Anda di halaman 1dari 4

Konsep Keseimbangan Suhu Tubuh

a. Pengertian Suhu Tubuh

Suhu yang dimaksud adalah panas atau dingin suatu substansi. Suhu tubuh

adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang
ke lingkungan luar. Suhu tubuh mencerminkan kesimbangan antara produksi dan pengeluaran panas
dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat.

b. Proses pengaturan suhu tubuh

Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika hypotalamus –> Nervus
eferent –> kehilangan/pembentukan panas.

sitem yang mempengaruhi suhu tubuh memiliki 3 bagian penting :

1) Sensor dibagian permukaan dan inti tubuh

2) Integrator di hipotalamus,

3) Faktor yang mempengaruhi kehilangan panas

- radiasi

- konduksi

- konveksi

- evakurasi

c. Mekanisme kehilangan panas adalah sebagai berikut:

1) Radiasi

Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah.

2) Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di
sekitar tubuh.

3) Evaporasi

Evaporasi (penguapan) dapat menfasilitasi perpindahan panas tubuh. Pada kondisi individu tidak
berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450-600 ml/hari.

4) Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran udara/air.

d. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan suhu tubuh

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh antara lain :

1. Usia Bayi, sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan harus dilindungi dari perubahan suhu yang
sangat ekstrem. Suhu tubuh anak akan terus bervariasi dibandingkan suhu tubuh orang dewasa hingga
menginjak pubertas atau masa remaja. Sebagian lansia, terutama mereka yang diatas 75 tahun, beresiko
mengalami hipotermia (suhu tubuh dibawah 36) karena berbagai alasan, seoerti diet makanan yang
tidak adekuat, kehilangan lemak subkutan, kurangnya aktivitas, dan penurunan efesiensi pengaturan
suhu (termoregulator). Lansia juga sangat sensitive terhadap suhu lingkungan yang ekstrem karena
penurunan control termoregulator.

2. Variasi diurnal (irama sirkadian). Suhu tubuh normalnya akan berubah sepanjang hari, dengan
perbedaan 1C antara pagi dan sore hari. Titik suhu tubuh tertinggi biasanya terjadi antara pukul 20.00
dan 24.00, dan titik tubuh terendah terjadi saat tidur, yaitu pada pukul 04.00 dan 06.00.

3. Olahraga. Kerja berat dan olahraga yang keras dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3-40 ºC
apabila diukur melalui rectal.

4. Hormon. Wanita biasanya mengalami fluktuasi hormone lebih sering daripada pria. Pada wanita,
sekresi progesterone pada saat ovulasi akan meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3-0,6 ºC diatas suhu
basal (LADEWIG, LONDON, & OLDS,1998)

5. Stres. Stimulasi pada system saraf simpatis dapat meningkatkan produksi epinefrin dan
norepinefrin yang akan meningkatkan aktivitas metabolisme basal dan produksi panas lingkungan.

6. Lingkungan. Suhu tubuh yang ekstrem dapat mempengaruhi system pengaturan suhu tubuh
seseorang. Jika suhu tubuh dikaji dalam ruangan yang hangat dan tidak dapat di modifikasi melalui
proses konveksi, konduksi, atau radiasi, suhu tubuh akan meningkat. Selain itu apabila klien baru saja
berada di luar ruangan yang suhunya sangat dingin tanpa menggunakan pakaian yang sesuai, suhu
tubuhnya akan rendah.

e. Gangguan Kesehatan Akibat Perubahan Suhu Tubuh

1. Kelelahan akibat panas

Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan
elektrolit secara berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan yang panas.

2. Hipertermia

Hipertermia adalah meningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk
meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.

3. Demam
Demam terjadi karena mekanisme pengeluaran panas tubuh tidak mampu untuk mempertahankan
kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas. Demam tidak berbahaya apabila suhu tubuh masih
berada di bawah 39ºC.

4. Heat Stroke

Paparan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi dapat mempengaruhi
mekanisme pengeluaran panas. Heat stroke memliki angka mortalitas yang tinggi.

5. Hipotermia

Pengeluran panas akibat paparan yang terus-menerus terhadap dingin akan mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk memproduksi panas.

Berikut adalah klasifikasi hipotermia melalui pengukuran suhu tubuh:

a) Ringan: 33-36 ºC

b) Sedang: 30-33 ºC

c) Berat: 27-30 ºC

d) Sangat berat: <30 ºC

f. Prosedur Keperawatan Dalam Memenuhi Kebutuhan Keseimbangan Suhu Tubuh.

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat
menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan

Kompres Hangat

Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis. Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan
merelaksasi otot-otot yang tegang (Gabriel F.J, 2000)
F

Anda mungkin juga menyukai