KESELAMATAN KERJA
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dikelompokkan menjadi industri dasar (industri
besar), industri menegah (aneka industri), dan industri kecil. Industri kecil dengan teknologi
sederhana/tradisional dan dengan jumlah modal yang relatif terbatas merupakan industri yang banyak
bergerak di sektor informal. Hampir 80% dari semua tenaga kerja diperlukan di sektor ini (Depkes RI,
1992). Sejalan dengan semakin berkembangnya berbagai jenis industri serta majunya teknologi,
penggunaan bahan dan produksi bahan kimia juga semakin meningkat. Bukan hanya sektor industri,
tetapi juga merambat ke sektor lainnya. Kesehatan dan keselamatan kerja karyawan merupakan
suatu hal yang sangat penting, baik perusahaan formal maupun informal. Perusahaan formal
umumnya sudah mempunyai sistem kesehatan dan keselamatan kerja yang sudah baku, tetapi
industri-industri di sektor informal masih banyak yang belum memiliki dan belum mendapatkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Berikut ini akan disebutkan mengenai definis-definisi dari higiene dan kesehatan kerja:
Higiene perusahaan, merupakan spesialisasi dalam ilmu higiene beserta praktiknya dengan
mengadakan penilaian pada faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui
pengukuran yang hasilnya digunakan untuk koreksi lingkungan perusahaan, dengan menitikberatkan
pada pencegahan agar pekerja dan masyarakat terhindar dari bahaya akibat kerja.
Kesehatan kerja, merupakan bidang khusus ilmu kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
pekerja dan sekitar perusahaan agar memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik,
Higiene perusahaan dan kesehatan kerja adalah bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang
ditujukan kepada masyarakat pekerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang
B. TUJUAN
Higiene dan kesehatan kerja digunakan sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan dan
kesejahteraan tenaga kerja yang setinggi-tingginya serta sebagai alat untuk meningkatkan produksi
yang berlandaskan pada meningkatkan efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam
produksi.
Kegiatan higiene yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menciptakan kesehatan lingkungan
1. Penyakit umum pada p'ekerja antara lain kusta, TB paru, penyakit jantung, kanker, kecacatan, dan
lain-lain.
2. Penyakit yang timbul akibat kerja, misalnya pneumokoniosis dan dermatosis. Pneumokoniosis
adalah penyakit yang diakibatkan oleh asbes, dengan gejala seperti batuk, sesak napas, nyeri dada,
dan sianosis. Pengobatan cukup sulit dan hanya bersifat mengurangi keluhan, seperti jika infeksi
diberi antibiotik, gizi ditingkatkan, juga jika kanker diberi obat sitostatika. Upaya preventif meliputO:i
skrining, promosi kesehatan, penggunaan alat pelindung masker, kaca mata, substitusi untuk
3. Gizi buruk, Gizi buruk saat ini telah bermunculan hampir disemua kabupaten hal ini. disebabkan:
Upaya yang dilakukan agar higiene lingkungan kerja menjadi baik adalah sebagai berikut.
a. Substitusi, yaitu mengganti bahan yang berbahaya dengan yang kurang atau tidak berbahaya.
d. Ventilasi keluar setempat, mengisap udara dari suatu ruang kerja agar bahan-bahan yang
e. Alat pelindung perorangan, misalnya masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, topi, penutup
Evaluasi lingkungan ditujukan pada faktor fisik dan kimia. Faktor fisik meliputi kebisingan, suhu, dan
lainnya. Kebisingan dalam perusahaan disebabkan oleh suara-suara yang dihasilkan oleh proses
produksi, terutama mesin dan perkakas kerja. Bunyi yang dapat didengar oleh manusia memiliki
rentang frekuensi 16-20.000 Hz, tiap bunyi memiliki intensitas yang dinyatakan dalam dB. Bunyi yang
membahayakan adalah bunyi dengan intensitas di atas 80 db. Alat untuk mengukur kebisingan adalah
sound level meter, mikrofon, dan sound analyzer. Kebisingan yang ditimbulkan oleh suara mesin jika
melebihi NAB dapat mengganggu pendengaran bahkan berefek pada ketulian. Nilai
penyakit atau kelainan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.
Sedangkan MAC (Maximum Allowable Concentration) atau KTD (Kadar Tertinggi Diperkenankan)
adalah nilai tertinggi dari kadar zat, yang pekerja tidak menderita penyakit atau gangguan kesehatan
oleh karenanya. Sementara itu, suhu udara diukur dengan termometer. Comfort zone sangat penting
untuk diperhatikan, suhu nyaman berkisar 19-24°C. Pada suhu 31°C orang dapat bekerja penuh
tanpa keluhan, dan pada suhu 100°C dapat bekerja selama beberapa menit saja. Penerangan diukur
Bahan kimia juga dapat menjadi faktor penyebab penyakit akibat kerja. Sifat dan derajat racun bahan
d. Kabut, titik cairan halus dalam udara terjadi dari kondensasi bentuk uap atau dari pemecahan zat
e. Uap (fume), partikel-partikel zat padat terjadi karena kondensasi dari bentuk gas (penguapan
benda padat yang dipijarkan dan biasanya disertai oksidasi kimiawi, sehingga terbentuk zat seperti
g. Asap, pada umumnya partikel-partikel zat karbon yang ukurannya < 0,5 mikron, akibat
pembakaran tak sempurna bahan yang mengandung karbon. Uap, asap, dan debu tergolong zat
2. Sifat-sifat kimiawi
Sifat kimiawi meliputi: jenis persenyawaan, besar molekul, konsentrasi, derajat kelarutan, dan jenis
pelarut.
3. Port d'entrée
Faktor pada tenaga kerja sendiri seperti usia, idiosinkrasi, habituasi, toleransi terhadap zat, dan
1. Subjektif, oleh indra manusia pada zat tertentu, misalnya amoniak, sulfur, dan lain-lain.
2. Menggunakan hewan percobaan, seperti kelinci, burung kenari, tikus, dan kera. Misalnya, CO
dengan kadar 0,25% dapat diketahui secara kasar dan bahayanya dalam waktu 3 menit burung kenari
3. Menggunakan alat detektor dan indikator, khusus digunakan untuk uap dan gas. Contoh indikator
sederhana akibat reaksi kimia adalah perubahan warna, seperti iodium menjadi warna biru dengan zat
pati. Detektor adalah alat khusus yang dibuat untuk menentukan bahan¬bahan di udara, baik
kualitatif maupun kuantitatif, dengan cara mengisap dan melakukan udara tempat kerja pada reagen
Masyarakat sekitar industri harus terhindar dari bahaya udara yang keluar dari suatu perusahaan yang
mengandung bahan-bahan sangat berbahaya. Udara yang mengandung gas dan uap terdapat dua
cara, yaitu:
1. Pembakaran, membakar bahan-bahan tersebut, bila perlu digunakan katalisator agar terjadi
pembakaran sempurna.
Pengawasan yang dilakukan dalam menggunakan alat kerja serta penyediaan alat-alat kesehatan
untuk mendukung keamanan penggunaan alat kerja dilakukan melalui cara-cara di bawah ini.
1. Pekerja harus dilatih dan didik untuk memahami bahaya yang ada, cara menghindarinya, dan cara
2. Sarung tangan, kacamata, dan pakaian pelindung harus digunakan saat bekerja.
3. Air untuk mandi dan cuci mata harus cukup tersedia, terutama untuk membersihkan bahaya
korosif.
5. Unit operasi yang tidak memungkinkan ventilasi keluar memerlukan masker yang dialiri udara atau
masker gas. Masker tersebut digunakan untuk keperluan darurat, yaitu jika bahan¬bahan yang
6. Pekerja yang mengolah bahan diwajibkan mencuci tangan sebersih-bersihnya sebelum merokok,
7. Pekerja wajib melapor untuk diperiksa pada saat kejadian kecelakaan pertama.
Usaha kesehatan kerja yang bail: dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut ini.
1. Pekerja yang bekerja pada unit berbahaya diperiksa kesehatannya secara berkala setiap 6 sampai 1
tahun sekali. Caranya adalah dengan melakukan skrining yang disesuaikan dengan jenis/bahan
industri yang digunakan. Misalnya pada industri yang menggunakan bahan nitrogliserin yang berfungsi
sebagai vasodilator pada pasien penyakit jantung. Bila pekerja bekerja terus-menerus di tempat
tersebut, maka jantungnya juga dapat mengalami vasodilatasi dan menderit a keluhan yang sama
dengan penderita jantung. Tim medis harus berhati-hati dalam mendiagnosis dan harus dapat
membedakan antara penyakit jantung dan penyakit akibat kerja di industri. Selain itu, pemeriksaan
khusus juga harus dilakukan pada orang-orang tertentu misalnya pada wanita, anak-anak, orang
timbul.
3. Pemeriksaan kesehat an sebelum kerja pada calon pegawai baru untuk mengetahui kemungkinan
Tujuan utama ilmu kesehatan kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja, yang meliputi:
pencegahan penyakit, pencegahan kelelahan kerja, dan lainnya. Terdapat tiga hal penting yang harus
diperhatikan dalam pencegahan dan pengobatan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan industri.
2. Efek dari pekerjaan terhadap pekerjanya (effects of work up on the worker), efek meningkatnya
Tugas keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat industri antara lain sebagai berikut.
1. Kesehatan lingkungan kerja (hygiene of work's environment). Misalnya, lingkungan kerja yang
2. Kesehatan pekerja (occupational health), terutama penyakit akibat kerja dengan tujuan untuk
Tujuan dari keperawatan industri adalah kesehatan pekerja (workers health), keselamatan pekerja
(workers safety ), dan kesejahteraan pekerja (workers welfare), sehingga tujuan utama dalam
keperawatan industri dapat terwujud, yaitu status kesehatan kerja tinggi (high health status) dan
produktivitasnya tinggi (high productivity). Para pekerja merupakan orang yang berada dalam
Kebutuhan yang diperhatikan dalam kesehatan kerja yang dapat menimbulkan risiko antara lain
adalah kebutuhan fisik, kebutuhan kimia, kebutuhan biologi, dan kebutuhan sosial.
Definisi penyakit akibat kerja yaitu penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaannya
atau diperoleh pada masa/waktu melakukan pekerjaan (pada masyarakat umum biasanya tidak
terkena).
1. Faktor fisik: kebisingan, suhu, kelembapan udara, kecepatan angin, getaran, radiasi, tekanan
udara, dan lain-lain.
4. Faktor fisiologis: sikap dan cara kerja, jam kerja, istirahat, shift, lembur.
5. Faktor mental psikologis: suasana kerja, hubungan antara pekerja, dan pengusaha.
Persoalan dalam mendiagnosis penyakit akibat kerja adalah gambarannya hampir sama dengan
penyakit umum, inkubasi lama, sarana bantu diagnostik kurang, dan kurangnya petugas kesehatan.
2. Menjalankan program hidup sehat dengan cara anti rokok, olahraga, menurunkan stres,
3. memakan makanan sehat, dan menurunkan berat badan (bagi yang overweight).
Investigasi adanya bahaya yang ditujukan pada kasus CHD, yang meningkat pada
kelompok¬kelompok tertentu, riwayat chest pain, penemuan infark baru atau pembuntuan koroner,
dan hubungan paparan kerja dengan faktor predisposisi lain (seperti usia, seks, dan cuaca).
Upaya yang dilakukan untuk menjaga kesejahteraan pekerja adalah dengan cara menerapkan
terjadinya kecelakaan.
Pada mesin; seperti peralatan dan bahan (keadaan mesin yang rusak, licin, longgar, kasar, dan
tajarn); kondisi pengaman mesin (kegiatan dengan kecepatan berbahaya, tidak memanfaatkan
perlengkapan, bekerja pada peralatan yang bergerak/berbahaya); kondisi alat-alat kerja; dan kondisi
bahan. Karyawan, yang meliputi: kondisi mental dan fisik, kebiasaan kerja (baik dan aman),
penggunaan APD.
Tata cara kerja, yang meliputi: prosedur kerja yang benar, protap untuk kegiatan yang berulang, dan
kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual. Pencegahan kecelakaan kerja dengan memerhatikan
pada aspek manusia dan aspek peralatan. Aspek manusia (tenaga kerja) harus memenuhi beberapa
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Higiene perusahaan, merupakan spesialisasi dalam ilmu higiene beserta praktiknya dengan
mengadakan penilaian pada faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui
pengukuran yang hasilnya digunakan untuk koreksi lingkungan perusahaan, dengan menitikberatkan
pada pencegahan agar pekerja dan masyarakat terhindar dari bahaya akibat kerja.
Kesehatan kerja, merupakan bidang khusus ilmu kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
pekerja dan sekitar perusahaan agar memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik,
Higiene dan kesehatan kerja digunakan sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan dan
kesejahteraan tenaga kerja yang setinggi-tingginya serta sebagai alat untuk meningkatkan produksi
yang berlandaskan pada meningkatkan efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam
produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika.2009