Anda di halaman 1dari 60

HIP Faktor Fisik : IKLIM

KERJA

BY :ANNA YULIANA
KEBERADAAN PANAS

PENDAHULUAAN

 Sejak 1936, menurut National Safety Council,


30,000 meninggal karena penyakit yang ada
hubungan dengan panas.
 Rata-rata, 384 orang meninggal pertahun
karena heat stroke
 Cedera karena panas nampaknya makin sering
terjadi sejalan dengan pertambahan usia;
seseorang yang kondisi kesehatannya tidak
baik; atau kurang beraklimatisasi dengan panas
Lingkungan Perilaku

Status Kesehatan
(Sehat/Sakit)

Genetik Pelayanan
Kesehatan
3 Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bandung
IKLIM KERJA TEMPAT KERJA
TEKANAN PANAS

Iklim Kerja

Suhu udara Kelembaban Kecepatan Suhu radiasi


aliran udara

Produksi panas oleh tubuh

Tekanan panas
Iklim kerja adalah keadaan lingkungan
kerja yang merupakan perpaduan antara
suhu udara ( suhu basah dan suhu kering ),
kelembaban udara, kecepatan aliran udara
dan suhu radiasi.
Bilamana perpaduan parameter tersebut
dihubungkan dengan panas metabolisme
tubuh manusia, maka disebut tekanan
panas ( heat stress ).
Heat stress adalah beban yang diterima oleh
manusia, sedangkan heat strain adalah efek
dari beban tersebut pada manusia.
EFEK TEKANAN PANAS PADA FAAL TUBUH

Banyaknya Keringat yang Dihasilkan


Pada orang yang telah mengalami aklimatisasi keringat
yang dihasilkan kurang lebih 1-2 liter/jam atau 10 - 12
liter selama 8 jam kerja.
Banyaknya Keringat yang Menguap
Ditentukan oleh perbedaan antara tekanan uap air pada
kulit dan tekanan parsial uap air yang terdapat dalam
udara atmosfir.
Denyut Jantung
Denyut jantung dapat dipengaruhi oleh beban fisik dan
beban tambahan.
Aklimatisasi
suatu proses adaptasi fisiologis yang ditandai
dengan pengeluaran keringat yang meningkat,
penurunan denyut jantung dan suhu tubuh.
Proses ini biasanya memerlukan waktu 7 - 10
hari dan aklimatisasi ini dapat menghilang
dengan cepat apabila pekerja tidak masuk
selama satu minggu
Cara terjadinya proses aklimatisasi
Pada hari pertama kerja, pembebanan fisik dan
lamanya kerja diusahakan agar tidak melebihi 50
% dari yang sebenarnya.
Pada hari kedua, beban dan lama kerja ditambah
10 %.
Demikian seterusnya, sehingga pada hari
keenam akan tercapai 100 %.
Didalam lingkungan kerja terdapat 3 sumber panas yaitu :

Iklim Kerja setempat : panas matahari


Proses Produksi : mengeluarkan panas
Kerja otot : menimbulkan panas
Penyebaran panas berlangsung melalui proses
konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi
Efek panas thd Kesehatan
Dipengaruhi
 Usia,

 jeniskelamin,
 obesitas,

 keseimbangan air dan elektrolit

 kebugaran
Beberapa contoh tempat kerja dengan
iklim kerja
12 panas :

“hot-dry industry”, misalnya peleburan logam,


dapur dan tanur logam, industri kaca dan gelas
“warm-moist industry”, loundry, pembuatan
kertas, pertambangan (tekstil: dyeing finishing,
instalasi boiler)
 Yang terkena langsung matahari, mis. Pekerjaan
jalan raya, bongkar muat, nelayan, petani
 Tempat kerja dengan ventilasi udara kurang

BALAI K3 BANDUNG
Wednesday, July 6, 2022
INDUSTRIAL VENTILATION
13

Prinsip Umum Ventilasi


Aliran udara dari suatu tempat bertekanan tinggi ke
tempat tekanan rendah.

Ventilasi Industri
Memasukkan udara segar ke dalam ruangan dan
mengeluarkan udara yang mengandung kontaminan
bahan kimia atau panas ke luar ruangan, dengan tujuan
untuk kesehatan dan kenyamanan tenaga kerja
4 ALASAN VENTILASI
14

1. Memenuhi kebutuhan pernafasan penghuni.


2. Menghilangkan bau badan dan asap rokok.
3. Memelihara keseimbangan panas badan.
4. Mengendalikan pencemaran oleh bahan
kimia.

Ad 1 & 2 umumnya pada ruangan perkantoran.


Ad 3 & 4 umumnya pada industri.
KEBUTUHAN OKSIGEN
15

1.Menurut Bedford
Udara segar mengandung
O2 : 20,94% CO2 : 0,03 %
N2 dll : 79,03 %
Udara segar yang harus dimasukkan ke dalam
ruangan adalah :
1,416 m3/orang/menit.
VENTILASI
16

2.Menurut Yaglow (1936)


Bahwa hilangnya bau badan merupakan kriteria
ventilasi udara memuaskan.
Sedangkan udara segar yang dibutuhkan tergantung
banyaknya penghuni dan standar kebersihan
seseorang.
JENIS VENTILASI INDUSTRI
17

A. DILUTION VENTILATION

@ Pemasukan udara ke ruangan


@ Terutama untuk panas dan bahan
kimia yang kurang berbahaya
VENTILASI
18

B. LOCAL EXHAUSTER

@ Pengeluaran udara langsung dari


sumber.
@ Sangat efektif.
19
VENTILASI
20

C. COMFORT VENTILATION
@ Pemanasan / pendinginan ruangan.
@ Untuk proses dan kenyamanan.
@ Air Conditioning.
D. CLEAN ROOM VENTILATION
@ Proses bersih.
@ Sirkulasi udara bersih.
Perpindahan panas berlangsung dalam 3 cara :

Perpindahan panas secara konduksi


Perpindahan panas secara konveksi
Perpindahan panas secara radiasi

Satuan perpindahan panas adalah Kcal/jam


Heat stress dipengaruhi oleh

a. Climate factor : suhu udara, kelembaban,


kecepatan gerakan udara dan Radiasi.
b. Non Climate factor : Metabolisme, pakaian dan
tingkat aklimatisasi (sudah adaptasi)
KESEIMBANGAN PANAS

Panas dari lingkungan kedalam tubuh:


melalui ,konduksi dan radiasi
Panas dikeluarkan dari tubuh dengan cara
konveksi, radiasi dan evaporasi
Persamaan keseimbangan panas :
M ± Konv ± Kond ± R – E = A (akumulasi panas
tubuh)
panas tubuh tetap (konstan) sehingga
M ± Konv ± Kond ± R – E = 0
TERJADINYA PANAS TUBUH
Ada 2 cara tubuh kita
menghasilkan panas :

Panas metabolisme – tubuh menghasilkan


panas pada saat mencerna makanan,
bekerja dan latihan.

Panas lingkungan - tubuh menyerap


panas dari lingkungan sekeliling,
apakah dari panas matahari atau
panas ruangan.
SISTEM PENDINGINAN TUBUH
Ada 3 cara untuk
mendinginkan tubuh
kita.
Konveksi – Pemindahan panas melalui gerak
udara.
Penguapan – proses yang terjadi ketika
cairan menjadi uap.
Radiasi – panas yang dilepaskan secara
alami dari permukaan tubuh.
Kondisi yang mempengaruhi
sistem pendinginan
 Aklimatisasi- proses
biologis dimana tubuh kita
beradaptasi dengan
lingkungan- pada dasarnya
menerima panas yang ada. 
 Suhu udara – aliran panas
dari benda yang lebih
panas ke benda yang lebih
dingin.
 Gerak udara – kecepatan
gerak udara pada proses
penguapan.
Kondisi yang mempengaruhi sistem
pendinginan
 Kelembaban – jumlah
uap air diudara yang
mempengarui besarnya
penguapan.
 Pakaian – jenis pakaian
berpengaruh pada jumlah
panas yang diserap dan
disimpan oleh tubuh kita.
Masalah kesehatan yang berhubungan
dengan panas
 Ruam panas – dikenal juga
sebagai Prickly Heat, terjadi
dilingkungan panas , lembab
dimana keringat tidak dapat
dengan mudah menguap dari kulit.
 
