Kelompok 1 - K3 Pesawat Uap, DLL

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)
DI PT. ECOLAB INTERNATIONAL INDONESIA

BIDANG K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN DAN MEKANIK,
DAN K3 ELEVATOR & ESCALATOR (PAA & PTP)
PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN KE 3 TAHUN 2022
KELOMPOK 1
1. Agung Lukmana 5. Daniel Budiono Sigit P

2. Aris Suroyo 6. Eri Kurnia Satya Nugraha
3. Benny Dwi Nofrianto 7. Faisal Ahmad Noval
4. Binti Mu’awanah 8. Falda Azqarryn Agam
PENYELENGGARA
PT. KREASI EDUKASI MANAJEMEN INDONESIA
24 JANUARI – 5 FEBRUARI 2022
Kelompok 1 – Ahli K3 Umum Tahun 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................iii
I. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan......................................................................2
1.3. Ruang Lingkup..............................................................................2
1.4. Dasar Hukum.................................................................................2
II. KONDISI PERUSAHAAN..................................................................4

2.1. Gambaran Umum Tempat Kerja..................................................4
2.2. Identifikasi Bahaya dan Risiko....................................................6
2.3. Temuan..........................................................................................6
2.3.1. Temuan Positif.............................................................................6
2.3.2. Temuan Negatif...........................................................................7
III. ANALISA...........................................................................................8
3.1. Analisa Temuan Positif................................................................8
3.1.1. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan...........................................8
3.1.2. K3 Pesawat Angkat Angkut.......................................................10
3.1.3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi............................................11
3.2. Analisa Temuan Negatif.............................................................12
3.2.1. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan.........................................12
3.2.2. K3 Pesawat Angkat Angkut.......................................................14
3.2.3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi............................................14
IV. PENUTUP........................................................................................15
4.1. Kesimpulan..................................................................................15
4.2. Saran............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17
LAMPIRAN................................................................................................18
K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

ii
DAN K3 ELEVATOR & ESCALATOR (PAA, PTP)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Ecolab Internasional Indonesia...........5

Gambar 2. Struktur P2K3 PT. Ecolab Internasional Indonesia...................5

iii
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Sebuah perusahaan yang unggul dan terpercaya adalah perusahaan
yang mampu memberikan jaminan dan perlindungan bagi tenaga
kerjanya, orang lain yang berada ditempat kerja, serta sumber sumber
produksi dapat dipakai secara aman dan efisien. Program keselamatan
kerja yang baik adalah program yang tidak dapat dipisahkan dari
pekerjaan sehari-hari (mandatory). Program Keselamatan Kerja tersebut
perlu di aplikasikan pada Perusahaan dan di sosialisasikan kepada para
pekerja sehingga berguna untuk memberi bimbingan untuk pencegahan
kecelakaan pada waktu bekerja.
PT. Ecolab International Indonesia merupakan bagian dari Perusahaan

yang bergerak dalam bidang produksi bahan-bahan kimia khusus.
PT. Ecolab International Indonesia selalu mengupayakan produk yang
berkualitas sesuai permintaan pelanggan dilakukan melalui proses
produksi dengan menerapkan sistem manajemen yang menjamin mutu,
pencegahan pencemaran dan berbudaya K3. Untuk mendukung tekad
tersebut, manajemen berupaya memenuhi standard mutu yang ditetapkan
dan diterapkan, peraturan tentang lingkungan hidup , ketentuan dan
norma-norma K3 serta peraturan/perundangan terkait lainnya.
Laporan Kunjungan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu

persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh
PT. Kreasi Edukasi Manajemen Indonesia yang bekerjasama dengan
Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Maka pada tanggal 2
Februari 2022 kami melakukan Kunjungan PKL di PT. ECOLAB yang
berlokasi Jl.Pahlawan No.25, Karang Asem Timur, Kec. Citeureup, Bogor,
Jawa Barat, 16810. PKL yang dilakukan di PT. Ecolab International
Indonesia ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja, perilaku pekerja, kendala-kendala yang
dihadapi, serta faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pekerjaan

1
khususnya terkait dengan bidang K3 Pesawat Uap, Bejana Tekan dan

Mekanik, & K3 Elevator & Escalator (Pesawat Angkat dan Angkut,
Pesawat Tenaga dan Produksi), dan. Kegiatan PKL ini dilakukan guna
mengamati berbagai temuan baik positif maupun negatif yang dapat
menyebabkan bahaya bahaya biologi, bahaya fisika, bahaya kimia,
bahaya psikologis, dan bahaya ergonomi. Sumber-sumber bahaya
tersebut dapat dikendalikan agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja
maupun PAK
I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilakukannya kunjungan praktik kerja lapangan pada
PT Ecolab International Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisa dan identifikasi temuan temuan positif maupun
negatif yang merujuk pada peraturan perundangan No 1 tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi
K3 di lapangan khususnya di bidang Pesawat Uap dan Bejana
Tekan, dan Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi).
3. Memberikan usulan saran atau rekomendasi berkaitan dengan
temuan yang diperoleh.
4. Sebagai sarana studi banding yang dapat memberikan
rekomendasi perbaikan ditempat kerja atau perusahaan kita
masing masing.
I.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk calon
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah K3 Bidang
Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan, dan Pesawat Angkat & Angkut
di PT Ecolab International Indonesia.
I.4. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. Undang-Undang Uap Tahun 1930.
4. Peraturan Uap Tahun 1930.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 1988 tentang
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 37 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan
Tangki Timbun.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut.
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan
Produksi.
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.
11. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 187 Tahun 1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.

3
II. KONDISI PERUSAHAAN
II.1. Gambaran Umum Tempat Kerja

PT. Ecolab International Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang
berada di wilayah Bogor, tepatnya di Jl. Pahlawan, Desa Karangasem
Timur, Citeureup - Bogor Jawa Barat. Perusahaan ini didirikan pada
Tahun 25 Juli 1986 dengan nama PT Nalco Perkasa. Seiring dengan
perkembangan waktu PT Nalco Perkasa berubah nama menjadi PT Nalco
Indonesia pada bulan Januari 2004. PT Ecolab International Indonesia
atau PT Nalco Indonesia bergerak dalam bidang usaha Industri Kimia
(Chemical Industry Speciality).
Selama ini perusahaan menjalankan Sistem Manajemen K3 dengan baik

sesuai dengan Undang Undang No 1/ Tahun 1970, tentang Keselamatan
Kerja. Prosedur dan tata cara penanggulangan bahaya dilakukan sesuai
dengan SOP yang sudah di sosialisasikan terhadap semua karyawan. Hal
ini dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang sudah diperoleh
perusahaan terkait dengan SMK3, yaitu
1. Untuk penghargaan Zero Accident diperoleh perusahaan pada
tahun 2014.
2. Dalam hal penerapan SMK3 Lingkungan perusahaan
mendapatkan sertifikat ISO 9001-2015 dan ISO 14001-2015.
3. Dalam penerapan SMK3 perusahaan sudah mendapatkan
Golden Flag pada tahun 2016, dan OHSAS 18001-2017.
4. Sertifikat halal diperoleh perusahaan pada tahun 2017. Pada tahun
2017 perusahaan juga mendapatkan Gold Award terkait dengan
Responsible Care.

4
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Ecolab Internasional Indonesia
Gambar 2. Struktur P2K3 PT. Ecolab Internasional Indonesia
Visi PT. Ecolab Internasional Indonesia

Pemimpin global dalam industry air, hygienis, teknologi energy dan jasa
air bersih, makana yang aman, energy yang melimpah, lingkungan yang
sehat
Misi PT Ecolab International Indonesia :

5
Setiap hari kami membuat dunia lebih bersih, lebih aman dan sehat,
melindungi manusia sumber daya vital
II.2. Identifikasi Bahaya dan Risiko

1. Bahaya Fisik (Lingkungan 4. Bahaya Biologi
Kerja) 5. Bahaya Listrik
2. Bahaya Mekanikal 6. Bahaya Psikologi
3. Bahaya Kimia 7. Bahaya Ergonomic
II.3. Temuan
II.3.1. Temuan Positif
1. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
a. Memiliki operator pesawat uap yang bersertifikat Operator K3
Pesawat Uap Kelas 2.
b. Tangki timbun sudah dilengkapi dengan high level alarm.
c. Tangki timbun dilengkapi dengan plat nama dan indikator volume
atau berat
d. Safety dilengkapi PRV, Pengukur Air, Smoke detector dan APAR.
e. Tangki timbun sudah dilengkapi dengan safety valve.
f. Pesawat bejan tekan sudah memiliki HIRADC.
g. Terdapat informasi uji berkala
2. K3 Pesawat Angkat Angkut

a. Forklift sudah dilengkapi dengan lampu kerja.
b. Terdapat informasi kapasitas angkut
c. Operator memiliki lisensi.
3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi

a. Ruang genset sudah dilengkapi dengan larangan pengoperasian
genset selain operator genset.
b. Ruang genset sudah dilengkapi dengan SOP penggunaan
genset.

6
II.3.2. Temuan Negatif

1. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
a. Pada tangki timbun tidak dilengkapi dengan identitas tangki, dan
simbol bahaya.
b. Tidak terdapat MSDS pada lokasi tangki timbun yang berisi
bahan berbahaya
c. Tanki timbun terkelupas.
d. Tidak terdapat penanda bahaya pada boiler.
e. Pada area boiler terdapat box panel, tetapi tidak terdapat penanda
bahaya.
f. APAR pada area boiler diletakkan di lantai dan terhalang dengan
tabung.
2. K3 Pesawat Angkat Angkut

a. Garpu forklift dalam posisi ditengan dan terdapat barang
diatasnya pada saat tidak dioperasikan.
b. Lintasan forklift tidak tersedia dan terdapat drum yang
menghalangi jalur forklift.
3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi

a. APAR belum tersedia di ruang/area genset.

7
III. ANALISA
III.1. Analisa Temuan Positif

III.1.1. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
No Foto Analisa Saran Dasar Hukum
1. Memiliki operator Memastikan Permenaker No.
pesawat uap yang setiap 01/MEN/1988
bersertifikat operator yang tentang Kwalifikasi
Operator K3 memiliki dan Syarat- syarat
Pesawat Uap sertifikat Operator Pesawat
Kelas 2 dengan melaksanakan Uap (Pasal 3 Ayat
jumlah boiler 1 tugasnya 2)
unit berkapasitas sesuai dengan
1,5 ton. Hal ini kompetensi
sudah sesuai dan pesawat
ketentuan jumlah uap wajib
Operator Pesawat dioperasikan
Uap Kelas 2 yang oleh petugas
dibutuhkan yaitu yang memiliki
untuk <10T/J sertifikat
berjumlah 1
orang.

8
2. Tangki timbun Dilakukan Permenaker

dilengkapi dengan pengecekan Nomor 37 Tahun
high level alarm dan 2016 tentang
monitoring Keselamatan dan
secara rutin Kesehatan Kerja
dibuktikan Bejana Tekan dan
dengan Tangki Timbun (Bab
3. Tangki timbun Plat nama dan Permenaker
logbook III Pasal 25)
dilengkapi dengan indikator Nomor 37 Tahun
plat nama dan volume atau 2016 tentang
indikator volume berat Keselamatan dan
atau berat diletakkan di Kesehatan Kerja
area tangki Bejana Tekan dan
timbun dan Tangki Timbun (Bab
4. safety dilengkapi Dimaintain
mudah terlihat Peraturan Uap 1930
III Pasal 25)
PRV, Pengukur dengan baik Pasal 12 terkait
Air, Smoke Perlengkapan
detector dan Pesawat Uap.
APAR.
5. Tangki timbun Dilakukan Permenaker

sudah dilengkapi perawatan Nomor 37 Tahun
dengan safety secara berkala 2016 tentang
valve untuk safety Keselamatan dan
valve agar Kesehatan Kerja
berfungsi Bejana Tekan dan
dengan baik Tangki Timbun (Bab
III Pasal 25)

9
6. Untuk pesawat HIRADC PP Nomor 50

uap dan bejana dibuat dan Tahun 2012
tekan sudah dimonitoring tentang Sistem
memiliki HIRADC secara Manajemen
continue Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(Pasal 7 Ayat 2 Poin
a.1)
7. . Terdapat Dipertahankan PP 37/2016 Pasal 7
Informasi berkala tentang
Pemeriksaan dan
pengujian bejana
tekan
III.1.2. K3 Pesawat Angkat Angkut

1 Forklift sudah Dipastikan Permenaker
dilengkapi dengan lampu kerja Nomor 8 Tahun
lampu kerja pada forklift 2020 tentang
berfungsi Keselamatan dan
dengan baik Kesehatan Kerja
Pesawat Angkat
dan Pesawat
Angkut (Bab II

10
2. Informasi Dipertahanka PP 8/2020 Pasal 16

kapasitas angkut. n dan tentang
dimaintain Perlengkapan
agar tetap Pesawat Angkut.
terlihat jelas.
3. operator dipertahankan PP 8/2020 Pasal

berlisensi dan 150 tentang lisensi
diperhatikan operator alat
perpanjangan angkut.
masa berlaku
lisensi
III.1.3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi

1. Ruang genset Dipastikan Permenaker
sudah dilengkapi tanda Nomor 38 Tahun
dengan larangan larangan 2016 tentang
pengoperasian diletakkan di Keselamatan dan
genset selain tempat yang Kesehatan Kerja
operator genset mudah terlihat Pesawat Tenaga
tenaga kerja dan Produksi (Bab
VIII Pasal 110 Ayat

11
2. Ruang genset  Diberikan Permenaker

sudah dilengkapi pelatihan Nomor 38 Tahun
dengan SOP SOP untuk 2016 tentang
penggunaan operator Keselamatan dan
genset genset Kesehatan Kerja
 Dilakukan Pesawat Tenaga
review SOP dan Produksi (Bab
secara III Pasal 5 Ayat 1
berkala Poin a)
sesuai
dengan
sumber
III.2. Analisa Temuan Negatif
III.2.1. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
1. Pada tangki Pada lokasi Permenaker
timbun tidak tangka timbun Nomor 37 Tahun
dilengkapi dengan harus 2016 tentang
identitas tangka dilengkapi Keselamatan dan
dan Symbol dengan Kesehatan Kerja
bahaya identitias Bejana Tekanan
tangki dan dan Tangki Timbun
symbol (Bab III Pasal 25
bahaya, dan Pasal 27)
diletakkan di
tempat yang
mudah terlihat
oleh pekerja

12
2. Tidak terdapat Pada lokasi Kepmenaker

MSDS pada lokasi tangka timbun Nomor 187 Tahun
tangki timbun yang berisi 1999 tentang
yang berisi bahan bahan kimia Pengendalian
berbahaya berbahaya Bahan Kimia
harus Berbahaya (Pasal
dilengkapi 6)
dengan MSDS
dan MSDS
diletakkan di
tempat yang
mudah
diketahui oleh
tenaga kerja
dan Pegawai
Pengawas
Ketenagakerja
3. Lapisan an
Tangki timbun Permenaker
coating/cat Tanki harus Nomor 37 Tahun
timbun terkelupas dilakukan 2016 tentang
pemeliharaan Keselamatan dan
secara berkala Kesehatan Kerja
Bejana Tekanan
dan Tangki Timbun
(Pasal 4 dan Pasal
7 Ayat 4)
4. Tidak terdapat Pada boiler Undang-undang
penanda bahaya harus Nomor 1 Tahun
pada boiler dipasang 1970 tentang
penanda Keselamatan Kerja
bahaya (Pasal 3 Ayat 1 Poin
a)

13
5. Pada area boiler Box panel Permeneker

terdapat box pada area Nomor 12 Tahun
panel, tetapi tidak boiler harus 2015 tentang
terdapat penanda dipasang Keselamatan dana
bahaya penanda Kesehatan Kerja
bahaya Listrik di Tempat
6. APAR pada area APAR Kerja (Pasal 3)
Permenaker
boiler diletakkan di diletakkan di Nomor 4 Tahun
lantai dan tempat yang 1980 tentang
terhalang dengan mudah dilihat Syarat-syarat
tabung dan diambil Pemasangan dan
serta Pemeliharaan
dilengkapi APAR (Pasal 4 Ayat
pemberian 1 dan 3)
tanda 125cm
dari dasar
lantai lantai
tepat diatas
APAR
III.2.2. K3 Pesawat Angkat Angkut
1. Garpu forklift Pada saat Permenaker
dalam posisi sedang tidak Nomor 8 Tahun
ditengah dan digunakan 2020 tentang K3
terdapat barang garpu forklift Pesawat Angkat
diatasnya pada harus berada dan Angkut (Pasal
saat tidak di sisi 85 Ayat 2)
dioperasikan terbawah
menempel
pada
permukaan

14
2. Lintasan forklift Dibuatkan Permenaker

tidak tersedia dan tanda area Nomor 8 Tahun
terdapat drum lintasan pada 2020 tentang K3
yang menghalangi landasan Pesawat Angkat
jalur forklift forklift dan Angkut (Pasal
81 Poin b)
III.2.3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi

1. APAR belum Ruang/area Permenaker
tersedia di genset harus Nomor 4 Tahun
ruang/area genset dipasang 1980 tentang
APAR Syarat-syarat
Pemasangan dan
Pemeliharaan
APAR (Pasal 4)

15
IV. PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan PT. Ecolab

International Indonesia secara umum sudah melakukan penerapan
peraturan dan perundang-undangan K3 yang terkait dengan Pesawat
Uap, Bejana Tekan dan Mekanik (Pesawat Angkat dan Angkut (PAA) &
Pesawat Tenaga Produksi (PTP) dengan cukup baik, hal ini terbukti
dengan implementasi di area kerja PT. Ecolab International Indonesia
yang menjadi temuan positif sesuai dengan yang dijabarkan pada bagian
C nomor 1. PT. Ecolab International Indonesia juga sudah melakukan
penilaian mandiri terhadap kesesuaian dengan peraturan dan perundang-
undangan K3 tidak terbatas pada Pesawat Uap, Bejana Tekan dan
Mekanik (Pesawat Angkat dan Angkut (PAA) & Pesawat Tenaga Produksi
(PTP). Namun berdasarkan hasil obervasi masih terdapat beberapa hal
yang harus ditingkatkan dan dilengkapi sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan K3 yang berlaku.
IV.2. Saran
1. Dilakukan perbaikan terhadap observasi yang belum memenuhi
peraturan dan perundang-undangan K3 antara lain
a. Penambahan identitas tangki dan symbol bahaya pada tangki
timbun.
b. Dilakukan perbaikan pada cat/coating pada tangki timbun.
c. Penambahan tanda bahaya listrik pada panel listrik area trafo
dan genset.
d. Penambahan tanda bahaya yang sesuai pada boiler.
e. Dilakukan perbaikan penempatan APAR pada area boiler.
f. Penambahan MSDS yang mudah dilihat dan dijangkau pada
area tangki timbun.
g. Penambahan area lintasan forklit.

16
h. Pelatihan ulang pada operator forklift terkait tata cara

penggunaan dan resiko dari penggunaan forklift.
i. Dilakukan review analisis resiko (HIRADC) pada area genset
dan jika diperlukan dilakukan penambahan APAR
2. Dilakukan review secara berkala terkait dengan penilaian mandiri
terhadap kesesuaian dengan peraturan dan perundang-undangan
K3 sehingga apabila terdapat perubahan dalam peratran dan
perundang-undangan K3 yang baru dapat segera
diimplementasikan.
3. Dilakukan pelatihan dan pembinaan secara rutin terhadap selruh
karyawan terkait dengan penerapan dari peraturan dan perundang-
undangan K3 sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat
segera diperbaiki dan ditingkatkan.
4. Dilakukan monitoring rutin untk pemastian kesesuaian dan kondisi
dari penandaan yang telah terpasang sehingga apabila terdapat
kondisi rusak dapat segera dilakukan penggantian ata perbaikan
(misal label identitas symbol yang rsak ata terlepas atau tidak
terbaca karena faktor lingkungan atau penggunaan).
5. Menambahkan kondisi abnormal untk kapasitas dari gudang
penyimpanan material dalam HIRADC atau Job Safety Analysis
(JSA) sehingga apabila terdapat kondisi kapasitas yang over pada
penyimpanan material dapat segera dilakukan tindakan
pencegahan untuk menghindari adanya potensi bahaya karena
penyimpanan yang melebihi kapasitas (contoh penyimpanan
material ditengah jalan)

17
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Undang-Undang Uap Tahun 1930.
4. Peraturan Uap Tahun 1930.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan.
11. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 187 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya

18
LAMPIRAN
Rincian Perundang-undangan
1. Peratran Pemerintah Nomor 50 Tahn 2012 tentang Sistem
Manahemen dan Kesehatan Kerja
Pasal 7
(2) Dalam menysn kebijakan sebagaimana dimaksda pada ayat (1),
pengusaha paling sedikit har :
a. Melakkan tinjaan awal kondisi K3 yang meliputi :
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko.
2. Permenaker Nomor 1 Tahn 1988 tentang Kwalifikasi dan syarat-
sayarat Operator Pesawat Uap
Pasal 3
(2) Operator kelas II
a. Sekurang-kurangnya berpendidikan SLTP, dan diutamakan teknik
mekanik, atau listrik.
b. Pernah sebagai pembantu operator selama 1 tahun.
c. Berkelakukan baik dari kepolisian.
d. Umur sekurang-kurangnya 20 tahun.
e. Berbadan sehat dari dokter.
f. Mengikuti kursus operator paket A1.
g. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja
cq. Ditjen Binawas
3. Peraturan Uap Tahun 1930
Pasal 12
c. Sekurang-kurangnya dua keterangan coba atau pengukur air, dan
satu gelas pedoman air memakai keterangan sembur, yang dapat
ditusuk sewaktu ketelnya beruap atau dua gelas pedoman air
semacam itu.

19
4. Permenaker Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
Pasal 4
Pelaksanaan syarat-syarat K3 Bejana Tekanan atau Tangki
Timbun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi kegiatan
perencanaan, pembuatan, pemasangan pengisian, pengangkutan,
pemakaian, pemeliharaan, perbaikan, modifikasi, penyimpanan, dan
pemeriksaan serta pengujian.
Pasal 7
(4) Pemakaian Bejana Tekanan dan Tangki Timbun sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian
sebelum digunakan serta dilakukan pemeliharaan secara berkala.
Pasal 25
Tangki Timbun yang berisi cairan bahan berbahaya pada temperature
tertentu terjadi reaksi kimia berubah menjadi gas beracun atau terjadi
reaksi kimia dan terjadi kenaikan temperature berubah menjadi gas
beracun, harus dilengkapi :
a. Plat nama
b. Alat pendingin tangki
c. Gas scrubber
d. Tirai air
e. Sistem alarm
f. Katup pengaman
g. Indikator volme atau berat
h. Indikator suhu
i. Alat petunjuk tekanan gas beracun
j. Alat penyalr petis/ pembumian dan,
k. Alat perlengkapan lainnya untuk pemeriksaan dan pemeliharaan
Pasal 27
Lokasi tempat Tangki Timbun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ssampai dengan Pasal 26 harus dipasang tanda bahaya kebakaran,
larangan merokok, larangan membawa korek api, alat-alat api lainnya,

20
dan larangan membawa peralatan yang dapat menimbulkan

peledakan atau kebakaran.
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
Pasal 19
(1) Pengoperasian Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut harus :
a. Dilengkapi dengan tanda peringatan operasi yang efektif;
b. Dilengkapi dengan lampu penerangan yang efektif jika
dioperasikan pada malam hari di luar ruangan; dan
c. Disediakan pencahayaan yang cukup jika dioperasikan di dalam
ruangan
Pasal 72
(4) Kabin Operator, ruang pengoperasian, atau ruang control harus
dilengkapi
a. Tanda peringatan larangan masuk bagi orang yang tidak
berwenang; dan
b. Alat pemadam api ringan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan atau standar yang berlaku.
Pasal 81
Landasan forklift, lift truck, reach stackers, dan telehandler
a. Harus dikonstruksi cukup kuat dan rata;
b. Harus mempunyai tanda area lintasan;
c. Tidak mempunyai belokan dengan sudut tajam; dan
d. Tidak mempunyai tanjakan atau turunan yang terjal yang dapat
mengganggu keseimbangan.
Pasal 85
2) Forklift pada saat sedang tidak digunakan harus diletakkan pada
landasan yang rata tanpa ada kemiringan dengan kondisi rem terkunci
dan garpu sisi terbawah menempel pada permukaan landasan.
Kesehatan Kerja listrik di Tempat Kerja
Pasal 3

21
Pelaksanaan K3 listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

bertujuan
a. Melindungi keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja dan orang
lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja dari potensi
bahaya listrik

22

Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
Pasal 5
(1) Syarat-syarat K3 perencanaan dan pembuatan Pesawat
Tenaga dan Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
meliputi
a. Pembuatan gambar konstruksi/instalasi dan cara kerjanya
Pasal 110
(2) Pengoperasian Pesawat Tenaga dan Produksi dilakukan oleh
operator K3 bidang Pesawat Tenaga dan Produksi.
8. Permenaker Nomor 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Pasal 4
1) Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus
ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah
dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda
pemasangan
3) Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125
cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam
api ringan bersangkutan
9. Kepmenaker Nomor 187 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
Pasal 6
Lembar Data Keselamatan Bahan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 dan Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 diletakkan di
tempat yang mudah diketahui oleh tenaga kerja dan Pegawai
Pengawas Ketenagakerjaan.

23

Kelompok 1 - K3 Pesawat Uap, DLL

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kelompok 1 - K3 Pesawat Uap, DLL

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. ECOLAB INTERNATIONAL INDONESIA

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

1. Agung Lukmana 5. Daniel Budiono Sigit P

II. KONDISI PERUSAHAAN..................................................................4

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Ecolab Internasional Indonesia...........5

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

I.1. Latar Belakang

PT. Ecolab International Indonesia merupakan bagian dari Perusahaan

Laporan Kunjungan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

khususnya terkait dengan bidang K3 Pesawat Uap, Bejana Tekan dan

I.2. Maksud dan Tujuan

I.3. Ruang Lingkup

I.4. Dasar Hukum

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

II. KONDISI PERUSAHAAN

II.1. Gambaran Umum Tempat Kerja

Selama ini perusahaan menjalankan Sistem Manajemen K3 dengan baik

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Ecolab Internasional Indonesia

Gambar 2. Struktur P2K3 PT. Ecolab Internasional Indonesia

Visi PT. Ecolab Internasional Indonesia

Misi PT Ecolab International Indonesia :

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

II.2. Identifikasi Bahaya dan Risiko

2. K3 Pesawat Angkat Angkut

3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

II.3.2. Temuan Negatif

2. K3 Pesawat Angkat Angkut

3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

III.1. Analisa Temuan Positif

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

2. Tangki timbun Dilakukan Permenaker

5. Tangki timbun Dilakukan Permenaker

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

6. Untuk pesawat HIRADC PP Nomor 50

III.1.2. K3 Pesawat Angkat Angkut

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

2. Informasi Dipertahanka PP 8/2020 Pasal 16

3. operator dipertahankan PP 8/2020 Pasal

III.1.3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

2. Ruang genset  Diberikan Permenaker

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

2. Tidak terdapat Pada lokasi Kepmenaker

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

5. Pada area boiler Box panel Permeneker

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

2. Lintasan forklift Dibuatkan Permenaker

III.2.3. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan PT. Ecolab

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

h. Pelatihan ulang pada operator forklift terkait tata cara

K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN & MEKANIK,

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.