PEMBAHASAN
h.
untuk
menampung feses
Pus basin, Emesis basin pada pasien yang
tidak boleh/bisa
ke WC.
untuk
menampung
muntah, nanah,
kapas bekas dll.
16 Cathether untuk . pada laki-laki
mengeluarkan/
pengambilan a) Menanggalkan pakaian
urine bagian bawah
b) Memasang selimut
mandi, perlak dan
pengalas bokong.
c) Menyiapkan posisi
klien
d) Meletakkan dua
bengkok diantara
tungkai pasien
e) Mencuci tangan dan
memakai sarung
tangan
f) Memegang penis
dengan tangan kiri
g) Menarik preputium
sedikit ke pangkalnya,
kemudian
membersihkanya
dengan kapas
h) Mengambil kateter,
ujungnya di beri
vaselin 20 cm
i) Memasukkan kateter
perlahan-lahan jedalam
uretra 20 cm sambil
penis diarahkan ke atas
b. pada wanita
a) Menanggalkan pakaian
bagian bawah
b) Memasang selimut
mandi,perlak dan
pengalas bokong
c) Menyiapkan posisi
klien
d) Meletakkan dua
bengkok diantara
tungkai pasien
e) Mencuci tangan dan
memakai sarung
tangan.
f) Lakukan vulva
higyene
g) Mengambil kateter lalu
ujungnya diberi
faseline 3-7 cm
h) Membuka labiya
mayora dengan
menggunakan jari
telunjuk dan ibu jari
tangan kiri sampai
terlihat meatus uretra,
sedangkan tangan
kanan memasukkan
ujung kateter perlahan-
lahan ke dalam uretra
sampai urine keluar.
1. Perawatan Elektronika
Perawatan elektronika yang dimaksudkan adalah peralatan yang menggunakan
sumber daya listrik, misalnya alat electrocardiography, electro encephalography, unit
thermography, ventilator, unit monitor EKG, dan lain-lain.
Peralatan elektronik sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari dari
goncangan. Hindari penggunaan alat dari medan magnet sensivitas meter tidak
berubah. Alat-alat elektronika tidak tahan pada suhu 25°C, sehingga pada waktu
menggunakan suhu ruangan sebaiknya berkisar antara 18°C sampai dengan 25°C,
rata-rata pada temperatur 21°C. Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu
tempati kipas anging di sekitar power supply / sumber daya alat tersebut. Pengetahuan
dan keterampilan penggunaan peralatan memengang peranan penting dalam
perawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan kerusakan dapat
dihindari sejauh mungkin. Pengetahuan dan keterampilan meliputi:
Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
Kondisi peralatan baik atau tidak
1. Termometer
Letakkan thermometer yang dikalibrasi dan thermometer standar
bersertifikat berdekatan dalam ruang ber AC (suhu 20o – 25oC) dan
diamkan selama 1 jam.
Catat suhu yang ditunjukkan oleh kedua alat thermometer.
Thermometer memenuhi syarat bila perbedaan pembacaan suhu antara
kedua thermometer adalah ± 0,5 oC.
Ulangi pemeriksaan di atas dengan menggunakan suhu 30 oC – 40 oC
(dalam oven).
2. Tensimeter
Kondisikan sphygmomanometer/tensimeter yang akan dikalibrasi
Lakukan pemeriksaan kondisi fisik.
Catat kondisi ruang (suhu, kelembaban relative dan tekanan udara).
Lakukan pendataan terhadap sphygmomanometer/tensimeter yang akan
dikalibrasi.
Yakinkan bahwa sphygmomanometer/tensimeter terinstall dengan
benar.
Lakukan pengecekan apakah masih terdapat kebocoran dan gelembung
udara (khusus untuk sphygmomanometer/tensimeter jenis air raksa).
Kalibrasi
Buka tutup tabung air raksa, buka penutup tabung air raksa, keluarkan
air raksa dengan hati-hati ke wadah yang aman. Lepaskan, U-Tube,
tabung air raksa, selang, bulb, dan manset dari casing Tensimeter.
Bersihkan bagian dalam U-Tube dan tabung air raksa, dari kotoran.
Pasang kembali U-tube, tabung raksa, selang, manset dan bulb, pada
casing Tensimeter Isi tabung raksa dengan raksa hingga air raksa
mencapai tepat di angka 0 Lakukan Kalibrasi dengan Phantom. Pasang
Phantom pada sambungan selang Tensimeter Nyalakan Phanthom,
tekan tombol Zero, untuk melakukan zeroing. Pasang manset pada
objek apa saja sebagai pengganti lengan pasien. Angka pada display
harus menunjukkan angka 0 saat zeroing, bila tidak 0, tambah atau
kurangi air raksa hingga zeroing menunjukkan angka 0. Pompa
Tensimeter, liat posisi air raksa pada tensimeter dan samakan dengan
angka yang ditunjukkan phanthom. Air raksa dan phantom harus
menunjukkan angka yang sama (toleransi=1) Bila berbeda, tambah atau
kurangi air raksa. Setelah selesai tutup kembali tabung air raksa
sphymomanometer