Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH K3

KECELAKAAN KERJA DI LABORATORIUM DAN PENANGANNYA

Dosen pengampu :
Dra zultiniar, M. Si

Disusun oleh :
KELOMPOK 4
Muhammad akbar (2007034769)
Chaliq farhan (20070369666)
Chantika maharani (2007036669)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

a) Latar belakang .....................................................................................................1


b) Tujuan .................................................................................................................2
c) Rumusan masalah ...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

a) Faktor terjadinya kecelakaan ..............................................................................3


b) Kecelakaan yang dapat disebabkan oleh aseton ................................................5
c) Kecelakaan yang dapat disebabkan oleh toluene ..............................................6
d) Kecelakaan yang dapat disebabkan oleh perak nitrat (AgNO3)..........................8
e) Kecelakaan yang dapat disebabkan oleh Gasoline 88 ........................................8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10

a) Kesimpulan ......................................................................................................... 10
b) Saran ...................................................................................................................10

BAB IV ............................................................................................................. 11

a) Daftar pustaka .....................................................................................................11

KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Duri ,8 Desember 2020

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Pt. Pertamina di


Indonesia secara umum diperkirakan termasuk tinggi. pemerintah juga perlu
memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitaskerja.

Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi
bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi
secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
pada masyarakatluas.

Begitu juga dengan laboratorium yang merupakan sarana untuk melaksanakan


kegiatan penelitian ilmiah. Salah satu contohnya adalah laboratorium yang kimia
merupakan kelengkapan sebuah program studi

dan digunakan untuk meningkatkan keterampilan penggunaan dan pemakaian


bahan kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi). Laboratorium kimia
dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia merupakan tempat
berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika para pekerja di
dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi


pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya
1
akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib
dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan
menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sebab- sebab kecelakaan
kerja di laboratorium dan industri kimia agar kita dapat mencegah kecelakaan kerja
guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.

C. PerumusanMasalah
Apa saja cata-cara penanganan kecelakaan kerja di laboratorium Pt.Pertamina
pada saat melakukan praktikum dan industri kimia pada saat melakukuan
pekerjaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DiLaboratorium
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan
penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.
Kecelakaan di laboratorium maupun industri kimia dapat berbentuk 2 jenis,
yaitu :
1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban adalah pasien

2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah petugas


laboratorium itu sendiri.

B. Di IndustriKimia
Faktor Terjadinya Kecelakaan Kerja

1. Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja (karyawan)sendiri.

2. Disebabkan teman sekerja sehingga ia (pekerja) mengalami


kecelakaan.

3. Tanggungan pekerja, karena menganggap perusahaan merasa sudah


membayar maka resiko kecelakaan menjadi tanggunganpekerja.

4. Karena pekerja mengalami kelalaian, sehingga terjadikecelakaan

Bahan Kimia Berbahaya


Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya
menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau
radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi,
keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan
kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut
atau meyebabkan kerusakan padabarang-barang.

3
Penggunaan BahanKimia

Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam
tiga kelompok besar yaitu :

1. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-


bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan
peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi
batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses
yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat
bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu
zat.
2. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan
kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit,
kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain- lain.

3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan


pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai
oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa,
rumah sakit dan perguruantinggi.

Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang


terpakai tiap harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan-
bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang meningkat dalam kondisi tertentu
mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, seperti mudah terbakar, beracun,
dan sebagainya. Dengan demikian, jelas bahwa bekerja dengan bahan-
bahan kimia mengandung risiko bahaya, baik dalam proses,
penyimpanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya. Akan tetapi,
betapapun besarnya bahaya bahan-bahan kimia tersebut, penanganan
yang benar akan dapat mengurangi atau menghilangkan risiko bahaya
yangdiakibatkannya

4
Di labotratorium PT Pertamina terdapat banyak bahan kimia berbahaya, sifatnya
adayang beracun, mudah terbakar, karsenogenik, mudah teroksidasi dan lain
sebagainya. Bahan kimia termasuk salah satu sumber bahaya dalam kecelakaan kerja. Di
laboratorium PT Pertamina beberapa contoh kecelakaan kerja dan penangannya adalah
sebagai berikut:

1. Kecelakaan yang dapat disebabkan oleh aseton

Pernyataan Bahaya dapat terjadi :


 Cairan dan uap amat mudah menyala.
 Menyebabkan iritasi mata yang serius.
 Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing.
 Pendedahan berulang-kali dapat menyebabkan kulit kering atau
pecah-pecah.
Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
 Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
 Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi
dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
 Setelah tertelan: perhatian jika korban muntah. Resiko pengeluaran! Jaga
agar aliran udara tetap bebas. Kerusakan paru-paru mungkin terjadi
setelah pengeluaran muntah. Segera panggil dokter.
Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda
Resiko kornea berkabut.
Efek mengeringkan kulit menyebabkan kulit menjadi kasar dan merekah. efek
iritan, Mengantuk, Pening, narkosis, Mual, Muntah, Kelainan perut/usus, Sakit
kepala, perasaan mengantuk, Salivasi/berliur, Koma

5
2. Kecelakaan yang dapat disebabkan oleh toluene

Pernyataan Bahaya dapat terjadi :


 Cairan dan uap amat mudah menyala
 Mungkin fatal jika tertelan dan memasuki saluran/jalan udara
 Menyebabkan iritasi kulit
 Menyebabkan iritasi mata
 Berbahaya jika terhirup
 Dapat merusak kesuburan atau janin
 Toksik pada kehidupan perairan.
 Berbahaya pada kehidupan perairan dengan efek jangka panjang
 Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan
 Menyebabkan kerusakan pada organ berikut : :susunan syaraf utama
 Menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau
berulang : sistem peredaran darah, ginjal
 jika terpapar:Hubungi dokter/tenaga medis
 JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah dilakukan,
lanjutkan membilas.
 Jika iritasi mata berkelanjutan : Segera hubungi tenaga medis
 Jika terjadi iritasi kulit : Segera hubungi tenaga medis
 JIKA TERKENA KULIT ATAU RAMBUT: Segera tanggalkan seluruh pakaian
yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air yang mengalir
 Cuci pakaian yang tercemar sebelum digunakan kembali
 IKA TERHIRUP: Pindahkan korban ke area berudara segar dan istirahatkan
pada posisi nyaman untuk bernafas
 Hubungi pusat penanggulangan keracunan atau dokter/tenaga medis jika
anda merasa kurang sehat
 JIKA TERTELAN: Segera hubungi dokter / tenaga medis jangan
6
dimuntahkan
 jika terjadi kebakaran: Gunakan CO2, bahan kimia kering, atau busa untuk
pemadaman

LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN PERTAMA

 Saran umum Hubungi segera tenaga medis atau PUSAT PENANGANAN


KORBAN KERACUNAN. Pindahkan dan isolasi pakaian dan sepatu yang
tercemar
 Inhalasi (terhirup) Pindahkan korban ke tempat berudara segar Jika tidak
benafas, berikan pernafasan buatan, Jika sulit bernafas, berikan oksigen,
segera hubungi dokter
 Kontak kulit Cuci kulit dengan sabun dan air
 Kontak mata Pada kasus kontak dengan bahan, bilas mata segera dengan
air yang mengalir untuk sekurang-kurangnya 20 menit
 Bila tertelan JANGAN dimuntahkan, Bilas mulut dan Minum banyak air,
Jika gejala berkelanjutan hubungi tenaga medis, Bersihkan mulut dengan
air dan terus minum air yang banyak, Jangan member apapun melalui
mulut kepada orang yang tidak sadarkan diri, Hubungi tenaga medis

Gejala dan efek yang paling penting, kedua-duanya akut dan jangan
terlambat

Indikasi dimana perawatan medis diperlukan

Pelindung diri dari ahli pertolongan pertama Pastikan personel medis


mengetahui tentang bahan yang digunakan dan mengambil langkah berjaga-
jaga untuk melindungi diri mereka sendiri Informasi umum

Gejala keracunan mungkin baru akan muncul setelah beberapa jam, oleh
karena itu observasi medis diperlukan ssetelah terjadinya kecelakaan

7
3. Kecelakaan yang dapat disebabkan oleh perak nitrat (AgNO3)

Pernyataan bahaya Informasi tentang efek toksikologis


 Toksisitas oral akut Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di
mulut dan kerongkongan, disamping juga bahaya berlubangnya
esophagus dan perut.
 Toksisitas inhalasi akut Tanda-tanda: iritasi mukosa, Batuk, Napas
tersengal, Kerusakan yang mungkin :, kerusakan saluran pernapasan

Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

 Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.


 Setelah terhirup: hirup udara segar. Cari dan dapatkan bantuan medis
 Bila terjadi kontak dengan kulit: Tanggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Segera
panggil dokter. Setelah terjadi kontak pada mata : bilaslah dengan air
yang banyak. Segera hubungi dokter mata.
 Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua
gelas), hidari muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter.
Jangan mencoba menetralisir

4. Kecelakaan yang dapat disebabkan oleh Gasoline 88


Efek Pemaparan :

 Iritasi mata, iritasi saluran pernapasan, pusing, mual,kehilangan kesadaran,


kulit kering dan pecah-pecah.
 Penghirupan lebih besar dapat menyebabkan kerusakan lever,kehilangan
kesadaran kematian. Penyalahgunaan (menghirup/menelan)
,penggunaan yang keliru (misalnya sebagai pelarut, sebagai bahan
pencuci) dalam jangka wakt yang lama dapat mengakibatkan efek
sistemsyaraf/neurologi yang sangat bervariasi, gangguan produksi butir
darahmerah dan merusak sumsum tulang belakang serta anemia Sistem

8
syaraf yang terganggu dapat mengakibatkan kelelahan,pusing
berkepanjangan/kronis,gangguan penglihatan

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kecelakaan kerja di laboratorium dan industri kimia bisa terjadi apabila


adanya kondisi yang berbahaya serta perbuatan yang berbahaya. . Penyebab
utama yang sering terjadi adalah situasi dan perilaku pekerja yang tidak aman
yang terjadi di dalam bahan kimia, dan akar penyebabnya adalah kurangnya
penanganan keselamatan dan kesehatan kerja di dalam bahan kimia Data ini
adalah data penting statistik sebab-sebab kecelakaan kerja di laboratorium dan
industry kimia untuk menentukan apa saja penyebabnya dan bagaimana
kesalahan itu terjadi. Apabila kita dapat menggunakan data dengan baik, maka
kecelakaan yang sama atau bahkan kecelakaan yang lebih serius dapatdihindari.

B. Saran

1) Sebaiknya pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri dalam melakukan


kegiatan industri kimia demi mencegah terjadi kecelakaankerja.

2) Sebaiknya Pemerintah penanganan khusus bahan-bahan kimia yang


berbahaya bagi keselamatan dan kesehatanpekerja

10
BAB IV
DAPTAR PUSAKA

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-
aplikasi/manajemen-laboratorium-kimia/keselamatan-kerja-
laboratorium/

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3232604&page=5

http://en.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=lemari+asam&sourceid=Mo
zilla-search

11
12

Anda mungkin juga menyukai