Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis dan Tipe Alat Kesehatan Fungsi Alat Kesehatan

No Jenis Alat Kesehatan Manfaat Cara Penggunaan

1 Stetoskop untuk a. Pasang bagaian


mendengarkan earpiece pada telinga,
detak jantung, pastikan earpiece
suara usus, dan menutup lubang
lain sebagainya. telinga.
b. Letakkan steteskop
pada arteri brachialis
c. Dengarkan bunyi
jantung selama 1
menit.

3 Alat Cek Darah untuk mengecek a. Masukan baterai dan


asam urat dan nyalakan alat
kolesterol dalam b. Set jam, tanggal, dan
darah. Alat ini tahun pada alat.
Dipergunakan c. Ambil chip warna
pada pemeriksaan kuning, masukan
penyakit kedalam alat untuk
kolesterol, asam mengecek alat.
urat, diabetes, dan d. apabila pada layar
lain sebagainya. muncul “OK” artinya
alat siap dipakai.
e. Gunakan chip asam
urat untuk tes asam
urat, chip kolestrol
untuk tes kolestrol, dan
chip gula untuk tes
gula.
f. Pada layar akan
muncul agka atau kode
sesuai pada botol strip
g. Setelah itu akan
muncul gambar tetes
darah dan kedip-kedip
h. Masukan jarum pada
lancing atau alat
tembak berbentuk pen,
dan atur kedalaman
jarum sesuai nomor
i. Gunakan tisu alkohol
untuk membersihkan
ujung jari anda.
j. Tembakan jarum pada
ujung jari dan tekan
supaya darah keluar
k. Darah disentuh pada
tepi samping strip dan
bukan ditetes diatas
tengah strip alat tes
darah easy touch
l. Sentuh pada bagian
garis yang ada tanda
panah
m. Darah akan langsung
meresap sampai ujung
strip dan beep
n. Tunggu sebentar dan
hasil akan keluar
beberapa detik pada
layar
o. Cabut jarumnya dari
lancing juga stripnya
dan buang.
p. Chip disimpan ke
botol lagi.
q. Tutup rapat botol strip
apabila tidak dipakai.

4 Termometer Untuk mengukur a. Pertama tekan tombol


suhu tubuh, on/off yang berada
digunakan untuk pada batang
memeriksa pasien termometer kemudian
hipertermi lepaskan tombol dan
akan muncul tampilan
“LOC” pada layar.
b. Bersihkan termometer
dengan menggunakan
kapas yang telah
dibasahi dengan
alkohol.
c. Letakkan termometer
pada bagian tubuh
yang akan diukur
suhunya.
d. Tunggu sampai
termometer
mengeluarkan bunyi
dan terakhir baca dari
hasil pengukuran suhu
tersebut, lalu bersihkan
kembali ujung
termometer dengan
menggunakan kapas
alkohol.
5 Tensimeter untuk mengukur a. Buka tensimeter air
tensi atau tekanan raksa
darah. b. Geserlah jarum kearah
Dipergunakan on agar air raksa naik
untukpemeriksaan c. Raba nadi pasien yang
pasien hipertensi, akan diperiksa,
anemia, dan lain kemudian pasanglah
sebagainya. . manset sesuai dengan
ukuran pasien
d. Lilitkan manset tensi
meter ke lengan atas
kiri atau kanan diatas
siku
e. Tutup katup pengetur
udara pada pompa
karet manset
tensimeter dengan cara
memutar kekanan
sampai habis
f. Pasang stetoskop pada
telinga anda kemudian
bagian yang pipih
ditempelkan pada
bagian lipatan siku
disebelah bawah lilitan
manset
g. Pompalah udara kedala
manset dengan cara
menekan pompa karet
berulang-ulang sampai
tekanan menunjukan
angka 140 mmHg
h. Buka kembali katup
pengatur udara dengan
cara memutar kekiri,
dengar dan amati suara
dari stetoskop yang
timbul ketika katup
manset dibuka sambil
mengamati angkanya.
i. Kemudian rapikan alat
kembali
6 Handscoen Untuk melindungi a. Buka kemasan sarung
tangan dari tangan
bahaya sekitar b. Letakan sarung tangan
steril pada permukaan
yang kering dan bersih
c. Pasang sarung tangan
pertama di tangan yang
dominan
d. Tarik keatas sarung
tangan tersebut.
e. Ambil sarung tangan
yang lain dengan
tanagan yang telah
terpasang sarung
tangan.
f. Masukan sarung
tangan kedua ke
tangan yang non
dominan
g. Pasang dan tarik keatas
sarung tangan kedua
dengan hati hati

h.

9 Colostomy bag Berfungsi untuk a. Bersihkan daerah


pembuangan feses sekitar colostomy, dan
sesudah operasi keringkan pemasangan
colon pada saat masih basah
oleh air / salp/ lendir
dari colostomy
menyababkan kantong
colostomy mudah
lepas.
b. Buka kertas perekat
pada bagian tertentu
dan rekatkat kembali
perekat tersebut ke
bagian yang telah
ditentukan
c. Kemudian pasangkan
kantong colostomy
secara merata .
usahakan jangan
berkerut terutama
bagian paling bawah
dan samping .
d. Jepit ujung colostomy
bag degan penjepit
kantong , setelah di
lipat beberapa kali agar
tidak bocor .

10 Hot Water Bottle untuk kompres a. Persiapkan kantung


panas yang akan digunakan
b. Buka tutup botol
kompres air panas
c. Masukan air panas
kedalam botol
d. Isikan hingga 2/3
bagiannya
e. Keluarkan udara dari
botol, kemudian tutup
kembali botol.
f. Botol kompres air
panas siap digunakan.
11 Ice Bag untuk kompres a. Siapakan ice bag
dingin. b. Buka tutup ice,
kemudian isi ice bag
dengan es
c. Tutup kembali ice bag,
dan ice bag siap
digunakan

14 Air Cusion sebagai tempat Gunakan air cusion untuk alas


duduk pada duduk pada pasien penderita
penderita wasir/ wasir.
ambeien.

15 Urinal untuk a. Pasang alas urinal di


Urinal male : untuk pasien laki-laki menampung urine
bawah glutea.
pada pasien yang
tidak boleh/bisa b. Lepas pakaian bawah
ke WC.
pasien.
c. Letakkan urinal di
bawah bokong (untuk
wanita) atau di antara
kedua paha dengan
ujung penis masuk
Urinal female : untuk pasien kelubang urinal (untuk
wanita
pria).
d. Anjurkan pasien untuk
berkemih.
e. Setelah selesai,
bersihkan dengan tisu
Bedpan kamar mandi.

untuk
menampung feses
Pus basin, Emesis basin pada pasien yang
tidak boleh/bisa
ke WC.

untuk
menampung
muntah, nanah,
kapas bekas dll.
16 Cathether untuk . pada laki-laki
mengeluarkan/
pengambilan a) Menanggalkan pakaian
urine bagian bawah
b) Memasang selimut
mandi, perlak dan
pengalas bokong.
c) Menyiapkan posisi
klien
d) Meletakkan dua
bengkok diantara
tungkai pasien
e) Mencuci tangan dan
memakai sarung
tangan
f) Memegang penis
dengan tangan kiri
g) Menarik preputium
sedikit ke pangkalnya,
kemudian
membersihkanya
dengan kapas
h) Mengambil kateter,
ujungnya di beri
vaselin 20 cm
i) Memasukkan kateter
perlahan-lahan jedalam
uretra 20 cm sambil
penis diarahkan ke atas

b. pada wanita

a) Menanggalkan pakaian
bagian bawah
b) Memasang selimut
mandi,perlak dan
pengalas bokong
c) Menyiapkan posisi
klien
d) Meletakkan dua
bengkok diantara
tungkai pasien
e) Mencuci tangan dan
memakai sarung
tangan.
f) Lakukan vulva
higyene
g) Mengambil kateter lalu
ujungnya diberi
faseline 3-7 cm
h) Membuka labiya
mayora dengan
menggunakan jari
telunjuk dan ibu jari
tangan kiri sampai
terlihat meatus uretra,
sedangkan tangan
kanan memasukkan
ujung kateter perlahan-
lahan ke dalam uretra
sampai urine keluar.

17 Urine Bag - untuk


menampung urine
yang
dihubungkan
dengan Balloon
Cathether/ Foley
Cathether untuk
mengeluarkan/
pengambilan
urine pada sistem
tertutup
18 Stomach Tube ununtuk a. Ukur selang NGT
mengumpulkan yang akan dimasukan
cairan/ getah dengan menggunakan
lambung, metode tradisional :
untuk membilas/ Ukur jarak mulai dari
mencucui isi puncak hidung ke
perut, telinga bagian bawah,
untuk pemberian kemudian dari telinga
obat-obatan. tadi ke prosesus
xipoideus, atau
metode Hanson: Mula-
mula tandai 50 cm
pada tube, kemudian
lakukan pengukuran
dengan metode
tradisional. Selang
yang akan dimasukan
pertengahan antara 50
cm dengan tanda
tradisional
b. Setelah selesai tandai
selang dengan plaster
untuk batas selang
yang akan dimasukkan
c. Olesi jelly pada NGT
sepanjang 10-20 cm
d. Instruksikan pada
pasien bahwa selang
akan dimasukan dan
instruksikan pada
pasien untuk mengatur
posisi ekstensi
e. Masukkan selang
dengan pelan-pelan,
jika sudah sampai
epiglottis suruh pasien
untuk menelan dan
posisikan kepala
pasien fleksi, setelah
sampai batas plester
cek apakah selang
sudah benar-benar
masuk dengan pen
light jika ternyata
masih di mulut tarik
kembali selang dan
pasang lagi
f. Jika sudah masuk cek
lagi apakah selang
benar-benar masuk
lambung atau trakea
dengan memasukkan
angin sekitar 5-10 cc
dengan spuit.

19 Feeding Tube untuk nutrisi/ a. Masukkan selang


pemberian cairan dengan pelan-pelan,
makanan melalui jika sudah sampai
mulut atau epiglottis suruh pasien
hidung. untuk menelan dan
posisikan kepala
pasien fleksi, setelah
sampai batas plester
cek apakah selang
sudah benar-benar
masuk dengan pen
light jika ternyata
masih di mulut tarik
kembali selang dan
pasang lagi.
b. Jika sudah masuk cek
lagi apakah selang
benar-benar masuk
lambung atau trakea
dengan memasukkan
angin sekitar 5-10 cc
dengan spuit.
Kemudian dengarkan
dengan stetoskop, bila
ada suara angin berarti
sudah benar masuk
lambung. Kemuadian
aspirasi kembali udara
yang di masukkan tadi
c. Jika sudah sampai
lambung akan ada
cairan lambung yang
teraspirasi
d. Kemudian fiksasi
dengan plester pada
hidung, setelah fiksasi
lagi di leher. Jangan
lupa mengklem ujung
selang supaya udara
tidak masuk

20 Wing needle sebagai a. Tusukan bagian yang


perpanjangan akan diambil darahnya
vena untuk dengan jarum yang
pemberian cairan telah dipasang pada
infus atau obat holder dengan sudut
intra vena dan 15-20o
pengambilan b. Saat indikator darah
darah secara terlihat dalam jarum
vakum. maka segera pasang
tabung vacum pada
maka darah akan
mengalir dengan
sendirinya dan
lepaskan torniquet
c. Setelah darah benar-
benar tidak mengalir,
maka lepaskan tabung
vakum yang telah
berisi darah tersebut

21 Infusion set selang untuk a. Isi selang infus


pemberian cairan b. Membuka plastik infus
infus set dengan benar
c. Menjaga agar ujung
selang tetap steril
d. Menggantung infus set
dengan cairan infus
kearah atas
e. Mengganng cairan
infus standar infus
f. Mengisi cairan infus
dengan cara menekan
g. Menutup ujung selang
dengan
memmpertahankan
kesterilan
h. Cek adanya udara
dalam selang
i. Pilihlah vena yang
benar
j. Memasang tourniqet
k. Denifeksi vena dengan
alkohol
l. Buka abokat
m. Menusukan abokat
pada vena yang telah
dipilih
n. Memperhatikan
adanya darah dalah
kompartemen darah
dalam abokat
o. Tourniqet dicabut dan
sambungkan dengan
ujung selang dan
biarkan menetes
sedikit
p. Memberikan plester
pada ujumg abokat
q. Tidak menyentuh area
penusukan untuk
fiksasi
22 Tranfusion Set untuk pemberian a. Ganti infus set dengan
tranfusi darah tranfusi set
b. Pasangkan jarum
transfusion set ke
pembuluh vena

23 Spuit / Syringe untuk menyuntik / a. Pegang jarum suntik


menginjeksi dengan tegak lurus
(jaru diatas
b. Tarik pluger kebawah
sampai ujung puger
mencapai ukuran yang
sama dengan dosis
yang akan diinjeksikan
c. Lepaskan tutu dari
botol jarum

24 Jarum Suntik untuk menyuntik d. Pegang jarum suntik


digabungkan dengan tegak lurus
dengan alat suntik (jaru diatas
(Spuit = Syringe). e. Tarik pluger kebawah
sampai ujung puger
mencapai ukuran yang
sama dengan dosis
yang akan diinjeksikan
f. Lepaskan tutu dari
botol jarum
27 HUMIDIFIER Melembabkan a. Buka humdifier dari
udara dan tabung oksigendengan
mengurangi iritasi memutar ke arah open
pada saluran b. Isi humdifier dengan
bronkial menggunakan air
sampai batas leveel
yang tertera
c. Kemudian pasang
kembali humdifier ke
tabung oksigen denagn
memutar ke arah
berlawanan dengan
proses membuka
sebelumnya
28 kanul nasal alat bantu a. Terangkan prosedur
pernafasan untuk pada klien
menyalurkan b. Atur posisi klien yang
oksigen dalam nyaman(semi fowler)
bentuk selang c. Atur peralatan oksigen
yang bening dan dan humidiflier
lentur d. Hubungkan kanula
dengan selang oksigen
ke humidiflier dengan
aliran oksigen yang
rendah,beri
pelicin(jelly) pada
kedua ujung kanula.
e. Masukan ujung kanula
ke lubang hidung
f. Fiksasi selang oksigen
g. Alirkan oksigen sesuai
yang diingiinkan.
29 MASKER VENTURI Penyalur oksigen a. Membuka aliran
ke paru-paru dari regulator untuk
hidung dan mulut menentukan tekanan
oksigen sesuai dengan
kebutuhan
b. Memasan venturi
masker pada daerah
lubang hidung dan
mulut
c. Mengikat tali venturi
masker dibelakang
kepala melewati
bagian atas telinga
d. Memasang kapas
kering pada daerah
yang tertekan sukup
dan tali pengikat ntuk
mencegah iritasi kulit
30 Masker Dengan Kantong mengalirkan a. Menghubungkan
REBREATHING oksigen selang oksigen dengan
konsentrasi humidifier
oksigen 60-80% b. Membuka regulator
dengan kecepatan untuk menentukan
aliran 8-12 tekanann oksigen
liter/menit. sesuai dengan
Memiliki kantong kebutuhan
yang terus c. Mengatur aliran
mengembang oksigen sesuai denagn
baik, saat kebutuhan
inspirasi maupun
ekspirasi. Pada
saat inspirasi,
oksigen masuk
dari sungkup
melalui lubang
antara sungkup
dan kantung
reservoir,
ditambah oksigen
dari kamar yang
masuk dalam
lubang ekspirasi
pada kantong.
Udara inspirasi
sebagian
tercampur dengan
udara ekspirasi
sehingga
konsentrasi CO2
lebih tinggi
daripada simple
face

31 MASKER Melindungi atau a. Pastikan tangan steril


mencegah sebelum menyentuh
penularan masker
penyakit/ virus. b. Ambil sebuah masker
dan pastiakn tidak ada
kotoran atau lubang
c. Tentuka sisi atas
masker yang ditandai
denagn adanya kawat
pada masker
d. Tentukan sisi luar dan
dalam masker
e. Pasang karet masker
pada telinga
f. Gantung masker
denagn mengikatkan
karet pada telinga
g. Tempelkan bagian
kawat dihudung
h. Gunakan masker
sampai leher
32 Pinset anatomis Penggunanya Pegang pinset dengan
adalah untuk menggunakan satu tangan
menjepit kasa yang dominan, pastiakn
sewaktu menekan tangan dalam keadaan steril,
luka, menjepit gunakan piset untuk mejepit
jaringan yang kasa atau jaringan ataupun
tipis dan lunak menekan luka, jangan lupa
untuk membersihkan piset
setelah penggunaan

33 Tabung Oksigen Untuk mengobati a. Pasang regulator ke


gangguan kepala tabung oksigen
pernafasan yang sampai rapat
sedang dialami b. Tutup rapat control
oleh pengguna, volume oksigen atau
sebagai terapi flowmeter di regulator
bagi mereka yang c. Cek ketinggian air
menderita humidifier diatas level
kekurangan yang tertera
oksigen. d. Mulai buka kepala
tabung/ nozel tangki
oksigen secara
perlahan hingga penuh
e. Cek kebocoran, jika
ada kebocoran tutup
kembali nozle,
perbaiki posisinya,
pasang kembali
dengan benar
f. Perhatikan angka
tekanann di regulator
g. Oksigen siap untuk
digunakan

36 Three Way Untuk membatasi a. Putar three way untuk


atau menginjeksi pasien
mengisolasikan atau memasukkan obat
aliran cairan atau melalui selang infus.
gas melalui pipa b. Setelah selesai injeksi
lalu putar kembali
three way agar
tertutup.

37 Torniquet pembendung a. Cari pembuluh darah


pembuluh darah vena atau arteri
pada organ yang b. Kemudian tekan
akan dilakukan dengan tangan
penusukan c. Pasang tourniquet lalu
plebotomy untuk keratkan
memudahkan pen d. Lepaskan tangan yang
gambilan darah digunakan untuk
menekan

38 Spatel / sudip lidah menekan lidah a. Lilit spatel dengan


pada pasien kasa
kejang b. Tidak kontak langsung
dengan besi spatel
c. Buka mulut pasie
d. Tekan kebawah secara
perlahan dan hati hati
e. Bersihkan spatel
setelah penggunaan
39 Troli Untuk membawa Dorong troli dengan
makanan dan obat menggunakan kedua tangan
bagi pasien, dan memperhatikan
membawa kecepatannya

40 Waslap Untuk a. Siapkan waslap dan air


membersihkan b. Basahi waslap
(mengelap) tubuh c. Gunakan waslap pada
pasien tangan yang akan
digunakan untuk
proses pembersihan

41 Masker oksigen Tidak berbeda a. Hubungkan selang


dengan sungkup oksigen pada sungkup
yang lain, hanya muka sederhana
saja pada dengan humidiflier.
pemakaian b. Tepatkan sungkup
sungkup dengan muka sederhana,
reservoir non sehingga menutupi
rebreathing ini hidung dan mulut klien
dapat dicapai c. Lingkarkan karet
tekanan partial sungkunp kepada
oksigen pada kepala klien agar tidak
inspirasi lebih lepas
tinggi yaitu 90 %. d. Alirkan oksigen sesuai
Digunakan aliran kebutuhan.
oksigen 10-12
L/meni

42 KOM KECIL,SEDANG,BESAR Tempat untuk


menaruh kasa,
betadine, sputum
atau dahak, kasa
yang steril
(tergantung dari
jenis komnya)

46 Bengkok Tempat alat/


kotoran-kotoran
pada waktu
berkerja atau
operasi

Breast Pump and relieve untuk membantu a. letakan corong ke


memompa air payudara
susu keluar dari b. tekan botol untuk
payudara wanita memberikan tekanan
yang sedang dan mengunci
menyusui. payudara.
c. Puting payudara akan
tertarik dengan lembut
dan asi akan segera
keluar.
untuk memeriksa Gunakan dengan cara cara
kemampuan mengayunkan atau
refleksi dari memukulkan refleks harmer
bagian-bagian ke bagian tendo
tertentu tubuh
kita, biasanya
lutut kita.

2.2 Perawatan dan Penyimpanan Alat-Alat Kesehatan

1. Perawatan Elektronika
Perawatan elektronika yang dimaksudkan adalah peralatan yang menggunakan
sumber daya listrik, misalnya alat electrocardiography, electro encephalography, unit
thermography, ventilator, unit monitor EKG, dan lain-lain.
Peralatan elektronik sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari dari
goncangan. Hindari penggunaan alat dari medan magnet sensivitas meter tidak
berubah. Alat-alat elektronika tidak tahan pada suhu 25°C, sehingga pada waktu
menggunakan suhu ruangan sebaiknya berkisar antara 18°C sampai dengan 25°C,
rata-rata pada temperatur 21°C. Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu
tempati kipas anging di sekitar power supply / sumber daya alat tersebut. Pengetahuan
dan keterampilan penggunaan peralatan memengang peranan penting dalam
perawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan kerusakan dapat
dihindari sejauh mungkin. Pengetahuan dan keterampilan meliputi:
 Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
 Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
 Kondisi peralatan baik atau tidak

2. Perawatan Alat dari Bahan Baku Logam


Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium sering
terjadi karatan. Untuk menghidari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut
harus disimpan pada tempat yang mempunyai temperatur tinggi (±37°C) dan
lingkungan yang kering kalau perlu memakai bahan silikon sebagai penyerap uap air.
Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang
melekat, kemudian diolesi dengan minyak oli, minyak rem atau parafin cair.

3. Perawatan Alat dari Bahan Baku Gelas


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan
maupun kelemahan dari bahan baku gelas tersebut.
 Keuntungannya : Bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan
gelas pyrex, tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak, koefisien
mulai yang kecil dan tembus cahaya yang besar.
 Kelemahan : Mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh
jamur sehingga menggangu daya tembus sinar, kadang-kadang dengan
menggunakan kain katun untuk membersihkan saja mudah timbul goresan.
Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas, maka dalam
segi perawatan maupun memperlakukan alat-alat gelas harus perhatikan:
a) Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27°C-37°C dan diberi
tambahan lampu
b) Ruang tempat penyimpanan diberikan silikon sebagai zat higroskopis
c) Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk
membersihkan lensa sampai merusak lapisan lensa
d) Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan diatas kawat
kasa, atau boleh melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas
terbuat dari pyrex
e) Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam air
yang sedang mendidih melainkan gelas dimasukkan kedalam air dingin
kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan. Sebaliknya untuk pendingin
mendadak tidak diperkenankan.
f) Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai
dapat menggunakan:
 Air yang bersih
 Detergent : dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek
perubahan fisik.
 Larutan : Kalium dishromat 10 gram
Asam belerang 25 ml
Aquadest 75 ml
Kadang-kadang memerlukan perendam sampai beberapa jam, kemudian
dibilas dengan air bersih, dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan
ditempat yang kering.

4. Perawatan Alat dari Bahan Baku Karet


Sarung tangan dari karet/hand schoen mudah sekali meleleh atau melengket apabila
disimpan terlalu lama. Untuk menghidari kerusakan dari bahan karet, sebelum
melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan
cara mencuci dengan sabun kemudian dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar
matahari atau hembusan udara hangat. Setelah itu taburi talk pada seluruh permukaan
karet.
2.3 Kalibirasi Alat Kesehatan

Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology


(VIM), kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap
standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional
untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi
a. Prinsip-prinsip kalibirasi alat-alat kesehatan
 Obyek Ukur (Unit Under Test)
 Standar Ukur(Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode standar (Mengacu ke
standar kalibrasi internasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh
laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi))
 Operator / Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi yg mempunyai
kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat))
 Lingkungan yg dikondisikan (Suhu dan kelembaban selalu dikontrol,
Gangguan faktor lingkungan luar selalu diminimalkan & sumber
ketidakpastian pengukuran)

Hasil kalibrasi dikatakan memenuhi standar apabila berisi informasi sebagai


berikut:

a. Nilai Obyek Ukur


b. Nilai Koreksi/Penyimpangan.
c. Nilai Ketidakpastian Pengukuran
d. Sifat metrologi lain,faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.

TUR ( Test Uncertainty Ratio ) adalah perbandingan antara ketidakpastian


karakteristik ( specified) dari instrumen yang dikalibrasi terhadap ketidakpastian
instrumen kalibratornya. Spesifikasi alat bisa dianggap sebagai ketidakpastian
terbesar.

b. Cara pelaksanaan kalibirasi alat-alat kesehatan


Dalam pelaksanaannya, kalibrasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan
nilai terukur dengan nilai yang diabadikan pada alat kesehatan. Kegiatan yang
dilaksanakan dalam kalibrasi alat kesehatan yaitu:
 Pengukuran kondisi lingkungan
 Pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi komponen alat kesehatan
 Pengukuran keselamatan kerja
 Pengukuran kinerja sebelum dan sesudah penyetelan atau pemberian fakta
kalibrasi sehingga nilai yang terukur sesuai dengan nilai yang diabadikan
pada alat ukur.

Adapun kriteria alat kesehatan lulus kalibrasi yaitu:

 Penyimpanagan hasil tidak melebihi hasil pengukuran dibandingkan dengan


nilai yang diabadikan pada alat kesehatan tersebut tidak melebihi
penyimpangan yang diijinkan
 Nilai nilai hasil pengukuran keselamatan kerja berada dalam nilai ambang
batas yang diijinkan

Contoh kalibrasi pada alat kesehatan:

1. Termometer
 Letakkan thermometer yang dikalibrasi dan thermometer standar
bersertifikat berdekatan dalam ruang ber AC (suhu 20o – 25oC) dan
diamkan selama 1 jam.
 Catat suhu yang ditunjukkan oleh kedua alat thermometer.
 Thermometer memenuhi syarat bila perbedaan pembacaan suhu antara
kedua thermometer adalah ± 0,5 oC.
 Ulangi pemeriksaan di atas dengan menggunakan suhu 30 oC – 40 oC
(dalam oven).
2. Tensimeter
 Kondisikan sphygmomanometer/tensimeter yang akan dikalibrasi
 Lakukan pemeriksaan kondisi fisik.
 Catat kondisi ruang (suhu, kelembaban relative dan tekanan udara).
 Lakukan pendataan terhadap sphygmomanometer/tensimeter yang akan
dikalibrasi.
 Yakinkan bahwa sphygmomanometer/tensimeter terinstall dengan
benar.
 Lakukan pengecekan apakah masih terdapat kebocoran dan gelembung
udara (khusus untuk sphygmomanometer/tensimeter jenis air raksa).
 Kalibrasi
Buka tutup tabung air raksa, buka penutup tabung air raksa, keluarkan
air raksa dengan hati-hati ke wadah yang aman. Lepaskan, U-Tube,
tabung air raksa, selang, bulb, dan manset dari casing Tensimeter.
Bersihkan bagian dalam U-Tube dan tabung air raksa, dari kotoran.
Pasang kembali U-tube, tabung raksa, selang, manset dan bulb, pada
casing Tensimeter Isi tabung raksa dengan raksa hingga air raksa
mencapai tepat di angka 0 Lakukan Kalibrasi dengan Phantom. Pasang
Phantom pada sambungan selang Tensimeter Nyalakan Phanthom,
tekan tombol Zero, untuk melakukan zeroing. Pasang manset pada
objek apa saja sebagai pengganti lengan pasien. Angka pada display
harus menunjukkan angka 0 saat zeroing, bila tidak 0, tambah atau
kurangi air raksa hingga zeroing menunjukkan angka 0. Pompa
Tensimeter, liat posisi air raksa pada tensimeter dan samakan dengan
angka yang ditunjukkan phanthom. Air raksa dan phantom harus
menunjukkan angka yang sama (toleransi=1) Bila berbeda, tambah atau
kurangi air raksa. Setelah selesai tutup kembali tabung air raksa
sphymomanometer

Anda mungkin juga menyukai