Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)DI PT. INDUSTRI


KAPAL INDONESIA (PERSERO) (IKI) MAKASSAR

K3 LINGKUNGAN KERJA, K3 KESEHATAN

KERJA DAN B3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUMANGKATAN KE -


154 KELOMPOK IV
Abd. Majid Rudin
Indah Anggraeni
Sulfigar Ramadhan Dwi Putra
Suwardinal
Wahyu Akbar Kurniawan
M. Arifaldy
Muhammad Ridwan

PENYELENGGARA
PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI
Makassar, 6 September 2023

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 1


Daftar Isi

BAB I............................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................3
B. Maksud Dan Tujuan..............................................................................5
C. RUANG Lingkup....................................................................................5
Dasar Hukum...................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................10
PROFIL PERUSAHAAN............................................................................10
A. GAMBARAN UMUM............................................................................10
TEMUAN......................................................................................................... 15
BAB III........................................................................................................16
ANALISIS HASIL OBSERVASI................................................................16
A. Analisis Temuan Positif......................................................................16
BAB IV.......................................................................................................23
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................23
Kesimpulan....................................................................................................23
Saran.............................................................................................................. 24
LAMPIRAN................................................................................................25

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 2


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Upaya perlindungan tenaga kerja merupakan upaya untuk mencapai suatu


tingkat produktivitas yang tinggi dimana salah satu aspek adalah upaya
keselamatan kerja termasuk lingkungan kerja. Potensi bahaya yang berasal dari
lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
salah satunya adalah bahan kimia. Mengurangi resiko ataupun potensi bahaya
dari lingkungan kerja perlu adanya upaya pengendalian lingkungan kerja yang
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Penanganannya harus khusus
agar dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi tenaga kerja dan
masyarakat umum. Berdasarkan sifat fisika dan kimia, maka dapat digolongkan
menjadi: Mudah terbakar, Mudah meledak, Beracun, Korosif, Oksidator, Reaktif
dan Radioaktif. Resiko bahaya K3 kimia akan mengancam Kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja. Karena itu, penting bagi perusahaan terkait untuk
memiliki petugas K3 Kimia atau Ahli K3 Kimia. Efek bahan kimia di lingkungan
kerja dapat berpengaruh terhadap tenaga kerja dan lingkungan apabila bahan
tersebut masuk ke dalam bentuk tunggal maupun cairan tunggal, yang
berdasarkan sifat fisika, kimia maupun toksikologi berbahaya terhadap tenaga
kerja, lingkungan dan instalasi.
Pengendalian tersebut dimaksudkan untuk mencegah atau meminimalkan
resiko keselamatan maupun Kesehatan di lingkungan Pelabuhan PT. INDUSTRI
KAPAL INDONESIA (IKI) MAKASSAR dan juga penggunaan bahan-bahan
kimia berbahaya. Tak Cuma bagi tenaga kerja, risiko tersebut juga mungkin turut
berdampak pada alat-alat kerja (termasuk asset perusahaan) dan lingkungan. Pada
prinsipnya, pengawas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia bertanggung jawab secara
spesifik terhadap pengendalian bahan kimia menurut Kep.187/MEN/1999 pasal
22 dan 23 diantaranya:

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 3


a. Melakukan identifikasi bahaya, melaksanakan prosedur kerja aman,
melaksanakan prosedur penanggulangan keadaan darurat, mengembangkan
pengetahuan K3 bidang kimia.
b. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 bahan
kimia berbahaya, memberikan laporan kepada mentri atau pejabat yang
ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugasnya, merahasiakan segala
keterangan yang berkaitan dengan rahasia perusahaan atau instalasi yang
didapat karena jabatanya, Menyusun program kerja pengendalian bahan
kimia berbahaya di tempat kerja,melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko, mengusulkan pembuatan prosedur kerja aman dan
penanggulangan keadaan darurat kepada pengusaha atau pengurus.

Untuk menanggulangi PAK, perusahaan wajib menerapkan


prinsip-prinsipnya. Ada tiga prinsip pencegahan PAK, yaitu:
1. Tindakan preventif primer yang dilakukan sebelum PAK terjadi
2. Pencegahan sekunder jika sudah terlihat indikasi PAK
3. Dan penanganan tersier terhadap PAK yang sudah terjadi
Selain Tindakan pencegahan, perusahaan dan karyawan juga
perlu melakukan beberapa hal seperti berikut :
1. Memakai alat pelindung diri yang terbuat dari material sintetik dan tidak
tembus cairan
2. Melakukan praktik keselamatan kerja yang berkaiatan dengan instrument
tajam, misalnya pisau dan jarum suntik.
3. Memcuci tangan setelah bekerja dilakukan dibawah air mengalir, lalu
menggunakan sabun dengan cara digosokkan ke tangan selama 15-20
menit.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 4


B. Maksud Dan Tujuan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam


pelatihan Ahli K3 Umum, yang dimaksudkan untuk memperkaya wawasan dan
pengetahuan peserta pelatihan dalam konteks yang lebih praktikal sehingga
peserta memiliki semua pengetahuan teoritis dan juga pengetahuan lapangan serta
implementasi teori tersebut secara langsung. Selain itu, PKL ini juga dimaksud
untuk membekali pengetahuan bagi para calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Umum (AK3U) mengenai K3, dengan praktik nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan Kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi: K3 Lingkungan Kerja K3 Kesehatan Kerja, K3 Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) ini
mengikuti PKL ofline di PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA (IKI) pada
tanggal 6 September 2023 adalah, supaya wawasan yang diperoleh selama PKL
dapat menambah khasanah keilmuan terkait penerapan peraturan dan norma K3 di
tempat kerja nantinya, melakukan pengawasan serta perbaikan yang
berkeseimbangan, dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan kerja di
perusahaan yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia maupun kegagalan
fungsi mesin, dan untuk mengetahui arti penting keselamatan dan kesehatan kerja
bagi pelaksana pelayanan pelanggan untuk mengetahui implementasi keselamatan
dan Kesehatan kerja sehingga dapat menjadikan hasilnya untuk meningkatkan
keselamatan dan Kesehatan kerja di PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA (IKI)
Makassar.

C. RUANG Lingkup
1. Ruang Lingkup Perusahaan
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
untuk calon Ahli Keselamatn dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adlah di PT.
INDUSTRI KAPAL INDONESIA (IKI) Makassar dengan data-data sebagai
berikut:
Nama : PT. INDUSTRI Kapal Indonesia (IKI) Makassar

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 5


Alamat : Jl. Galangan Kapal No.

Waktu : 09.00-12.00
WITA Tanggal : 6 September 2023

Ruang Lingkup Pengamatan Kelompok : K3 Lingkungan Kerja, K3 Kesehtan


Kerja, dan K3 Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
2. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan
1) K3 Lingkungan Kerja dan K3 Bahan Berbahaya dan Beracun
a. K3 Kimia: penenganan bahan berbahaya dan beracun
b. Alat Pelindung Diri
c. K3 confined space (prosedur kerja dan petugas)
d. K3 yang bekerja diketinggian
e. Personil K3
f. Syarat-syarat kebersihan, penerangan, toilet, sarana
kesejahteraan
g. Factor fisik, kimia, biologi, ergonomic dan psikologi kerja.
2) K3 Kesehatan Kerja
a. K3 Pelayanan Kesehatan kerja (PKK) klinik perusahan,
pemeriksaan kesehtan tenga kerja
b. Program PKK (Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitative)
c. Dokter pemeriksan kesehtan tenaga kerja
d. Paramedic perusahan
e. Petugas P3K, Ruang P3K, Jenis, Jumlah dan isi kotak P3K
f. Catering/Kantin
Dasar Hukum
Dasar Hukum mengenai K3 Lingkungan, K3 Kesehatan Kerja dan
B3 sebagai berikut:
1. Dasar Hukum (Umum)
a. Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 6


b. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
2. Dasar Hukum K3 Kesehatan Kerja
Dasar hukum mengenai lingkungan kerja adalah sebagai berikut:
a. PP 88 tahun 2019 tentang Kesehatan kerja
b. Peraturan Presiden No. 7 tahun 2019 tentang penyakit akibat kerja
c. Permenaker No. I/Men/1976 tentang kewajiban Latihan hyperkes
bagi dokter perusahan
d. Permenaker No. I/MEN/1979 tentang kewajiban Latihan hygiene
perusahan Kesehatan dan keselamatan kerja bagi paramedis
perusahaan
e. Permenakertrans No. Per. 02/MEN/1980 tentang pemeriksaan
Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan
keselamatan kerja.
f. Permenaker No. I/Men/1981 tentang kewajiban melapor penyakit
akibat kerja
g. Permenaker No. 11/Men/VI/2005 tentang pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja
h. Permenaker No 15/Men/VII/2008 tentang pertolongan pertama
pada kecelakaan di tempat kerja
i. Permenakertrans No. Per 03/Men/1982 tentang pelayanan
Kesehatan kerja
j. Kepmenaker No. 333/MEN/1989 tentang diagnose dan pelaporan
penyakit akibat kerja
k. Kepmenaker No.317 tahun 2020 tentang senam pekerja sehat
l. Kepmenakertrans No. KEP. 68/MEN/IV/2004 tentang pencegahan
dan penanggulangan hiv/aids ditempat kerja

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 7


m. Intruksi Mennaker No. Ins.03/M/Bw/1999 tentang pengawasan
terhadap pengelolaan makanan di tempat kerja
n. Mennakertrans No. Se 01/Men/1979 tentang pengadaan kantin dan
ruangan makan
o. Kepdirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No. 20 Tahun
2005 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan hiv/aids ditempat kerja
p. Kepdirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No. 22 tahun
2008 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pelayanan
Kesehatan kerja
q. Kepdirjen pembinanaan pengawasan ketenagakerjaan No. 53
Tahun 2009 tentang pedoman pelatihan dan pembinaan lisensi
petugas pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
3. Dasar hukum K3 Lingkungan kerja
Berikut adalah dasar hukum K3 Lingkungan Kerja
a. Permenaker NO. 5 Tahun 2018 tentang keselamatan dan
Kesehatan kerja lingkungan kerja
b. Permenaker No 9 tahun 2016 tentang keselamtan dan
Kesehatan kerja dalam pekerjaan pada ketinggian
c. SK Dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No.
113/DJPPK/IX/2006 tentang pedoman teknis petugas K3 ruang
terbatas
d. Keputusan dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No
84 tahun 2012 tentang tata cara penyusunan dokumen
pengendalian potensi bahaya besar dan menegah

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 8


4. Dasar Hukum K3 bahan berbahaya dan beracun
Berikut adalah dasar hukum K3 bahan berbahaya dan beracun
(B3):
a. Peraturan pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang
pengelolaan limbah berbahaya dan beracun
b. Permenaker no.187/Men/1999 tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya di tempat kerja

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 9


BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Sejarah Singkat PT. IKI (INDUSTRI KAPAL INDONESIA) Makassar


PT. Industri Kapal Indonesia (persero) atau PT. IKI adalah sebuah Badan
usaha milik negara yang berdiri pada tahun 1962 di makassar, Sulawesi selatan.
Pada awal berdirinya PT. Industri Kapal Indonesia (persero) dibagun dengan dua
proyek pembangunan galangan kapal, masing-masing proyek galangan kapal
paotere dan proyek galangan kapal tallo. Proyek galangan kapal paotere pada
waktu itu dibangun oleh departemen perindustrian dasar / pertambangan, yang
dimaksudkan untuk membuat kapal-kapal baja yang mempunyai kapasitas 2500
ton, sedangkan proyek galangan kapal tallo pada waktu itu dibangun oleh
Departemen urusan Veteran yang dimaksudkan untuk membuat kapal-kapal kayu
berkapasitas 300 ton yang dilengkapi dengan Slip Way dan fasilitas peluncuran
yang panjangnya 45 meter dan daya angkat 500 ton. Pertengahan tahun 1963
aktivitas kedua proyek tersebut masing-masing meliputi pekerjaan dasar
dikarenakan peralatan belum dimiliki oleh galangan kapal paotere, sedangkan
galangan kapal tallo hanya memiliki mesin dan perkakas yang didatangkan dari
polandia. Dengan adanya keterbatasan dana pada tahun 1963 maka pemerintah
memutuskan untuk menggabungkan kedua proyek tersebut dibawah pembinaan
departemen perindustrian dasar / pertambangan, dan melakukan perubahan nama
menjadi proyek galangan kapal Makassar dengan surat keputusan presiden,
Kepres N0. 225/1963 dan dinyatakan sebagai proyek vital dalam industri
perkapalam Indonesia. Dengan terjadinya penggabungan tersebut maka terjadi
pula beberapa perubahan yang meliputi :

1. Lokasi Eks galangan kapal tallo pindah dan dibangun bersebelahan dengan
galangan kapal paotere.

2. Mengadakan redesigning sesuai dengan biaya yang ada dan rencana


pemasarannya serta menitik beratkan penyelesaian proyek tahap I dengan sasaran
utama mereparasi dan melakukan pemeliharaan kapal yang berkapasitas sampai

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 10


500 ton.

