Anda di halaman 1dari 4

Hari/ Tanggal : Rabu, 09 Juni 2021

Nama Pemateri : Ibu Agustin Wahyu Ernawati


Materi : Ergonomi, Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya
Nama : Ida Bagus Yogesvara Qadha

Hasil Resume :
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya
Unsur-unsur Keselamatan Kerja:
- Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha,
- Adanya tenaga kerja yang bekerja disana,
- Adanya bahaya di tempat itu.
Latar Belakang
- Meningkatnya perkembangan K3 Lingkungan Kerja serta penggunaan bahan berbahaya
pada berbagai kegiatan,
- Meningkatnya pembangunan menara, makin banyaknya teridentifikasi tempat kerja dengan
ruang terbatas, lemahnya upaya pengendalian bahan berbahaya serta adanya pencemaran
air dan udara, yang menghasilkan lumpur/sludge atau debu berbahaya dan beracun,
- Dampak penting lainnya adalah dengan GHS untuk label dan MSDS/LDKB dari satu
produk bahan kimia berbahaya serta bahaya yang ditimbulkan bagi lingkungan dan
manusia,
- Masih rendahnya kesadaran para pelaku usaha tentang aspek pentingnya masalah K3
Lingkungan kerja dan pengelolaan bahan berbahaya di tempat kerja.
Pengertian
Lingkungan Kerja: Adalah aspek higine di tempat kerja yang mencakup faktor
fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi yang keberadaannya dapat mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja (ref. Permenaker 5/2018).
Lingkungan Hidup: Adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan mahkluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupanm dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
(ref uu 32/2009).
Bahan Berbahaya
Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran
yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga
kerja, instalasi dan lingkungan (ref: Kepmenaker 187/1999)
Bahan berbahaya dan beracun adalah zat, energy dan atau komponen lain yang
karena sifat dan konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan mahkluk hidup lainnya (ref
uu 32/2009).
Ruang Lingkup Norma LK & BB
Ruang lingkup norma LKBB ada di semua tempat kerja yang tercakup dalam pasal
2 UU No.1 Tahun 1970. Syarat-syarat LKBB pada pasal 3 UU No.1/1970:
- Bahaya peledakan,
- Alat perlindungan diri
- Suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angina, cuaca, sinar atau
radiasi, suara dan getaran.
- Mencegah penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan
penularan,
- Penerangan (pencahayaan)
- Penyegaran udara
- Kebersihan, Kesehatan, dan ketertiban,
- Keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses kerjanya.
Perundang-undangan Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya
Objek Pengawasan Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya
- Area Kerja / Instalasi / Tenaga Kerja
- Personil K3
- Sarana dan Fasilitas
- Administrasi
Pengertian:
Bekerja Pada Ketinggian adalah kegiatan aktivitas pekerjaan yang dilakukan
oleh tenaga kerja dengan 3 ciri yaitu:
1. Di permukaan tanah atau di perairan yang terdapat perbedaan ketinggian,
2. Memiliki potensi jatuh
3. Yang menyebabkan tenaga kerja atau oranglain yang berada di tempat kerja cedera atau
meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
Pokok Pengaturan Bekerja Pada Ketinggian:
a. Perencanaan
b. Prosedur Kerja
c. Teknik Bekerja Aman
d. Alat Pelindung diri, Perangkat pelindung jatuh dan angkur
e. Tenaga Kerja
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
 Konvensi ILO No. 174 tentang Pengendalian Bahaya Besar (Major Hazard Control)
 Kepmennaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
 SE. Mennakertrans No. SE. 140/Men/PPK-KK/II/2004 Tentang Pemenuhan Kewajiban
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan kerja di Industri Kimia Dengan Potensi Bahaya
Besar (Major Hazard Instalation)
Kegiatan Pengurusan Bahan Kimia Berbahaya Meliputi:
Menggunakan, Menyimpan, Memakai, Memproduksi, Mengangkut bahan kimia
berbahaya, wajib melakukan pengendalian.
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) Meliputi:
Identifikasi Bahan dan Perusahaan, Komposisi bahan, Identifikasi bahaya,
Tindakan P3K, Tindakan Penanggulangan Kebakaran, Tindakan mengatasi kebocoran &
tumpahan, Penyimpanan & penanganan bahan, Pengendalian pemajanan & APD.
Nilai Ambang Kuantitas (NAK): Standar kuantitas bahan kimia berbahaya untuk
menetapkan potensi bahaya bahan kimia di tempat kerja.
Potensi Bahaya di Ruang Terbatas:
1. Kekurangan dan kelebihan oksigen
2. Bahan mudah terbakar dan meledak
3. Bahan Beracun
4. Perangkap/Engulfment
5. Struktur Ruang/Konfigurasi
6. Sumber energi
Tugas Ahli K3 sebagai Safety Representatives adalah orang yang bertugas mengevaluasi
bahaya-bahaya, menetapkan tanda atau peringatan dan membuat/memberikan ijin masuk ruang
terbatas.

Anda mungkin juga menyukai