Tujuan :
1.suasana kekeluargaan,
2.komunikasi yang baik,
3.pengendalian diri.
B. lingkungan kerja fisik.
Semua keadaan berbentuk fisik secara langsung /tidak langsung kepada pekerja.
1. Hygiene Perusahaan
2. Pengendalian bahaya besar
3. Pestisida
4. Bahan Kimia Berbahaya (B3)
5. Sanitasi lingkungan
6. Alat Pelindung Diri (APD)
7. Limbah industri
8. Ruang Terbatas (confined Space)
9. Bekerja diketinggian (Work at Hight)
Tujuan :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
1. Faktor fisika 2. Faktor kimia
iklim kerja, (Tanur, cold storage, Padatan /partikel,
perkantoran)
Penerangan (Ruang (debu, awan, kabut, uap
Produksi,pekerjaan yang teliti) logam, dan asap
kebisingan, (konstruksi, mesin Cair, (Bahan Kimia)
press, bubut dll)
Gas dan uap, kabut, aerosol
getaran, dan uap yang
gelombang Radiasi : pengelasan,
rumah sakit, berasal dari bahan-bahan
telekomunikasi, kantor kimia(industri kimia, tekstil,
sinar ultra ungu/Violet, baterai, sepatu, migas.
medan magnet dll
3. Faktor biologi
(Serangga, bakteri, virus, parasit. makanan, kehutanan,
pertanian)
4. Faktor fisiologi (ergonomi)
(Cara kerja, alat, Ruang produksi, konstruksi
5. Faktor psikologi
(Upah, kerja monoton, lokasi kerja yang terpencil
mercusuar, Pengawas gunung api, tambang.
Hygiene Perusahaan
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani
artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986).
Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah
penyakit).
• Nilai Ambang Batas Bahan Kimia adalah kadar rata-rata dari bahan kimia dalam lingkungan kerja agar tenaga
kerja yang bekerja paling lama 8 jam perhari dan 40 jam perminggu tidak mengalami gangguan kesehatan
atau gangguan kenyamanan kerja.
Sanitasi adalah usaha kesehatan yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Pasal 9 :
a. Bahan beracun
b. Bahan sangat beracun
c. Cairan mudah terbakar
d. Cairan sangat mudah terbakar
e. Gas mudah terbakar
f. Bahan mudah meledak
g. Bahan reaktif
h. Bahan oksidator
A. PRINSIP UMUM 7. Pisahkan asam karboksilat
1. Hindarkan dari suhu yang tinggi dengan asam oksidator
2. Hindarkan nyala api, bara, bunga api 8. Pisahkan logam-logam dengan
listrik asam
3. Hindarkan dari air, uap air atau 9. Ventilasi gudang harus cukup
kelembaban yang tinggi baik
4. Pisahkankan bahan-bahan yang 10. Pemesan bahan seseuai dengan
bersifat piroforik atau hidrida dengan kebutuhan
bahan-bahan yang bersifat oksidator
11. Bangunan gedung terpisah dari
5. Pisahkan bahan-bahan yang bersifat bangunan yang lain
oksidator dengansenyawa organik
atau bahan yang bersifat reduktor 12 . Bangunan paling sedikit harus
6. Pisahkan asam dengan basa punya dua pintu
13. Harus ada LDKB atau MSDS
B. SYARAT SYARAT PENYIMPANAN BAHAN
1. BAHAN MUDAH TERBAKAR
Gudang tempat penyimpanan harus :
Jauh dari bangunan lain dan jalan raya
Jauh dari sumber panas, nyala api dan bara
Mampu menahan api min 2 jam
Mempunyai ventilasi yang baik
Dilengkapi dengan gas monitor dan heat detector
2. BAHAN REAKTIF
Bahan yag reaktif thd air harus disimpan di tempat yang
kering dan dingin, serta bebas dari banjir
Bahan yg reaktif thd oksigen dlm udara yang mampu
terbakar sendiri tanpa adanya api atau sumber panas
harus disimpan di bawah gas inert seperti NITROGEN
Bahan yang reaktif thd asam harus disimpan terpisah dari
asam
Bahan yang mudah terurai harus disimpan dalam ruang yag dingin
3. BAHAN BERACUN
Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
Pada ruang yang dingin dan mempunyai ventilasi yg baik
Label bahan harus tetap menempel pada wadah
Khusus bhn yang amat beracun harus disimpan pada wadah amat kuat, than
korosi dan tidak mudah pecah
Ruang penyimpanan harus dipasang eye washer dan shower
Ruang penyimpanan harus dipasang gas detektor
4. BAHAN KOROSIF
Bahan korosif harus disimpan pada wadah yg kuat dan tahan korosi
Asam dan basa harus dipisahkan. Demikian juga asam oksidator dan asam
organik juga harus dipisah
Pada ruang penyimpanan harus disediakan bahan penetral untuk mengatasi
tumpahan, bahan inert seperti pasir, bubuk bata merah dan tanah kering
untuk menyerap tumpahan
Dekat ruang penyimpanan harus disediakan eye washer dan shower
5. GAS BERTEKANAN
Dalam penyimpanan gas bertekanan tinggi perlu diperhatikan
Tabung gas harus disimpan dlm posisis tegak dan terikat kuat
Harus ditempatkan pada tempat yang mempunyai ventilasi baik atau
pada udara bebas
Ruang penyimpanan harus bebas dari sumber panas, nyala api, bara,
serta tanda dilarang merokok
Harus dipasang gas detektor pada ruang penyimpanan
Pengangkutan tabung gas harus menggunakan troli dan terikat
Khusus untuk penyimpanan tabung gas Khlorin (Cl2) harus dipisahkan
dari yang lain karena amat beracun dan korosif
Tabung harus diuji secara berkala
C. GUDANG PENYIMPANAN BAHAN
1. LOKASI GUDANG
Gudang sebaiknya jauh dari bangunan utama dan jalan raya
Akses ke lokasi harus mudah lakukan
Lokasi gudang sebaiknya tidak di lantai atas
Gudang harus terhindar dari bahaya banjir
Lokasi gudang harus jauh dari sumber panas
2. RUANG GUDANG
Gudang harus mempunyai pntu darurat untuk jalan keluar
Bangunan gudang harus tahan api min 2 jam
Gudang harus mempunyai ventilasi yang cukup baik
Peralatan listrik harus ditanahkan
Ruangan gudang harus terhindar sinar matahari
Suhu ruangan gudang harus dingin dan kering
3. PENATAAN BAHAN