Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENERAPAN K3 DI PT. KILANG MINYAK BALIKPAPAN

Oleh :
Deni Rahmadi
Terisno Setiawan

JURUSAN REKAYASA DAN INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI OTOMOTIF
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
2023
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... I
DAFTAR ISI ........................................................................................................... II
KATA PENGANTAR ............................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II ISI ............................................................................................................... 2
2.1. Definisi Dan Kebijakan LK3 .................................................................... 2
2.2. Beban Yang Berpengaruh Terhadap LK3 Di PT. PERTAMINA. ............. 2
2.3. Aspek Penyebab Kecelakaan Kerja .......................................................... 3
2.4. Dampak Dari Aspek Kecelakaan Dan Pengendaliannya .......................... 3

II
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah saya hantur kan puji dan syukur kehadirat Allah Swt. Atas
karunia dan segala rahmat, taufiq dan hidayat sehingga penyusun akhirnya dapat
menyelesaikan modul yang di buat ini. Laporan ini berisi tentang penjelasan dari
praktikum presentasi dengan judul KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DI PT. KILANG MINYAK BALIKPAPAN.

Kami mengucapkan terima kasih kepada:

• Dosen Mata Kuliah STANDARISASI INDUSTRI DAN K3 UMUM yang


telah membimbing kami selama proses perkuliahan Imron Musthofa, ST.,
MT.

Kami menyadari adanya ketidaksempurnaan dalam pembuatan laporan ini,


saya memohon masukan untuk dapat memperbaiki dalam pembuatan laporan
yang akan datang.

Tanah Laut, 22 Agustus 2023


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia telah
membawa dampak positif bagi perkembangan dunia industri di Indonesia.
Dengan menerapkan teknologi tinggi pada proses produksi sangat
membantu peningkatan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Tetapi di sisi lain
penggunaan teknologi tinggi juga membawa dampak negatif yang
begitu kompleks, antara lain timbulnya faktor-faktor bahaya dan potensi
bahaya. Faktor dan potensi bahaya tersebut apabila tidak
dikendalikan dapat menimbulkan kerugian baik itu korban, harta
benda, maupun lingkungan sekitar. Melihat potensi bahaya dan akibat yang
ditimbulkan cukup besar, maka perlu diadakan upaya-upaya
pengendalian untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
PT Pertamina (Persero) adalah sebuah BUMN yang bertugas
mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Laporan ini
disusun untuk dapat memberikan gambaran sejauh mana penerapan K3
di PT. Kilang PERTAMINA Balikpapan, juga dapat memberikan tambahan
informasi mengenai kondisi lingkungan kerja yang bisa digunakan sebagai
bahan masukan untuk mengadakan tindakan koreksi dan perbaikan
lingkungan di perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor bahaya dan potensi bahaya di PT. Kilang Pertamina
Balikpapan ?
2. Apa upaya untuk pengendalian faktor bahaya di PT. Kilang Pertamina
Balikpapan ?
3. Bagaimana penerapan LK3 di PT. Kilang Pertamina Balikpapan?
4. Bagaimana sistem pengendalian lingkungan yang diterapkan oleh PT.
Kilang Pertamina Balikpapan ?

1.3.Tujuan
1. Mengetahui faktor-faktor dan potensi bahaya yang terdapat di PT.
Pertamina.
2. Mengetahui dan mempelajari upaya untuk pengendalian faktor-faktor
dan potensi bahaya di PT. Pertamina.
3. Mengetahui dan mempelajari upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan kerja di PT. Pertamina.
4. Mengetahui dan mempelajari pelaksanaan program LK3 di PT.
Pertamina.
Bab II
Isi
2.1. Definisi dan Kebijakan LK3
Komitmen Pertamina terhadap aspek lingkungan ditunjukkan
dengan dikeluarkannya kebijakan Dirut pada 11 Februari 2009.”Salah satu
butirnya menggunakan teknologi terbaik untuk mengurangi dampak dari
kegiatan operasi terhadap manusia, aset dan lingkungan.

Pertamina mengupayakan keberlanjutan lingkungan dan ekosistem dalam


jangka panjang antara lain dengan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Dalam RJPP 2010 -2014 Pertamina menetapkan sasaran HSSE
Excellence yakni nihil insiden (termasuk pencemaran), nihil
gangguan operasi akibat insiden, pematuhan terhadap aspek HSSE dan
reputasi yang baik di mata stakeholders.

• Tujuan
Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaannya mempunyai komitmen
melindungi setiap orang, aset perusahaan, lingkungan dan komunitas
sekitar dari potensi bahaya yang berhubungan dengan kegiatan PT
kilang Pertamina Balikpapan.

2.2. Beban yang Berpengaruh terhadap LK3 di PT. PERTAMINA.

• Tanggung Jawab
Karyawan SPPBE/SPPEK/SPBE juga mempunyai tanggung jawab, yaitu
harus :
a. Memperhatikan dan mematuhi segala peraturan dan kebijakan PT
PERTAMINA (PERSERO) tentang K3LL.
b. Mengikuti seluruh instruksi tentang K3LL yang diberikan oleh
Pengelola SPPBE/SPPEK/SPPEK
c. Melaporkan seluruh kecelakaan, kejadian, sumber-sumber
potensial bahaya dan kerusakan peralatan pada
SPPBE/SPPEK/SPBE kepada Pengelola SPPBE/SPBE/SPPEK.

2
2.3. Aspek Penyebab Kecelakaan Kerja
1. Daerah SPPBE/SPBE/SPPEK merupakan daerah berbahaya sehingga
Diberlakukan ketentuan-ketentuan khusus untuk mencegah kecelakaan
kebakaran Dan pencemaran.
2. Dalam daerah SPPBE/SPEB/SPPEK tidak diperkenan pasti kegiatan
selain yang Berkaitan dengan itu elpiji dan usaha penunjangan kecuali
dengan izin PT.PERTAMINA(PERSERO).Para pekerja
SPPBE/SPEB/SPPEK harus mengenakan Alat Pelindung Diri Sesuai
dengan analisis risiko dan jalan kegiatan yang dilakukan.
3. Kebersihan areal SPPBE/SPBE/SPPEK harus selalu terpelihara dan
terjaga.
4. Dilarang merokok, membawa handphone (telepon genggam),membuat
api terbuka Atau pekerjaan yang menimbulkan bunga api di area
SPPBE/SPBE/SPPEK,.

2.4. Dampak dari Aspek Kecelakaan dan Pengendaliannya


Kecelakaan yang sering terjadi di PT.PERTAMINA adalah kebakaran

• Pencegahan Kebakaran.
Semua perlengkapan listrik yang akan dipasang
diSPPBE/SPBE/SPPEK harus disesuaikan dengan Standard code yang umum
dipakai ( IP Electircal Safety Code) dan P.U.I.L.2002.b. Karyawan
SPPBE/SPBE/SPPEK harus memastikan bahwa tidak terdapat akumulasi
uap LPG yang dalam kondisi tertentu dapat terbakar atau meledak.
Kesehatan1. Mencegah Penyakit akibat Kerja.2. Menciptakan Iklim Kerja
yang sehat serta mendukung Kesehatan Pekerja secara Optimal.
A. Keselamatan
1. Tanpa Insiden.
2. Menghilangkan faktor-faktor risiko Kecelakaan Kerja.
3. Mencegah Penyakit akibat Kerja.
4. Menciptakan Iklim Kerja yang sehat serta mendukung Kesehatan
Pekerja secara Optimal.

B. Keamanan
1. Tanpa Kehilangan Aset akibat Pencurian.
2. Tanpa terhentinya Operasi akibat gangguan Keamanan.

Anda mungkin juga menyukai