Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kompres

2.1.1 Definisi

Kompres adalah bantalan dari linen atau meteri lainnya yang dilipat-lipat,

dikenakan dengan tekanan, kadang-kadang mengandung obat dan dapat basah

ataupun kering, panas ataupun dingin (Kamus Dorland, 1996). Adapun tujuan

dari pemberian kompres yaitu menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa sakit atau

nyeri, mengurangi perdarahan dan membatasi peradangan. Beberapa indikasi

pemberian kompres adalah klien dengan suhu tinggi, klien dengan perdarahan

hebat, dan pada klien kesakitan. Kompres hangat merupakan pemberian kompres

pada area yang memiliki pembuluh darah besar menggunakan air hangat Suhu air

yang digunakan dalam kompres hangat adalah 340 C sampai 37 0C ( 93-98 0 F)

(Wolf, 1984).

2.1.2 Mekanisme Kompres Terhadap Tubuh

Kompres hangat dan dingin mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.

Kompres dingin mempengaruhi tubuh dengan cara vasokontriksi pembuluh

darah, mengurangi oedem, mematirasakan sensasi nyeri, memperlambat proses

inflamasi, mengurangi rasa gatal. Sedangkan kompres hangat mempengaruhi

tubuh dengan vasodilatasi pembuluh darah, memberi nutrisi dan oksigen pada sel,

meningkatkan suplai darah, dan mempercepat penyembuhan. (Barbara R Hegner,

2003)
9

Mekanisme kompres hangat dimana tubuh akan memberikan sinyal ke

hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka

terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal

yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh

darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak,

dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi

(Wolf, 1984). Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan energi panas

melalui kulit meningkat.

2.1.3 Prosedur Pemberian Kompres Hangat

Persiapan alat dan prosedur pelaksanaan dalam pemberian kompres hangat

termuat dalam lampiran 1

Pemberian kompres pada daerah leher, ketiak dan lipat paha mempunyai

pengaruh yang baik dalam menurunkan suhu tubuh karena ditempat-tempat itulah

terdapat pembuluh darah besar yang akan membantu mengalirkan darah.

Sedangkan kompres pada daerah abdomen baik karena reseptor yang memberi

sinyal ke hipotalamus lebih banyak (Guyton, 2002).

2.2 Suhu tubuh (Body temperatur)

Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh tubuh dan

jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.(Potter dan Perry,2005). Pengaturan

suhu dikendalikan oleh keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan

panas (Guyton & Hall,2007) .


10

Ada dua jenis suhu tubuh :

1. Core temperatur (Suhu inti )

Suhu pada jaringan dalam dari tubuh, seperti kranium, thorax, rongga abdomen

dan rongga pelvis.

2 .Surface temperatur

Suhu pada kulit, jaringan subcutan, dan lemak. suhu ini berbeda, naik turunnya

tergantung respon terhadap lingkungan.

Pada manusia nilai normal untuk suhu tubuh oral adalah 37ºC , tetapi pada

sebuah penelitian kasar terhadap orang-orang muda normal, suhu oral pagi hari

rerata adalah 36,7º C dengan simpang baku 0,2º C. Dengan demikian, 95% orang

dewasa muda diperkirakan memiliki suhu oral pagi hari sebesar 36,3 – 37,1ºC.

Berbagai bagian tubuh memiliki suhu yang berlainan, dan besar perbedaan suhu

antara bagian-bagian tubuh dengan suhu lingkungan bervariasi. Ekstremitas

umumnya lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya. Suhu rectum dipertahankan

secara ketat pada 32ºC. suhu rectum dapat mencerminkan suhu pusat tubuh (Core

temperature) dan paling sedikit di pengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan.

Suhu oral pada keadaan normal 0,5ºC lebih rendah daripada suhu

rectum.(Ganong, 1998).

Tabel 2. Variasi Suhu Tubuh pada Orang Yang Sama

Oral Axial Rectal

Suhu rata-rata 37ºC 36,4ºC 37,6ºC

Rentang 36,5-37,5ºC 36-37ºC 37-38,1ºC

Sumber; Widyanti.W, 2004 Majalah Keperawatan.


11

Pengeluaran panas secara normal melalui radiasi, konduksi,konveksi, dan

evaporasi (Potter dan Perry,2005) Radiasi adalah perpindahan panas dari

permukaan satu objek kepermukaan objek lain, tanpa keduanya bersentuhan.

Konduksi adalah perpindahan panas dari satu objek ke objek lain dengan kontak

langsung.Tindakan keperawatan pemberian kompres hangat dapat meningkatkan

kehilangan panas secara konduktif. Konveksi adalah penyebaran panas melalui

gerakan udara. Kipas angin listrik meningkatkan kehilangan panas melalui

konveksi. Evaporasi adalah perpindahan energi panas ketika cairan berubah

menjadi gas.Selama evaporasi kira kira 0,6 kalori panas hilang untuk setiap gram

air yang menguap (Guyton, 1991).

2.2.1 Konsep “ set-poin” untuk Pengaturan Temperatur

Pada temperatur inti tubuh yang kritis pada tingkat hampir 37,1ºC terjadi

perubahan kritis pada kecepatan kehilangan panas dan kecepatan pembentukan

panas. Pada temperatur diatas 37,1ºc kecepatan kehilangan panas lebih besar dari

kecepatan pembentukan panas sehingga temperatur tubuh turun dan mencapai

kembali tingkat 37,1ºc.

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh adalah antara lain:

1. Umur.

Pada bayi sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan harus dihindari dari

perubahan yang ekstrim.Suhu anak-anak berlangsung lebih labil dari pada

dewasa sampai masa puber. Beberapa orang tua, terutama umur lebih 75 tahun
12

beresiko mengalami hipotermi (kurang 36ºC). Ada beberapa alasan seperti

kemunduran pusat panas, diit tidak adekuat, kehilangan lemak subkutan,

penurunan aktivitas dan efisiensi thermoregulasi yang menurun. Orang tua

terutama yang sensitif pada suhu lingkungan seharusnya menurunkan kontrol

thermoregulasi.

2. Diurnal Variation

Suhu tubuh biasanya berubah sepanjang hari, variasi sebesar 1ºC antara pagi

dan sore.

3. Latihan

Kerja keras atau latihan berat dapat meningkatkan suhu tubuh setinggi 38,3

sampai 40º C diukur melalui rectal.

4 Hormon

Perempuan biasanya mengalami peningkatan hormon lebih banyak daripada

laki-laki. Pada perempuan,sekresi progesteron pada pada saat ovulasi

5. Stress

Menaikkan suhu tubuh berkisar 0,3ºC sampai 0,6ºC diatas suhu tubuh basal.

Rangsangan pada sistem saraf simpatik dapat meningkatkan produksi

epinefrin dan nonepinefrin. Dengan demikian akan meningkatkan aktifitas

metasbolisme dan produksi panas.

6. Lingkungan

Perbedaan suhu lingkungan dapat mempengaruhi sistem pengaturan suhu

seseorang. Jika suhu diukur didalam kamar yang sangat panas dan suhu tubuh

tidak dapat dirubah oleh konveksi, konduksi atau radiasi, suhu akan tinggi.
13

Demikian pula, jika klien keluar ke cuaca dingin tanpa pakaian yang cocok,

suhu tubuh akan turun (Kozier, 1995). Sedangkan Barbara R Hegner (2003)

menjelaskan bahwa suhu tubuh dipengaruhi oleh penyakit dan faktor eksternal

seperti obat-obatan, usia, infeksi, latihan, emosi, kehamilan, siklus

menstruasi, aktivitas menangis dan hidrasi.

2.2.3 Perubahan abnormal suhu tubuh

Setiap orang mengalami perubahan suhu tubuh setiap 24 jam dan batas-batas

normal yang dapat diterima adalah suhu 36 hingga 37º5 C (W. F. Ganong, 1998).

Pengukuran suhu tubuh 37,5 0 C- 38,3 0 C disebut febris dan hipertermi suhu 38,3
0
– 40 0 C ( Chris Brooker, 2008).

2.2.4 Metode Mengukur Suhu Tubuh

Ada empat metode mengukur suhu tubuh, yaitu oral – paling sering digunakan ;

aural (telinga) – paling akurat,. rectal – suhu rectal lebih tinggi satu derajat

daripada suhu oral, axilla atau groin (pangkal paha). Metode ini digunakan hanya

jika kondisi pasien tidak mengijinkan untuk digunakan thermometer oral, aural

atau rectal. Pengukuran suhu axilla atau pangkal paha lebih rendah 1ºF (atau

0,6ºC) dari suhu oral.(Barbara R Hegner)

.
2.2.5 Metode Mengukur Suhu Axilla

Mengukur suhu tubuh menggunakan thermometer yang di letakkan di axilla

(Kusyati, dkk). Tujuannya adalah untuk mengkaji suhu tubuh klien untuk

menentukan tindakan keperawatan dan membantu menegakkan diagnose.

Prosedur pengukuran suhu axilla dan persiapan ada pada lampiran 6.


14

2.3 Demam

2.3.1 Defenisi Demam

Demam yang berarti peningkatan suhu tubuh diatas normal dapat disebabkan oleh

kelainan di dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat

pengaturan suhu tubuh (Guyton & Hall, 2007). Pada orang demam peningkatan

suhu dapat mengakibatkan beberapa kerusakan dalam sistem kontrol pengaturan

suhu. Pada kenyataannya, sistem berfungsi secara normal, tetapi dalam dasar set

poin yang baru. Pada demam, set point Integrating Center (IC) diatur naik yang

menyebabkan efektor akan meningkatkan respon suhu tubuh. Tanda dan gejala

utama kejadian demam konsisten dengan respon yang diharapkan ketika suhu

tubuh menurunkan set point. Pucat dan dingin adalah hasil dari vasokonstriksi

dermal, yang berarti mengembalikan heat loss didalam setting suhu yang tinggi.

Menggigil dan berselimut dibawah bed cover juga berarti meningkatkan suhu

pada tingkat set point baru. Ketika set point normal dikembalikan, mekanisme

heat loss berasal dari penurunan demam. Berkeringat yang berlebihan, kemerahan

pada dermal dan melepaskan bed cover, semuanya berarti mengurangi suhu untuk

menurunkan nilai set point (Nowak, 1999).

2.3.2 Mekanisme Dasar Terjadinya Demam

Pireksia dihubungkan dengan beberapa perbedaan kondisi penyakit. Dari sini

dapat diketahui bahwa faktor eksternal dapat mempengaruhi secara langsung

pusat regulasi suhu tubuh dihipotalamus untuk menaikkan set point. Meskipun

demikian, hal ini bukan merupakan masalah. Hal ini menunjukkan bahwa
15

beberapa faktor eksternal menstimulasi sebuah pola respon umum, yang

dihasilkan dalam peningkatan set point. Meskipun terdapat banyak ketidakjelasan

tentang tahap intermediet didalam proses, namun hal ini diketahui bahwa semua

jenis faktor produksi demam dapat menyebabkan produksi dan pelepasan

beberepa pirogen internal (substansi penyebab demam). Sekali dilepaskan,

pirogen endogen (EP) ini memiliki sisa kejadian yang berperan penting untuk

menaikkan pengaturan kembali set point suhu pada hipotalamus.

Trauma / Ischemic Inflamasi Infeksi


injury

Endogenus Exogen
Pirogen pyrogen

Set point
elevasi

Fever

Gambar 2. : Mekanisme Endogenus Pyrogen (EP) didalam Patogenesis Demam.


16

2.3.3 Pola Demam

Ada beberapa pola demam yaitu ;terus-menerus, intermiten, remiten dan relaps

(Potter& Perry,2005).

1. Terus-menerus

Tingginya demam menetap lebih dari 24 jam bervariasi naik turunnya 10C

sampai 20C.

2. 1ntermiten

Demam memuncak secara berseling dengan suhu normal.Suhu kembali

normal palingsedikit sekali dalam 24 jam.

3. Remiten

Demam memuncak dan turun tanpa kembali ke tingkat suhu normal.

4. Relaps

Periode episode demam diselingi dengan tingkat suhu normal,episode demam

dan normotermia dapat memanjang lebih dari 24 jam.

2.3.4 Indikasi demam

Indikasi demam antara lain, meningkatnya suhu tubuh, kulit yang panas,

kemerah-merahan, jatuh pingsan, sakit kepala, mual dan konvulsi,

2.3.5 Mekanisme Penurunan Temperatur Bila Tubuh Terlalu Panas

Sistem pengaturan temperatur tubuh menggunakan tiga mekanisme penting untuk

menurunkan panas tubuh ketika temperatur menjadi sangat tinggi.


17

1. Vasodilatasi

Pada hampir semua area tubuh,pembuluh darah kulit berdilatasi dengan kuat. Hal

ini disebabkan oleh hambatan dari pusat sympatis pada hypotalamus posterior

yang menyebabkan vasokonstriksi. Vasodilatasi penuh akan meningkatkan

kecepatan pemindahan panas ke kulit sebanyak 8 kali lipat. Vasodilatasi ini

merupakan kerja dari sel anterior dari hypotalamus (Wolf1984).

2. Berkeringat

Efek dari peningkatan temperatur yang menyebabkan berkeringat memperlihatkan

kecepatan kehilangan panas melalui evaporasi yang dihasilkan dari berkeringat

ketika temperatur ini tubuh meningkat diatas temperatur kritis 37ºC.

Peningkatan temperatur tubuh 1ºc menyebabkan keringat yang hilang banyak

untuk membuang 10 x lebih besar kecepatan metabolisme basal dari pembentukan

panas tubuh.

3. Penurunan Pembentukan Panas

Mekanisme yang menyebabkan pembentukan panas berlebihan, seperti menggigil

dan thermogenesis dihambat dengan kuat.

2.3.6 Beberapa hal yang perlu dilakukan pada saat suhu tubuh meningkat

Menurut Sophia Thephilus, 2000 ada beberapa hal yang dilakukan bila suhu

tubuh meningkat yaitu;

1. Observasi suhu secara berkala setiap 4 - 6 jam

2. Beri minum yang banyak, dapat berupa air putih,susu, air buah, air teh.

Tujuannya adalah agar cairan tidak menguap akibat naiknya suhu badan.
18

3. Jangan pakai pakaian yang tebal

4. Kompreslah dengan air hangat pada ketiak dan lipat paha

5. Berikan obat penurun panas sesuai petunjuk atau jika suhu diatas 38ºC

2.4 Pengaruh Pemberian Kompres Hangat terhadap Penurunan Suhu

Tubuh pada Pasien Demam

Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/ kehilangan panas.

Kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit dengan waslap yang telah

dibasahi air hangat dengan temperatur maksimal 370C. Lokasi kulit tempat

mengompres biasanya di wajah, leher, dan tangan. Kompres hangat pada kulit

dapat menghambat shivering dan dampak metabolik yang ditimbulkannya. Selain

itu, kompres hangat juga menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga

meningkatkan pengeluaran panas tubuh.

Penelitian Susanti (2012) yang berjudul “Efektiitas Kompres Dingin dan Hangat

dalam Penatalaksanaan Demam” menunjukkan bahwa pemberian terapi demam

kombinasi antara antipiretik dan kompres hangat lebih efektif dibandingkan

antipiretik saja, selain itu juga mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala

demam yang dirasakan. Pemakaian antipiretik dan kompres hangat memiliki

proses yang tidak berlawanan dalam menurunkan temperatur tubuh.

Hasil penelitian tentang kompres hangat yang dilakukan pada 19 responden yang

mengalami demam tifoid, didapatkan 14 responden yang mengalami penurunan

suhu tubuh. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa kompres
19

hangat dapat menurunkan suhu tubuh pasien. Hasil ini didukung oleh penelitian

Nurwahyuni (2009) yang menjelaskan bahwa terdapat mekanisme tubuh terhadap

kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh yaitu dengan pemberian

kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus

melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di

hipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai

berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur

oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah

pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. energi/panas

melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu

tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.

Hal ini sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Aden (2010) bahwa

tubuh memiliki pusat pengaturan suhu (thermoregulator) di hipotalamus. Jika

suhu tubuh meningkat, maka pusat pengaturan suhu berusaha menurunkannya

begitu juga sebaliknya. Dalam hasil penelitian Purwanti (2008) ditekankan bahwa,

obat penurun panas hanya diberikan pada anak dengan suhu di atas 38,50C atau

bila anak tersebut merasa tidak nyaman (uncomfortable), selain dari itu sebaiknya

jangan dulu dilakukan pemberian antipiretik. Hal ini senada dengan teori Hartanto

(2003) yang menekankan bahwa antipiretik hanya diberikan untuk menurunkan

suhu tubuh pada anak dengan riwayat kejang demam sebelumnya, atau ditujukan

untuk mencegah terjadinya kejang demam yang sering dialami balita umur 6

bulan sampai 6 tahun.


20

Pada pasien demam diberikan kompres hangat pada axila dan dinding perut, suhu

kompres pada axila akan mempegaruhi reseptor arteriol dermal dengan

memberikan signal ke hypothalamus melalui badan sel di substansi nigra dan

memproyeksikan akson ke luar ventral root. Selanjutnya melewati ramus

communicant putih dan abu-abu. Di Hypothalamus signal akan diterima oleh

bagian anterior hypothalamus dan daerah preoptik yang mengatur set point,

dimana hypothalamus anterior akan merespon dengan vasodilatasi. Sedangkan

kompres daerah dinding perut akan memberikan rangsangan pada otot perut, otot

organ intra abdomen yang merupakan reseptor suhu, kemudian signal dihantarkan

ke hypothalamus melalui ventral primary ramus dan ventral root. Di

hypothalamus signal dari otot sama akan mempengaruhi dari anterior dan preoptik

selanjutnya dengan set point hypothalamus akan mengontrol suhu tubuh hingga

normal.

Anda mungkin juga menyukai