraan pengangkut kegiatan Pelaksana:
Udara demobilisasi kualitas udara ambien yang pengangkut an sampai mobilisasi PT. Sawit
Ambien peralatan/mat ditentukan sesuai Kep. Gub. DIY yang pembongka peralatan dan Punya

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 18


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

erial pada No. 153 tahun 2002 yaitu : membawa ran di material pada Sultan
tahap · Debu ≤ 230 µg/Nm3 material yang lokasi tahap Instansi
kontruksi · CO ≤ 10.000 µg/Nm3 dimungkinka proyek konstruksi Pengawas:
· NO2 ≤ 150 µg/Nm3 n akan jatuh 2. Di untuk semua 1. Badan
diberikan sepanjang jenis Lingkunga
penutup yang jalan akses pengelolaan. n Hidup
rapat pada yang Kabupaten
saat dilalui Kulon
pengangkuta dilalui oleh Progo
n material kendaraan 2. Badan
untuk pengangkut Lingkunga
mencegah yang n Hidup
terjadinya melalui Yogyakarta
ceceran di permukima 3.
jalan. n sampai Dishubkom
2. Segera tapak info
membersihka proyek. Kabupaten
n ceceran 3. Kulon
material yang Sebelum Progo
jatuh dari pintu Instansi
kendaraan keluar Penerima
pengangkut. tapak Laporan:
3. proyek. 1. Bupati
Melakukan 4. Di Kulon
pembersihan sepanjang Progo
terhadap roda jalan akses melalui
kendaraan yang Badan
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 19
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

pengangkut dilalui oleh Lingkunga


yang keluar kendaraan n Hidup
dari tapak pengangkut Kabupaten
proyek yang Kulon
4. Membatasi melalui Progo
kecepatan permukima 2.
kendaraan n warga Gubernur
pengangkut sampai Daerah
peralatan/mat tapak Istimewa
erial proyek. Yogyakarta
maksimal 40 melalui
km/jam Badan
apabila Lingkunga
melewati n Hidup
permukiman Yogyakarta
sampai tapak .
proyek.
5.
Menggunaka
n kendaraan
pengangkut
peralatan
berat yang
dilengkapi
hasil uji
emisi.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 20


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.A. Peningkatan Kegiatan Tingkat kebisingan memenuhi Membatasi Di Selama Instansi


2. Kebisingan mobilisasi- baku tingkat kebisingan di kecepatan sepanjang kegiatan Pelaksana:
demobilisasi pemukiman sesuai KepMen LH kendaraan jalan akses mobilisasi/ PT. Sawit
peralatan/mat No. 48 Tahun 1996, sebesar 55 + pengangkut yang demobilisasi Punya
erial 3 dBA peralatan/mat dilalui oleh peralatan/mat Sultan
erial dengan kendaraan erial Instansi
pemasangan pengangkut Pengawas:
rambu lalu dari 1. Badan
lintas pemukima Lingkunga
pembatasan n warga n Hidup
kecepatan sampai Kabupaten
kendaraan tapak Kulon
maksimum proyek. Progo
40 km/jam 2. Badan
Lingkunga
n Hidup
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
3.
Dishubkom
info
Kabupaten
Kulon
Progo
Instansi
Penerima
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 21
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Laporan:
1. Bupati
Kulon
Progo
melalui
Badan
Lingkunga
n Hidup
Kabupaten
Kulon
Progo
2.
Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
Badan
Lingkunga
n Hidup
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
.
Dampak Indikator Keberhasilan Bentuk Lokasi Periode Inst
No Lingkunga Sum Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaa Pengelolaan itusi
. n yang ber Dampak Lingkungan n Lingkungan Pengelolaa
Dikelola Hidup Lingkunga Hidup n

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 22


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

n Hidup Lingkunga
n Hidup
II.B. Pemanfaatan Area Lay Down
II.B. Peningkatan Pemanfaatan Tingkat kebisingan lebih kecil 1. Di lokasi Selama Instansi
1. Kebisingan Area Lay dari baku tingkat kebisingan di Memasang rencana kegiatan Pelaksana:
Down pemukiman sesuai KepMen LH pagar Lay Down pemanfaatan PT. Sawit
No. 48 Tahun 1996, sebesar 55 + penutup Area Lay Punya
3 dBA proyek di Down tahap Sultan
lokasi Area konstruksi. Instansi
Lay Down Pengawas:
yang 1. Badan
berdekatan Lingkunga
dengan n Hidup
pemukiman Kabupaten
warga. Kulon
2. Kegiatan Progo
yang 2. Badan
berpotensi Lingkunga
menimbulka n Hidup
n kebisingan Yogyakarta
(penggunaan Instansi
mesih las, Penerima
gerinda, Laporan:
mesin 1. Bupati
potong, dan Kulon
bor) Progo

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 23


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

dilaksanakan melalui
pada pukul Badan
07.00-19.00 Lingkunga
WIB. Jika n Hidup
diperlukan Kabupaten
kegiatan Kulon
diatas jam Progo
19.00 WIB 2.
maka PT. Gubernur
Sawit Punya Daerah
Sawit akan Istimewa
berkoordinas Yogyakarta
i dengan melalui
petinggi atau Badan
masyarakat Lingkunga
sekitar n Hidup
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
II.E. Pematangan Lahan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 24


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Konsentrasi debu, PM
II.E. Penurunan Pematangan 10, PM2,5 tidak 1. 1. Lokasi Selama Instansi
1. Kualitas Lahan melebihi baku mutu kualitas udara Melakukan pematanga kegiatan Pelaksana:
Udara ambien yang ditentukan sesuai penyiraman n lahan di pematangan PT. Sawit
Ambien Kep. Gub. DIY No. 153 tahun secara tapak lahan tahap Punya
sebesar debu ≤ 230 µg/Nm3, berkala proyek. konstruksi Sultan
2002, 2. 2. Instansi
PM10 ≤ 150 µg/Nm3 PM2,5 ≤ 65 Memasang Permukima Pengawas:
µg/Nm3 pagar n yang 1. Badan
penutup berdekatan Lingkunga
proyek. dengan n Hidup
3. tapak Kabupaten
Membersihk proyek Kulon
an roda alat 3. Progo
berat pada Sebelum 2. Badan
saat keluar keluar Lingkunga
dari tapak pintu tapak n Hidup
proyek proyek Daerah
Istimewa
Yogyakarta
Instansi
Penerima
Laporan:
1. Bupati
Kulon
Progo
melalui
Badan
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 25
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Lingkunga
n Hidup
Kabupaten
Kulon
Progo
2.
Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 26


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.E. Peningkatan Pematangan Tingkat kebisingan memenuhi 1. Lokasi Selama Instansi


2. Kebisingan Lahan baku tingkat kebisingan di Memasang pematanga kegiatan Pelaksana:
pemukiman sesuai KepMen LH pagar n lahan pematangan PT. SPS
No. 48 Tahun 1996 yaitu sebesar penutup lahan pada Instansi
55 + 3 dB proyek di tahap Pengawas:
lokasi konstruksi. 1. Badan
pematangan Lingkunga
lahan yang n Hidup
berdekatan Kabupaten
dengan Kulon
pemukiman Progo
warga 2. Badan
2. Kegiatan Lingkunga
yang n Hidup
berpotensi Daerah
menimbulka Istimewa
n kebisingan Yogyakarta
(penggunaan Instansi
alat-alat Penerima
berat) Laporan:
dilakukan 1. Bupati
pada pukul Kulon
07:00 – Progo
19:00 WIB. melalui
Jika Badan
diperlukan Lingkunga
kegiatan di n Hidup
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 27
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

atas jam Kabupaten


19:00 maka Kulon
PT. SPS akan Progo
berkoordinas 2.
i dengan Gubernur
petinggi atau Daerah
masyarakat Istimewa
sekitar. Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 28


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.H. Penurunan Pembanguna Kadar debu, PM10, PM2,5 tidak 1. Lokasi Selama Instansi
1. Kualitas n Bangunan melebihi baku mutu kualitas udara
Melakukan pembangun kegiatan Pelaksana:
Udara Utama pabrik penyiraman an pembanguna PT. SPS
Ambien. dan Fasilitas ambien yang ditentukan sesuai Kep. secara Bangunan n bangunan Instansi
pendukungny Gub. DIY No. 153 tahun 2002,
berkala di Utama utama pabrik Pengawas:
a lokasi pabrik dan dan fasilitas 1. Badan
sebesar debu ≤ 230 µg/Nm3, PM10 pembanguna fasilitas pendukungny Lingkunga
≤ 150 µg/Nm3 PM2,5 ≤ 65 µg/Nm3
n bangunan pendukung a n Hidup
utama pabrik nya Kabupaten
secara Kulon
berkala Progo
2. 2. Badan
Memasang Lingkunga
pagar n Hidup
penutup Daerah
proyek pada Istimewa
lokasi Yogyakarta
Bangunan Instansi
Utama PLTU Penerima
dan fasilitas Laporan:
pendukungny 1. Bupati
a yang Kulon
berdekatan Progo
dengan melalui
pemukiman Badan
warga. Lingkunga
n Hidup
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 29
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Kabupaten
Kulon
Progo
2.
Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 30


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.H. Peningkatan Pembanguna Tingkat kebisingan memenuhi 1. Lokasi Selama Instansi


2. Kebisingan n Bangunan baku tingkat kebisingan di Memasang pembangun kegiatan Pelaksana:
Utama pabrik permukiman sesuai KepMen LH pagar an pembanguna PT. SPS
dan Fasilitas No. 48 Tahun 1996 yaitu sebesar penutup Bangunan n bangunan Instansi
Pendukungn 55 + 3 dB dan batas untuk proyek proyek di Utama utama pabrik Pengawas:
ya (industri) adalah sebesar 70 dB lokasi pabrik dan dan fasilitas 1. Badan
Pembanguna fasilitas pendukungny Lingkunga
n Bangunan pendukung a dalam n Hidup
Utama pabrik nya pemasangan Kabupaten
dan Fasilitas tiang Kulon
Pendukungn pancang Progo
ya yang 2. Badan
berdekatan Lingkunga
dengan n Hidup
pemukiman Daerah
warga. Istimewa
2. Yogyakarta
Melaksanaka Instansi
n kegiatan Penerima
yang Laporan:
berpotensi 1. Bupati
menimbulka Kulon
n bising Progo
(pemancanga melalui
n) pada Badan
pukul 07:00 Lingkunga
sampai n Hidup
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 31
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

dengan 19:00 Kabupaten


WIB. Kulon
Apabila Progo
diperlukan 2.
melakukan Gubernur
pemancanga Daerah
n di atas Istimewa
pukul 19:00, Yogyakarta
maka melalui
berkoordinas BLH
i Daerah
dengan Istimewa
petinggi atau Yogyakarta
masyarakat
sekitar.

II.H. Peningkatan Pembanguna Tingkat getaran memenuhi baku Membuat Lokasi Selama Instansi
3. Getaran n Bangunan tingkat getaran untuk kenyamanan parit di pembangun kegiatan Pelaksana:
Utama pabrik dan kesehatan serta getaran sekeliling an pembanguna PT. SPS
dan Fasilitas area Bangunan n bangunan Instansi
mekanik berdasarkan dampak
Pendukungn pemancanga Utama utama pabrik Pengawas:
ya kerusakan sesuai Kepmen LH No. n terutama pabrik dan dan fasilitas 1. Badan
49 Tahun 1996, sebagai berikut: pada arah fasilitas pendukungny Lingkunga
pemukiman pendukung a n Hidup
pemukiman nya Kabupaten
Frekuensi Tingkat Getaran Kulon

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 32


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Getaran Puncak Progo


2. Badan
(HZ) (Microns)
Lingkunga
(mm/dt) n Hidup
Daerah
4 < 100 Istimewa
< 12 Yogyakarta
5 < 80 Instansi
< 7,5
6,3 < 70
Penerima
<7 Laporan:
8 < 50 1. Bupati
<6 Kulon
10 < 37
< 5,2 Progo
12,5 < 32 melalui
< 4,8 Badan
16 < 25
<4 Lingkunga
20 < 20 n Hidup
< 3,8 Kabupaten
25 < 17
< 3,2
Kulon
31,5 < 12 Progo
<3 2.
40 <9 Gubernur
<2
50 <8 Daerah
<1

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 33


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

63 <6 Istimewa
-
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 34


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.H. Peningkatan Pembanguna 1. Tidak ada limbah B3 yang 1. 1. Lokasi Selama Instansi
4. Timbulan n Bangunan tidak dilakukan pengelolaan. Menyediakan pembangun kegiatan Pelaksana:
Limbah B3 Utama pabrik 2. Waktu penyimpanan Limbah tempat an pembanguna PT. SPS
- Minyak dan Fasilitas B3 tidak lebih dari 365 hari. penyimpanan bangunan n bangunan Instansi
pelumas Pendukungn limbah B3 utama utama pabrik Pengawas:
bekas ya sesuai pabrik dan dan fasilitas 1.
(B105d) Peraturan fasilitas pendukungny Kementeria
- Kain Pemerintah pendukung a. n
majun bekas no. 101 tahun nya. Lingkunga
(B110d) 2014 2. n Hidup
- 2. Tempat dan
Aki/baterai Penyimpanan Penyimpan Kehutanan.
bekas Limbah B3 an Limbah 2. Badan
(A102d) maksimum B3 Lingkunga
- Limbah 365 hari. 3. n Hidup
elektronik/la 3. Memiliki Tempat Kabupaten
mpu TL dll sistem Penyimpan Kulon
(B107d) tanggap an Limbah Progo
(berdasarkan darurat B3 3. Badan
PP 101 dalam 4. Kantor Lingkunga
tahun 2014) penanganan pabrik Unit n Hidup
Limbah B3 5&6 Daerah
sesuai Istimewa
Peraruran Yogyakarta
Pemerintah Instansi
no. 101 tahun Penerima
2014 Laporan:
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 35
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

4. Bekerja 1. Bupati
sama dengan Kulon
pihak ketiga Progo
yang melalui
mempunyai Badan
rekomendasi Lingkunga
untuk n Hidup
melakukan Kabupaten
pengangkuta Kulon
n dan Progo
pengelolaan 2.
limbah B3 Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
3.
Menteri
Lingkunga
n Hidup
dan
Kehutanan
No Dampak Sum Indikator Keberhasilan Bentuk Lokasi Periode Inst
. Lingkunga ber Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaa Pengelolaan itusi

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 36


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

n yang Lingkungan n Lingkungan Pengelolaa


Dikelola Hidup Lingkunga Hidup n
n Hidup Lingkunga
n Hidup
II.I. Pembangunan Bangunan Non Teknis
Kadar debu, PM
II.I.1. Penurunan Aktivitas 10, PM2,5 tidak melebihi 1. Lokasi Selama Instansi
Kualitas Pembanguna baku mutu kualitas udara ambien Memasang pembangun kegiatan Pelaksana:
Udara n Bangunan yang ditentukan sesuai Kep. Gub. pagar an pembanguna PT. SPS
Ambien. Non Teknis DIY No. 153 tahun 2002, sebesar debu penutup bangunan n bangunan Instansi
≤ 230 µg/Nm3, PM10 ≤ 150 µg/Nm3 PM2,5 ≤ 65
proyek Non - non - teknis. Pengawas:
µg/Nm3
dengan rapat Teknis 1. Badan
pada lokasi (Power Lingkunga
pembanguna Block) n Hidup
n bangunan Kabupaten
Non – Teknis Kulon
yang Progo
berdekatan 2. Badan
dengan Lingkunga
pemukiman n Hidup
warga. Daerah
2. Istimewa
Melakukan Yogyakarta
penyiraman Instansi
secara Penerima
berkala di Laporan:
sekitar lokasi 1. Bupati
pembanguna Kulon
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 37
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

n bangunan Progo
Non - Teknis melalui
yang Badan
berdekatan Lingkunga
dengan n Hidup
lokasi Kabupaten
permukiman. Kulon
Progo
2.
Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 38


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.I.2. Peningkatan Aktivitas Tingkat kebisingan memenuhi 1. Lokasi Selama Instansi


Kebisingan Pembanguna baku tingkat kebisingan di Memasang Pembangu kegiatan Pelaksana:
n Bangunan permukiman sesuai KepMen LH pagar nan pembanguna PT. SPS
Non Teknis No. 48 Tahun 1996 yaitu sebesar penutup Bangunan n bangunan Instansi
55 + 3 dB kurang dari 70 dB di proyek di Non non teknis. Pengawas:
wilayah proyek (industri) lokasi Teknis 1. Badan
Pembanguna Lingkunga
n Bangunan n Hidup
Non - Teknis Kabupaten
yang Kulon
berdekatan Progo
dengan 2. Badan
pemukiman Lingkunga
warga n Hidup
2. Daerah
Melaksanaka Istimewa
n kegiatan Yogyakarta
yang Instansi
berpotensi Penerima
menimbulka Laporan:
n bising 1. Bupati
(pemancanga Kulon
n) pada Progo
pukul 07:00 melalui
sampai Badan
dengan Lingkunga
19:00. n Hidup
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 39
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Apabila Kabupaten
diperlukan Kulon
pemancanga Progo
n di atas jam 2.
19:00, Gubernur
berkoordinas Daerah
i dengan Istimewa
petinggi atau Yogyakarta
masyarakat melalui
sekitar. BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Periode Inst


Lingkunga Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Pengelolaa Pengelolaan itusi
No n yang Sum Pengelolaan n Lingkungan Pengelolaa
. Dikelola ber Dampak Lingkungan Lingkunga Hidup n
Hidup n Hidup Lingkunga
n Hidup

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 40


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.I Peningkatan Aktivitas 1. Tidak ada limbah B3 yang 1. 1. Lokasi Selama Instansi
.4. Timbulan Pembanguna tidak dilakukan pengelolaan. Menyediakan pembangun kegiatan Pelaksana:
Limbah B3 n Bangunan 2. Waktu penyimpanan Limbah tempat an pembanguna PT. SPS
- Minyak Non Teknis B3 tidak lebih dari 365 hari. penyimpanan bangunan n bangunan Instansi
pelumas limbah B3 utama non teknis. Pengawas:
bekas sesuai pabrik dan 1.
(B105d) Peraturan fasilitas Kementeria
- Kain Pemerintah pendukung n
majun bekas no 101 tahun nya. Lingkunga
(B110d) 2014. 2. n Hidup
- 2. Tempat dan
Aki/baterai Penyimpanan Penyimpan Kehutanan
bekas Limbah B3 an Limbah 2. Badan
(A102d) maksimum B3 Lingkunga
- Limbah 365 hari. 3. n Hidup
elektronik/la 3. Memiliki Tempat Kabupaten
mpu TL dll sistem Penyimpan Kulon
(B107d) tanggap an Limbah Progo
(berdasarkan darurat B3 3. Badan
PP 101 dalam 4. Lingkunga
tahun 2014) penanganan Tempat n Hidup
Limbah B3 Penyimpan Daerah
sesuai an Limbah Istimewa
Peraruran B3 Yogyakarta
Pemerintah Instansi
no. 101 tahun Penerima
2014. Laporan:
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 41
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

4. Bekerja 1. Bupati
sama dengan Kulon
pihak ketiga Progo
yang melalui
mempunyai Badan
rekomendasi Lingkunga
untuk n Hidup
melakukan Kabupaten
pengangkuta Kulon
n dan Progo
pengelolaan 2.
limbah B3 Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
3.
Menteri
Lingkunga
n Hidup
dan
Kehutanan
Dampak Sum Indikator Keberhasilan Bentuk Lokasi Periode Inst
No. Lingkunga Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaa Pengelolaan itusi
ber Dampak Pengelolaan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 42


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

n yang Lingkungan n Lingkungan Pengelolaa


Dikelola Hidup Lingkunga Hidup n
n Hidup Lingkunga
n Hidup
II.J. Pembangunan Area Penimbunan Abu
Kadar debu, PM
II.J.1 Penurunan Aktivitas 10, PM2,5 tidak melebihi 1. 1. Lokasi Selama Instansi
. Kualitas Pembanguna baku mutu kualitas udara ambien Memasang pembangun kegiatan Pelaksana:
Udara n Area yang ditentukan sesuai Kep. Gub. pagar an area pembanguna PT. SPS
Ambien Penimbunan DIY No. 153 tahun 2002, sebesar debu penutup penimbuna n area Instansi
≤ 230 µg/Nm3, PM10 ≤
Abu proyek pada n abu. penimbunan Pengawas:
150 µg/Nm3 PM2,5 ≤ 65 µg/Nm3
sekitar lokasi 2. Lokasi abu. 1. Badan
pembanguna penimbuna Lingkunga
n area n abu. n Hidup
penimbunan Kabupaten
abu Kulon
2. Progo
Melakukan 2. Badan
penyiraman Lingkunga
secara n Hidup
berkala di
lokasi
pembanguna
n area
penimbunan
abu

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 43


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Daerah
Istimewa
Yogyakarta
Instansi
Penerima
Laporan:
1. Bupati
Kulon
Progo
melalui
Badan
Lingkunga
n Hidup
Kabupaten
Kulon
Progo
2.
Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 44


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.J.2 Peningkatan Aktivitas Tingkat kebisingan lebih kecil 1. Lokasi Selama Instansi
. Kebisingan Pembanguna dari baku tingkat kebisingan di Memasang Pembangu kegiatan Pelaksana:
n Area permukiman sesuai KepMen LH pagar nan pembanguna PT. SPS
Penimbunan No. 48 Tahun 1996 yaitu 55 + 3 penutup Pembangu n area Instansi
Abu dB proyek di nan area penimbunan Pengawas:
lokasi penimbuna abu. 1. Badan
Pembanguna n abu Lingkunga
n area n Hidup
penimbunan Kabupaten
abu yang Kulon
berdekatan Progo
dengan 2. Badan
pemukiman Lingkunga
warga n Hidup
2. Daerah
Melaksanaka Istimewa
n kegiatan Yogyakarta
yang Instansi
berpotensi Penerima
menimbulka Laporan:
n bising 1. Bupati
(penggunaan Kulon
generator, Progo
buldoser, melalui
dumptruck) Badan
pada pukul Lingkunga
07:00 sampai n Hidup
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 45
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

dengan Kabupaten
19:00. Kulon
Apabila Progo
diperlukan 2.
kegiatan Gubernur
yang Daerah
menimbulka Istimewa
n bising di Yogyakarta
atas pukul melalui
19:00, BLH
berkoordinas Daerah
i dengan Istimewa
petinggi atau Yogyakarta
warga.

III. TAHAP OPERASI


III.D Pengoperasian Sistem Penanganan Limbah Padat
.
III.D. Penurunan Pengoperasia Konsentrasi debu, PM10, PM2,5, CO dan NO2 1. 1. Di Selama Instansi
tidak melebihi baku mutu
1. Kualitas n sistem Membatasi sepanjang kegiatan Pelaksana:
Udara penanganan 1. kualitas udara ambien yang kecepatan jalan akses pengoperasia PT. SPS
Ambien limbah padat ditentukan sesuai Kep. Gub. DIY kendaraan yang n sistem Instansi
No. 153 tahun 2002, yaitu : pengangkut dilalui oleh penanganan Pengawas:
a. debu ≤ 230 µg/Nm3 b. CO ≤ peralatan/mat kendaraan limbah padat 1. Badan
10.000 µg/Nm3 erial pengangkut berlangsung Lingkunga
c. NO ≤ 150 µg/Nm3
2 maksimal 40 yang n Hidup
d. PM
10 ≤ 150 µg/Nm3 km/jam melalui Kabupaten
e. PM
2,5 ≤ 65 µg/Nm3 apabila permukima Kulon

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 46


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

melewati n warga Progo


permukiman (dari 2. Badan
(dari pertigaan Lingkunga
pertigaan Wedelan n Hidup
Wedelan sampai Daerah
sampai tapak tapak Istimewa
proyek). proyek). Yogyakarta
2. 2. Instansi
Menggunaka Kendaraan Penerima
n kendaraan pengangkut Laporan:
pengangkut 1. Bupati
yang Kulon
dilengkapi Progo
hasil uji melalui
emisi. Badan
Lingkunga
n Hidup
Kabupaten
Kulon
Progo
2.
Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 47
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Daerah
Istimewa
Yogyakarta

III.D. Peningkatan Pengoperasia Tingkat kebisingan lebih kecil Membatasi Di Selama Instansi
2. Kebisingan n sistem dari baku tingkat kebisingan di kecepatan sepanjang kegiatan Pelaksana:
penanganan permukiman sesuai KepMen LH kendaraan jalan akses pengoperasia PT. SPS
limbah padat No. 48 Tahun 1996 yaitu sebesar pengangkut yang n sistem Instansi
55 + 3 dB Fly dilalui oleh penanganan Pengawas:
Ash/Bottom kendaraan limbah padat 1. Badan
Ash pengangkut berlangsung Lingkunga
maksimal 40 dari n Hidup
km/jam pertigaan Kabupaten
apabila Wedelan Kulon
melewati sampai Progo
permukiman tapak 2. Badan
(dari proyek Lingkunga
pertigaan n Hidup
Wedelan Daerah
sampai tapak Istimewa
proyek) yang Yogyakarta
berada di Instansi

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 48


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

dalam batas Penerima


wilayah Laporan:
studi. 1. Bupati
Kulon
Progo
melalui
Badan
Lingkunga
n Hidup
Kabupaten
Kulon
Progo
2.
Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
III.E Pengoperasian dan Pemeliharaan Pembangkit Utama dan Pelengkap
.
Dampak Indikator Keberhasilan Bentuk Lokasi Periode Inst
Sum
No. Lingkunga Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaa Pengelolaan itusi
ber Dampak
n yang Lingkungan n Lingkungan Pengelolaa
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 49
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Dikelola Hidup Lingkunga Hidup n


n Hidup Lingkunga
n Hidup
III.E. Penurunan Pengoperasia 1. Parameter kualitas udara emisi 1. 1. Lokasi Selama Instansi
1. Kualitas n dan cerobong memenuhi baku mutu Desain cerobong kegiatan Pelaksana:
Udara pemeliharaan udara emisi sumber tidak bergerak
cerobong Unit 5&6 pengoperasia PT. SPS
Ambien pembangkit dibangun 2. Fasilitas n dan Instansi
utama dan dengan EP pemeliharaan Pengawas:
pelengkap. ketingian 240 3. Fasilitas pembangkit
meter FGD
2.
Mengoperasi
kan fasilitas
Electrostatic
sesuai baku mutu Per Men LH No. Precipitat 4. Unit utama dan 1. Badan
21 Tahun 2008, yaitu: or (EP) Boiler pelengkap Lingkunga
a. Total partikel ≤ 100 µg/Nm3 3. 5. Lokasi berlangsung. n Hidup
b. SO ≤ 750 µg/Nm3
2 Mengoperasi cerobong Kabupaten
c. NO ≤ 750 µg/Nm3
2 kan fasilitas Unit 5&6 Kulon
d. Opasitas ≤ 20% Flue Gas dan Lokasi Progo
2. Parameter kualitas udara Desulfurizati Power 2. Badan
ambien tidak melebihi baku mutu on (FGD) Block Lingkunga
sesuai Kep. Gub. DIY No. 153 4. n Hidup
tahun 2002 yaitu: Mengoperasi Daerah
a. SO ≤ 365 µg/Nm3
2 kan fasilitas Istimewa
b. NO ≤ 150 µg/Nm3
2 Low NOx Yogyakarta
c. debu ≤230 µg/Nm 3
Burner. 3.
d. PM
10 ≤ 150 µg/Nm3 5. Kementeria

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 50


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

e. PM
2,5 ≤ 65 µg/Nm3 Melakukan n
pemeliharaan Lingkunga
secara n Hidup
berkala pada dan
seluruh Kehutanan
peralatan Instansi
yang Penerima
mengeluarka Laporan:
n gas buang 1. Bupati
dan Kulon
partikulat Progo
melalui
Badan
Lingkunga
n Hidup
Kabupaten
Kulon
Progo
2.
Gubernur
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
melalui
BLH
Daerah
Istimewa
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 51
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Yogyakarta
3.
Menteri
Lingkunga
n Hidup
dan
Kehutanan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 52


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Tabel 2.3 Matriks Pengelolaan Lingkunan Hidup bidang Geo-Biologi

Indikator
Dampak Bentuk Lokasi Periode Institusi
Keberhasilan
Lingkungan Sumber Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
No. Pengelolaan
yang Dampak Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan
Dikelola Hidup Hidup Hidup Hidup
Hidup
DAMPAK PENTING YANG DIKELOLA BERDASARKAN HASIL ARAHAN PADA ANDAL
II. TAHAP KONSTRUKSI
II.A. Operasional Basecamp
II.A.1. Penurunan Pembebasan 1. Tidak 1.. Kegiatan Lokasi Selama Instansi
Kualitas dan Lahan menghilangkan pembukaan dan pengelolaan proses Pelaksana:
kuantitas Air habitat flora air. pembersihan lahan lingkungan operasional PT. SPS
2. Tidak merubah dilakukan secara hidup berada basecamp Instansi
fungsi run-off bertahap sesuai di tempat berlangsung Pengawas:
3. Sesuainya dengan luas operasional 1.
pengolahan air rencana basecamp Pemerintah
limbahpabrik pertanaman per setempat
kelapa sawit tahun. 2. Dinas
2.. Kegiatan Perkebunan
pembukaan dan dan
pembersihan lahan Perternakan
dilakukan pada Kabupaten
saat curah Kulon Progo.
terendah, hal ini 3. Badan
dilakukan untuk Lingkungan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 53


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

mengurangi aliran Hidup


permukaan (run Kabupaten
off). Kulon Progo
3. Mengamankan
kawasan sempadan Instansi
sungai, serta Penerima
penutupan vegetasi Laporan:
di sempadan 1. Bupati
sungai minimal Kulon Progo
100 meter di kanan melalui Badan
kiri sungai besar Lingkungan
dan 50 meter Hidup
kanan kiri anak Kabupaten
sungai dengan Kulon Progo
penanaman pohon
II.B. 3.
I.A.2. Penurunan Erosi dan 1. Tidak adanya 1. Rehabilitasi Lokasi Selama Instansi
Kualitas sedimentasi keluhan dari terhadap pengelolaan proses Pelaksana:
Tanah akibat masyarakat yang degradassi sifat lingkungan pembebasan PT. SPS
kegiatan akibat dari fisik tanah hidup berada lahan Instansi
pembukaan pembersihan lahan. 2. Rehabilitasi di tapak berlangsung. Pengawas:
dan 2. Pelaku kontruksi degradasi sifat pembukaan 1.
pembersihan menjalanan kimia dan biologi dan Pemerintah
lahan prosedur sesuai tanah pembersihan setempat
dengan kaidah lahan 2. Dinas
yang berlaku Perkebunan
dan
Perternakan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 54


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Kabupaten
Kulon Progo.
3. Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Kulon Progo

Instansi
Penerima
Laporan:
1. Bupati
Kulon Progo
melalui Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Kulon Progo

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 55


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

I.A.2. Penurunan Pembebasan 1. Tolak ukur 1. Kegiatan Lokasi Selama Instansi


Kualitas dan Lahan indikator dampak pembukaan dan pengelolaan proses Pelaksana:
Kuantitas Air adalah Peraturan pembersihan lahan lingkungan pembebasan PT. SPS
Pemerintah No. 82 dilakukan secara hidup berada lahan Instansi
Tahun 2001 bertahap sesuai di tapak berlangsung. Pengawas:
tentang dengan luas pembukaan 1.
pengelolaan rencana dan Pemerintah
kualitas air dan pertanaman per pembersihan setempat
Pengendalian tahun. lahan 2. Dinas
Pencemaran Air 2. Mengamankan Perkebunan
Kelas II. kawasan sempadan dan
sungai, serta Perternakan
penutupan vegetasi Kabupaten
di sempadan Kulon Progo.
sungai minimal 3. Badan
100 meter di kanan Lingkungan
kiri sungai besar Hidup
dan 50 meter Kabupaten
kanan kiri anak Kulon Progo
sungai dengan
penanaman pohon Instansi
Penerima
Laporan:
1. Bupati
Kulon Progo
melalui Badan
Lingkungan
Hidup

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 56


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Kabupaten
Kulon Progo

I.A.2. Vegetasi Pembebasan 1. tidak 1. Kegiatan Lokasi Selama Instansi


Flora dan Lahan mengakibatkan pembebasan lahan pengelolaan proses Pelaksana:
Fauna punahnya hewan melihat kondisi lingkungan pembebasan PT. SPS
dan tumbuhan tanah setempat, hidup berada lahan Instansi
endemik maupun sehingga jika ada di tapak berlangsung. Pengawas:
non endemik. tanaman endemik, pembukaan 1.
2. Pemantauan tanah tersebut dan Pemerintah
hewan - hewan tidak dilakukan pembersihan setempat
dilakukan secara pembebasan hutan. lahan 2. Dinas
berkala Perkebunan
dan
Perternakan
Kabupaten
Kulon Progo.
3. Badan
Lingkungan
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 57
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Hidup
Kabupaten
Kulon Progo

Instansi
Penerima
Laporan:
1. Bupati
Kulon Progo
melalui Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Kulon Progo
III. TAHAP OPERASI
III.A. Perkebunan
III.A.1. Penurunan Produksi 1. Tidak adanya 1. Tidak Lokasi Selama Instansi
Kualitas Air pengolahan sampah padat membuang limbah pengelolaan proses Pelaksana:
sawit maupun cair di padat maupun lingkungan produksi PT. SPS
perairan/sungai. limbah cair ke hidup berada pengolahan Instansi
badan air sekitar di tempat sawit Pengawas:
lokasi sarana dan produksi 1.
prasarana. pengolahan Pemerintah
2. Menyediakan sawit setempat
tempat khusus 2. Dinas
(TPS) untuk Perkebunan
pembuangan dan
limbah padat. Perternakan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 58


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

3. Menyediakan Kabupaten
tangki septik Kulon Progo.
dengan jumlah dan 3. Badan
kapasitas sesuai Lingkungan
kebutuhan. Hidup
4. Minyak pelumas Kabupaten
bekas ditempatkan Kulon Progo
pada tempat
khusus Instansi
(penampungan Penerima
limbah B3), Laporan:
selanjutnya di 1. Bupati
serahkan ke pihak Kulon Progo
ketiga yang melalui Badan
memiliki ijin untuk Lingkungan
proses lebih lanjut. Hidup
Kabupaten
Kulon Progo

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 59


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

III.A.2. Vegetasi Produksi 1. tidak 1. Kegiatan Lokasi Selama Instansi


Flora dan pengolahan mengakibatkan pembebasan lahan pengelolaan proses Pelaksana:
Fauna sawit punahnya hewan melihat kondisi lingkungan produksi PT. SPS
dan tumbuhan tanah setempat, hidup berada pengolahan Instansi
endemik maupun sehingga jika ada di tempat sawit Pengawas:
non endemik. tanaman endemik, produksi 1.
2. Pemantauan tanah tersebut pengolahan Pemerintah
hewan - hewan tidak dilakukan sawit setempat
dilakukan secara pembebasan hutan. 2. Dinas
berkala Perkebunan
dan
Perternakan
Kabupaten
Kulon Progo.
3. Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Kulon Progo

Instansi
Penerima
Laporan:
1. Bupati
Kulon Progo
melalui Badan
Lingkungan
Hidup

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 60


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Kabupaten
Kulon Progo

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 61


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

BAB III
RENCANA RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


Pada bagian ini akan diuraikan secara singkat dan jelas rencana pemantauan
dalam bentuk matriks atau tabel untuk dampak yang ditimbulkan. Matriks atau
tabel ini berisi pemantauan terhadap dampak yang ditimbulkan. Sesuai dengan
hasil telaah dampak penting hipotesis, beberapa dampak penting yang akan
dipantau meliputi dampak yang diprakirakan akan terjadi pada pra kontruksi,
kontruksi, operasi dan pasca operasi dari kegiatan industri kelapa sawit PT. Sawit
Punya Sultan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 62


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Tabel 3.1 Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup bidang sosial, ekonomi, budaya, kesehatan masyarakat dan transportasi
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan
Jenis Waktu
No. Metode Lokasi
Dampak Indikator / Sumber dan
Pengumpulan & Pemantau Pelaksa Pengawa Pelapora
yang Parameter Dampak Frekuens
Analisis Data an na s n
Timbul i
DAMPAK PENTING YANG
DIPANTAU BERDASARKAN HASIL ARAHAN PENGELOLAAN PADA ANDAL
I. TAHAP PRA KONSTRUKSI
I.B. Pengadaan Lahan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 63


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

I.B Perubahan 1. Jumlah Pengadaan Metode Lokasi Frekuensi PT. SPS 1. Badan 1.
.1. mata penggarap Lahan Pengumpulan pembangun Pemantau Ligkunga Bupati
pencaharian yang Data : an pabrik an 1 kali n Hidup Kulon
kehilangan Sensus terhadap sawit selama Kabupate Progo
mata semua penggarap PT.SPS kegiatan n Kulon Melalui
pencaharian lahan di yang pengadaa Progo BLH
atau yang wilayah studi terkena n lahan 2. Dinas Kabupate
beralih AMDAL, Studi dampak di Kehutana n Kulon
mata dokumentasi Kecamatan n dan Progo
pencaharian berupa foto Kokap Perkebun 2.
, kegiatan an Gubernur
meliputi sosialisasi Kabupate Provinsi
penggarap n Kulon Daerah
lahan, Metode Analisis Progo Istimewa
petani padi Data : 3. Yogyakar
sawah, serta Deskriftif Pemerinta ta (DIY)
buruh yang kuantitatif h Melalui
bekerja dan/atau Kecamata BLH
pada kualitatif n Provinsi
masing- setempat Daerah
masing Istimewa
kegiatan Yogyakar
garapan ta (DIY)
tersebut.
2. Jumlah
dan jenis
kegiatan
sosialiasi

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 64


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

yang
dilakukan
oleh
pemrakarsa
kepada para
penggarap
lahan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 65


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

I.B.2 Perubahan 1. Tingkat Pengadaan Metode Pemukima Frekuensi PT. SPS BLHD BLHD
pendapatan pendapatan Lahan Pengumpulan n penduduk Pemantau Kabupate Kabupate
para Data : dimana an 1 kali n n
penggarap Wawancara para selama Kulon Kulon
lahan. mendalam (studi penggarap kegiatan Progo Progo dan
kasus) terhadap dan buruh pengadaa BPLHD
2. para penggarap tani n lahan Provinsi
Terjaminny dan buruh. menetap Yogyakar
a ekonomi Sampling dengan di ta.
masyarakat menggunakan Kecamatan
Kec. Kokap kuisioner Kokap.
yang
sebagian terstruktur
besar tentang
berprofesi pendapatan
sebagai rumah tangga
petani.
penggarap lahan
3. (petambak
garam, petambak

ikan, petani
sawah) dan para
buruh yang
menggantungkan
mata
pencahariannya
di areal

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 66


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

seluas ±195 ha.


Metode Analisis
Data :
Deskriftif
kuantitatif
dan/atau
kualitatif

I.B.3 Persepsi 1. Tidak Pengadaan Metode Lokasi Frekuensi PT. SPS Dinas BLHD
dan sikap adanya Lahan pengumpulan pembangun Pemantau Sosial Kabupate
masyarakat gangguan data : an pabrik an 1 kali Kabupate n
kamtibmas 1. Studi dan selama n Kulon Kulon
selama dokumentasi foto perkebunan kegiatan Progo Progo dan
kegiatan survei dan sawit pengadaa BPLHD
pengadaan wawancara. PT.SPS n lahan Provinsi
lahan 2. Survei yang Yogyakar
berlangsung terhadap terkena ta.
masyarakat dampak di
terkena dampak Kecamatan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 67


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

menggunakan Kokap.
kuesioner dan
wawancara
mendalam.

Metode Analisis
Data :
Deskriftif
kuantitatif
dan/atau
kualitatif
II. TAHAP KONSTRUKSI
II.A Rekrutmen Tenaga Kerja
II. Peningkata 1. Tidak Penerimaan Metode Lokasi Enam PT. SPS 1. BLHD Dinas
A.1 n adanya tenaga kerja pengumpulan pembangun bulan Kabupate Tenaga
kesempatan petani yang untuk Tahap data : an pabrik sekali n Kerja
kerja terlantar Konstruksi 1.Wawancara dan selama Kulon Kabupate
tidak secara mendalam perkebunan masa Progo. n Kulon
memiliki dengan wakil sawit konstruks 2. Dinas Progo,
pekerjaan masyarakat PT.SPS i Tenaga BLHD
akibat dalam Komite yang Kerja Kabupate
pembangun tenaga kerja terkena Kabupate n
an pabrik lokal yang dampak di n Kulon Kulon
sawit dibentuk. Kecamatan Progo. Progo dan
PT.SPS Kokap. BPLHD
2. 2. Studi Provinsi
Memastikan dokumentasi Yogyakar
bahwa meliputi tenaga ta.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 68


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

pemrakarsa kerja yang


dan direkrut dari
kontraktor HRD PT. SPS
telah dan foto
bekerjasam pengumuman
a dengan rerkruitment.
Komite
Tenaga Metode Analisis
Kerja Lokal Data :
dalam Deskriftif
proses kuantitatif
perekrutan dan/atau
tenaga kerja kualitatif
konstruksi.
II. Persepsi 1. Tidak Penerimaan Metode Lokasi Enam PT. SPS Dinas Dinas
A.1 dan sikap adanya tenaga kerja pengumpulan pembangun bulan Tenaga Tenaga
masyarakat gangguan untuk Tahap data : an pabrik sekali Kerja Kerja
kamtibmas Konstruksi 1. Studi dan selama Kabupate Kabupate
selama dokumentasi foto perkebunan masa n Kulon n Kulon
kegiatan survei dan sawit konstruks Progo. Progo,
rekrutment wawancara PT.SPS i BLHD
tenaga kerja 2. Survei yang Kabupate
berlangsung terhadap terkena n
masyarakat dampak di Kulon
terkena dampak Kecamatan Progo dan
menggunakan Kokap. BPLHD
kuesioner dan Provinsi
wawancara Yogyakar

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 69


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

mendalam. ta.
Metode Analisis
Data :
Deskriftif
kuantitatif
dan/atau
kualitatif

II. Operasional Basecamp


B
II. Meningkatn 1. Operasional Metode Operasiona Seminggu PT. SPS Dinas Dinas
B.1 ya jumlah Rendahnya Basecamp Pengumpulan l Basecamp sekali Pekerjaan Pekerjaan
timbulan jumlah Data : PT. SPS selama Umum Umum
sampah timbulan 1. Pendataan masa Kabupate Kabupate
sampah timbulan sampah konstruks n Kulon n Kulon
yang ada. di areal i Progo Progo
2. basecamp.
Terkelolany 2. Membuat SOP
a sampah pengelolaan
dengan sampah dan
dengan membuat kriteria
baik. pengelolaan
3. sampah yang
Rendahnya baik.
jumlah 3. Pengumpulan
masyarakat data bulanan
dan pekerja kasus penyakit
yang dari Puskesmas.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 70


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

terkena
penyakit Metode Analisis
akibat Data :
pencemaran 1. Deskriftif
sampah. kuantitatif
4. dan/atau
Rendahnya kualitatif
komplain
masyarakat
akibat
pencemaran
sampah.

II. Meningkatn 1. Tidak Operasional Metode Operasiona Sebulan PT. SPS Badan Badan
B.2 ya jumlah adanya Basecamp Pengumpulan l Basecamp sekali Lingkung Lingkung
limbah B3 limbah B3 Data : PT. SPS selama an Hidup an Hidup
akibat yang tidak 1. Pendataan masa Kabupate Kabupate
maintainen dikelola. timbulan sampah konstruks n Kulon n Kulon
ce alat berat di areal i Progo Progo
2. Tidak basecamp.
adanya 2. Membuat SOP
masyarakat pengelolaan
maupun limbah B3 dan
pekerja membuat kriteria
yang pengelolaan
terjangkit limbah B3 yang
akibat baik.
pencemaran 3. Pengumpulan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 71


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

akibat data bulanan


limbah B3. kasus penyakit
dari Puskesmas.
3.
Diterapkann Metode Analisis
ya sistem Data :
pengelolaan 1. Deskriftif
limbah B3 kuantitatif
sesuai dan/atau
dengan PP kualitatif
No.101
Th.2014

II.C Mobilisasi Alat Berat dan Material


II. Penurunan Parameter Mobilisasi Metode Jalur 3 (Tiga) PT. SPS BLHD BLHD
C.1 kualitas TSP, PM10, peralatan dan Pengumpulan mobilisasi bulan Kab. Kabupate
udara NO2, SO2 material Data : peralatan sekali Kulon n
ambien dan CO 1. Pengambilan dan selama Progo Kulon
sampel TSP material mobilisasi Progo dan
mengacu pada yang peralatan BPLHD
SNI-19-7119.3- terdekat dan Provinsi
2005. dengan material Yogyakar
2. Pengambilan pemukiman ta.
sampel PM10 , yaitu
mengacu pada 1. Pada
USEPA IO-2.1 koordinat
3. Pengambilan 108° 37'

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 72


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

sampel SO2 31.646"


mengacu pada BT; 6° 46'
SNI-19.7119.7- 58.051" LS
2005. 2. Pada
4. Pengambilan koordinat
sampel NO2 108° 38'
mengacu pada 3.948" BT;
SNI-19-7119.2- 6° 47'
2005. 8.242" LS
5. Pengambilan 3. Pada
sampel CO koordinat
mengacu pada 108° 37'
SNI 49.134"
7119.10:2011 BT; 6° 46'
6. Pengamatan 34.357" LS
langsung dan
dokumentasi koordinat
untuk kegiatan: tergantung
‐ Pembersihan titik
terhadap ban truk sampling di
yang google
keluar dari tapak earth
proyek
‐ Perawatan rutin
kendaraan
proyek
‐ Kegiatan
penyiraman jalan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 73


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Metode Analisis
Data :
Analisis
laboratorium
yang
terakreditasi
KAN dan
dilakukan
berdasarkan pada
pedoman
“Standard
Nasional
Indonesia” dan
membandingkan
dengan baku
mutu yang
ditetapkan.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 74


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II. Peningkata Tingkat Mobilisasi Metode Jalur 3 (Tiga) PT. SPS BLHD BLHD
C.2 n kebisingan peralatan dan Pengumpulan mobilisasi bulan Kab. Kabupate
kebisingan (dBA) material Data : peralatan sekali Kulon n
Data kebisingan dan selama Progo Kulon
diukur dengan material mobilisasi Progo dan
menggunakan yang peralatan BPLHD
sound level terdekat dan Provinsi
meter dan dengan material Yogyakar
dihitung Ls, Lm pemukiman ta.
dan Lsm , yaitu
sesuai Keputusan 1. Pada
Menteri Negara koordinat
Lingkungan 108° 37'
Hidup No. 31.646"
48/MENLH/11/1 BT; 6° 46'
996 Tentang 58.051" LS
Baku
Tingkat
Kebisingan. koordinat
Metode Analisis tergantung
Data : titik
Membandingkan sampling di
hasil pengukuran google
dengan baku earth
mutu sesuai
Keputusan
Menteri Negara
Lingkungan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 75


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Hidup No.
48/MENLH/11/1
996
Tentang Baku
Tingkat
Kebisingan

II.C.3 Gangguan Jumlah Mobilisasi Metode 1. 3 bulan PT. SPS 1. Dinas 1. Dinas
Penyakit kasus peralatan dan Pengumpulan Puskesmas sekali Kesehata Kesehata
(ganggun gangguan material Data : setempat. setelah n n
kesehatan) saluran 1. Pengumpulan 2. dimulainy Kabupate Kabupate
nafas data bulanan Permukima a kegiatan n Kulon n Kulon
(khususnya kasus penyakit n penduduk mobilisasi Progo Progo,
ISPA) dari Puskesmas; di wilayah peralatan BLHD
2. Wawancara studi dan Kabupate
dengan AMDAL material n Kulon
masyarakat Progo dan
mengenai BPLHD
keluhan pada Provinsi
saluran Yogyakar
pernafasan ta.
(ISPA);
3. Pengamatan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 76


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

terhadap sanitasi
lingkungan.

Metode Analisis
Data :
Deskripsi dengan
melihat incident
rate kasus
penyakit saluran
pernafasan.
II.C.4 Peningkata 1. Tidak Mobilisasi Metode 1. Titik Hari libur PT. SPS Dinas BLHD
n lalu terjadi peralatan dan Pengumpulan pertemuan dan hari Hubunga Kab.
lintas darat kemacetan material Data : ruas jalan kerja n Kulon
(gangguan pada ruas 1. Observasi Pantura dengan Kabupate Progo,
lalu jalan secara langsung dengan frekuensi n Kulon Dishub
lintas darat) pantura 2. Studi jalan akses 3 kali Progo Kab.
terutama di dokumentasi 2. Jalan selama Kulon
titik meliputi foto akses masa Progo dan
pertemuan kondisi lalu menuju mobilisasi BPLHD
dengan lintas di titik tapak peralatan Prov.
jalan akses. pertemuan proyek dan Jawa
dengan jalan material Barat.
2. akses,keberadaan berlangsu
Rendahnya rambu-rambu ng
tingkat lalu lintas
kepadatan di titik keluar
lalu lintas masuknya
akibat kendaraan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 77


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

mobilisasi proyek
alat berat. Metode Analisis
Data :
3. V/C ratio
mengacu kepada
MKJI (1997).

II. D Land Clearing


II.D.1 Masyarakat Tidak Land Clearing Metode Lokasi Frekuensi PT. SPS Dinas BLHD
yang adanya pengumpulan pembangun Pemantau Sosial Kabupate
merasa masyarakat data : an pabrik an 1 kali Kabupate n
dirugikan yang 1. Survei dan selama n Kulon Kulon
akibat lahan merasa menggunakan perkebunan kegiatan Progo Progo dan
sawahnya dirugikan kuesioner sawit land BPLHD
telah akibat lahan terstruktur PT.SPS clearing Provinsi
digunakan sawah yang dan wawancara yang Yogyakar
untuk digunakan mendalam. terkena ta.
pembangun 2. Studi dampak di
an pabrik dokumentasi Kecamatan
PT.SPS meliputi Kokap.
pencatatan
jumlah keluhan
pada kegiatan
land clearing.
Metode Analisis
Data :

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 78


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Metode
kuantitatif dan
deskriptif
kualitatif

III. TAHAP OPERASI


III.A. Rekrutment Tenaga Kerja Operasional
III. Perubahan 1. Tidak Penerimaan Metode Lokasi Enam PT. SPS 1. BLHD Dinas
B.1. Ekonomi adanya tenaga kerja pengumpulan pembangun bulan Kabupate Tenaga
Masyarakat petani yang operasional. data : an pabrik sekali n Kerja
dan Konflik terlantar 1.Wawancara dan selama Kulon Kabupate
Sosial tidak secara mendalam perkebunan masa Progo. n Kulon
memiliki dengan wakil sawit konstruks 2. Dinas Progo,
pekerjaan masyarakat PT.SPS i Tenaga BLHD
akibat dalam Komite yang Kerja Kabupate
pembangun tenaga kerja terkena Kabupate n
an pabrik lokal yang dampak di n Kulon Kulon
sawit dibentuk. Kecamatan Progo. Progo dan
PT.SPS. Kokap. BPLHD
2. Tidak 2. Studi Provinsi
adanya dokumentasi Yogyakar
gangguan meliputi tenaga ta.
kamtibmas kerja yang
selama direkrut dari
kegiatan HRD PT. SPS

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 79


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

rekrutment dan foto


tenaga kerja pengumuman
berlangsung rerkruitment.

Metode Analisis
Data :
Deskriftif
kuantitatif
dan/atau
kualitatif

IV. TAHAP PASCA OPERASI


IV. A Demobilisasi Alat Berat dan Material

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 80


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

IV. Penurunan Parameter Demobilisasi Metode Jalur 3 (Tiga) PT. SPS BLHD BLHD
A.1 kualitas TSP, PM10, Alat Berat dan Pengumpulan mobilisasi bulan Kab. Kabupate
udara NO2, SO2 Material Data : peralatan sekali Kulon n
ambien dan CO 1. Pengambilan dan selama Progo Kulon
sampel TSP material mobilisasi Progo dan
mengacu pada yang peralatan BPLHD
SNI-19-7119.3- terdekat dan Provinsi
2005. dengan material Yogyakar
2. Pengambilan pemukiman ta.
sampel PM10 , yaitu
mengacu pada 1. Pada
USEPA IO-2.1 koordinat
3. Pengambilan 108° 37'
sampel SO2 31.646"
mengacu pada BT; 6° 46'
SNI-19.7119.7- 58.051" LS
2005. 2. Pada
4. Pengambilan koordinat
sampel NO2 108° 38'
mengacu pada 3.948" BT;
SNI-19-7119.2- 6° 47'
2005. 8.242" LS
5. Pengambilan 3. Pada
sampel CO koordinat
mengacu pada 108° 37'
SNI 49.134"
7119.10:2011 BT; 6° 46'
6. Pengamatan 34.357" LS

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 81


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

langsung dan
dokumentasi koordinat
untuk kegiatan: tergantung
‐ Pembersihan titik
terhadap ban truk sampling di
yang google
keluar dari tapak earth
proyek
‐ Perawatan rutin
kendaraan
proyek
‐ Kegiatan
penyiraman jalan

Metode Analisis
Data :
Analisis
laboratorium
yang
terakreditasi
KAN dan
dilakukan
berdasarkan pada
pedoman
“Standard
Nasional
Indonesia” dan
membandingkan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 82


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

dengan baku
mutu yang
ditetapkan.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 83


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

IV. Peningkata Tingkat Mobilisasi Metode Jalur 3 (Tiga) PT. SPS BLHD BLHD
A.2 n kebisingan peralatan dan Pengumpulan mobilisasi bulan Kab. Kabupate
kebisingan (dBA) material Data : peralatan sekali Kulon n
Data kebisingan dan selama Progo Kulon
diukur dengan material mobilisasi Progo dan
menggunakan yang peralatan BPLHD
sound level terdekat dan Provinsi
meter dan dengan material Yogyakar
dihitung Ls, Lm pemukiman ta.
dan Lsm , yaitu
sesuai Keputusan 1. Pada
Menteri Negara koordinat
Lingkungan 108° 37'
Hidup No. 31.646"
48/MENLH/11/1 BT; 6° 46'
996 Tentang 58.051" LS
Baku
Tingkat
Kebisingan. koordinat
Metode Analisis tergantung
Data : titik
Membandingkan sampling di
hasil pengukuran google
dengan baku earth
mutu sesuai
Keputusan
Menteri Negara
Lingkungan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 84


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Hidup No.
48/MENLH/11/1
996
Tentang Baku
Tingkat
Kebisingan

Gangguan Jumlah Mobilisasi Metode 1. 3 bulan PT. SPS 1. Dinas 1. Dinas


Penyakit kasus peralatan dan Pengumpulan Puskesmas sekali Kesehata Kesehata
(ganggun gangguan material Data : setempat. setelah n n
kesehatan) saluran 1. Pengumpulan 2. dimulainy Kabupate Kabupate
nafas data bulanan Permukima a kegiatan n Kulon n Kulon
(khususnya kasus penyakit n penduduk mobilisasi Progo Progo,
ISPA) dari Puskesmas; di wilayah peralatan BLHD
2. Wawancara studi dan Kabupate
dengan AMDAL material n Kulon
masyarakat Progo dan
mengenai BPLHD
IV.A. keluhan pada Provinsi
3 saluran Yogyakar

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 85


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

pernafasan ta.
(ISPA);
3. Pengamatan
terhadap sanitasi
lingkungan.

Metode Analisis
Data :
Deskripsi dengan
melihat incident
rate kasus
penyakit saluran
pernafasan.
Peningkata 1. Tidak Mobilisasi Metode 1. Titik Hari libur PT. SPS Dinas BLHD
n lalu terjadi peralatan dan Pengumpulan pertemuan dan hari Hubunga Kab.
lintas darat kemacetan material Data : ruas jalan kerja n Kulon
(gangguan pada ruas 1. Observasi Pantura dengan Kabupate Progo,
lalu jalan secara langsung dengan frekuensi n Kulon Dishub
lintas darat) pantura 2. Studi jalan akses 3 kali Progo Kab.
terutama di dokumentasi 2. Jalan selama Kulon
titik meliputi foto akses masa Progo dan
pertemuan kondisi lalu menuju mobilisasi BPLHD
dengan lintas di titik tapak peralatan Prov.
jalan akses. pertemuan proyek dan Jawa
dengan jalan material Barat.
2. akses,keberadaan berlangsu
IV.A. Rendahnya rambu-rambu ng
4 tingkat lalu lintas

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 86


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

kepadatan di titik keluar


lalu lintas masuknya
akibat kendaraan
mobilisasi proyek
alat berat. Metode Analisis
Data :
3. V/C ratio
mengacu kepada
MKJI (1997).

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 87


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Tabel 3.2 Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup bidang Geo-Biologi

Dampak Lingkungan yang


Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Dipantau Institusi Pemantauan
Jenis
No. Damp
Metode Lokasi
ak Indikator / Sumber
Pengumpulan & Pemant Waktu dan Frekuensi Pelaks Penga Pelapo
yang Parameter Dampak
Analisis Data auan ana was ran
Timbu
l
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
BERDASARKAN HASIL ARAHAN PENGELOLAAN PADA ANDAL
II. TAHAP KONSTRUKSI
II.A Operasional Basecamp
.
II. Penuru Pembuanga menurun Metode Pemanta Enam bulan sekali pada operasional PT. 1. 1.
A.1. nan n Oli bekas nya pemantauan uan basecamp berlangsung SPS Badan Bupati
Kualit dari kualitas terhadap lingkung Ligkun Kulon
as dan kegiatan air sungai penggunaan oli an hidup gan Progo
kuantit pembangun akibat dengan cara yaitu di Hidup Melalui
as Air an dari mengumpulkan oli Sungai Kabupa BLH
basecamp aktivitas di wadah tertentu yang ten Kabupa
selama khusus B3 yang berada Kulon ten
operasion dilakukan oleh di lokasi Progo Kulon
al pihak devisi lahan 2. Progo
berlangsu kesehatan dan perkebu Dinas 2.
ng lingkungan. nan Kehuta Gubern
kelapa nan dan ur
sawit. Perkeb Provins
unan i

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 88


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Kabupa Daerah
ten Istime
Kulon wa
Progo Yogyak
3. arta
Pemeri (DIY)
ntah Melalui
Kecam BLH
atan Provins
setemp i
at Daerah
Istime
wa
Yogyak
arta
(DIY)
II.B. Land Clearing
II. Penuru Peningkata terjadiny Pengambilan Lokasi Enam bulan sekali pada pembebasan PT. 1. 1.
B.2. nan n a erosi sampel air untuk pemanta lahan berlangsung SPS Badan Bupati
Kualit kekeruhan dan analisis uan Ligkun Kulon
as di Sungai sediment kekeruhan. lingkung gan Progo
Tanah akibat asi Analisis sampel di an hidup Hidup Melalui
kegiatan laboratorium di lokasi Kabupa BLH
pembukaan dilakukan dengan petak ten Kabupa
dan metode pembuka Kulon ten
pembersiha Turbidimetrik/Gra an dan Progo Kulon
n lahan. vimetrik. Data pembersi 2. Progo
yang diperoleh han Dinas 2.
dianalisis secara lahan Kehuta Gubern
deskriptif dengan nan dan ur

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 89


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

bantuan tabel. Perkeb Provins


unan i
Kabupa Daerah
ten Istime
Kulon wa
Progo Yogyak
3. arta
Pemeri (DIY)
ntah Melalui
Kecam BLH
atan Provins
setemp i
at Daerah
Istime
wa
Yogyak
arta
(DIY)
II. Penuru Perubahan Hilangny Metode Lokasi Enam bulan sekali pada pembebasan PT. 1. 1.
B.2. nan time lag a vegetasi pemantauan pemanta lahan berlangsung SPS Badan Bupati
Kualit debit sungai akibat dilakukan dengan uan Ligkun Kulon
as dan akibat kegiatan cara mengukur lingkung gan Progo
Kuanti kegiatan pembuka kecepatan arus an hidup Hidup Melalui
tas Air pembukaan an dan dan penampang di lokasi Kabupa BLH
dan pembersi Sungai dengan petak ten Kabupa
pembersiha han lahan menggunakan alat pembuka Kulon ten
n lahan. current meter. an dan Progo Kulon
Besar Debit pembersi 2. Progo
dihitung dengan han Dinas 2.
menggunakan lahan Kehuta Gubern
persamaan; Q=AV nan dan ur

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 90


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Dimana : Perkeb Provins


Q = Debit air unan i
Sungai (m3/s) Kabupa Daerah
A = Luas ten Istime
penampang Kulon wa
Sungai (m2) Progo Yogyak
V = Kecepatan 3. arta
arus (m/s) Pemeri (DIY)
Analisis data ntah Melalui
dilakukan secara Kecam BLH
deskriptif analitik. atan Provins
setemp i
at Daerah
Istime
wa
Yogyak
arta
(DIY)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 91


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

II.B. Vegeta kerapatan Pembukk Lokasi Enam bulan sekali pada pembebasan PT. 1. 1.
2. si jenis flora aan dan 1. Flora pemanta lahan berlangsung SPS Badan Bupati
Flora dan pembersi Pengumpulan data uan Ligkun Kulon
dan keanekarag han lahan dilakukan pada lingkung gan Progo
Fauna aman jenis untuk plot berukuran 20 an hidup Hidup Melalui
fauna. persiapan m x 20 m. di lokasi Kabupa BLH
penanam variabel yang petak ten Kabupa
an kelapa diukur adalah pembuka Kulon ten
sawit semua diameter an dan Progo Kulon
batang pohon pembersi 2. Progo
yang berdiameter han Dinas 2.
> KR10= cm𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
pada 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
lahan Kehuta Gubern
𝑥 100%
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
ketinggian 130 cm 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 nan dan ur
dari permukaan Perkeb Provins
tanah dengan unan i
menggunakan pita Kabupa Daerah
diameter. Untuk ten Istime
penentuan Kulon wa
kerapatan jenis Progo Yogyak
tumbuhan akan 3. arta
digunakan rumus; Pemeri (DIY)
N=n/A ntah Melalui
dimana: Kecam BLH
N = Kerapatan atan Provins
tumbuhan setemp i
n = Jumlah at Daerah
individu setiap Istime
jenis wa
A = Luas seluruh Yogyak
plot pengamatan arta
Kerapatan relatif (DIY)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 92


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

(KR) dihitung
dengan rumus:

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 93


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

2. Fauna
Pengumpulan data
satwa liar
dilakukan dengan
metode titik
(count point) pada
line transect.
Pengamatan
dilakukan pada
setiap titik yang
ditentukan secara
sistematik (setiap
200 m) dalam
garis transek,
dimana semua
satwa yang
ditemukan akan
dihitung jumlah
individunya dan
diukur jaraknya ke
pusat titik
pengamatan.
Untuk satwa kecil
yang mempunyai
pergerakan
lambat,
pengamatannya
dilakukan dalam
plot berukuran 10
m x 10 m yang
juga diletakkan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 94


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

secara sistematik,
yakni setiap 200
m dalam suatu
garis transek.
Untuk penentuan
kerapatan jenis
satwa akan
digunakan rumus;
N=n/A
Dimana:
N = Kerapatan
satwa
n = Jumlah
individu setiap
jenis satwa
A = Luas plot
pengamatan
Luas plot
pengamatan satwa
dihitung dengan
menggunakan
rumus; A=XÝ
Dimana:
A = Luas sampel
plot
X = Panjang jalur
titik pengamatan
Ý = Rata-rata
jarak antara satwa
dengan titik
pengamatan.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 95


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Untuk penentuan
keanekaragaman
jenis satwa akan
dihitung
berdasarkan
rumus indeks
keanekaragaman
sebagai berikut:
Dimana ;
H =
Keanekaragaman
jenis satwa
ni = Jumlah
individu setiap
jenis satwa dalam
sampel plot.
n = Jumlah total
individu dalam
satu plot.
S = Jumlah jenis
satwa dalam
sampel plot.

III. TAHAP OPERASI

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 96


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

III. Perkebunan
A.
II Penuru Indikator Pengguna • Analisis sampel lokasi dua kali setahun selama pelaksanaan PT. 1. 1.
I.B. nan dampak an pupuk di laboratorium lahan kegiatan pembibitan. SPS Badan Bupati
1. Kualit adalah pada saat dilakukan dengan perkebu Ligkun Kulon
as Air peningkatan kegiatan metode nan gan Progo
kandungan pemeliha Spektrofotometrik sawit Hidup Melalui
PO4, NO3 raan bibit . Kabupa BLH
dan Cl2 di tanaman • Data yang ten Kabupa
Sungai diperoleh Kulon ten
dianalisis secara Progo Kulon
deskriptif dengan 2. Progo
bantuan tabel dan Dinas 2.
hasil analisis data Kehuta Gubern
dibandingkan nan dan ur
dengan baku Perkeb Provins
mutu. unan i
• Pengambilan Kabupa Daerah
sampel air di ten Istime
lapangan dengan Kulon wa
menggunakan Progo Yogyak
Spektrofotometer. 3. arta
Pemeri (DIY)
ntah Melalui
Kecam BLH
atan Provins
setemp i
at Daerah
Istime
wa
Yogyak

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 97


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

arta
(DIY)

II Iklim Indikator Berasal Penambahan lokasi Enam bulan sekali si PT. 1. 1.


I.B. dan dampak dari tanaman lahan SPS Badan Bupati
2. Mikro adalah tnaman biodiversitass perkebu Ligkun Kulon
penurunan kelapa seperti pohon nan gan Progo
temperatur sawit itu trembesia, pohon sawit Hidup Melalui
karena sendiri kenanga, pohon Kabupa BLH
pohon sawit beringin, pohon ten Kabupa
tidak cassia, pohon Kulon ten
semourna akassia, pohon Progo Kulon
dalam sirsak, pohon 2. Progo
menyerap nangka, pohon Dinas 2.
karbonmon mahoni, pohon Kehuta Gubern
oksida atau jati, pohon sapu nan dan ur
CO2 tangan, pohon Perkeb Provins
saga, pohon johar, unan i
pohon sempur, Kabupa Daerah
dan pohon bungur ten Istime
guna mengurangi Kulon wa
kadar Progo Yogyak

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 98


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

karbonmonooksid 3. arta
a atau CO2 di Pemeri (DIY)
udara ambien ntah Melalui
sekitar lokasi PT Kecam BLH
SPS atan Provins
setemp i
at Daerah
Istime
wa
Yogyak
arta
(DIY)
III.B Vegeta kerapatan pengham 1. Flora lokasi Enam bulan sekali i PT. 1. 1.
.3. si jenis flora batan Pengumpulan data lahan SPS Badan Bupati
Flora dan kualitas dilakukan pada perkebu Ligkun Kulon
dan keanekarag akar plot berukuran 20 nan gan Progo
Fauna aman jenis tanaman m x 20 m. variabel sawit Hidup Melalui
fauna dan yang yang diukur Kabupa BLH
penurunan berfungsi adalah semua ten Kabupa
keragaman sebagai diameter batang Kulon ten
jenis serta filtrasi pohon yang Progo Kulon
kelimpahan dan berdiameter > 10 2. Progo
plankton penuruna cm pada Dinas 2.
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
130 cm 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑥 100%
dan benthos n kualitas KR = 𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
ketinggian Kehuta Gubern
air akibat dari permukaan 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 nan dan ur
kegiatan tanah dengan Perkeb Provins
pembibit menggunakan pita unan i
an. diameter. Untuk Kabupa Daerah
penentuan ten Istime
kerapatan jenis Kulon wa
tumbuhan akan Progo Yogyak

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 99


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

digunakan rumus; 3. arta


N=n/A Pemeri (DIY)
dimana: ntah Melalui
N = Kerapatan Kecam BLH
tumbuhan atan Provins
n = Jumlah setemp i
individu setiap at Daerah
jenis Istime
A = Luas seluruh wa
plot pengamatan Yogyak
Kerapatan relatif arta
(KR) dihitung (DIY)
dengan rumus:

2. Fauna
Pemantauan
plankton
dilakukan dengan
pengambilan
sampel plankton
di lapangan
dengan menyaring
air sungai
sebanyak 50 liter
dengan
menggunakan
plankton net No.
25, kemudian
dikonsentrasikan
menjadi 25 ml,

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 100


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

selanjutnya
ditambahkan
pengawet formalin
(yang telah
dinetralkan
dengan CaCO3)
sebanyak 4–5
tetes. Sedang
pemantauan
organisme benthos
dilakukan dengan
mengambil contoh
substrat/lumpur
dan pasir dari
perairan sungai
dengan
menggunakan
Eckman Dredge.
Contoh plankton
yang telah
dikumpulkan di
periksa di
laboratorium
dengan
menggunakan
mikroskop,
sedangkan
pemeriksaan
benthos dilakukan
dengan
menggunakan

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 101


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

loop atau kaca


pembesar.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 102


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Tabel 3.3 Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup bidang Fisika Kimia


Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi
Lingkungan yang Dipantau Pemantauan
Jenis Indikator/ Sum Meto Lokasi Pemantauan Wa
N
Dampak Paramete ber de ktu dan Pelaksa Pen Pe
o.
yang r Dampak Pengumpula Frekuens na gawas laporan
Timbul n & Analisis i
Data
III.E. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT UTAMA DAN PELENGKAP
III.E. Penuruna 1. Pengoperas 1. 1. Lokasi Cerobong dan area Power 1. PT. SPS 1. BLH 1.
1. n Kualitas Paramete ian dan Pengamatan Pengamat Kabupat Bupati
Udara r kualitas pemeliharaa langsung an en Kulon Kulon
Ambien udara n terhadap dilakukan Progo Progo
emisi pembangkit pelaksanaan: bloc k tas udara : 2. BLH Melalui
meliputi : utama dan a. Desain 2. pengukuran kuali si pada Unit 5 a. Sekali Provinsi BLH
Total pelengkap. cerobong Titik Cerobong obong Unit 6: dan sebelum Daerah Kabupat
partikel, dengan tinggi emi Cer pengukuran kuali tas udara operasion Istimewa en Kulon
SO2, 240 m 3. ien pada: LS al Yogyakar Progo
NO2 dan b. Titik b. Enam ta 2.
Opasitas Pengoperasia a BT bulan Gubernur
2. n fasilitas mb sekali Provinsi
Paramete Electrostatic KODE c. Enam Daerah
r kualitas Precipitator bulan Istimewa
udara (EP) AP-01 110°43'46.91" 6°27'10. sekali Yogyakar
ambien c. 82" d. Enam ta
meliputi: Pengoperasia AP-02 110°44'16.04" 6°27'3.5 bulan Melalui
Debu, n fasilitas Flue 4" sekali BLH
PM10, Gas AP-03 110°44'39.40" 6°27'20. e. Dua Provinsi
PM2,5, Desulfurizatio 20" tahun Daerah
SO2, n (FGD) AP-04 110°45'15.10" 6°27'32. sekali Istimewa
NO2 d. 00" 2. Yogyakar
Pengoperasia AP-05 110°45'36.10" 6°26'25. Pengukur ta
n fasilitas Low 60" an 3.
NOx Burner. AP-06 110°46'34.60" 6°28'11. kualitas Menteri
e. 00" udara Lingkung
Pemeliharaan AP-07 110°49'51.56" 6°26'4.6 emisi: an Hidup

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 103


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

pada 6" a. Setiap dan


peralatan AP-08 110°43'14.90" 6°28'57. saat Kehutan
yang 70" b. Enam an
mengeluarkan AP-09 110°45'0.00" 6°28'25. bulan
gas buang 80" sekali
dan partikulat. AP-10 110°46'51.69" 6°30'47. 3. Enam
2. 11" bulan
Pengukuran AP-11 110°49'19.60" 6°28'53. sekali
kualitas udara 33"
emisi
terhadap
parameter
Total partikel,
SO2, NO2,
Opasitas
dengan :
Metode:
a.
Pengukuran
kontinyu
menggunakan
CEMS
(Continuous
Emission
Monitoring
System)
secara time
series
b.
Pengukuran
secara
manual
dengan
menggunakan
Metode
pengumpulan
data dan
analisaTotal

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 104


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

partikel (SNI
19- 4840-
1998); SO2
(SNI 19-
7117.7-2005);
NO2 (SNI 19-
7117.5-2005),
opasitas (SNI
19.7117.11.20
05)
3.
Pengukuran
kualitas udara
ambien
dengan
metode:
Sampling
kualitas udara
ambien
parameter
sesuai
dengan SNI,
yaitu Debu
(SNI 19-
7119.3-2005),
PM 10 SNI
19-7119.6-
2005, PM 2,5
SNI
19.7119.3-
2005, SO2 :
SNI 19-
7119.7-2005;
NO2 : SNI 19-
7119.2-2005
Teknik
Sampling: 24
jam

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 105


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

III.E. Peningkat Tingkat Pengoperas 1. 1. Pengamatan langsung di fasilitas- fasilitas enam PT. SPS 1. BLH 1.
2. an kebisinga ian dan Pengamatan PLTU Tanjung Jati B Unit 5&6 (Boiler, generator, bulan Kabupat Bupati
Kebisinga n siang – pemeliharaa terhadap turbin, pulverizer, pompa-pompa, Power House, sekali en Kulon Kulon
n malam di n keberadaan, konveyor) selama Progo Progo
permukim pembangkit fungsi dan 2. Pengamatan di lokasi penanaman tanaman operasion
2. BLH Melalui
an utama dan kondisi pengurang bising. al PLTU
pelengkap. silencer pada 3. Pengukuran tingkat kebisingan di: Tanjung Provinsi BLH
fasilitas- a. Lokasi pemukiman di sekitar lokasi PLTU Jati B Unit Daerah Kabupat
fasilitas yang yaitu : 5&6 Istimewa en Kulon
menimbulkan Yogyaka Progo
bising rta 2.
(seperti: KODE BT LS Gubernu
turbin, BIS-01 110°44'48.70" 6°27'9. r
generator, 80" Provinsi
dan boiler). BIS-02 110°45'24.90" 6°26'5 Daerah
2. 7.50"
Pengamatan Istimewa
BIS-03 110°44'18.50" 6°27'1. Yogyaka
langsung
90" rta
terhadap
BIS-04 110°44'34.20" 6°27'1. Melalui
keberadaan
50"
dan kondisi BLH
BIS-05 110°44'18.50" 6°27'1.
tanaman- Provinsi
90"
tanaman yang Daerah
ditanam untuk BIS-08 110°46'0.60" 6°27'2
5.10" Istimewa
mengurangi
BIS-09 110°43'43.30" 6°27'6. Yogyaka
tingkat
kebisingan. 00" rta
3. b. Batas wilayah PLTU (pagar) yang
Pengukuran dekat dengan pemukiman warga (Dukuh
tingkat Sekuping, Dukuh
kebisingan:
Metode:
Pengukuran
tingkat
kebisingan
siang - malam
di
permukiman

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 106


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

sesuai
dengan
KepMen LH
No 48 Tahun
1996 tentang
baku tingkat
kebisingan.
Alat:
Sound Level
Meter
Teknik
pengumpula
n data:
Mengacu
pada KepMen
LH No 48
Tahun 1996,
pada periode
L1 s/d L7
Analisa data:
LSM = 10 log 1/24 (
16.10 0,115 +....

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 107


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

BAB IV
JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH

4.1 Jumlah dan Jenis Izin PPLH


Dalam hal rencana usaha dan/ kegiatan yang dianjurkan memerlukan izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), maka dalam bagian ini
berisikan tentang daftar jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang dibutuhkan berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan
hidup. Daftar izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Izin penggunaan lahan kawasan konservasi gunung merapi.


2. Izin pembuangan air limbah yang telah diolah ke badan air.
3. Izin usaha perkebunan (UIP).
4. Izin usaha perkebunan untuk budidaya (UIP-B).
5. Izin usaha perkebunan untuk pengolahan (UIP-P).
6. Izin penyimpanan sementara limbah berbahaya dah beracun.
7. Izin pembangunan TPS limbah B3.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 108


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

BAB V
PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL RPL

SURAT PERNYATAAN
No. 513/TL14-1A/VII/2018
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ahmad Ristandi S. T., MSc, ES., PhD.
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Desa Kelapa, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Kulonprogo
Telepon : 085640123456
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama :
Nama instansi : PT. Sawit Punya Sultan
Alamat : Jalan Dayung 1 no.46 Kokap, Kabupaten Kulonprogo.
Telepon : (0274) 12348765
Sehubungan dengan pelaksanaan proses studi AMDAL pada Badan Lingkungan
Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, atas kegiatan industri kelapa sawit yang
terletak di Desa Umbulharjo, Kokap, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten
Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan ini kami menyatakan sebagai
berikut :
1) Bersedia melaksanakan komitmen pengolahan dan pemantauan lingkungan
hidup sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pengolahan
Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL)
kegiatan industri kelapa sawit yang terletak di Desa Umbulharjo, Kokap,
Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2) Bersedia melaksanakan pengolahan dan pemantauan lingkungan hidup
sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 109


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
ANALSIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
GUNUNG API PURBA IJO, KULONPROGO, DIY

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sleman, 4 januari 2018
PT. Sawit Punya Sultan

Ahmad Ristandi S. T., MSc,


ES., PhD

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 110


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai