Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Analisis Sumber Bahaya Di Lingkungan Kerja Secara Fisik,Kimia, dan


Biologi”
Dosen Pengempu : Putri Adekayant,S.KM.,M.Kes.

Oleh:

WAHYULIANA

APRILIA NINGSIH

SURTI HATIYA

ALFRED NJUKA AMAH

EVANDI LIMBA N.K

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)


Griya Husada Sumbawa
2022

i
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami penulis dapat meyelesaikan
penyusunan makalah ini.

Makalah ini berjudul “Analisis Sumber Bahaya dilingkungan Kerja..”. Penyusunan


makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah DASAR K3 Tahun
Akademik 2022/2023.

Pembahasan makalah ini berisi tentang Analisis Sumber Bahaya dilingkungan


Kerja.. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik materi
maupun teknik penyusunannya.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca guna menambah wawasan tentang Dasar K3..

Sumbawa, 4 April 2022

Penulis

ii
Daftar isi

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4

A. Latar Belakang ..........................................................................................4


B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan .......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6

A. Sumber bahaya di Lingkungan kerja secara Fisik.....................................6


B. Sumber bahaya di Lingkungan kerja secara Kimia...................................7
C. Sumber bahaya di Lingkungan kerja secara Biologi.................................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................9

A. Kesimpulan................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah usaha pencegahan yang dibuat
untuk pekerja atau buruh maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja di dalam
lingkungan kerja dengan cara mengenali potensi yang akan menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Adapun syarat-syarat keselamatan kerja telah diatur dalam Pasal 3 ayat (1)
UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, di antaranya yaitu
mencegah dan mengurangi kecelakaan, memberi pertolongan pada kecelakaan,
memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja, mencegah dan
mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan, menyesuaikan dan menyempurnakan
pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.

Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko


potensi bahaya dapat dilakukan dengan menggunakan Hazard Identification,
Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC). HIRADC bertujuan
untuk mengidentifikasi risiko bahaya di tempat kerja yaitu dengan mengaitkan
antara pekerja, tugas, peralatan kerja dan lingkungan kerja (Setyaningsih dkk,
2010). Permasalahan K3 masih sering terabaikan, padahal setiap kejadian
kecelakaan kerja nyatanya dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tiba-tiba yang tidak diinginkan yang
mengakibatkan kematian, luka-luka, kerusakan harta benda atau kerugian waktu
Menurut (OHSAS 18001, 1999) dalam Shariff (2007).

4
Menurut OHSAS 18001:2007, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
adalah semua kondisi dan faktor yang bisa berpengaruh pada kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja maupun orang lain (pemasok, kontraktor, tamu, dan
pengunjung) di tempat kerja.

Oleh sebab itu, implementasi K3—termasuk adanya ahli K3 di tempat kerja


—merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya bahaya K3 sehingga
tetap menjamin hak pekerja untuk mendapat perlindungan bagi kesehatan dan
keselamatan kerja sesuai yang termaktub dalam UU Ketenagakerjaan.

B. Rumusan Masalah

1. Sumber bahaya dilingkungan kerja secara Fisik?

2. Sumber bahaya dilingkungan keja secara Kimia?

3. Sumber bahaya dilingkungan keja secara Biologi?

C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui bahaya dilingkungan kerja secara Fisik.
2. Untuk mengetahui bahaya dilingkungan kerja secara Kimia
3. Untuk mengetahui bahaya dilingkungan kerja secara biologi.

BAB II

5
PEMBAHASAN

Menurut OHSAS 18001:2007, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


adalah semua kondisi dan faktor yang bisa berpengaruh pada kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja maupun orang lain (pemasok, kontraktor, tamu, dan
pengunjung) di tempat kerja. Adapun masih menurut OHSAS 18001:2007,
bahaya atau hazard K3 merupakan sumber, situasi maupun aktivitas, yang
berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat
kerja (PAK).

Definisi ini pun tak jauh berbeda sebagaimana yang dimaksud bahaya
dalam ISO 45001, yakni sumber yang dapat menyebabkan cedera dan penyakit
akibat kerja. Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja,
antara lain : faktor bahaya biologi(s), faktor bahaya kimia, faktor bahaya
fisik/mekanik, faktor bahaya biomekanik serta faktor bahaya sosial-psikologis.
Namun saya akan menjelaskan 3 diantaranya.

A. Sumber bahaya di Lingkungan kerja secara Fisik

Bahaya fisik dapat menjadi faktor atau keadaan yang dapat menyebabkan
bahaya tanpa atau dengan adanya kontak. Biasanya bahaya fisik diklasifikasikan
sebagai bahaya lingkungan atau pekerjaan.

Bahaya fisik menyebabkan cedera dan penyakit di beberapa industri. Di


beberapa industri, seperti pertambangan dan konstruksi, bahaya fisik tidak dapat
dihindari. Namun, seiring waktu, prosedur dan metode keselamatan sudah
dikembangkan kami telah untuk meminimalkan risiko bahaya fisik di tempat
kerja

 Faktor bahaya fisik diklasifikasikan menjadi :


6
 Radiasi,
 tekanan panas dan dingin,
 getaran,
 dan kebisingan,

B. sumber bahaya dilingkungan kerja secara Kimia

jenis bahaya yang tergolong dalam kelompok bahaya kimiawi adalah


segala situasi atau aktivitas yang berasal dari bahan-bahan yang dihasilkan
selama proses produksi.

Bahan tersebut terhambur ke lingkungan sekitar akibat cara kerja yang


salah, adanya kerusakan maupun kebocoran instalasi maupun peralatan yang
dipakai dalam proses kerja. Dampak lingkungan yang tercemar itu pun dapat
menimbulkan gangguan lokal maupun sistematik.

 Faktor bahaya secara Kimia

 bahan/material yang berbahaya


 beracun
 radioaktif
 reaktif
 mudah meledak
 mudah terbakar
 iritasi
 dan korosif

 contoh dampak akibat bahaya kimiawi antara lain:


 keracunan bahan kimia yang bersifat beracun alias toxic;
 kebakaran hingga ledakan;
 polusi dan pencemaran lingkungan; dan
 iritasi seperti oleh cuka air aki, asam keras, dan sebagainya.
 Bahaya Mekanis.

C. Sumber bahaya dilingkungan kerja secara Biologi

Bahaya biologis adalah bahaya yang berasal dari unsur-unsur biologi


seperti flora dan fauna yang ada di lingkungan kerja maupun dari aktivitas
kerja. Jenis bahaya ini lazim ditemui di industri yang bergerak di bidang
makanan, farmasi, pertanian, pertambangan, dan minyak dan gas bumi.

7
 Adapun Faktor penyebab bahaya biologi yaitu :

 Virus
 Jamur
 Bakteri
 Tumbuhan
 Dan hewan

 Contoh penyakit yang disebabkan antara lain :


 Influenza
 Hepatitis
 Dan tuberculosis

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut OHSAS 18001:2007, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


adalah semua kondisi dan faktor yang bisa berpengaruh pada kesehatan dan

8
keselamatan tenaga kerja maupun orang lain (pemasok, kontraktor, tamu, dan
pengunjung) di tempat kerja. Adapun masih menurut OHSAS 18001:2007,
bahaya atau hazard K3 merupakan sumber, situasi maupun aktivitas, yang
berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat
kerja (PAK).

Bahaya fisik dapat menjadi faktor atau keadaan yang dapat menyebabkan
bahaya tanpa atau dengan adanya kontak. Biasanya bahaya fisik diklasifikasikan
sebagai bahaya lingkungan atau pekerjaan.

Suatu bahaya kimia adalah jenis bahaya pekerjaan yang disebabkan oleh
paparan bahan kimia di tempat kerja. Paparan bahan kimia di tempat kerja dapat
menyebabkan efek kesehatan yang merugikan baik akut maupun jangka
panjang.

Bahaya biologis adalah bahaya yang berasal dari unsur-unsur biologi


seperti flora dan fauna yang ada di lingkungan kerja maupun dari aktivitas
kerja. Jenis bahaya ini lazim ditemui di industri yang bergerak di bidang
makanan, farmasi, pertanian, pertambangan, dan minyak dan gas bumi.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwjftv3v1fv2AhV4SWwGHareAjsQFnoECAcQAw&url=https%3A%2F
%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
%2FBahaya_kimia&usg=AOvVaw2njafHFXxUttrYqrRBrFHU

9
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwjT0vzb2vv2AhWG4XMBHdpxDrAQFnoECAQQAQ&url=https%3A
%2F%2Fupp.ac.id%2Fblog%2Fpengertian-bahaya-dan-faktor-
faktor&usg=AOvVaw0iZyQ-eN4cg_LTMBvNfpJI

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwjT0vzb2vv2AhWG4XMBHdpxDrAQFnoECAcQAQ&url=https%3A
%2F%2Fdamkar.bandaacehkota.go.id
%2F2020%2F07%2F13%2Fpengertian-definisi-bahaya-dan-5-faktor-
bahaya-k3-di-tempat kerja
%2F&usg=AOvVaw3xtKzdgaUU4OseDcJYOFgX

10

Anda mungkin juga menyukai