oleh:
Kelompok 14
2018
Judul Buku : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Pendahuluan
2. Ringkasan
TOPIK 1
Rincian data teknis dan sifat-sifat yang dimiliki bahan kimia harus jelas
sehingga tidak akan terjadi kontradiksi dalam penggunaannya antara bahan
perlengkapan dengan bahan kimianya. Misalnya dalam label kemasan terdapat
informasi yang perlu kita ketahui, diantaranya:
1. Sifat-sifat bahaya, antara lain terhadap kesehatan, kebakaran, ledakan, dan
reaktivitas.
2. Sifat-sifat fisika seperti berat jenis, titik didih, titik bakar tekanan uap dan sifat
kelarutan
3. Label bahaya dengan ranking dan tanda warna sebagai aspek bahaya yang
telah distandarkan
4. Keterangan bahan seperti nama, jenis, wujud bahan cair/padat/gas, dan
keterangan lainnya yang berhubungan dengan unsur-unsurnya.
Label yang menempel pada kemasan bahan kimia memberikan informasi penting
mengenai identitas bahan kimia di dalamnya termasuk jenis bahaya, prosedur darurat,
alat pelindung diri, serta nama, alamat, nomor telepon pembuatnya serta informasi
mengenai bahaya utama dari bahan kimia tersebut. Tanda-tanda bahaya yang
dimaksud antara lain:Tanda-tanda bahaya yang dimaksud antara lain:
1. Inflammable substances (bahan mudah terbakar) yang meliputi Explosive
(mudah meledak, tidak boleh terkena benturan, gesekan pemanasan, api, dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik
2. Oxidizing (pengoksidasi)
3. Extremly flammable (amat sangat mudah terbakar, memiliki titik nyala sangat
rendah di bawah 0oC dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah
35oC)
4. Highly flammable (sangat mudah terbakar, contoh bahan ini yaitu aseton dan
logam natrium)
5. Flammable (mudah terbakar) memiliki titik nyala antara 21oC dan 55oC.
Langkah awal yang dilakukan yaitu proses pengadaan bahan kimia berbahaya
sesuai petunjuk pelaksanaan K3, dilanjutkan dengan bongkar muat bahan kimia
berbahaya sesuai petunjuk pelaksanaan K3, sebelum melaksanakan kegiatan bongkar
muat, pengawas setempat harus menyiapkan kelengkapan administratif seperti daftar
bahan yang akan dibongkar, prosedur kerja, perizinan, dan daftar kerja serta
penanggung jawab.
TOPIK 2
Alat Pelindung Diri (APD) ialah kelengkapan wajib yang digunakan saat bekerja
sesuai dengan bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan tenaga kerja itu
sendiri maupun orang lain di tempat kerja.
Tujuan dari pemakaian alat pelindung kepala adalah untuk mencegah rambut
pekerja terjerat oleh mesin yang berputar, melindungi kepala dari bahaya terbentur
oleh benda tajam atau keras yang dapat menyebabkan luka gores, potong atau tusuk,
bahaya kejatuhan benda-benda atau terpukul oleh benda-benda yang melayang atau
meluncur di udara, panas radiasi, api dan percikan bahan-bahan kimia korosif.
Sumbat telinga (ear plug) Sumbat telinga yang baik adalah sumbat telinga
yang dapat menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi pembicaraan tidak
terganggu. Ear plug dapat dibuat dari kapas, malam (wax), plastik, karet alami dan
sintetik
Sepatu keselamatan kerja (safety shoes) berfungsi untuk melindungi kaki dari
bahaya kejatuhan benda-benda berat, terpercik bahan kimia korosif, dan tertusuk
benda-benda tajam.
Pakaian tenaga kerja pria yang bekerja melayani mesin seharusnya berlengan
pendek, tidak longgar pada dada atau punggung, tidak terdapat lipatan-lipatan.
Pakaian kerja wanita sebaiknya memakai celana panjang, tutup kepala dan tidak
memakai perhiasan.
Rompi nyala merupakan rompi yang menggunakan bahan yang dapat menyala
jika terkena cahaya. Sangat bermanfaat jika digunakan pada kondisi gelap atau
malam hari karena dapat bercahaya dengan cara memantulkan dari sumber cahaya
sehingga pekerja yang menggunakan rompi ini dapat dengan mudah ditemukan.
B. Perawatan APD
Alat pelindung diri harus mendapat perawatan secara teratur. Artinya semua APD
tersebut harus dipelihara agar tahan lama karena akan digunakan secara terus menerus
selama bekerja atau berada di lingkungan kerja. Misalnya pakaian kerja, harus
dipelihara dengan sering dicuci bersih agar terhindar dari kelapukan karena keringat
dapat mempercepat using atau kelapukan bahan pakaian yang terbuat dari katun.
Perlengkapan lainnya yang perlu dijaga bersih adalah kacamata, masker permanen,
dan pelindung telinga. Perlengkapan tersebut harus dijaga (steril) setelah digunakan
yaitu dicuci dengan alkohol.