Hasil Resume :
1. Dasar Hukum
- UU No 03 Th 1951 tentang pernyataan berlakunya UU Pengawasan perburuan Th 1948 No 23
dari RI untuk seluruh Indonesia.
- UU No 03 Th 1969 tentang persetujuan konvesi organisasi perburuan internasional no 120
mengenai hygiene dalam perniagaan dan kantor.
- UU No 1 Th 1970 tentang keselamatan kerja.
- UU No 13 Th 2003.
- UU No 23 Th 2014 tentang pemerintahan daerah.
- PP No 50 Th 2012 tentang penerapan system manajemen keselamatan dan kesehaan kerja.
- PP Presiden No 21 Th 2010 tentang pengawasan ketenagakerjaan.
- Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No 08 Th 2015 tentang cara mempersiapkan pembentukan
RUU, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Peraturan Presiden serta Pembentukan
Rancangan Peraturan Menteri di Kementerian Ketenagakerjaan.
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 33 Th 2016 tentang Tata Cara Pengawasan
Ketenagakerjaan.
Higiene adalah usaha Kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatanya kepada usaha
Kesehatan individu maupun usaha pribadi.
Sanitasi adalah usaha Kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha Kesehatan
lingkungan hidup manusia.
Lingkungan Kerja adalah aspek hygiene di tempat kerja yang dalamnya mencakup factor fisika,
kimia, biologi, ergonomic dan psikologi yang keberadaanya di tempat kerja dapat mempengaruhi
keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja.
K3 lingkungan Kerja adalahsegala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
Kesehatan tenaga kerja melalui pengendalian lingkungan kerja dan penerapan hygiene sanitasi di
tempat kerja.
NAB adalah standar factor bahaya di tempat kerja yan gdapat diterima tenaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan Kesehatan dalam pekerjaan sehari – hari untuk waktu tidak
melibihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
PSD adalah kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh dilampaui agar tenaga kerja
yang terpajan pada periode singkat yaitu tidak boleh lebih dari 15 menit masih dapat menerimanya
tanpa mengakibatkan iritasi dan kerusakan tubu. Tidak boleh dilakukan lebih dari 4 kali dalam satu
hari kerja,
KTD adalah kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh dilampaui meskipun dalam
waktu sekejap selama tenaga kerja melakukan pekerjaan.
Indeks Pajanan Biologi adalah kadar konsentrasi bahan kmia yang didapatkan dalam specimen
tubuh tenaga kerja .
Faktor fisika adalah factor yang dapat mempengaruhi aktivitas tenaga kerja yang bersifat fisik.
Faktor kimia adalah factor yang dapat mempengaruhi aktivitas tenaga kerja yang bersifat kimiawi.
Contoh : gas, uap, dan partikulat.
Faktor biologi adalah factor yang dapat mempengaruhi aktivita tenaga kerja yang bersifat biologi.
Disiebabkan oleh MH meliputi hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
Faktor ergonomic adalah factor yang dapat mempengaruhi aktivitas tenaga kerja, disebabkan oleh
ketidaksesuaian antara fasilitas kerja terhadap tenaga kerja.
Kualitas Udara Dalam Ruangan adalah kualitas udara di ruangan tempat kerja, yanf dalam kondisi
buruk yang disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja, yang menimbulkan
gangguan kenyamanan di tempat kerja,
2. Pengukuran lingkungan kerja dilakukan sesuai dengan metoda uji yang ditetapkan Standar
Nasional Indonesia.
3. Metode uji lainya sesuai dengan standar yang telah divalidasi oleh Lembaga yang
berwenang.
4. Pengendalian lingkungan kerja dilakukan sesuai hirarki pengendalian upaya meliputi :
eliminasi, subtitusi, rekaya teknis, Adm, dan, APD.
Tujuan APD
Agenda
1. Regulsi yang terkait dengan APD.
2. Kasus kecelakaan kerja.
3. Permenakertrans Per.08/10/2010 tentang APD.
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya
mengisolasi Sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Cakupan APD :
1. Alat pelindung kepala.
2. Alat pelindung mata dan muka.
3. Alat pelindung pernapasan.
4. Alat pelindung telinga.
5. Alat pelindung tangan.
6. Alat pelindung kaki.
Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan
sifat kimia atau fisika atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi, dan lingkungan.
Asbes adalah serat yang belum terikat oleh semen atau bahan lain.
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk
memberantas hama yang dapat merusak tanaman.