 Kondisi ini menghasilkan ruam yang
dalam beberapa kasus menyebabkan
rasa sakit yang hebat. 
 Prosedure untuk mencegah atau
memperkecil kondisi ini adalah
beristirahat berulang kali ditempat
yang dingin dan mandi secara teratur
untuk memastikan dengan seksama
kekeringan pada kulit.
Masalah kesehatan yang
berhubungan dengan panas
 Kram karena panas – kejang otot
yang menyakitkan dihasilkan dari
kehilangan garam dan cairan
elektrolit karena keluarnya keringat
yang berlebihan. 
 Kejang biasanya dapat berpengaruh pada
perut, lengan dan kaki. 
 Kondisi ini dapat diobati melalui
meminum cairan yang mengandung
elektrolit seperti calcium, sodium and
potassium. 
 Kondisi ini biasanya melebihi dari
kelelahan karena panas.
Masalah kesehatan yang berhubungan
dengan panas
 Kelelahan panas – suatu keadaan yang
disebabkan kehilangan cair tubuh karena
keluarnya keringat yang berlebihan. 
 Individu dengan kelelahan panas masih terus
berkeringat, dan mereka akan mengalami
kelemahan yang berlebihan, bahkan mungkin
sampai pingsan. 
 Mereka merasa neg dan sakit kepala. Kulitnya
lembab dan basah, corak kulit mereka biasanya
pucat dan suhu tubuh biasanya normal atau sedikit
lebih tinggi.  
 Cara yang terbaik mengatasi kondisi ini dengan
memindahkan pasien ketempat dingin, memberikan
kompres dingin, kaki dimiringkan keatas dan diberi
banyak minum
Masalah kesehatan yang
berhubungan dengan panas
 Stroke karena panas – adalah keadaan gawat darurat
yang dapat menyebabkan kematian. 
 Heat stroke dihasilkan ketika suhu tubuh bagian dalam menjadi
sangat tinggi dan tubuh tidak mampu lagi melakukan pendinginan
sendiri. 
 Seseorang yang terkena heat stroke kulitnya akan panas dan
kering, denyut nadinya akan meninggkat dan tekanan darahnya
akan turun.  
 Kondisi ini harus diatasi melalui mendinginkan tubuh korban
dengan air atau menyelimutinya dengan kain basah. Segera
mencari pertolongan medis.
Pencegahan masalah panas yang
berhubungan dengan kesehatan
 Aklimatisasi – membiasakan diri kita terhadap cuaca
terutama pada periode waktu kerja fisik yang lama.
 Pemeliharaan cair tubuh- Cairan yang masuk kedalam tubuh
harus terus dipelihara dengan mempelajari aktifitas fisik.
 Jangan mengandalkan rasa haus sebagai indikator
kekurangan cairan karena tubuh kita kehilangan air lebih
cepat dari yang kita rasakan.
 Alkohol sebaiknya dihindari kerena akan sering kencing,
yang akan meningkatkan dehidrasi dan dapat
mempengaruhi penurunan panas tubuh.
Pencegahan masalah panas yang
berhubungan dengan kesehatan
 Diet yang tepat – Memakan makanan
ringan, menjauhi makanan berat. Makanan
meningkatkan metabolisme dan juga
meningkatkan kehilangan cairan tubuh.
Semakin sedikit yang dimakan, semakin
sering mendapatkan keseimbangan
pencernaan makanannya.

Pengaturan istirahat –
Memperlambat kecepatan aktivitas kerja
kita selama suhu masih tinggi dan periode
istirahat di shade area lebih sering dan
banyak minum cairan.  
Pencegahan masalah panas yang
berhubungan dengan kesehatan
Pakaian yang tipis – Pakaian yang
tipis, pakaian warna lembut/muda
memantulkan panas dan sinar matahari
dan membantu tubuh memelihara
suhu normal tubuh.
Memakai pakaian yang longgar seperti
katun yang dapat dilewati gerak udara
keseluruh tubuh kita.
Dapat juga dipakai pinggiran topi yang
lebar.
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan iklim dingin

Chilblains : bagian tubuh yang terkena


membengkak, merah, panas dan sakit diselingi
gatal. Penyakit ini diderita akibat bekerja di
tempat dingin dengan waktu yang lama dan akibat
defisiensi gizi.
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan iklim dingin

Trench foot : kerusakan anggota badan terutama


kaki akibat kelembaban atau dingin walau suhu
diatas titik beku. Stadium ini diikuti tingkat
hyperthermis yaitu kaki membengkak, merah dan
sakit. Penyakit ini berakibat cacat sementara.
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan iklim dingin

Frostbite : akibat suhu rendah di bawah titik


beku, kondisi sama seperti trenchfoot namun
stadium akhir penyakit frostbite adalah gangrene
dan bisa berakibat cacat tetap
Pencegahan dan pengendalian sakit akibat suhu tinggi

Aklimatisasi
Pada minggu pertama harus dihindari pekerjaan fisik
yang berat
Tersedia cukup air minum yang telah diberikan garam
0,2 % gr/l
Ventilasi yang tepat
Pemasangan shielding/penyekat
Pengaturan kerja dan waktu istirahat yang sesuai
Pemakaian pakaian kerja yang tepat
Pemeriksaan kesehatan secara periodik
 Pengendalian Tekanan Panas 

Pengendalian tekanan panas menurut komponen


pertukaran panas dilakukan dengan cara:
- Metabolisme: - Penambahan jam istirahat
- Proses mekanikasi /otomatisasi

- Radiasi : - Menggunakan tabir yang


memantulkan panas radiasi.
- Memakai apron.
- Memakai pakaian pelindung.
- Isolasi sumber panas radiasi.
- Konveksi :
> Bila suhu udara diatas 35 C direduksi
dengan menurunkan suhu udara,
mempercepat aliran udara, menanggalkan pakaian
kerja.
- Evaporasi :
Dapat ditingkatkan dengan mempercepat aliran
udara, menurunkan kelembaban udara .
 Engineering Controlle
 Isolasi Sumber Panas
 Radiation shielding.
 Local exhaust ventilation.
 Localized cooling at work station.
 Ventilasi umum (general ventilation)
 Administrative Controll
 Permeriksaan kesehatan sebelum kerja,
berkala dan secara khusus.
 Pengadaan air minum harus disediakan
dalam jumlah yang memadai
 Menyelenggarakan pelatihan dan
pendidikan
 Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
 Alat Pelindung Diri
 APD yang dipakai antara lain :
 Kacamata (goggles),

 Topi,

 Celemek
 Pakaian kerja yang dilapisi dengan
alumunium,
 Sarung tangan dari kulit atau gaunlets

 Sepatu kerja.
4.5. Perhitungan
 Rumus dasar ISBB :

Ada dua jenis rumus perhitungan ISBB, yaitu :


- Rumus untuk pengukuran dengan memperhitungkan radiasi matahari
(tempat kerja yang terkena radiasi sinar matahari secara langsung) :

ISBB = 0,7 SBA + 0,2 SB + 0,1 SK

- Rumus untuk pengukuran tempat kerja tanpa pengaruh radiasi sinar


matahari :

ISBb = 0,7 SBA + 0,3 SB

 Rumus yang dikembangkan berdasarkan perpindahan lokasi kerja :

(ISBB1) (t1)+ (ISBB2) (t2) + . . . . + (ISBBn) (tn)


ISBB rata-rata = ___________________________________
t1 + t2 + . . . . . + tn
NAB Iklim Kerja ISBB yang diperkenankan

Pengaturan waktu ISBB (0C)


kerja setiap jam
Waktu Waktu Beban Kerja
Kerja istirahat
Ringan Sedang Berat
Kerja
terus
menerus
30.0 26.7 25.0

75 % 25 % 30,6 28,0 25,9


50 % 50 % 31,4 29,4 27,9
25 % 75 % 32,2 31,1 30,0
Wednesday, July 6, 20 BALAI K3 BANDUNG
22 45
Kriteria Beban kerja

Beban Kerja ringan (M = 100-200


kal/jam)
Beban Kerja Sedang (M>200-350
kal/jam)
Beban Kerja Berat (M >350 -500 kal/jam
48

07/06/2022
1. RUANG LINGKUP
Cara mengukur iklim kerja (panas) dengan menggunakan parameter ISBB
2. ISTILAH DAN DEFINISI

Iklim Kerja : Hasil perpaduan antara suhu, kelembaban,


kecepatan gerakan udara dan panas radiasi

Suhu basah alami : Suhu penguapan air yang pada suhu yang sama
menyebabkan terjadinya keseimbangan uap air di udara, suhu ini diukur
dengan termometer basah alami dan suhu tersebut lebih
rendah dari suhu kering.

