Anda di halaman 1dari 22

MUHAMMAD FERTIAZ, SKM, MKKK

muhammad.fertiaz@gmail.com
081317930325
Tim Subdit Ergonomi, Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya

Direktorat PNK3 – Direktorat Jenderal PPK & K3


KEMENTERIAN KETENAGA KERJAAN R.I
2019
A. Struktur Organisasi Subdit ;
B. Pengertian;

C.Peraturan per-UU LK & BB;

D. Objek Pengawasan LK & BB;

E. Norma LKBB dalam Penerapan SMK3.


Kasubdit PNELKBB
(Agustin W Ernawati, ST. MSi)

Kasie Bahan Berbahaya Kasie Ergonomi dan Lingker


(M Agus Thalib, ST) (Muhammad Fertiaz, SKM, MK3)

Pengawas Spesialis
1. Rini Kristianti, ST
2. Drg. Ia Asih
3. Fitri Bani G, ST
4. Supriyadi, ST
B. PENGERTIAN

 Lingkungan Kerja adalah  Lingkungan hidup adalah


Kesatuan dari berbagai kesatuan ruang dengan
lingkungan di tempat kerja, semua benda, daya,
yang didalamnya mencakup keadaan, dan makhluk
faktor fisik, kimia, biologi, hidup, termasuk manusia
fisiologi dan psikologi yang dan perilakunya, yang
keberadaannya di tempat kerja mempengaruhi alam itu
dapat mempengaruhi sendiri, kelangsungan
keselamatan dan kesehatan perikehidupan, dan
tenaga kerja (ref.ILO) kesejahteraan manusia
• Batasan Lingk. Kerja serta makhluk hidup lain.
(ref uu 32/2009)
= Tempat Kerja

Lingkungan Kerja Lingkungan hidup


 Bahan Kimia  Bahan Berbahaya dan
Berbahaya adalah Beracun adalah zat, energi
bahan kimia dalam dan atau komponen lain
yang karena sifat dan atau
bentuk tunggal atau konsentrasinya dan atau
campuran yang jumlahnya, baik secara
berdasarkan sifat langsung maupun tidak
kimia atau fisika dan langsung, dapat
atau toksikologi mencemarkan dan atau
berbahaya terhadap merusak lingkungan hidup,
dan atau dapat
tenaga kerja, membahayakan lingkungan
instalasi dan hidup, kesehatan,
lingkungan (ref : Kep. kelangsungan hidup
187/1999) manusia serta makhluk
hidup lainnya (ref uu :
32/2009);
Pengawasan Lingkungan Kerja
dan Bahan Berbahaya
 Pengawasan Lingkungan Kerja
Pengawasan lingkungan kerja adalah
serangkaian kegiatan yang meliputi
identifikasi & evaluasi terhadap sumber
bahaya di lingkungan kerja dan bahan
kimia berbahaya yang memberikan dampak
pada kesehatan tenaga kerja, instalasi dan
masyarakat dalam rangka pemenuhan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan
 ruang lingkup norma LKBB ada di semua tempat
kerja yang tercakup dalam Pasal 2.UU No. 1 Thn
1970.
 Syarat-syarat LKBB pada Pasal 3 UU No. 1/ 1970:
 bahaya peledakan;
 Alat perlindungan diri;
 suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara
dan getaran;
 Mencegah penyakit akibat kerja baik physik
maupun psychis, peracunan, insfeksi dan
penularan;
 Penerangan ( pencahayaan );
 penyegaran udara;
 kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
 keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan cara dan proses kerjanya;
50 % ++ persyaratan K3 berhubungan dengan norma
Lingkungan kerja dan bahan berbahaya
C. Perundang-undangan
Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya

Ps 86 & 87 UU No. 13 Th 2003 ttg Ketenagakerjaan


Perlindungan K3 dan penerapan SMK3

Ps 3, 9 UU No. 1 Th 1970
Syarat2 K3, Kewajiban Pengusaha

Peraturan Pelaksanaan
Norma Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya

PEDOMAN, JUKLAK/JUKNIS :
Bidang Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya
8
1. UU No. 3 Tahun 1969 ttg Persetujuan Konvensi ILO No. 120
mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor;
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Per.08/MEN/2010 tentang Alat Pelindung Diri;
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 09/Men/2016 tentang
K3 Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian;
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 5 Tahun 2018 tentang
K3 Lingkungan Kerja
1. PP No. 7 Tahun 1973 ttg Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida;
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Per.03/MEN/1985
tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes;
3. Permenaker No. 03/Men/1986 tentang Syarat-syarat K3 di
Tempat Yang Mengelola Pestisida;
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.187/MEN/1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya;
5. SE Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 140/MEN/PPK-
KK/II/2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri Kimia dengan
potensi bahaya besar ( Major Hazard Installation)
 Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No. Kep.104/DJPPK/IX/2006 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan K3 Pemakaian Bahan yang Mengandung Asbes di
Tempat Kerja;

 Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No. Kep. 113/DJPPK/IX/2006 tentang


Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 Ruang Terbatas

 Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan


No.SE.01/DJPPK/I/2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembinaan
Terhadap Ahli, Teknisi dan Petugas Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya;

 Surat Keputusan Dirjen PPK No. 84/2012 tentang Pedoman Penyusunan


Dokumen Pengendalian Bahaya Besar dan Menengah;

 Peraturan, Pedoman, Standar dan Kriteria lain yang terkait dengan Lingkungan
Kerja.
 Instalasi/ Ruang / Stasiun Kerja/
 Personil K3
 Sarana dan Fasilitas
 Administrasi
1. Obyek pengawasan Area Kerja / Ruang / Stasiun Kerja
Instalasi meliputi :
1. Area Kerja / Ruang / Stasiun kerja dengan pajanan Faktor Fisika
(Kebisingan, Iklim kerja, Getaran, Radiasi non mengion, Pencahayaan);
2. Area Kerja / Ruang / Stasiun kerja dengan pajanan Faktor Kimia
(Partikel/padatan, Asap, Uap dan Gas);
3. Area Kerja / Ruang / Stasiun kerja dengan pajanan Faktor Biologi
(zat patogen (virus, bakteri, jamur,dll));
4. Stasiun Kerja dengan kesesuaian Faktor Ergonomi;
5. Area kerja dengan permasalahan Faktor Psikologi;
6. Area kerja perkantoran / Kualitas Udara Dalam Ruangan (KUDR);
6. Area kerja/ Ruang / Stasiun kerja dengan pajanan debu asbes;
7. Area kerja/ Ruang / Stasiun kerja Ruang Terbatas;
8. Unit Instalasi Penyimpanan bahan kimia berbahaya;
9. Unit Instalasi Produksi bahan kimia berbahaya;
10. Unit Instalasi Pengangkutan bahan kimia berbahaya;
11. Unit Instalasi Pengelolaan limbah industri;
12. Unit Pemakai bahan kimia berbahaya;
2. Obyek pengawasan kelompok Personil K3 LKBB meliputi :

a. Ahli K3 Kimia
b. Ahli K3 Lingkungan Kerja
c. Petugas K3 Kimia
d. Petugas K3 Ruang Terbatas
e. Tenaga Kerja Bangunan Tinggi
f. Tenaga Kerja Pada Ketinggian
g. Teknisi K3 Pestisida
h. Teknisi K3 Deteksi Gas
i. Pekerja Selam
3. Obyek pengawasan kelompok Sarana dan Fasilitas
K3 meliputi :
a. Unit Tata udara dan ventilasi;
b. LDKB dan Label
c. Ketersediaan Lembar UU Keselamatan Kerja, Rambu dan
Poster K3 diperusahaan;
d. Fasilitas kebersihan dan higiene;
• Unit persediaan air minum,
• Unit tempat mandi, cuci dan kakus (MCK),
• Unit perlengkapan cuci saniter,
• Unit mengganti dan menyimpan pakaian,
• Ruang Makan, Kantin, dll;
e. APD dan Perlengkapannya
f. Angkur (titik tambat)
g. Peralatan dan Perlengkapan Penyelamatan (Rescue);
4. Obyek pengawasan kelompok Administrasi meliputi :

a. Surat Penetapan Potensi Bahaya;


b. Dokumen Pengendalian bahaya besar;
c. Dokumen pengendalian bahaya menengah;
d. Rekomendasi Pestisida;
e. Laporan Pengendalian Asbes di tempat kerja;
f. Dokumen Program K3 Pengelolaan limbah industri;
g. Dokumen Rencana Tanggap Darurat;
h. Dokumen Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Lingkungan Kerja;
i. Dokumen Pemeriksaan dan Pengujian Tata Udara / Ventilasi;
j. Dokumen Manajemen APD.

Tugas:
Identifikasi keberadaan Obyek pengawasan LKBB di tempat
kerja Saudara (Buat Gap Analysis)
1. Syarat 2 Kesehatan, Kebersihan serta
penerangan ;
Di identifikasi; 2. Faktor Kimia & Fisika Lingkungan Kerja
Di evaluasi; 3. Bahan Kimia Berbahaya
Di antisipasi; 4. Ruang Terbatas;
Di kendalikan. 3. Pestisida;
4. Asbes;
5. Limbah Industri;
6. Hygiene Industri;
7. Ergonomi;
8. Psikologi kerja;
Di evaluasi; 9. Alat Pelindung Diri
10. Bekerja pada ketinggian;
11. Bekerja di Bawah Air
SMK3

BKB

APD ASBES

Ruang
SMK3
Terbatas
TENAGA PESTISIDA SMK3
KERJA

HYGIENE
WaH INDUSTRI

LINGKER

SMK3
E. Kriteria Audit SMK3 yg terkait Norma LKBB

 5.1.2. Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat


kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai
dengan persyaratan peraturan perundangan-undangan,
standar K3 yang berlaku.

 5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan


perubahan terhadap prosedur kerja perlu dipertimbangkan
serta ditinjau ulang sebelum pembelian dan pemakaian sarana
produksi dan bahan kimia.

Tugas:
Bagaimana penerapan norma LKBB dikaitkan dengan kriteria 5.1.2 ,
5.1.4, 6.1.3, 6.1.7, 6.1.8
E. Kriteria Audit SMK3 yg terkait Norma LKBB

 6.1.3. Terdapat prosedur kerja yang didokumentasikan


dan jika diperlukan diterapkan suatu sistem ”ijin kerja”
untuk tugas-tugas yang berisiko tinggi.

 6.1.7. Alat pelindung diri disediakan bila diperlukan dan


digunakan secara benar serta dipelihara selalu dalam
kondisi layak pakai.

 6.1.8. Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan


telah dinyatakan layak pakai sesuai dengan standar dan
atau peraturan perundangan yang berlaku.
F. KESIMPULAN
 Peranan Ahli K3 Umum maupun AK3 Bid. LK & BB sangat
penting dalam meng-eliminasi pengaruh LK dan peningkatan
derajat kesehatan TK serta me-minimalis adanya pengaruh
penggunaan bahan berbahaya terhdp LK di prsh;

 Globalisasi Perdagangan, ditandai dgn adanya ACFTA &


CAFTA menjadi tantangan sekaligus peluang bagi SDM K3
khususnya AK3 Umum dlm hal penanganan K3 LK & BB;

 Peranserta AK3 Umum memberdayakan P2K3 dan kolaborasi


dengan Pengawas Ketenagakerjaan pada Dinas Prov.; Kab/Kota
dlm penanganan LK & BB di prsh suatu hal yg mutlak harus
dilaksanakan oleh AK3 Umum sebagai upaya pencegahan
kec.kerja & PAK dari pengaruh terhdp LK & BB di tpt kerja.

21 Subdit LK dan BB@2015


Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai