1. Faktor Bahaya
KIMIA
FISIK
PSIKOLOGI
BIOLOGI
FISIOLOGI
FAKTOR FISIK
1. KEBISINGAN
Kebisingan adalah bunyi yang tidak
dikehendaki, seperti mesin dan peralatan
kerja menimbulkan suara (noise) di tempat
kerja.
Efek noise :
• Mengganggu komunikasi
• Mengganggu konsentrasi
• Tidak nyaman dalam bekerja
Jenis Kebisingan di Tempat Kerja
4. Kebisingan impulsif
Mis : pukulan tukul, tembakan bedil atau meriam
GANGGUAN EXTRA AUDITORY
• GANGGUAN KOMUNIKASI
Berbicara harus teriak, suara orang sulit dimengerti.
• GANGGUAN TIDUR
Presentase seseorang akan bangun tidur pada tingkat kebisingan
tertentu
• GANGGUAN PSIKOLOGIS
Mudah marah, mengganggu kenyamanan
Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan
2. Noise Dosemeter
Pengendalian Kebisingan
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa Teknis
Rekayasa Administratif
20
• Eliminasi yaitu menghilangkan suatu
bahan/tahapan proses berbahaya.
• Substitusi yaitu mengganti dari yang berbahaya
dengan yang tidak berbahaya.
• Rekayasa Engineering yaitu melakukan
perubahan atau modifikasi secara teknis sehingga
sumber bahaya hilang.
• Rekayasa administrasi yaitu menghilangkan
perubahan terhadap penempatan pekerja.
• APD (Alat Pelindung Diri) yaitu suatu bentuk
pemberian isolasi yang diterapkan kepada
manusia
3. PENERANGAN
•bahan beracun
•bahan sangat beracun
•cairan mudah terbakar
•cairan sangat mudah terbakar
•gas mudah terbakar
•bahan mudah meledak
•bahan reaktif
•bahan oksidator
Nilai Ambang Batas (NAB)
Definisi:
Wujud berupa :
• Gas
• Uap
• Debu
• Kabut
•Awan
•Asap
Bahan Kimia Berbahaya
Klasifikasi umum: (Fundamentals of chemical safety/ Milos Nedved/p. 57/ ILO, 1991)
• Bahan Kimia beracun (toxic)
• Bahan Kimia Korosif (Corrosives)
• Bahan mudah terbakar (Flammable substances)
• Bahan Peledak (Explosives)
•Bahan Kimia Oxidator (Oxidation agents)
• Bahan kimia yang reaktif terhadap air (Water sensitivity substances)
Risk Control
Interpretations of hierarchy :
• Engineering control
- Elimination
- Substitution
- Isolation
•Adm. Control
- Job Rotation
•PPE
- Safety glass, safety shoes, etc.
Risk Control
•Respiratory protection
•Eye and face protection
•Hand and arm protection
•Feet and legs
FAKTOR BIOLOGI
Faktor Biologi di tempat kerja
Sumber :
• Pekerjaan Pertanian
• Pekerjaan yang berhubungan dengan penanganan hewan dan produknya
(mis. Klinik dokter hewan, rumah potong hewan, pasar daging dan ikan)
• Pekerjaan lapangan dimana ada kemungkinan berkontak dengan tinja
hewan
• Laboratorium, dll.
Faktor Biologi di tempat kerja
Virus
Jamur
Tempat
kerja
Protozoa
Bakteri
Cacing
Bakteri
Merupakan partikel hidup yang paling kecil yang berdiameter antara 0,025
s/d 0,25 mikron
Merupakan parasit yang menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan dan
bakteri.
Contoh: Hepatitis pada petugas laboratorium
Faktor Biologi di lingkungan kerja
Jamur :
Parasit:
• Beberapa macam parasit (mis: protozoa dan cacing) banyak ditemukan di
tempat kerja
• Contoh: malaria pada tenaga kerja kehutanan
Route of Entry :
Tenaga Kerja :
• Imunisasi
• Sanitasi dan Hygiene Perorangan
• Alat Pelindung diri
Tempat Kerja :
• Desinfeksi
Kondisi lingkungan
Ketrampilan
Jam kerja sebaiknya 8 jam sehari bila lebih perlu shift baru
Kerja lembur sebaiknya ditiadakan, bila lebih 2 jam tidak
akan melindungi tenaga kerja
ISTIRAHAT
4 Macam istirahat
• Istirahat curian
• Istirahat spontan
• Istirahat yg berhub dng proses kerja
• Istirahat yg ditentukan
FAKTOR PSIKOLOGI
Beberapa Aspek Psikologi Kerja
1. Pemeriksaan Kesehatan
- Pemeriksaan kesehatan awal (sebelum
kerja)
- Pemeriksaan Kesehatan berkala (periodik )
- Pemeriksaan kesehatan khusus
2. Pembinaan dan pengawasan atas
penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja
3. Pembinaan dan Pengawasan terhadap
lingkungan kerja
4. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan
sanitair
Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja
• Dalam Perusahaan
Bentuk ini merupakan pelayanan yang terbaik.
Disini semua tenaga kerja bekerja full time dan
semua sarana ada di dalam perusahaan. Pekerja
dan perusahaan tidak kehilangan waktu dalam
mencari pelayanan kesehatan dan semua upaya
kesehatan akan dapat dilaksanakan dengan lebih
mudah dan murah.
• Sebagian Dalam Perusahaan
Pada umumnya berbentuk poliklinik perusahaan dengan dokter part timer
sedang perawat full timer. Segala keperluan lain menyangkut palaksanaan
upaya kesehatan kerja dapat dilaksanakan dengan kerja sama penyelenggara
kesehatan diluar. Pelaksanaan penyelenggaraan ini bisa :
- Dikoordinir oleh perusahaan
Semua tenaga kesehatan mendapat honorarium dari perusahaan, sedang
semua keperluan / kebutuhan akan dipenuhi oleh perusahaan.
- Kontrak / Borongan
Disini dokter bertindak sebagai pemborong pelayanan kesehatan kerja.
Dengan demikian semua kebutuhan dan resiko pengeluaran yang ada akan
ditanggung oleh pemborong tersebut.
• Diluar Perusahaan
Bentuk ini populer dengan istilah dokter langganan.
Sebetulnya bentuk ini kurang bisa melaksanakan upaya
kesehatan kerja secara maksimal, karena pada umumnya
dokter yang ditunjuk kurang atau bahkan tidak pernah
mengetahui kondisi tempat kerja.
91
Formulir Identifikasi dan Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :
1 2 3 4 5
92