TINJAUAN PUSTAKA
terdiri atas :
9
10
a. Temperatur Udara
atau permukaan benda yang lebih panas dari suhu tubuh secara
radiasi.
b. Kelembaban Udara
naik.
c. Kecepatan Angin
2. Pengeluaran panas tubuh diatur oleh beberapa sistem yang ada dalam
tubuh diantaranya :
1. Sistem Otak.
pengatur suhu tubuh ini adalah medula oblongata yang terdapat pada
otak.
11
Pada udara panas atau pekerjaan fisik yang berat maka akan banyak
keluar dan akan membawa panas ke luar penguapan dari keringat itu.
4. Sistem Pernafasan.
Udara yang dikeluarkan dari paru akan membawa panas tubuh ke luar.
2. Pada suhu luar tubuh manusia panas, maka pembulu darah akan
ini akan hilang terutama lewat kulit tiga proses fisik yang penting
1. Radiasi.
2. Konveksi.
3. Konduksi.
air dingin.
13
4. Evaporasi.
sangat tinggi maka radisi dan konveksi tidak akan efektif sehingga
panas.
akan diimbangi oleh kehilangan panas dan suhu internal tubuh akan
kondisi yang normal, jumlah total darah yang beredar lewat kulit
seperti yang terjadi pada hawa dingin, pembulu darah kulit akan
berkurang.
sehingga disebut sebagai cedera panas mulai dari bentuk yang paling
15
ringan sampai bentuk yang paling berat, yang bias menimbulkan kematian
Semua bentuk gangguan udara panas ini berkaitan satu dengan yang
Merupakan bentuk gangguan udara panas yang paling ringan dan dapat
terjadi pada orang yang kepanasan pada suatu upacara. Karena ada
pengaruh panas dari luar, maka tubuh ikut panas, dan usaha badan
tepi terutama pada tubuh bagian bawah. Karena orangnya dalam posisi
berdiri, maka darah akan banyak mengalir bagian tubuh yang di bawah,
dilapangan.
dilapangan,1989)
Heat cramps adalah kram karena suhu yang sangat tinggi. Resiko
otot badan yang lain, yang datang secara mendadak dan berulang-
ulang.
akibat terlalu lama berada di tempat yang udara atau cuacanya panas,
dengan gejala yang khas timbul pengeluaran keringat yang banyak dan
yang terjadi akibat lingkungan bersuhu tinggi. Keadaan ini lebih mudah
diare.(Purwadianto,2000)
akibat latihan fisik yang berat dan lama di lingkungan udara yang sangat
karena heat stress eksogen. Suhu inti akan meningkat hingga 104,9 oF
atau lebih tinggi. Disfungsi SSP dan anhidrosis adalah tanda utama heat
yang terjadi akibat lingkungan bersuhu tubuh tinggi. Keadaan ini lebih
mudah timbul pada peminum alkohol, banyak keringat, muntah, diare dan
Baik garam maupun air hilang bersama keringat. Pasien kram panas
Hilangnya sejumlah besar NaCl tubuh melalui keringat akibat kerja otot
(agus purwadianto,2000)
18
Kejang panas (Heat Cramps) disebabkan oleh karena kerja otot yang
Terjadi ketika ada penurunan kadar garam dan air karena berkeringat.
2. Dehidrasi
3. Sakit demam
7. Penyakit kardiovaskular
19
8. Hipertiroid
Heat stroke juga dibagi menjadi tiga tipe menurut faktor penyebabnya,
diantaranya adalah :
1. Heat stroke klasik terjadi beberapa hari setelah berada dalam ruangan
yang bersuhu tinggi dan sering dalam kelembapan yang tinggi pula.
Tipe klasik ini disebut pula sebagai bentuk endemik dan sering
berat (dengan menghasilkan 800 kcal / jam). Tipe ini juga dapat
diantaranya :
20
dilapangan,1989)
6. Adanya kejang, terutama yang paling sering di otot perut dan otot-otot
flexor tungkai atau lengan dan bahu. Dan otot yang kejang ini
1) Gejala Pendahuluan :
a. Lemah
b. Pusing
c. Gangguan keseimbangan.
d. Sakit kepala.
e. Mual.
g. Mudah kaget.
2) Gejala lanjutan
Tanda dan gejala heat stroke diantaranya adalah suhu >40 0C,
koma), takikardi, kulit panas dan kering serta hangat tanpa keringat,
respon, tekanan darah mulanya naik lalu turun serta hiperventilasi karena
Angkatan Darat, ada beberpa macam gejala lanjutkan serta gejala kritis
semuanya ini berkaitan satu dengan yang lainya dari gejala yang ringan
diantaranya :
b. Sakit kepala
c. Pusing
f. Banyak keringat
23
fisik yang berat di cuaca yang sangat panas tersebut tidak segera di
antaranya adalah :
c. Muntah muntah
b. Terjadi shock
c. Penurunan kesadaran
4. Biasanya jika sudah muncul gejala gejala kritis ini sudah sulit untuk
950F. Energi panas dibawa oleh cairan dan diubah menjadi bentuk gas
memerlukan 600 kkal panas. Ketika ada kelembapan yang tinggi maka
suhu inti meningkat dan terjadi disfungsi serebral karena edema serebral,
Pencegahan yang baik adalah suatu hal yang sangat penting agar
perhitungannya :
dilakukan hati-hati.
30,550C)
27
31,660C)
buruk yang tidak diinginkan dapat dicegah. Bila keadaan ini terjadi perlu
1. Keadaan Medan.
prajurit.
28
3. Demam.
6. Kelelahan.
8. Minum alkohol.
sebelumnya.
11. Sudah pernah sakit kulit yang merata diseluruh kulit, misalnya
tubuh seorang prajurit. Latihan fisik yang berat pada suatu daerah
d) Indek WBGT.
h) Alat komunikasi.
b) Penyebab.
c) Gejala-gejala
d) Pencegahan
e) Penanggulangan.
B. Aklimatisasi.
C. Air Minum.
D. Garam Dapur
valdfes).
lebih banyak.
E. Pakaian prajurit.
udara.
jangan hitam.
F. Makanan.
sari makanan . kalau langsung latihan fisik, maka darah juga harus
G. Istirahat/ Tidur
zat-zat yang kurang baik yang terdapat dalam otot atau alat tubuh
yang dikehendaki.
Pusdikkes 2010)
diantaranya :
diantaranya :
dapat merangsang.
34
5. Setelah sadar, beri minum hangat misalnya minum teh agar peredaran
dilapangan,1989)
lebih rendah.
2) Basuhi kulit korban dengan pakaian basah atau langsung dengan air
6) Untuk kram otot, bias berikan minuman bergaram dan pijat-pijat otot
kembali.
(junaidi,dr,iskandar, 2011)
35
Cram):
1) Bila penderita tidak dapat minum (karena tidak sadar atau penderita
mg.
kesadaran.
panas dilapangan,1989).
1. Hindari latihan fisik berat yang tidak perlu, bila udara sangat panas
2. Minum air harus cukup, agar jumlah urine dapat mencapai 1 liter
sehari.
3. Gunakan pakaian yang lebih tipis, ringan dan longgar agar aliran
keringat
sirkulatorik.
c) Oksigen
stoke.
lanjutan.
5. Bila suhu rektal sudah mencapai 38,5 0C. tubuh korban dikeringkan
c. Meletakan pasien pada tempat yang sejuk, mandi air hangat dan
dilakukan, diantaranya:
penggantian cairan.
tersebut.
c. Perhatian obat golongan ini dapat bersifat aditif dengan anti kolinergik
memperburuk hipotensi.
2.1.9 Komplikasi
1. Leukositosis
akut.
3. CT scan kepala.
dimensi, antara lain: dimensi aspek kesehatan, dimensi tatanan atau tempat
A. Aspek Kesehatan
1. Promosi (Promotif)
2. Pencegahan (Preventif)
3. Penyembuhan (Kuratif)
4. Pemulihan (Rehabilitatif)
kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, atau
yaitu:
42
utama pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit
kesehatannya.
sekolah adalah guru, oleh sebab itu perilaku guru harus dikondisikan,
sebagainya.
43
imunisasi.
ini.
cacat.
pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Dengan kata lain, dengan
atau alat peraga pendidikan. Agar dicapai suatu metode pembelajaran dalam
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif.
penyelesaiannya.
2. Wawancara (interview)
rendah.
(Notoatmodjo, 2011).
46
c. Alat bantu lihat dengar yang lebih dikenal dengan audio visual aids.
a. Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, film stripe,slide, dan
sebagainya.
gainya.
47
Prajurit memiliki dua definisi, pertama adalah prajurit secara umum dan
negara yang tidak memandang pangkat dan jabatan. Mulai dari pangkat
darat dan udara. Pangkat prajurit ini yang digolongkan dalam kesatuan
Tamtama. Tamtama ini berisi tiga tingkatan pangkat, yaitu Prajurit Dua
o Prajurit Dua diberi tanda pangkat berupa satu balok lurus mendatar
o Prajurit Satu diberi tanda pangkat berupa dua balok lurus mendatar
o Prajurit Kepala diberi tanda pangkat berupa tiga balok lurus mendatar
tertinggi.
Semua angggota TNI baik angkatan darat, angkatan laut maupun angkatan
udara mulai dari pangkat terendah hingga pangkat tertinggi disebut Prajurit
atau Tentara.
YON ARMED
2. Baminkes Serma 1
5. Ba Obber Sersan 1
6. Ta Obber Kopral 1
7. Ba Obring Sersan 1
8. Ta Obring Kopral 1
9. Danrukes Sersan 3
Jumlah 20
51
Belum
Faktor penyebab Spesifikasi
mendapat
internal : khusus
spesifikasi
1. Kebugaran fisik yang
buruk Penanganan Resiko kejadian
2. Usia ekstrem sesuai dengan cedera panas
3. Penyakit tertentu SPO
Penanganan Menurun
4. Keadaan psikis
cedera panas
sesuai klasifikasi
Peningkatan
Aktifitas latihan Cedera panas pengetahuan
Prajurit Penkes dan
fisik
kemampuan
Faktor penyebab
eksternal :
Evaluasi hasil
1. Keadaan lingkungan penkes
2. Suhu udara
3. Kelembaban udara
4. Kecepatan angin
52
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
memelihara dan meningkatkan kemampuannya terutama dalam hal latihan fisik dan
kesemaptaan jasmani yang rutin di laksanakan sesuai program satuan. Namun dalam
1. Faktor penyebab internal meliputi (Kebugaran fisik yang buruk, Usia ekstrem,
Dari hal diatas tentunya memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk
mengurangi timbulnya beberapa faktor resiko yang lebih buruk. Dalam hal ini
hal teknik dan teknis pertolongan, hal ini sebagai akibat kemampuan yang belum
merata dari anggota Seksi Kesehatan Batalyon Artillerymedan 1/105. Hal tersebut
53
harapkan ke depan semua penanganan kejadian cedera panas yang dilakukan prajurit
SPO (standar prosedur operasi) dan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
54