Anda di halaman 1dari 65

MENERAPKAN KEAMANAN,KESEHATAN

DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI


LEMBAGA PELATIHAN KERJA

Kode Unit : N.78SPS02.035.1


} Untuk memberikan pengetahuan dan

pemahaman para instruktur sehubungan

dengan dasar penanganan darurat untuk

para peserta atau karyawan lainya di

Lingkungan kerja
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
untuk pencegahan risiko di lingkunga LPS. Dengan
terciptanya kepatuhan peraturan di tempat kerja
dan nilai K3 di harapkan memberi manfaat bagi
LPS seperti: Untuk mencegah kecelakaan fatal –
Meminimalkan resiko peserta/pekerja menderita
cedera akibat penggunaan alat atau sebab yang
lainnya.
} Hazard ( bahaya)
Suatu keadaan atau tindakan yang dapat menimbulkan kerugian
terhadap manusia, harta benda, proses maupun lingkungan

} Risk ( risiko)
Suatu ukuran yang menyatakan kemungkinan (Probability) dan
keparahan (Severity ) dari suatu akibat kerugian .Akibat dari hazard
yang menjadi insiden

} Insident
Kejadian yang tidak diinginkan
Undang-undang No.1 Tahun 1970
Tempat Kerja adalah : tiap ruangan atau
lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap dimana tenaga kerja bekerja atau sering
dimasuki kerja untuk keperluan suatu usaha
dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam
pasal 2; Termasuk Tempat Kerja adalah suatu
ruangan, lapangan halaman dan sekelilingnya
yang merupakan bagian-bagian atau yang
berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
Faktor Hazards
FISIK
KIMIA

PSIKOLOGI

BIOLOGI

FISIOLOGI
FAKTOR
FISIK
Kebisingan adalah bunyi yang tidak
dikehendaki, seperti mesin dan
peralatan kerja menimbulkan suara
(noise) di tempat kerja.

Efek noise :
• Mengganggu komunikasi
• Mengganggu konsentrasi
• Tidak nyaman dalam bekerja
1. Kebisingan kontinyu dengan frekuensi luas
Mis : mesin, kipas angin, dll.

2. Kebisingan kontinyu dengan frekuensi sempit


Mis : gergaji sirkuler, katup gas.

3. Kebisingan terputus-putus (intermitten)


Mis : lalu lintas, suara pesawat terbang dibandara

4. Kebisingan impulsif
Mis : tembakan bedil atau meriam
• GANGGUAN KOMUNIKASI
Berbicara harus teriak, suara orang sulit dimengerti.

• GANGGUAN TIDUR
Presentase seseorang akan bangun tidur pada tingkat
kebisingan tertentu

• GANGGUAN PSIKOLOGIS
Mudah marah, mengganggu kenyamanan
Nilai Ambang Batas (NAB)
!"#$"%&'"( )*+,!"#+,-./0"%/12--

Definisi:
Standard faktor-faktor lingkungan kerja yang
dianjurkan di tempat kerja agar tenaga kerja masih
dapat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-
hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau
40 jam seminggu !"!#!$ %& "'()
1. Sound Level Meter (SLM)

2. Noise Dosimeter
1. Pengendalian secara teknik

a. Pada sumbernya, contoh:


- Pemeliharaan
(pelumasan, perbaikan mesin).
- Penggantian mesin
(press mekanik diganti dgn press hidrolik).
- perubahan metode dan proses kerja
b. Pada daerah sebaran, contoh :
- Mengurangi kecepatan / gerak mesin
- Menggunakan peredam suara
- Mengisolasi sumber kebisingan
- Memperjauh jarak sumber kebisingan
dengan pekerja.
c. Pada penerima, contoh :
- Menggunakan alat pelindung telinga
- Perubahan waktu kerja
- Mengisolasi pekerja dari sumber bising
2. Pengendalian secara administratif
• Rotasi kerja
Memindahkan pekerja dari tempat yg
bising ke tempat yg kurang bising.
• Pengaturan waktu pengoperasian mesin.
• Pengaturan waktu kerja berdasarkan
peraturan perundangan/standard yang
berlaku.

3 . Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


- Ear plug (sumbat telinga)
- Ear muff (tutup telinga)
- Safety helmet
} Adalah suatu faktor fisik yang bekerja
pada manusia dengan penjalaran
(transmission) dari pada tenaga
mekanik dari sumber goyangan
(osilator).
} Getaran kerja dihasilkan oleh : mesin,
kendaraan, traktor, truk, bus, tank,
alat kerja tangan, pengebor, dll
1. Getaran Umum / Whole Body Vibration
Getaran berpengaruh pada tubuh.
Misalnya: traktor, kendaraan.

2. Getaran setempat/ Hand Arm Vibration


Getaran yang merambat melalui tangan atau
lengan.
Misalnya : Bor tangan, Chain Saw, bor
pneumatic.
Secara Garis besar Pengaruh Getaran
Hirarki Pengendalian

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administratif

Alat Pelindung Diri


• 345$5%&65
0"%7854&%7'&% 69&:9 ;&8&% /:&8&#&% <&%7 ;"(;&8&<&+
• =9;6:5:965
0"%77&%:5 >&(5 <&%7 ;"(;&8&<& >"%7&% <&%7
:5>&' ;"(;&8&<&+
• ?"'&<&6& 3%75%""(5%7
0"4&'9'&% #"(9;&8&% &:&9 $*>5@5'&65 6"A&(&
:"'%56 6"85%77& 69$;"( ;&8&<& 854&%7+
• ?"'&<&6& &>$5%56:(&65
0"%7854&%7'&% #"(9;&8&% :"(8&>&# #"%"$#&:&% #"'"(B&+
• CDE FC4&: D"45%>9%7 E5(5G
=9&:9 ;"%:9' #"$;"(5&% 56*4&65 <&%7 >5:"(&#'&%
'"#&>& $&%965&
} Agar dapat melihat benda-benda yg
ada disekitarnya dengan mudah &
jelas.
} Memberikan lingkungan kerja yg
aman dan nyaman
} Mengurangi risiko kecelakaan

} Meningkatkan produktivitas kerja


} Membuat kesulitan melihat dan
mengenali bahaya di tempat kerja
} Kontribusi pada EYE STRAIN
} Menyebabkan orang melongok
(stressful posture) untuk melihat
secara jeli.
} Secara langsung/ tidak menyebabkan
problem kesehatan dan keselamatan.
PENGENDALIAN SECARA UMUM

• Penggunaan cahaya matahari (daylight)


• Gunakan warna yang cerah
• Sediakan penerangan yang cukup bagi pekerja,
• Sediaan pencahayaan lokal untuk pekerjaan yang
memerlukan ketepatan & pekerjaan pemeriksaan.
• Sediakan penutup/selubung untuk mengurangi
pantulan langsung.
• Singkirkan permukaan yang mengkilat
• Pemilihan latar belakang yang sesuai
• Bersihkan jendela, dan peliharalah sumber cahaya.
FAKTOR KIMIA
Bahan Kimia Berbahaya
(Kep.Menaker RI No. 187/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja)

Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia
dan atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan
lingkungan.

Kriteria bahan kimia berbahaya:


•bahan beracun
•bahan sangat beracun
•cairan mudah terbakar
•cairan sangat mudah terbakar
•gas mudah terbakar
•bahan mudah meledak
•bahan reaktif
•bahan oksidator
BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA
Wujud berupa : • Gas
• Uap
• Debu
• Kabut
•Awan
•Asap
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Klasifikasi umum :
(Fundamentals of chemical safety/ Milos Nedved/p. 57/ ILO, 1991)

• Bahan Kimia beracun (toxic)


• Bahan Kimia Korosif (Corrosives)
• Bahan mudah terbakar (Flammable substances)
• Bahan Peledak (Explosives)
•Bahan Kimia Oxidator (Oxidation agents)
• Bahan kimia yang reaktif terhadap air
( Water sensitivity substances)
Risk Control
Interpretations of hierarchy :
• Engineering control
- Elimination
- Substitution
- Isolation

•Adm. Control
- Job Rotation

•PPE
- Safety glass, safety shoes, etc.
Risk Control
Different type of PPE available :

•Respiratory protection
•Eye and face protection
•Hand and arm protection
•Feet and legs
FAKTOR BIOLOGI
Faktor Biologi
di tempat kerja
Sumber :
• Pekerjaan Pertanian
• Pekerjaan yang berhubungan dengan penanganan
hewan dan produknya (mis. Klinik dokter hewan,
rumah potong hewan, pasar daging dan ikan)
• Pekerjaan lapangan dimana ada kemungkinan
berkontak dengan tinja hewan
• Laboratorium, dll.
Faktor Biologi
di tempat kerja
Virus Jamur

Tempat
kerja

Bakteri Protozoa

Cacing
Bakteri

• Organisme bersel tunggal berdiameter 1-2 mikron


• Beberapa bakteri menyebabkan penyakit, seperti tetanus. Yang lain berguna,
sebagai sumber antibiotika
• Contoh: Antraks pada tenaga kerja berhubungan dengan wol, tetanus pada
tenaga kerja pertanian
Virus

q Merupakan partikel hidup yang paling kecil yang berdiameter antara 0,025
s/d 0,25 mikron
q Merupakan parasit yang menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan dan
bakteri.
q Contoh: Hepatitis pada petugas laboratorium
Faktor Biologi di lingkungan kerja

Jamur :

• Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni


• Contoh: Infeksi jamur kulit pada pekerja sektor peternakan

Parasit:
• Beberapa macam parasit (mis: protozoa dan cacing) banyak ditemukan di
tempat kerja
• Contoh: malaria pada tenaga kerja kehutanan

cacing tambang pada pekerja pertanian


Faktor Biologi di tempat kerja
Route of Entry :

q Menembus kulit utuh, misalnya: antraks dan leptospirosis

q Menembus kulit yang rusak, misalnya: rabies, tetanus, virus hepatitis B


q Beberapa patogen protozoa masuk ke tubuh melalui gigitan serangga,
misalnya malaria
q Melalui inhalasi percikan (droplet), spora atau debu tercemar, misalnya:
histoplasmosis
q Melalui makanan tercemar, misalnya disentry
Pengendalian Faktor Biologi
di tempat kerja
Tenaga Kerja :
• Imunisasi
• Sanitasi dan Hygiene Perorangan
• Alat Pelindung diri

Tempat Kerja :
• Desinfeksi

• Perbaikan sistem ventilasi


FAKTOR
FISIOLOGI
(ERGONOMI)
Definisi
Ilmu yang dalam penerapannya berusaha untuk
menyerasikan pekerjaan dan lingkungan kerja
terhadap tenaga kerja atau sebaliknya dengan
tujuan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui
pemanfaatan faktor manusia seoptimal-
optimalnya
§ Antropometri ( Ukuran tubuh manusia)
§ Penciptaan lingk. kerja yang mendukung
§ Sikap tubuh dan sarana / alat kerja
§ Mengangkat dan mengangkut
§ Jam kerja, kerja lembur / gilir, istirahat
§ Kesegaran jasmani
§ Musik di tempat kerja
§ Pekerjaan dilakukan dalam sikap duduk atau
duduk-berdiri bergantian
§ Sikap yang tidak alami dihindari, atau beban
statik diperkecil
§ Tempat duduk dapat memberikan relaksasi
pada otot yang tidak dipakai
§ Posisi dan sikap tubuh harus diusahakan
untuk menghindari upaya yang tidak perlu.
MENGANGKAT DAN MENGANGKUT
Faktor yang mempengaruhi :
v Beban, jarak angkut, intensitas pembebanan

v Kondisi lingkungan

v Ketrampilan
v Peralatan kerja dan keamanannya
Prinsip kinetik
v Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang
kuat, otot tulang belakang dibebaskan dari beban
v Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk
mengawali gerakan
Kesegaran jasmani :
v Pekerja yang segar jasmaninya tidak akan cepat lelah
à setelah istirahat kelelahan akan cepat hilang
v Pekerja yang sehat dan segar menurunkan biaya
pengobatan, angka sakit dan kecelakaan

Musik Di tempat Kerja


v Musik diperlukan untuk pekerjaan monoton,
berulang, dan aktivitas mental.
v Kebisingan tinggi, musik tidak dianjurkan
v Musik yg keras tdk dianjurkan, Tempo musik tidak
terlalu cepat atau lambat, sebaiknya instrumentalia.
Jam kerja sebaiknya 8 jam sehari bila lebih perlu shift baru
Kerja lembur sebaiknya ditiadakan, bila lebih 2 jam tidak
akan melindungi tenaga kerja

ISTIRAHAT
4 Macam istirahat
• Istirahat curian
• Istirahat spontan

• Istirahat yg berhub dng proses kerja

• Istirahat yg ditentukan
FAKTOR PSIKOLOGI
} Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
} Seleksi dan Penempatan Pegawai
} Pelatihan dan Pengembangan
} Produktivitas Kerja

} Stres Kerja
} Termotivasi:
Bekerja untuk memenuhi kebutuhannya
} Motivasi Tinggi:
Bekerja untuk mendapat kesenangan
dan kepuasan.
} Setelah bekerja à orang melakukan
penilaian.
} Bila hasil pekerjaan telah sesuai dengan
harapan dan tujuan à Kepuasan Kerja
} Bila belum à timbul dorongan untuk
mencapainya.
} Seleksi: Proses dalam penerimaan
pegawai dengan tujuan mengetahui
sejauh mana calon tenaga kerja memiliki
ciri kepribadian yang disyaratkan oleh
perusahaan à ditaksir sejauh mana
keberhasilan dalam bekerja
} Penempatan:
Mencocokan kualifikasi calon dengan
persyaratan yang telah ditetapkan dari
setiap jenis pekerjaan yang tersedia
} Pelatihan ialah proses pendidikan jangka
pendek dgn prosedur yang sistimatis dan
terorganisir, dimana tenaga kerja non
managerial mempelajari pengetahuan
dan ketrampilan teknis

} Pengembangan ialah proses pendidikan


jangka panjang, dengan prosedur
sistimatis dan terorganisir, dimana
tenaga kerja manajerial mempelajari
pengetahuan konseptual dan teoritis
} Produktivitas : Perbandingan antara hasil atau
keluaran (Output) dengan masukan (Input).
Artinya: Menghasilkan lebih banyak dan
berkualitas (Output) dengan usaha yang sama
(Input).

} Produktivitas Tenaga Kerja: ialah efisiensi


proses menghasilkan sumber daya yang
digunakan, bukan dengan tenaga kerja bekerja
lebih berat tetapi dengan perencanaan yang
tepat, teknologi dan manajemen yang baik.
} Ialah suatu ketidak seimbangan yang
dihayati antara tuntutan pekerjaan
dengan kemampuan, bila kegagalan
yang terjadi berdampak penting.
} Merupakan dampak negatif dalam
bekerja dan dapat dialami oleh setiap
pekerja, apapun jabatan dan
kedudukannya.
Gambar Simbol
Keselamatan Kerja

P
TANDA
LARANGAN

TANDA
PERINGATAN
TANDA
PEMBERITAHUAN

TANDA PERINTAH
63
Formulir Identifikasi dan Pengendalian Bahaya di Tempat
Kerja Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :

Akibat Kecelakaan dan


No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya Penyakit Akibat Kerja
Kendali

1 2 3 4 5
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai