LAPORAN PELAKSANAAN
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)
DAN
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
Semester II
2017
Tabel 2. 1 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambient di Area Tol ....................................................... II-11
Tabel 2. 2 Hasil Pengukuran Faktor Fisika dan Kimia di Area Gardu Tol ............................................ II-12
Tabel 2. 3 Hasil Analisa Kualitas Limbah Cair Domestik Kantor Gerbang Cikupa Utama ................... II-13
Tabel 2. 4 Hasil Analisa Kualitas Limbah Cair Domestik Kantor Gerbang Cilegon Timur ................... II-15
Tabel 2. 5 Hasil Analisa Kualitas Limbah Cair Domestik Kantor Gerbang Merak................................ II-16
Tabel 2. 6 Hasil Analisa Kualitas Limbah Cair Domestik Kantor Gerbang Ciujung ............................. II-18
Tabel 2. 7 Rekapitulasi Data Kejadian Kecelakaan .............................................................................. II-25
Tabel 2. 8 Rekapitulasi Jumlah Kendaraan (Traffic) Tol Tangerang-Merak Tol................................... II-26
Tabel 2. 9 Matriks Pelaksanaan RKL-RPL ........................................................................................... II-28
Tahap Prakonstruksi Rencana Pembukaan Akses Jalan Tol untuk Pembuatan Jalur Tol Serang-
Panimbang
Pengurugan tanah oleh pihak setempat, dimana kondisi lahan semula adalah daerah resapan air
Gambar 1.1 Perkembangan Lingkungan Sekitar
Pertumbuhan wilayah sekitar Tol Tangerang – Merak tentunya akan mempengaruhi volume
kendaraan yang melintas di ruas Tol Tangerang – Merak. Pada semester II tahun 2017 ini
mencapai mencapai 25,34 juta kendaraan atau rata-rata 137,722 kendaraan per hari atau
meningkat sebesar 1,74 % dibandingkan dengan semester I tahun 2017 dengan angka 135,319
kendaraan per hari.
Dampak pemanasan global merupakan sebuah fenomena alam saat ini yang disebabkan
oleh peningkatan emisi CO2 atau efek rumah kaca akibat konsumsi energi fosil yang terus
meningkat. Berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi sekitar tol Tangerang – Merak,
dengan kondisi traffic growth sebagaimana di atas maka peningkatan emisi CO2 di area tol
Tangerang – Merak menjadi salah satu fokus program pengelolaan dan pemantauan lingkungan
perseroan. Selain itu dampak dari bertambahnya penutupan lahan disekitar jalan tol dengan
adanya bangunan disekitar jalan tol, maka akan berpengaruh pada penambahan dampak
lingkungan di segala aspek meliputi sosial, ekonomi, dan pencemaran lingkungan.
2.1 PELAKSANAAN
Berikut adalah pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (RKL-RPL)
Semester II Tahun 2017 untuk kegiatan operasional yang dilakukan oleh PT Marga Mandalasakti.
Pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan hasil-hasil yang dicapai meliputi: jenis dampak, sumber
dampak dan teknik pengelolaan berupa tolak ukur pengelolaan, lokasi pengelolaan, periode
pengelolaan dan tindakan pengelolaan. Hasil pelaksanaan tersebut secara rinci dapat dilihat pada
Gambar 2.1 dan Tabel 2.1.
2.1.1 Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
1. Masalah Banjir dan Genangan
Kegiatan pengelolaan terhadap dampak lingkungan berupa masalah banjir dan genangan yang
telah dilakukan oleh perusahaan selama periode Semester II - 2017 dapat dilihat pada Gambar
2.1. dengan beberapa jenis tindakan berikut ini:
Pekerjaan Pembersihan Saluran Median KM 74+800 M
Pekerjaan Pembersihan Saluran Tebing di Shotcrete KM 94+200 B
Pengetrikan Rumput OS Jalur KM 68+850 B
Pengetrikaan Rumput Jalur Rutin KM 85+000 A
Pengetrikaan Rumput di OS KM 83+000 A
Tabel 2. 2 Hasil Pengukuran Faktor Fisika dan Kimia di Area Gardu Tol
Lokasi SO2 CO NO2 H2S NH3 TSP Kebisingan ISBB Pencahayaan Getaran
Pemantauan (mg/m3) (mg/m3) (mg/m3) (mg/m3) (mg/m3) (mg/m3) (dBA) (°C) (Lux) (m/s2)
GT Cikupa Utama <0,0348 <1,145 <0,0045 0,0029 0,07 0,532 77 27 403 0,15
GT Cikupa 2 <0,0348 <1,145 <0,0045 <0,0019 0,07 0,41 63 26 74 0,07
GT Balaraja Barat <0,0348 <1,145 <0,0045 <0,0019 0,17 0,39 64 26 725 0,07
GT Ciujung <0,0348 <1,145 <0,0045 0,0020 <0,0274 0,56 71 27 335 0,13
GT Serang Timur <0,0348 <1,145 <0,0045 <0,0019 <0,0274 0,56 65 24 496 0,11
GT Cilegon Timur <0,0348 <1,145 <0,0045 <0,0019 0,04 0,30 65 27 1254 0,14
GT Merak <0,0348 <1,145 <0,0045 <0,0019 0,25 0,45 64 26 694 0,08
BML 0,25 29 5,8896 1.3906 17,382 10 85 31 200 0,5
Keterangan: BML: Baku Mutu Lingkungan berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011
Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 70 Tahun
2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri .
Dapat dilihat dalam tabel di atas pencahayaan di sebagian titik uji masih dibawah nilai standar,
apabila <200 Lux maka pencahayaan kurang sehingga disarankan untuk menyalakan lampu walaupun
pada siang hari, karena pekerjaan di area gardu membutuhkan ketelitian. Sedangkan apabila >600 Lux
6-9
Gambar 2.8 Grafik Analisa Kualitas Limbah Cair Domestik Kantor Gerbang Cikupa Utama
6-9
Gambar 2.9 Grafik Analisa Kualitas Limbah Cair Domestik Kantor Gerbang Cilegon Timur
6-9
Gambar 2.10 Grafik Analisa Kualitas Limbah Cair Domestik Kantor Gerbang Merak
3. Kelurahan Pegadingan
A. Manfaat Jalan Tol
Berikut disajikan dalam Grafik Rekapitulasi Data Kejadian Kecelakaan Semester II tahun 2017
Berikut disajikan dalam Grafik Trafic Lalin Tol Gerbang Semester II tahun 2017
KepMenLH
No. 48 tahun
1996 tentang
Baku Mutu
Tingkat
Kebisingan
Permenakertr
Permenkes
No. 70 Tahun
2016 tentang
Standar dan
Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan
Kerja Industri.
Ganggu Terganggunya • Undang - Area Program Dalam bidang pendidikan, • Melakukan patroli Semua
an Lalu hubungan undang No. 38 sekitar kegiatan sosial Program Bantuan rutin tindakan
Lintas kekerabatan dan tahun 2004 pemukim perusahaan Pendidikan, lihat hal. II-3 • Pendataan telah
akibat kebebasan tentang Jalan an (corporate social terhadap dilakukan
Program Donor Darah
faktor – masyarakat penduduk responsibility / pelanggaran yang
faktor setempat, • Undang - pedesaan CSR), hubungan bekerjasama dengan PMI dilakukan
lingkung mengakibatkan undang No. 14 di kemasyarakatan masyarakat
an terjadinya : tahun 1992 sepanjan , penertiban Kab Serang dan PMI DKI
setempat
• Keputusan
Menteri
Perhubungan
Gambar 2.20 Peta Analisis Sifat Hujan pada Bulan Desember 2017
Gambar 2.25 Grafik hasil analisa Parameter Debu Total atau Total Suspended Particulate (TSP) di
Gardu Tol
Gambar 2.27 Grafik Trend Hasil Analisa Parameter H2S di Gardu Tol
Gambar 2.32 Grafik Kecelakaan berdasarkan Faktor Penyebab semester II Tahun 2017
JUMLAH CATATAN :
JENIS AWAL LIMBAH
4. (Ton)
(a) (b)
1. Lampu TL 0,005
2. E-waste 0,0817
3. Baterai SLA 0,210
Hasil Limbah Kegiatan Operasional Gedung dan Gardu Tol
4. Obat Kadaluarsa 0,0005
5. Baterai 0,005
5. TOTAL A (+) 0,3022
JENIS PERIZINAN / NOTIFIKASI
PERLAKUAN JUMLAH LIMBAH LIMBAH B3
6. (Ton) YANG (d)
(a) (b) DIKELOLA TIDAK
ADA ADA KADALUARSA
(c)
6.1. DISIMPAN 0,3022 0
6.2. DIMANFAATKAN 0 00
6.3. DIOLAH 0 0
6.4. DITIMBUN 0 0
6.5. DISERAHKAN KE 0 0
PIHAK III
6.6. EKSPOR 0 0
6.7. PERLAKUAN LAINNYA 0 0
7. TOTAL B (-) 0,3022
8. RESIDU * C (+) 0 Ton
JUMLAH LIMBAH YANG
9.
BELUM TERKELOLA ** D (+) 0.Ton
TOTAL JUMLAH LIMBAH (C+D) 0Ton
10.
YANG TERSISA
KINERJA PENGELOLAAN
11. LIMBAH B3 SELAMA PERIODE
SKALA WAKTU PENAATAN
{[A-(C+D)]/A} × 100%} = 100 %.
Data-data tersebut di atas diisi dengan sebenar benarnya sesuai dengan kondisi yang ada.
Rury Purwantoko
Manager
3.1 KESIMPULAN
Pelaporan periode semester II 2017 ini, kegiatan operasional MMS tidak terlalu signifikan, lebih
kepada aktivitas rutin operasi dan pemeliharaan. Kegiatan yang cukup intensif dilakukan adalah berupa
kampanye keselamatan lalu lintas kepada masyarakat sekitar jalan tol terkait Naik – Turun penumpang,
dan pembinaan masyarakat sekitar Jalan Tol Tangerang Merak.
Adanya Penambahan Lajur ke-4 Ruas Tangerang Barat –Cikupa KM 26+039 s.d 38+800
sehingga mulai disusunnya dokumen UKL-UPL untuk pekerjaan tersebut.
Aktivitas Pengelolaan dan Pemantauan untuk Dampak Lingkungan Banjir dan Genangan,
khususnya di titik- titik KM. 36 sampai 37 telah dilakukan melalui Pembersihan Saluran
Drainase, Pemangkasan Rumput, Penghijauan dengan penanaman pohon disekitar area jalan
tol, observasi terhadap kelancaran sistem drainase, kondisi kanal, sodetan dan sistem
drainase lokal serta dilakukan Koordinasi Ekternal Tanggap Darurat Banjir bersama BPBD
Kab. Serang, dan Prov Banten, BMKG Kab. Serang, UPTD Bendung, Kapolsek, Koramil.
Kodim, Korem, Kopasus, PMI Kab. Serang dan Dinkes Keb. Serang.
Pengukuran kualitas udara dan kebisingan dilakukan dengan pemeliharaan ini dilakukan
setiap tahun secara berkala. Pada umumnya parameter kualitas udara up-wind dan down-wind
di dalam pagar (ruang milik jalan) Tol Tangerang - Merak tidak mengalami pencemaran udara,
berdasarkan data hasil analisa kualitas udara di area Tol Tangerang – Merak masih jauh
dibawah BML. Namun demikian Kebisingan udara di dalam area tol masih sedikit di atas nilai
ambang batas. Namun demikian titik sampel kebisingan diambil pada sumber kebisingan yaitu
di dalam pagar atau ruang milik jalan (rumija) Tol Tangerang – Merak. Dan pada titik down-
wind rata-rata masih mengalami penurunan kebisingan.
Gangguan lalu lintas akibat faktor-faktor lingkungan menyebabkan kecelakaan lalu lintas di
sekitar ruas jalan tol, didominasi akibat perilaku pengguna jalan tol dan masyarakat sekitar, hal
ini di kendalikan melalui pembinaan pendidikan untuk masyarakat sekitar dan penyuluhan
3.2 REKOMENDASI
Perlu dilakukan upaya pengolahan lanjutan untuk mengurangi parameter limbah cair domestik
sehingga dapat disesuaikan dengan peraturan terbaru.
Gangguan lalu lintas akibat faktor-faktor lingkungan dan di jalan tol, berupa pembuangan
sampah atau limbah oleh masyarakat sekitar perlu koordinasi dengan instansi terkait sehingga
kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol dapat ditingkatkan. Serta integrasi
pengawasan intensif dengan aparat keamanan jalan tol maupun instansi terkait
Sedangkan gangguan lalu lintas di jalan tol, diupayakan dan optimalisasi unsur-unsur
pelayanan (Unit Patroli, SATGAS, Unit Rescue, Unit Ambulance dan Unit Derek). Dengan
demikian upaya untuk menekan kemacetan dan kecelakaan di ruas tol dapat diminimalkan.