KERJA
C.Tujuan
D. Dasar Hukum Lingkungan Kerja;
E. Objek Pengawasan Lingkungan Kerja;
F. Pengukuran dan Pengendalia n
Lingkungan Kerja.
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan Kerja
Kegiatan industri yang mempergunakan
Instalasi, peralatan terus meningkat sejalan
dengan perkembangan pembangunan sehingga
berpotensi menimbulkan kebisingan, getaran,
iklim kerja, medan magnit untuk
menimbulkan bahaya bagi industri, tenaga
kerja, lingkungan maupun sumberdaya
lainnya.
B. PENGERTIAN
Lingkungan Kerja
Pengawasan K3 Lingkungan Kerja adalah serangkain kegiatan
pengawasan dan semua tindakan yang dilakukan oleh
Inspektur K3 atau ahli K3 Umum yang kompeten atas
pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan
atas objek pengawasan K3 Lingkungan Kerja .
Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja adalah
aspek Higiene di Tempat Kerja yang di dalamnya mencakup faktor
fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi yang keberadaannya di
Tempat Kerja dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan
Tenaga Kerja.
• Batasan Lingk. Kerja
= Tempat Kerja
B. PENGERTIAN
Lingkungan Kerja adalah Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua
aspek Higiene di Tempat Kerja
benda, daya, keadaan, dan
yang di dalamnya mencakup makhluk hidup, termasuk
faktor fisika, kimia, biologi, manusia dan perilakunya, yang
ergonomi dan psikologi yang mempengaruhi alam itu sendiri,
keberadaannya di Tempat Kerja kelangsungan perikehidupan,
dapat mempengaruhi dan kesejahteraan manusia
keselamatan dan kesehatan serta makhluk hidup lain. (ref
Tenaga Kerja. uu 32/2009)
• Batasan Lingk. Kerja
= Tempat Kerja
Ps 3, 9 UU No. 1 Th 1970
Syarat2 K3, Kewajiban Pengusaha
Peraturan Pelaksanaan
Norma Lingkungan Kerja, Ergonomi & Bahan Berbahaya
PEDOMAN, JUKLAK/JUKNIS :
Bidang Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
10
D. DASAR HUKUM
1. UU No. 3 Tahun 1969 ttg Persetujuan Konvensi ILO No. 120 mengenai
Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor;
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.08/MEN/2010
tentang Alat Pelindung Diri
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.Per.05/Men/2018 tentang K3
lingkungan Kerja
Kebisingan
PENCAHAYAAN
FAKTOR Getaran
FISIK
Gelombang Mikro
PASAL
8,9,10,11,12 Radiasi Sinar UV
,13,14,15,16
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
Medan Magnet
,17,18
Objek Pengawasan K3 Lingkungan
Kerja.
GAS
UAP
FAKTOR PARTIKULAT
KIMIA
PASAL 20 SD 21
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
Objek Pengawasan K3 Lingkungan
Kerja.
HEWAN
TUMBUHAN
FAKTOR MIKRO ORGANISMA
BIOLOGI
PASAL 22 ayat 1 sd 8
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
Objek Pengawasan K3 Lingkungan
Kerja.
CARA KERJA
POSISI KERJA
FAKTOR ALAT KERJA
ERGONOMI
BEBAN ANGKAT
PASAL 23 ayat 1 sd 5
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
Objek Pengawasan K3 Lingkungan
Kerja.
HUBUNGAN ANTAR
PERSONIL
FAKTOR
PERAN DAN TANGGUNG
PSIKOLOGI
JAWAB TERHADAP
PEKERJAAN
PASAL 24 ayat 1 sd 6
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
Objek Pengawasan K3 Lingkungan
Kerja.
BANGUNAN TEMPAT
KERJA
TATA LAKSANA
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886 KERUMAH TANGGAAN
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No.PER.05/MEN/2018 tentang K3 LINGKUNGAN
KERJA
Pengusaha/Pengurus WAJIB Tujuan
Tempat Kerja (Ps 2) (Ps. 4)
Apakah Terdapat Sumber Bahaya Syarat K3 Lingkungan Kerja (Ps.3)
Lingkungan Kerja Berupa, mewujudkan Lingkungan Kerja
1.Pengendalian Faktor Fisika dan
FAKTOR: Faktor Kimia agar berada di bawah yang aman, sehat, dan nyaman
1.FISIKA; NAB;
2.KIMIA; dalam rangka mencegah
2.Pengendalian Faktor Biologi,
3.BIOLOGI; Faktor Ergonomi, dan Faktor kecelakaan kerja dan penyakit
4.ERGONOMI; Psikologi Kerja agar memenuhi
5.PSIKOLOGI akibat kerja.
standar;
3.Penyediaan fasilitas Kebersihan
dan sarana Higiene di Tempat Kerja
yang bersih dan sehat; dan
4.Penyediaan personil K3 yang
memiliki kompetensi dan
kewenangan K3 di bidang
Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
Faktor Fisika adalah faktor yang dapat mempengaruhi
aktivitas Tenaga Kerja yang bersifat fisika, disebabkan oleh
penggunaan mesin, peralatan, bahan dan kondisi lingkungan di
sekitar Tempat Kerja yang dapat menyebabkan gangguan dan
penyakit akibat kerja pada Tenaga Kerja, meliputi
Kebisingan, Getaran, radiasi gelombang mikro, Radiasi Ultra
Ungu (Ultra Violet), iklim kerja , radiasi Medan Magnet
Statis, tekanan udara dan Pencahayaan
kimia;
biologi;
ergonomi; dan
psikologi
fasilitas Kebersihan;
Faktor Biologi,
Faktor Psikologi
PENCAHAYAAN
Getaran
Gelombang Mikro
Radiasi Sinar UV
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
Medan Magnet
KEBISINGAN
Kebisingan
adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat proses produksi
dan/atau alat-alat kerja yang pada tingkat
tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran.
Kebisingan :
Suara yang tidak dikehendaki yang bersumber
dari mesin /alat-alat proses produksi yang
pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan (Depnaker, 1999)
3. Kebisingan Impulsive
- pukulan tukul, tembakan bedil atau
meriam
- Fluktuasi SPL > 10 dB
NAB Kebisingan :
Pasal 10.
1. Pengukuran dan pengendalian kebisingan harus
dilakukan pada tempat kerja yang memiliki sumber
bahaya kebisingan dari operasi peralatan.kerja.
2. Tempat kerja yang memiliki sumber bahaya
kebisingan merupakan tempat kerja yang terdapat
sumber kebisingan terus menerus, terputus putus,
impulsif dan impulsif berulang.
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
NORMA KEBISINGAN
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.05/MEN/2018 tentang K3
LINGKUNGAN KERJA
Pasal 10.
3. Jika hasil Pengukuran tempat kerja melebihi NAB harus
dilakukan pengendalian.
4. Pengendalian dilakukan dengan melaksanakan program
pencegahan penurunan pendengaran dengan :
a. Menghilangkan sumber kebisingan dari tempat kerja,
b. Menggantikan alat, bahan, dan proses kerja yang
menimbulkan sumber kebisingan,
c. Memasanga pembatasan, peredam suara, penutupan
sebagian atau seluruh alat,
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
NORMA KEBISINGAN
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.05/MEN/2018 tentang K3
LINGKUNGAN KERJA
Pasal 10.
4. Pengendalian dilakukan dengan melaksanakan program
pencegahan penurunan pendengaran dengan :
a. Menghilangkan sumber kebisingan dari tempat kerja,
b. Menggantikan alat, bahan, dan proses kerja yang
menimbulkan sumber kebisingan,
c. Memasanga pembatasan, peredam suara, penutupan
sebagian atau seluruh alat,
d. Mengatur atau pembatasi pajanan kebsingan atau
pengaturan waktu kerja,
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
EAR MUFF
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
Contoh Kasus
Kebisingan perusahaan A setelah dilakukan
pemeriksaan oleh PJK3/Balai Hyperkes adalah
94 dB dari suara genset yang dekat dengan ruang
produksi.
Perusahaan berkeberatan.
Gangguan Komunikasi
Gangguan Kenyamanan
Pergeseran Ambang Dengar Sementara
atau Temporary Thershold Shif (TTS), di
tandai oleh bunyi ringing pada akhir paparan.
NoiseInjured Hearing Loss (NIHL), terjadi
pada frekuensi 4000 Hz, lemudian dapat
menyebar pd frekuensi 1500 – 3500 Hz
Gangguan paling serius ketulian
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886
AUDIOGRAM NIHL
0
500 1000 2000 3000 4000 6000
-10
-20
-30
-40
-50
-60
ir. rahman dewanto /0812 0824 0886