3. Menunda pembangunan galangan kapal paotere dan akan dilakukan pada


pembangunan tahap II dengan target rencana perluasan wilayah.

Setelah berjalan selama tujuh tahun setelah penggabungan, pada tanggal 30


maret 1970 penyelesaian dan pemakaian galangan kapal tahap I diresmikan oleh
sekjen departemen perindustrian Indonesia. Semenjak tahun 1970 – 1977
galangan kapal makassar masih berstatus sebagai proyek.

Pada tanggal 29 Oktober 1977 status galangan kapal berubah menjadi


Perseroan terbatas dengan nama PT. Industri Kapal Indonesia pusat Makassar
disingkat PT. IKI dan kantor pusat bertempat di Makassar, dengan unit – unit
produksi yang meliputi :

1. Unit dock dan galangan kapal di padang.

2. Unit dock dan galangan kapal di gresik.

3. Unit dock dan galangan kapal makassar di makassar.

4. Unit dock dan galangan kapal bitung di bitung.

Sejalan dengan perubahan manajemen yang ada maka galangan kapal padang
dan gresik dijual ke PT. Kodja Jakarta, hal tersebut membawa pengaruh terhadap
produksi dan unit usaha, sehingga unit produksi yang dimiliki sampai pada tahun
1994 hanya :

1. Dock dan galangan kapal makassar di makassar.

2. Dock dan galangan kapal bitung di bitung. Sedangkan unit usaha yang
dimiliki yaitu : Unit usaha Jakarta dan Unit usaha dan perdagangan di Makassar.

2. Visi dan misi PT. IKI Makassar


1. Visi

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 10


Menjadi perusahaan galangan kapal dan engineering yang
kuat dan berdaya saing tinggi

2. Misi
Adapun misi PT IKI Makassar akan dijabarkan sebagai
berikut:
Selalu meningkatkan kualitas yang haik berdasar pada
pelayanan yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya
serta mengutamakan kepuasan pelanggan untuk
peningkatan nilai perusahan.

3. Struktur organisasi PT. Pelindo IV Cabang Ternate Perusahaan


Induk akan bertindak sebagai arsitek
strategis yang dibantu oleh koordinator regional, dan sub-
holding sebagai pemilik bisnis sesuai dengan klaster bisnis
masing-masing, dengan empat peran utama, yaitu:
a. Arsitek strategis dan pemilik konsesi, bertugas mendorong
grupstrategi dan mengelola portofolio keseluruhan,
mengawasi pelaksanaan bisnis seluruh grup, mengatur
komunikasi dengan para pemangku kepentingan di tingkat
nasional.
b. Koordinator regional, bertugas mengatur kegiatan
bisnis di dalam cakupan wilayah

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 11


kerjanya, mengatur komunikasi dengan para
pemangku kepentingan dalam cakupan wilayah
kerjanya.
c. Pemilik bisnis, bertugas menghasilkan pendapatan
melalui kegiatan pengoperasian bisnis Pelabuhan,
mendorong pelaksanaan operasional dan pelayanan
yang lebih baik, dan mengatur kebijakan layanan
pelabuhan.
d. Operator bisnis, bertanggung jawab terhadap
operasional pelayanan pelabuhan, dan mendorong
peningkatan efisiensi keseluruhan grup.

Struktur organisasi PT Pelindo IV Ternate

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. pelindo:

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 12


1. General Manager
General manager berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada regional head. General manager mempunyai
fungsi memimpin cabang dalam hal menyususn rencana
pengelolaan, pengendalian kegiatan administrasi dan operasional
sesuai arah, kebijikan dan sasaran perusahaan agar tercapai
produktivitas, pelayanan, pendapatan dan laba
perusahaan.
2. Manager pelayanan Kapal
Manager pelayanan kapal berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada genaral manager, manager pelayanan kapal
mempunyaifungsi menyelenggarakan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian,
pengawasan dan pengembangan pelayanan usaha. Pelayanan kapal
meliputijasa pembandu, labu, penambatan, penyediaan air kapal di
dalam maupun diluar perairan pelabuhan. Tugas manager peleyanan
kapal merencanakan dan melaksanakan pengusahaan fasilitas labu,
penambatan, dan penyedian air bersih untuk kapal.
3. Manager Teknik
Manager teknik bertanggung jawab langsung pada general
manager, manager teknik mempunyai fungsi perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan pembangunan.
Pemeliharaan fasilitas dan peralatan, perbengkelan, analisa dampak
lingkungan hidup dan pencemaran lingkungan pelabuhan. Manager
teknik mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, dan
mengawasi program pembangunan fasilitas dan pengadaan
peralatan.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 13


4. Manager Keuangan
Manager keuangan berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada general manager. manager keuanagan mempunyai
fungsi perencanaa, pengendalian, pelaksanaan, pembinaan,
penyelanggara dan pengawasan administrasi keuangan, akuntansi,
perbendaharaan, perpajakan, gudang persiapan, verifikasi dan
pengamanan dokumen sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan. Manager keuangan mempunyai tugas merencanakan
administrasi keuangan, perbendaharaan, perpajakan, akuntansi
umum dan akuntansi biaya, pengelolaan bahan persediaan, serta
melaksanakan verifikasi penerimaan dan pengeluaran.
5. Manager Sumber Daya Manusia dan Umum
Manager Sumber Daya Manusia dan Umum berada dibawah
dan bertanggung jawab langsung kepada genaral manager. Manager
SDM dan umum mempunyai fungsi perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengawasan kegiatan administrasi SDM,
administrasi perkantoran, kerumahtanggaan, hukum, hubungan
masyarakat, portokol, dokumentasi dan kearsipan. Manager Sumber
Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas menyusun rencana
administrasi SDM, kesejahteraan dan keselamatan kerja, serta
pemeliharaan kesehatan pegawai, pensiunan dan keluarganya.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 14


TEMUAN
1. Positif
- Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Adanya penyediaan satu
unit mobil Ambulance.
- Penyediaan tempat sampah baik di ruang tunggu
Pelabuhan dan di depan kantor PT Pelindo
- Kesediaan Toilet antara perempuan dan pria
- Pelayanan dari dinas Kesehatan ketenagaan kerja

2. Negatif
- Tidak tersedianya tanda larangan di tiap-tiap jalan dalam
Pelabuhan
- Kurangnya kotak P3K
- Tempat B3 yang kurang terawat
- Tidak tersedia saluran drainase di setiap sisi jalan
- Kurangnya fasilitas tempat sampah
- Tidak adanya kantin pada PT Pelindo

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 15


BAB III

ANALISIS HASIL OBSERVASI

A. Analisis Temuan Positif

Berikut ini adalah penjelasan analisis temuan positif berdasarkan hasil


observasi pada PT Pelindo IV Kota Ternate.

No Foto Temuan Analisa Dasar Hukum

Kantor Penyediaan Permenkes No. 71 tahun


Kesehtan satu unit 2019 pelayanan kesehatan
Pelabuha mobil pada jaminan kesehatan
n dan ambulance nasional pasal 29 ayat 1-3
Adanya ini sangat berbunyi:
penyedia baik sebagai a. Pelayanan ambulan
an satu aksi merupakan pelayanan
unit tanggap trasportasi pasien rujukan
ambulan darurat dengan kondisi pasien untuk
ce Ketika kepentingan keselamatan
terjadinya pasien.
kecelakan b. Pelayanan ambulan
kerja hanya dijamin bila rujukan
dilakukan pada fasilitas
1 kesehatan yang berkerjasama
dengan BPJS atau pada kasus
gawat darurat dari fasilitas
kesehatan yang tidak bekerja
sma dengan BPJS kesehtan
dengan tujuan penyelamatan
nyawa pasien
c.Ketentuan mengenai
persyaratan dan tata cara
pemberian pelayanan
ambulan ditetapkan dengan
peraturan BPJS
kesehatan.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 16


Penyedia Disediakan PP No 27 Tahun 2020
an nya tempat Pengelolaan Sampah Spesifik
tempat sampah di Pasal 1 ayat 13-16 berbunyi
sampah di ruang a. Tempat penampungan
ruang tunggu dan sementara yang selanjutnya
tunggu depan disingkat TPS adalah tempat
pelabuha kantor sebelum sampah diangkut
n dan di memberika n ketempat pendauran
depan pengaruh ulang, pengolahan dan
kantor PT yang positif tempat pengolahan
Pelindo. untuk sampah terpadu
kebersihan b. Tempat Pengolahan Sampah
dan dengan Prinsip 3R
kesehatan (Reduce,Reuse, Recycle)
pada pekrja yang selanjutnya disingkat
dan orang TPS 3R adalah
yang mau tempat dilaksanakannya
berpergian kegiatan
pengumpulan,pemilahan,
penggunaan ulang dan
2. pendauran ulang skala
kawasan.
c. Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu yang selanjutnya
disingkat TPST adalah
tempat dilaksanakannya
kegiatan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan
ulang, pendauran ulang,
pengolahan dan pemrosesan
akhir Sampah
d. Bank Sampah adalah tempat
pemilahan dan pengumpulan
sampah yang dapat didaur
ulang dan/atau digunakan
ulang yang memiliki nilai
ekonomi.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 17


Kesediaa Penyediaan Permen No 5 Tahun 2018
n Toilet fasilitas Tentang Keselamatan dan
wanita toilet wanita Kesehatan Kerja Lingkungan
dan pria Kerja Pasal 34 ayat 3
dan pria
berbunyi:
akan Penempatan Toilet
memudahk sebagaimana dimaksud
3.
an pekerja ayat (1) harus terpisah
atau orang antara laki-laki, perempuan
berpergian dan penyandang cacat, serta
untuk buang diberikan tanda yang jelas.
air

Pelayana Penyediaan Permenkes No 4 tahun


n dari Kesehatan 2019 tentang Standar
dinas dari dinas Teknis Pemenuhan Mutu
Kesehata Kesehatan Pelayanan Dasar Pada
n kerja dapat Standar pelayanan minimal
ketenaga memudahk bidang kesehatan pasal 1 ayat
an kerja an untuk 1 dan 2 berbunyi:
pelayanan (1). Pemerintah Daerah
Kesehatan Provinsi dan Pemerintah
pada saat Daerah
terjadinya Kabupaten/Kota wajib
kecelakaan menerapkan Standar
4. kerja Pelayanan Minimal bidang
Kesehatan.
(2).Standar Pelayanan Minimal
bidang Kesehatan yang
selanjutnya disebut SPM
Kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan
Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap
Warga Negara secara
miniml.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 18


A. Analisis Temuan Negatif
Berikut ini adalah penjelasan analisis temuan negatif berdasarkan hasil
observasi pada PT Pelindo IV Kota Ternate.
Saran/Rekom
NO Foto Temuan Analisa Dasar Hukum
endasi
Tidak Tidak Menambahka n Undang-Undang
tersedian adanya Tanda Nomor 22 Tahun
ya tanda tanda larangan di 2009 tentang Lalu
larangan larangan tiap-tiap jalan Lintas dan
di tiap- membuat dalam Angkutan Jalan
tiap jalan akses jalan pelabuhan agar pasal 1 ayat 17
dalam di tidak berbunyi:
pelabuha n Pelabuhan terjadinya Rambu Lalu Lintas
berpotensi kecelakaan adalah bagian
bahaya dan kerja perlengkapan Jalan
1 bisa yang berupa
menyebab lambang, huruf,
kan angka, kalimat,
terjadinya dan/atau perpaduan
kecelakan yang berfungsi
kerja sebagai peringatan,
larangan, perintah,
atau petunjuk bagi
Pengguna Jalan.

Kurangny kurangnya Harus Permenakertrans


a kotak fasilitas menambahka n No Per. 15/ Men/
P3K kotak P3K kotak P3K VIII/ 2018 Tentang
di beberapa dibeberapa Pertolongan
tempat tempat ketika Pertama Pada
kerja dan terjadinya Kecelakaan Di
tidak kecelakaan Tempat Kerja pasal
lengkap kerja utuk 9 ayat 1 berbunyi:
sehingga pertolongan (1) Pengusaha wajib
2 Ketika pertama. menyediakan ruang
terjadinya P3K sebagaimana
kecelakaa n dimaksud dalam
kerja, Pasal 8 ayat (1)
pekerja huruf a dalam hal :
tidak a. mempekerjakan
dapat pekerja/buruh 100
melakuka orang atau lebih;
n

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 19


pertolonga b. mempekerjakan
n pertama pekerja/buruh
kurang dari 100
orang dengan
potensi bahaya
tinggi.

tempat B3 dapat harus Permen LHK No


yang menyebab menambahka n 12 Tahun 2020
kurang kan petugas tentang
baik kecelakaa n kebersihan agar Penyimpanan
kerja jika membersihka n Limbah B3 pasal 7
tidak dan ayat 1 berbunyi:
dilakukan memperbaiki Persyaratan lokasi
perbaikan tempat B3 yang Penyimpanan
3
dan kurang baik Limbah B3
dijauhkan sebagaimana yang
dari lokasi dimaksud dalam
yang rawan pasal 6 huruf a
banjir meliputi:
a. Bebas banjir
b. Tidak rawan
bencana alam
kurangnya Harus Permen PU No. 12
Kurangny fasilitas menambahka n tahu 2014 tentang
a saluran drainasi atau penyelanggaraan
drainase di dapat Membuat sistem drainase
setiap menyebab sistem drainase perkotaan pasal 15
sisi jalan kan di ayat 3 dan 4
tergenang setaip sisi berbunyi:
nya air jalan - Pembangunan
sehingga baru sebagaimana
menggang dimasud pada
gu ayat (1) huruf
4 kendaraan (a) meliputi
yang kegiatan
berlalu membangun
Lalang, hal saluran,
ini memperbanyak
dapat saluran,
menyebab memperpanjang
kan saluran
menurunn mengalihkan
ya aliran, sistem
produktifit polder, kolam
as dan

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 20


terjadinya tamping
kecelakaa (storage)
n kerja memanjang.
Kolam retensi
- Normalisasi
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) huruf b
adalah kegiatan
untuk
memperbaiki
saluran drainase
lainnya.

kurangny kurangnya Harus UU No 18 Tahun


a fasilitas fasilitas menambahka n 2008 Tentang
tempat tempat fasilitas Pengelolaan Sampah
sampah sampah tempat sampah pasal 24
menyebab ayat 1 dan 2
kan bnyak berbunyi:
sampah 1. Masyarakat dapat
yang berperan dalam
berseraka pengelolaan
n, hal ini sampah yang
dapat diselengrakan
menyebab oleh
kan pemerintahan dan
menurunn pemerintah
ya daerah.
produktifit 2. Peran
5 as dan sebagaimana
PAK. dimaksud pada
ayat (1) dapat
dilakukan
melalui:
a. Pemeberian
usul,
perimbanga n
dan saran
kepada
pemerintah
dan/atau
pemerintah
daerah.
b. Perumusan
kebijakan

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 21


pengelolaan
sampah
dan/atau.
c. Pemberian
saran dan
pendapat
dalam
penyeselaia n
sangketa
persampaha
n.

Tidak Tidak Harus Menakertrans


adanya adanya menyediakan No.SE.01/MEN/19
kantin di kantin dan kantin atau 79 tentang
PT membuat ruang makan Pengadaan kantin
Pelindo para sesuai aturan Dan Ruang Makan
pekerja/bu yang berlaku pasal 1 berbunyi:
ruh sulit dalam suatu Semua perusahaan
mencari perusahaan yang
makanan mempekerjakan
sehingga buruhantara 50
pekerja/bu sampai 200 orang
6 ruh dapat supayamenyediak an
meninggal ruang tempat
kan makan diperusahaan
pekerjaan yang bersangkutan
dan
tanggung
jawabnya
untuk
membeli
makan
diluar

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 22


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil temuan dan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Temuan Positif
- Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Adanya penyediaan satu unit
mobil Ambulance.
- Penyediaan tempat sampah baik di ruang tunggu Pelabuhan dan di
depan kantor PT Pelindo
- Kesediaan Toilet antara perempuan dan pria
- Pelayanan dari dinas Kesehatan ketenagaan kerja
2. Temuan Negatif
- PT.Pelindo IV Cabang Ternate belum ada tanda larangan di tiap-
tiap jalan dalam pelabuhan
- Masih kurangnya kotak P3K di PT.Pelindo IV Cabang Ternate
- Tempat B3 yang kurang terawat di PT.Pelindo IV Cabang
Ternate
- PT.Pelindo IV Cabang Ternate tidak tersedia saluran
drainase di setiap sisi jalan
- Kurangnya fasilitas tempat sampah di PT.Pelindo IV Cabang
Ternate
- Tidak adanya kantin/ruang makan di PT.Pelindo IV Cabang
Ternate.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 23


Saran
1. Dari kesimpulan diatas, saran PT.Pelindo harus menambahkan
- Tanda larangan di tiap-tiap jalan salam pelabuhan
- Harus menambahkan kotak P3K dan petugas P3K
- Harus menambahkan petugas kebersihan.
- Membuat sistem drainase di setaip sisi jalan
- Menambahkan fasilitas tempat sampah
- Meyediakan kantin untuk para pekerja dan orang yang berangkat sesuai
dengan aturan No: SE.01/MEN/1979 tentang pengadaan dan ruang makan
jika perusahaan yang memiliki jumlah tenaga lebih dari 200 orang maka
wajib di perusahaan tersebut.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 24


LAMPIRAN
 Pertanyaan: dari kelompok 1 dari saudara Maman R. Siraju tentang apa
solusi anda mencegah agar bahan berbahaya dan B3 tidak membahayakan
lingkungan kerja?
Jawab: dari saudara Teddy Rizandika Syachard
 Disimpan ditempat tersendiri dan terisolasi dengan lingkungan
kerja luar
 Selalu melakukan pengecekan berkala dan memberikan tanda
larangan agar tidak terkontaminasi dengan pekerja dan orang
lain.
 Pertanyaan: dari kelompok 2 dari saudara La Muhammad Randi tentang
apa yang menyebabkan lingkungan kerja itu berbahaya bagi kesehatan
para pekerja?
Jawab: dari Muhammad Kisbar Umasangaji
Karna didalam lingkungan itu terdapat debu dan kotoran yang
tidak bisa dilihat dengan kasat mata, sehingga apabila tidak selalu
diperhatiakan bisa memicu adanya penyakit akibat kerja yang bisa
mengganggu sebuah pekerjaan.
 Pertanyaan: dari kelompok 3 dari saudara fahri tentang apa prosedur
dan solusi lingkungan tentang bahan berbahaya bagi kesehatan?
Jawab: irfiana safitri dan tambahan dari febriyan yefta maarende dari
hasil survey di perusahan PT Pelindo tersebut dari tenaga
kebersihan hanya 1 orang yang membersihkan perusahan
tersebut dan solusinya harus menambahkan petugas kebersihan
agar lebih massif.
 Pertanyaan: dari kelompok 3 tentang mengapa factor psikologi dapat
sangat mempengaruhi keselamatan kerja bagi para pekerja? Jawab: dari
Machraj S. Barham
Karna beberapa hal seperti

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 25


 Masalah-masalah dirumah yang terbawa ke tempat
kerja.
 Suasana kerja yang tidak kondusif
 Adanya pertengkaran dengan teman kerja
Dapat mengganggu kosentrasi dalam bekerja
akibatnya bisa terjadinya kecelakaan kerja.
 Pertanyaan: dari kelompok 3 tentang bagaimana menurut anda kondisi
kesehatan yang ada di dalam PT.Pelindo IV Cabang Ternate? Dan
bagaimana solusinya

Jawab: dari anwar umar dan tambahan dari Julkifli Hi. Rajuna Masih
kurang baik, karena disana selain belum ada Ahli K3 umum,
pelayanan kesehatan juga masih kurang dan tenaga medis juga
masih belum banyak, jadi solusinya adalah menambah tenaga
medis dan merekrut beberapa Ahli K3 Umum agar mengurangi
adanya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja,
kemudian mengadakan sosiaisasi tentang
kesehatan pada pekerja/buruh yang ada di
PT.Pelindo IV Cabang Ternate.

LAPORAN PKL KELOMPOK 4 26

Anda mungkin juga menyukai