Suhu Kering (Dry Bulb Temperature) : Suhu udara yang diukur


dengan termometer suhu kering.

Suhu Bola (Globe Temperature) : Suhu yang diukur dengan termometer


suhu bola yang sensornya dimasukkan dalam bola tembaga yang di cat
hitam sebagai indikator tingkat radiasi.

Indeks Suhu basah dan Bola (Wet Bulb Globe TemperatureIndex) :


Parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil
perhitungan antara suhu kering, suhu basah alami dan suhu bola.
3. SIMBOL DAN SINGKATAN
o
C : Derajat celcius
ISBB : Indeks Suhu Basah Bola
ISBB1 : Indeks Suhu Basah Bola menurut waktu 1
ISBB2 : Indeks Suhu Basah Bola menurut waktu 2
ISBBn : Indeks Suhu Basah Bola menurut waktu n
ISBB rata-rata : Indeks Suhu Basah dan Bola diterima rata-
rata selama waktu tertentu
SBA : Suhu Basah Alami
SK : Suhu Kering
SB : Suhu Basah
t1,t2,tn : Jangka waktu pemaparan selama ISBB1,
ISBB2, ISBBn yang bersangkutan, dinyatakan dalam menit.
4. CARA PENGUKURAN

4.1. Prinsip

Alat diletakkan pada titik pengukuran sesuai dengan waktu yang


ditentukan, suhu basah alami, suhu kering, dan suhu bola dibaca
pada alat ukur, dan indeks suhu basah dan bola diperhitungkan
dengan rumus

4.2. Peralatan

Alat-alat yang dipakai harus telah dikalibrasi oleh laboratorium


yang terakreditasi untuk melakukan kalibrasi, minimal 1 tahun
sekali.
Alat-alat yang digunakan (minimal) terdiri dari :

 Termometer suhu basah alami yang mempunyai kisaran -5 oC sampai dengan


50 oC dan bergraduasi maksimal 0,5 oC

 Termometer suhu kering yang mempunyai kisaran -5 oC sampai dengan 50 oC


dan bergraduasi maksimal 0,5 oC

 Termometer suhu bola yang mempunyai kisaran -5 oC sampai dengan 100 oC


dan bergraduasi maksimal 0,5 oC
 Rendam kain kasa putih pada termometer suhu basah alami dengan air
suling. Jarak antara dasar lambung termometer dan permukaan
tempat air 1 inci. Rangkaikan4.3.
alatProsedur Kerjadan paparkan selama 30
pada statif
menit – 60 menit

 Rangkaikan termometer suhu kering pada statif dan paparkan selama


30 – 60 menit

 Pasangkan termometer suhu bola pada bola tembaga warna hitam


(diameter 15 cm, kecuali alat yang sudah dirakit dalam satu unit),
lambung termometer tepat pada titik pusat bola tembaga. Rangkaikan
alat pada statif dan pap[arkan selama 20 – 30 menit.

 Letakkan alat-alat tersebut di atas pada titik pengukuran dengan


lambung termometer setinggi 1 – 1,25 meter dari lantai.
4.4. Penentuan Titik Pengukuran

- Letak titik pengukuran ditentukan pada lokasi tempat tenaga


kerja melakukan pekerjaan.

• Waktu pengukuran dilakukan 3 kali dalam 8 jam


kerja yaitu pada awal shift kerja, pertengahan shift
kerja dan akhir shift kerja.
PERALATAN UNTUK MENGUKUR ISBB
RANGKAIAN PERALATAN PENGUKURAN ISBB
QUESTEMP
FORMULIR HASIL PENGUKURAN ISBB

Nama Perusahaan :
Alaamat :
Jenis Perusahaan :
Tanggal Pengukuran ;
Alat yang digunakan :
Pelaksana :

No. Bagian/Lokasi jam SBA SB SK ISBB Sumber Keteranga


((o C) (o C) (o C) Panas n
(o C)

Cuaca : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelembaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai