Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN GOUT ARTHRITIS PADA


LANSIA DENGAN DEFISIT PENGATAHUAN DI RUMAH
ASUH ANAK DAN LANSIA GRIYA ASIH LAWANG

Disusun Oleh :
N. ALDI SAPUTRA
AOA0190906
 
 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
TAHUN 2022
LATAR
PEMBAHASAN
BELAKANG

PENDAHULUAN
METODE
PENELETIAN
LATAR BELAKANG

Gout Arthritis merupakan peradangan pada sendi akibat adanya endapan


kristal asam urat pada sendi. Penyakit ini merupakan penyakit tertua dalam
literatur medis dan sudah dicatat pleh Hipporates pada zaman Yunani kuno.
Pada saat itu gout dianggap penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan
terlalu banyak makan, minum anggur, dan aktivitas seksual. Sejak saat itu,
banyak teori etiologis dan teraupetik yang diusulkan. (Asikin, 2016).

Penderita gout arthritis di Indonesia mencapai 81% dari populasi, hanya 24% yang pergi ke dokter
sedangkan 71% cenderung langsung mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas.
Angka ini menempatkan Indonesia sebagai Negara paling tinggi menderita gout arthritis
dibandingkan dengan Negara Asia lainnya, seperti Hongkong, Singapura, Malaysia, dan Taiwan.
Berdasarkan data Riskesdas Tahun (2018).

Pengobatan pada penyakit Gout Arthritis bertujuan mengurangi rasa sakit


dan pembengkakan sendi serta menurunkan kadar asam urat darah.
Penurunan kadar asam urat darah dapat dilakukan dengan cara mengurangi
produksi atau meningkatkan eksresi Gout Arthritis.
Rumusan masalah

Bagaimana Keperawatan Gout Arthritis pada


Lansia dengan Defisit Pengatahuan di rumah
Asuh Anak Dan Lansia Griya Asih Lawang?

Tujuan penelitian Tujuan umum

Melakukan Asuhan Keperawatan Gout Arthritis


pada Lansia dengan Defisit Pengatahuan di
rumah Asuh Anak Dan Lansia Griya Asih Lawang
Tujuan khusus

1) Melakukan pengkajian pada pasien gout asthritis dengan Defisit pengatahuan.


2) Merumuskan diagnosis keperawatan pada pasien gout Arthritis dengan Defisit pengatahuan.
3) Merencanakan tindakan keperawatan pada pasien gout Arthritis dengan Defisit pengatahuan.
4) Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien gout Arthritis dengan Defisit pengatahuan.
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan pada pasien gout Arthritis dengan Defisit pengatahuan.
6) Dokumentasi hasil tindakan keperawatan pada pasien gout Arthritis dengan Defisit pengatahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Lansia

Lanjut usia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto
dan Setiabudhi, 1999;8 dalam Sunaryo et al., 2016). Pada lanjut usia akan terjadi
proses menghilangnya kemampuan jaringan unuk memperbaiki diri atau mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Costantinides,
1994 dalam Sunaryo et al., 2016).

Gout adalah penyakit yang diakibatkan gangguan metabolisme


purin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis
Konsep Gout Arthritis
akut berulang-ulang. Penyakit ini paling sering menyerang pria
usia pertengahan sampai usia lanjut dan wanita pasca
menopuse. (Nurarif dan kusuma, 2016).

Defisit pengetahuan adalah ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang


Konsep berkaitan dengan topik tertentu dengan tidak menunjukkan respons,
defisit perubahan, atau pola disfungsi manusia, tetapi lebih sebagai suatu etiologi
pengetahuan atau faktor penunjang yang dapat menambah suatu variasi respons (PPNI,
2016).
Konsep Asuhan Keperawatan

Diagnosa
Pegkajian Keperawatan

Evaluasi

Impelmentasi
Keperawatan

Intervensi
Keperawatan
BAB III METODE
PENELITIAN

1.Desain penelitian 2. Batasan istilah

3. Partisipan

4. Lokasi waktu penelitian 5. Pengiumpulan Data

6. Uji keabsahan

7. Analisa Data 8. Etika Penelitian


ALUR STUDI KASUS

Surat izin permohonan Uji kebsahan Data mengunakan


penelitian trisngulasi sumber, teknik dan
waktu
Populasasi Lansia dengan defisit Hasil dan
pengetahuan tentang Gout pembahasan
Arthitis

Memastikan partisipan berdasarkan Analisa Data


karaktertik yang di temukan

Menjelaskan maksud dan peneliti Kesimpulan

Informed conset memastikan legalitas


dengan surat Penyajian hasil studi
pertyujuan ,berdasaraklan menjadi kasus
responden
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengkajian:
Identitas Pasien:

Keterangan Pasien 1 Pasien 2


Nama Ny.L Ny.R
Usia 76 thn 74 thn
Jenis kelamin Perempuan Perempuan
Status pernikahan Kawin Kawin
Agama Kristen Katholik
Tanggal pengkajian 16 september 2022 16 september 200
Diagnosa medis Gout Arthriis Gout Arthritis
STATUS KESEHATAN:
Riwayat penyakit Klien 1 Klien 2
Keluhan utama Klien mengeluh nyeri dan Klien mengeluh nyeri
sulit bergerak di bagian ketika melakukan
telapak kaki. dan tidak aktivitas dan klien
mengerti tentang mengeluh bingung
penyakitnya tentang penyakitnya
Riwayat penyakit Gout Arthritis (Kadar Gout Arthritis (kadar
sekarang asam urat: 10 ,9 mg/dl) asam urat : 9,1 mg/dl)
Riwayat penyakit dahulu Tidak ada Tidak ada
Riwayat penyakit Tidak ada Jantung
keluarga
Pemeriksaan Fisik:
Keterangan Klien 1 Klien 2

TTV S: 36,7℃ S: 36,5℃


N: 72x/menit N: 86x/menit
TD: 100/60 mmHg TD: 120/90 mmHg
RR: 22x/menit RR: 21x/menit

Keadaan Umum Baik Baik

Kepala Rambut bewarna putih, bersih, tidak Rambut bewarna putih, bersih, tidak ada
ada lesi, mata simetris, konjungtiva lesi, mata simetris, konjungtiva tidak
tidak anemis, hidung anemis, hidung simetris,pendengaran
simetris,pendengaran baik, bibir atas baik, bibir atas dan bawah simetris
dan bawah simetris

Cardiovaskuler Ictus cordis tidak nampak, batas Ictus cordis tidak nampak, batas jantung
jantung normal, SI S2 tunggal normal, SI S2 tunggal
Kekuatan otot 4 4 4 4
   

3 2 3 2
Pengkajian Indeks
No Instrumen Klien 1 Klien 2
1 KATZ Mandiri Mandiri
2 Barthel indeks Mandiri Mandiri
3 MMSE Sedang Sedang
4 PSQI Baik Baik
5 BBS Tidak ada Tidak ada
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS: Mengomsumsimakanantinggipurin Gangguan mobilitas fisik
Ny.Lmengeluhsulitmenggerakankakinya 
Ny.Lmengatakankadangmerasacemassaatbergerak Metabolisme di hati (teroksidasi)

 
Asam urattinggi
DO: 
Kekuatanototmenurun Gangguanfiltrasiginjal
4 4 
  Hiperurisemia

3 2 Penumpukan di sendi
Fisik lemah 
Penumpukankristlal (tofus)
Kadar asamurat serum 10,9 mg/dl

TTV: Inflamasi
TD: 100/60 mm/Hg 
N: 72x/menit Kaku sendi
RR: 22x/menit 
S: 36,7 Gangguanmobilitasfisik

2 DS: Gangguan mobilitasfisik Nyeri akut


-Ny.Lmengatakannyeridibagiantelapak kaki 
-Ny.Lmengatakanakibatdarinyeri yang dialaminyamenjadisulitbergerak Klebihan atau deprivasi sensori ligament pada lutut jika terputus
-P: saatbergerak 
Q: nyerisepertidipukul-pukul Mengakibatkan semua sistem tubuh terganggu
R: Daerah telapak kaki 
S: skalanyeri 3 Agen cedera fisiologi : gout
T: 5-10 menit 
  Nyeri akut
DO:
-Ny.Ltampakgelisah
-Kadar asamurat 10,9 mg/dl
-Bersikapprotektif (waspadamenghindarinyeri)
- TTV:
TD: 120/90 mm/Hg
N: 86x/menit
RR: 21x/menit
S: 36,5 ℃

3 DS: Faktor usiaatau lifestyle Defisit pengetahuan


-Ny.Lmengatakanbingung dan tidakpahammengenaipenyakit yang 
dideritannya. Peningkatankadar protein
  
DO: Gangguanmetabolismepurin
-pasientampakkebingungan dan banyakbertanya. 
-Hasil kuisioneradalah 30% denganpengetahuanterbatas GOUT
Klien 2
No Data Etiologi Problem
DS:
1 Ny.Rmengeluhsulitmenggerakankakinya di bagianbawah
Mengomsumsimakanantinggipurin

Gangguan mobilitas fisik

Ny.Rmengatakankadangmerasacemassaatbergerak Metabolisme di hati (teroksidasi)



  Asam urattinggi
DO: 
Kekuatanototmenurun Gangguanfiltrasiginjal
  
Hiperurisemia
4 4 
  Penumpukan di sendi

Penumpukankristlal (tofus)
3 2 
  Inflamasi
Fisik lemah 
Kadar asamurat serum 9,1 mg/dl Kaku sendi
TTV: 
TD: 100/60 mm/Hg Gangguanmobilitasfis
N: 72x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,7 ℃

2 DS:
-Ny.Rmengatakan nyeri dibagiantelapak kaki bawah
Gangguanmobilitasfisik

Nyeri akut

-Ny.Rmengatakanakibatdarinyeri yang dialaminyamenjadisulitbergerak Klebihanataudeprivasisensori ligament pada lututjikaterputus


-P: saatbergerak 
Q: nyerisepertidipukul-pukul Mengakibatkansemuasistemtubuhterganggu
R: Daerah telapak kaki 
S: skalanyeri 3 Agen cederafisiologi : gout
T: 5-10 menit 
  Nyeri akut
DO:
-Ny.Rtampakgelisah dab bingung
-Kadar asamurat 9,1 mg/dl
-Bersikapprotektif (waspadamenghindarinyeri)
- TTV:
TD: 120/90 mm/Hg
N: 86x/menit
RR: 21x/menit
S: 36,5 ℃
3 DS:
-Ny.Rmengatakanbingung dan tidakpahammengenaipenyakit yang
Faktor usiaatau lifestyle

Defisit pengetahuan

dideritannya. Peningkatankadar protein


  
  Gangguanmetabolismepurin
DO: 
GOUT
Klien 1

Dx Keperawatan KRITERIA HASIL PERENCANAAN & RASIONAL


Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilasasi
mobilitas fisik
3x24 jam diharapkan mobilitas fisik membaik dengan kriteria hasil:
berhubungan dengan nyeri Observasi:
1 2 3 4 5
Pergerakan  X
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
ekstremitas
Kekuatan  X 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan.
otot 3. Monitor kondisi umum selama
Rentang  X melakukan mobilisasi
gerak (ROM)
Nyeri  X Terapeutik.

Gerakan  X
4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis, pagar tempat tidur)
terbatas
5. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu.

Keterangan:
Edukasi
1: Meningkat
2: Cukup meningkat 6. Anjurkan melakukan mobilisasi dini.
3: Sedang 7. Ajarkan mobilisai sederhana
4: Cukup menurun yang harus dilakukan (mis, duduk di tempat tidur duduk di sisi tempat tidur
ke kursi)
5: Menurun
 : Sesudah dilakukan tindakan X: Sebelum dilakukan tindakan
2. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingakt nyeri menurun , dengan Manajemen Nyeri Observasi
fisiologis kriteria hasil;
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
2. Identifikasi skala nyeri.
3. Identifikasi respon nyeri non verbal.

1 2 3 4 5 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan


Keluhan nyeri  X nyeri.
Meringis  X
Terapeutik.
Gelisah  X
Kesulitan tidur  X 5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
Frekuensi nadi  X nyeri (mis, TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
Keterangan: terapi pijat, aromaterapi, teknik imijanasi terbimbing, kompre
Pola napas  X
1: Meningkat hangat/dingin, terapi bermain)
6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu
2: Cukup meningkat
ruangan, pencahayaan,
3: Sedang kebisingan).
4: Cukup menurun 3. Fasilitasi istirahat dan tidur.
5: Menurun
Edukasi
 : Sesudah dilakukan tindakan X: Sebelum dilakukan tindakan
4. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri..
5. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
6. Anjurkan memonitori nyeri secara mandiri.
7. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat.
8. Ajarkan teknik nonfaramkologis untuk
mengurangi rasa nyeri.

Kaloborasi
1. Kaloborasipemberian analgetik, jika perlu.
Edukasi Kesehatan
3. Defisit pengetahuan berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat pengetahuan
dengan kurang terpapar informasi membaik dengan kriteria hasil:
Observasi:

1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima


2. Idenifikasi faktor -faktor yang dapat meningkatkan
1 2 3 4 5 dan menurunkan motivasi perilaku-perilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku  X
sesuai anjuran. Terapeutik:

Kemampuan  X
3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.
menjelaskan pengetahuan
suatu topic 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.

5. Berikan kesempatan untuk bertanya.


Persepsi yang  X
keliru
Edukasi:
Keterangan:
terhadap suatu masalah
1: Meningkat
Perilaku
2: Cukup meningkat
 X 1 Jelaskan faktor resiko yang dapat mempergaruhi kesehatan.

3: Sedang 2 Ajarkan perilaku hidup beersih dan sehat

4: Cukup menurun 3 Ajarkan strategi yang dapat

5: Menurun

 : Sesudah dilakukan tindakan X: Sebelum dilakukan tindakan


Klien 2
Dx Keperawatan KRITERIA HASIL PERENCANAAN & RASIONAL
Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilasasi
mobilitas fisik Observasi:
3x24 jam diharapkan mobilitas fisik membaik dengan kriteria hasil:
berhubungan dengan nyeri
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
2. Identifikasi toleransi fisik
1 2 3 4 5
Pergerakan  X melakukan pergerakan.

ekstremitas 3. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi


Kekuatan  X
otot Terapeutik.
Rentang  X
4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis, pagar
gerak (ROM)
Nyeri  X tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu.
Gerakan  X
terbatas
Keterangan:
Edukasi
1: Meningkat
1. Anjurkan melakukan mobilisasi dini.
2: Cukup meningkat
2. Ajarkan mobilisai
3: Sedang
sederhana yang harus dilakukan (mis, duduk di tempat tidur duduk di sisi
4: Cukup menurun
tempat tidur ke kursi)
5: Menurun
 : Sesudah dilakukan tindakan X: Sebelum dilakukan tindakan
2. Nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
berhubungan dengan agen 3x24 jam diharapkan tingakt nyeri menurun , dengan kriteria hasil; Observasi
pencedera fisiologis 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
2. Identifikasi skala nyeri.
3. Identifikasi respon nyeri non verbal.

1 2 3 4 5 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.


Keluhan nyeri  X Terapeutik.
Meringis  X 5. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis, TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik,
Gelisah  X
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imijanasi terbimbing,
Kesulitan tidur  X kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Frekuensi nadi  X 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu ruangan,
Keterangan:
Pola napas  X
pencahayaan,
1: Meningkat kebisingan).
3. Fasilitasi istirahat dan tidur.
2: Cukup meningkat
3: Sedang Edukasi
4: Cukup menurun 4. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri..
5: Menurun 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
 : Sesudah dilakukan tindakan X: Sebelum dilakukan tindakan
6. Anjurkan memonitori nyeri secara mandiri.
7. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat.
8. Ajarkan teknik nonfaramkologis untuk mengurangi rasa nyeri.

Kaloborasi

1. Kaloborasi pemberian analgetik, jika perlu


3. Defisit Setelah dilakukan tindakan keperawatan Edukasi Kesehatan
pengetahuan berhubungan 3x24 jam diharapkan tingkat pengetahuan membaik dengan kriteria hasil:
dengan kurang terpapar informasi Observasi:
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
1 2 3 4 5
2. Idenifikasi faktor -faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
Perilaku  X
motivasi
sesuai anjuran.
perilaku-perilaku hidup bersih
Kemampuan  X dan sehat.
menjelaskan pengetahuan
suatu topic Terapeutik:

Persepsi yang  X
3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.

keliru 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.


terhadap suatu masalah 5. Berikan kesempatan untuk
bertanya.
Keterangan:
Perilaku  X
1: Meningkat
Edukasi:
2: Cukup meningkat
3: Sedang 6. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempergaruhi kesehatan.

4: Cukup menurun 7. Ajarkan perilaku hidup

5: Menurun beersih dan sehat


3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
 : Sesudah dilakukan tindakan X: Sebelum dilakukan tindakan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Kunjungan ke-I Kunjungan ke-2 Kunjungan ke-3
Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
09.00 1. Memperkenalkan diri 09.30 1. Memperkenalkan diri 09.30 1.Memperkenalkan diri saat
saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan
nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien asal.
saat memperkenalkan diri saat memperkenalkan diri
c.Menatap mata klien saat memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik 2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
2. Memonitori kondisi umum
lainnya. pergerakan. 4.Memonitori kondisi umum selama
3. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan. melakukan mobilisasi. selama melakukan mobilisasi
5. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat 3.Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu.
4. Memonitori kondisi umum selama melakukan 4.Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis, duduk di
bantu (mis, pagar tempat tidur) 6.Memfasilitasi
melakukan tempat tidur duduk di sisi tempat tidur ke kursi
mobilisasi.
5. Memfasilitasi aktivitas pergerakan, jika perlu. 7.Menganjurkan melakukan

mobilisasi dengan alat bantu (mis, pagar tempat tidur) mobilisasi

6. Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu. dini. 8.Mengajarkan

7. Menganjurkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis,


melakukan mobilisasi dini.
duduk di tempat
8. Mengajarkan mobilisai sederhana yang harus dilakukan tidur duduk di sisi

(mis, duduk tempat tidur ke kursi)

di tempat tidur duduk di


sisi tempat tidur ke kursi)
Klien 1 (gangguan mobilitas fisik b.d nyeri)
Kunjungan ke-I Kunjungan ke-2 Kunjungan ke-3
Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
09.00 1. Memperkenalkan diri saat melakukan 09.30 1,Memperkenalkan diri 09.30 1. Memperkenalkan diri
kontak dengan klien. a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. saat melakukan kontak dengan klien. saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan
c.Menatap mata klien saat a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien saat
memperkenalkan diri klien saat memperkenalkan diri
2. Mingidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. memperkenalkan diri 2. Mengidentifikasi skala nyeri.

3. Mengidentifikasi skala nyeri. 4.Mengidentifikasi respon nyeri non 2. Mengidentifikasi skala nyeri. 3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi

4. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal. rasa nyeri (Memberikan terapi komplementer yaitu
verbal.
5. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi kompres hangat).
5. Mingidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. rasa nyeri (Memberikan terapi komplementer yaitu 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
6. Memberikan teknik nonfarmakologis kompres hangat). 5. Menganjurkan memonitori nyeri secara
untuk mengurangi rasa nyeri (Memberikan terapi komplementer yaitu kompres 6. Memfasilitasi istirahat dan tidur mandiri.
hangat) 6. Mengecek kadar asam urat.
7. Menganjurkan
7. Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu ruangan, memonitori nyeri secara mandiri.
pencahayaan, kebisingan). 8. Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
8. Memfasilitasi istirahat dan tidur. 9,Menjelaskan penyebab, periode, dan
9,Mengkaloborasi pemberian analgetik, jika perlu
pemicu nyeri.. 10.Mengecek kadar asam urat.

10.,Menjelaskan strategi meredakan nyeri. 11.Menganjurkan memonitori nyeri secara


mandiri.

12. Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat.


13. Mengjarkan teknik nonfarmakologis

untuk mengurangi rasa nyeri.


14. Mengkaloborasi pemberian analgetik, jika perlu

15. Mengecek kadar asam urat.


Nyeri b.d agen pencedera fisiologis
Kunjungan ke-I Kunjungan ke-2 Kunjungan ke-3
Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
09.00 1. Memperkenalkan diri saat melakukan 09.30 1,Memperkenalkan diri 09.30 1.Memperkenalkan diri
kontak dengan klien. a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. saat melakukan kontak dengan klien. saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan
c.Menatap mata klien saat a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien
memperkenalkan diri klien saat saat memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima memperkenalkan diri 2 Membeikan kesempatan untuk bertanya
3. Mengidenifikasi faktor -faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku- 3.Mengevaluasi perilaku sesuai anjuran
2. Mengidenifikasi faktor
perilaku hidup bersih -faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
dan sehat. motivasi
perilaku-perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan.(Definisi gout athristis, faktor
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
resiko gout athristis,
tanda dan gejala gout athristis, kesepakatan
pencegahan) 4. Memberikan
5. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan. kesempatan untuk bertanya.
5. Menjelaskan faktor
6. Membeikan kesempatan untuk bertanya.
resiko yang dapat mempergaruhi kesehatan.
7. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
6. Mengajarkan perilaku hidup beersih dan sehat
mempergaruhi kesehatan. 8.Mengajarkan perilaku hidup beersih
7. Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
dan sehat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
9.Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
Kunjungan ke-I Kunjungan ke-2 Kunjungan ke-3
Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
09.00 1.Memperkenalkan diri saat melakukan 09.30 1. Memperkenalkan diri 09.30 1. Memperkenalkan diri
kontak dengan klien. a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan
c.Menatap mata klien saat nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien
saat memperkenalkan diri saat memperkenalkan diri
memperkenalkan diri 2.Mengidentifikasi adanya nyeri atau
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan. 2. Memonitori kondisi umum selama melakukan
keluhan fisik lainnya. 4. Memonitori kondisi umum selama melakukan mobilisasi. mobilisasi
3. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan.
3. Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu.
5. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis,
4. Memonitori kondisi umum selama melakukan mobilisasi.
4. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
5. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi pagar tempat
dengan alat bantu (mis, pagar tempat tidur) tidur) dilakukan
6. Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu. 6. Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu. (mis, duduk di tempat
7. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini. 7. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini. 8.Mengajarkan tidur duduk di sisi tempat tidur ke kursi

8. Mengjarkan mobilisai sederhana yang mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis, duduk di

harus dilakukan (mis, duduk di tempat tidur duduk di sisi tempat tidur ke kursi) tempat tidur duduk di sisi tempat tidur ke kursi)
Klien 2 (gangguan mobilitas fisik b.d nyeri)
Kunjungan ke-I Kunjungan ke-2 Kunjungan ke-3
Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
09.00 1. Memperkenalkan diri saat melakukan 09.30 1,Memperkenalkan diri 09.30 1. Memperkenalkan diri
kontak dengan klien. a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan
c.Menatap mata klien saat nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien saat
memperkenalkan diri saat memperkenalkan diri memperkenalkan diri
2. Mingidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. 2.Mengidentifikasi skala nyeri. 2. Mengidentifikasi skala nyeri.

3. Mengidentifikasi skala nyeri. 4.Mengidentifikasi respon nyeri non 3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
4. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal.
mengurangi rasa nyeri (Memberikan terapi
verbal.
5. Memberikan teknik
komplementer yaitu kompres hangat).
5. Mingidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
6. Memberikan teknik nonfarmakologis 5. Menganjurkan memonitori nyeri secara
untuk mengurangi rasa nyeri (Memberikan terapi komplementer yaitu kompres hangat) (Memberikan terapi mandiri.
7. Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu ruangan, komplementer yaitu 5. Mengecek kadar asam urat.
pencahayaan, kebisingan). kompres hangat).
8. Memfasilitasi istirahat dan tidur. 9,Menjelaskan penyebab, periode, dan 6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
pemicu nyeri.. 7. Menganjurkan memonitori nyeri secara mandiri.
8. Menganjurkan menggunakan analgetik
10.Menjelaskan strategi meredakan nyeri. 11.Menganjurkan memonitori nyeri secara secara tepat 9,Mengkaloborasi
mandiri.
pemberian analgetik, jika perlu
12.Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat. 10. Mengecek kadar asam
13. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
urat.
untuk mengurangi rasa nyeri.
14.Mengkaloborasi pemberian analgetik, jika perlu

15. Mengecek kadar asam urat.


Nyeri b.d agen pencedera fisiologis
Kunjungan ke-I Kunjungan ke-2 Kunjungan ke-3
Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
09.00 1. Memperkenalkan diri saat melakukan 09.30 1,Memperkenalkan diri 09.30 1. Memperkenalkan diri
kontak dengan klien. a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan
c.Menatap mata klien saat nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien saat
memperkenalkan diri saat memperkenalkan diri memperkenalkan diri
2. Mingidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. 2.Mengidentifikasi skala nyeri. 2. Mengidentifikasi skala nyeri.

3. Mengidentifikasi skala nyeri. 4.Mengidentifikasi respon nyeri non 3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
4. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal.
mengurangi rasa nyeri (Memberikan terapi
verbal.
5. Memberikan teknik
komplementer yaitu kompres hangat).
5. Mingidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
6. Memberikan teknik nonfarmakologis 5. Menganjurkan memonitori nyeri secara
untuk mengurangi rasa nyeri (Memberikan terapi komplementer yaitu kompres hangat) (Memberikan terapi mandiri.
7. Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu ruangan, komplementer yaitu 5. Mengecek kadar asam urat.
pencahayaan, kebisingan). kompres hangat).
8. Memfasilitasi istirahat dan tidur. 9,Menjelaskan penyebab, periode, dan 6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
pemicu nyeri.. 7. Menganjurkan memonitori nyeri secara mandiri.
8. Menganjurkan menggunakan analgetik
10.Menjelaskan strategi meredakan nyeri. 11.Menganjurkan memonitori nyeri secara secara tepat 9,Mengkaloborasi
mandiri.
pemberian analgetik, jika perlu
12.Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat. 10. Mengecek kadar asam
13. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
urat.
untuk mengurangi rasa nyeri.
14.Mengkaloborasi pemberian analgetik, jika perlu

15. Mengecek kadar asam urat.


Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
Kunjungan ke-I Kunjungan ke-2 Kunjungan ke-3
Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
09.00 1. Memperkenalkan diri saat melakukan 09.30 1,Memperkenalkan diri 09.30 1.Memperkenalkan diri
kontak dengan klien. a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. saat melakukan kontak dengan klien. saat melakukan kontak dengan klien. a.Menyebutkan
c.Menatap mata klien saat a.Menyebutkan nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata nama. b.Menyebutkan asal. c.Menatap mata klien
memperkenalkan diri klien saat saat memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima memperkenalkan diri 2 Membeikan kesempatan untuk bertanya
3. Mengidenifikasi faktor -faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku- 3.Mengevaluasi perilaku sesuai anjuran
2. Mengidenifikasi faktor
perilaku hidup bersih -faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
dan sehat. motivasi
perilaku-perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan.(Definisi gout athristis, faktor
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
resiko gout athristis,
tanda dan gejala gout athristis, kesepakatan
pencegahan) 4. Memberikan
5. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan. kesempatan untuk bertanya.
5. Menjelaskan faktor
6. Membeikan kesempatan untuk bertanya.
resiko yang dapat mempergaruhi kesehatan.
7. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
6. Mengajarkan perilaku hidup beersih dan sehat
mempergaruhi kesehatan. 8.Mengajarkan perilaku hidup beersih
7. Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
dan sehat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
9.Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
Klien 1 Gangguan Mobilitas Fisik B.D Nyeri
Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3
S:Ny.L mengatakan masih sulit untuk bergerak S: Ny.L mengatakan sudah mulai bisa bergerak dan tidak nyeri lagi S:Ny.L mengatakan sudah bisa bergerak dan
dan masih nyeri O: Ny.L tampak sudah bisa bergerak, kekuatan otot meningkat tidak nyeri lagi
Kadar asam urat: 5,6 mg/dl
O: Ny.L tampak susah bergerak, kekuatan otot menurun. Gerakan terbatas. O: Ny.L sudah bisa bergerak, kekuatan otot meningkat
Kadar asam urat: 5,0 mg/dl
Kadar asam urat : 10.9 mg/dl A: Masalah belum teratasi. A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 6-8

A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-8

P: Intervensi dihentikan.

Nyeri b.d agen pencedera fisiologis

Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3


S:Ny.L mengatakan nyeri masih nyeri pada daerah telapak kaki S: Ny.L mengatakan sudah mulai tidak nyeri lagi. S:Ny.L mengatakan sudah tidak nyeri lagi

O: P: saat bergerak O: P;saat bergerak O: P: saat bergerak


Q: nyeri seperti dipukul-pukul R: Daerah telapak kaki Q: nyeri seperti dipukul-pukul R: Daerah telapak kaki Q: nyeri seperti dipukul-pukul R: Daerah telapak kaki
S: skala nyeri 3 T: 5-10 menit S: skala nyeri 2 T: 7 menit S: skala nyeri 1 T: 3 menit
Kadar asam urat : 10.9 mg/dl Kadar asam urat: 5,6 mg/dl Kadar asam urat: 5,0 mg/dl

A: Masalah teratasi
A: Masalah belum teratasi. P: Lanjutkan intervensi 3-15 A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 11-15
P: Intervensi dihentikan.

Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3


S: - Ny.L mengatakan tidak paham dan S: -Ny.L mengatakan masih belum S: Ny.L mengatakan sudah paham dan
mengerti mengenai penyakitnya. mengerti mengenai penyakitnya
mengerti tentang penyebab dan pengobatan gout arthritis
-Ny.R banyak bertanya mengenai penyakitnya.
O: Ny.L sudah bisa menjawab pertanyaan dari peneliti
O: Ny.L tampak banyak bertanya dan kebingungan.
O: Ny.L tampak kebingungan A: Masalah belum teratasi.
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi 2-9
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 2-9 P: Intervensi dihentikan
klien 2 Gangguan Mobilitas Fisik B.D Nyeri
Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3
S: Ny.R mengatakan masih sulit untuk S: Ny.R mengatakan sudah mulai S: Ny.R mengatakan sudah bisa bergerak
bergerak dan masih nyeri bisa bergerak dan tidak nyeri lagi dan tidak nyeri lagi

O: Ny.R tampak susah bergerak, kekuatan otot menurun. Gerakan terbatas. O: Ny.R tampak sudah bisa bergerak, kekuatan otot meningkat O: Ny.R sudah bisa bergerak, kekuatan otot meningkat
Kadar asam urat: 9,1 mg/dl Kadar asam urat: 5.1 mg/dl A: Masalah teratasi sebagian Kadar asam urat: 5.0 mg/dl

P: Lanjutkan intervensi 6-8 A: Masalah teratasi


A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1-8
P: Intervensi dihentikan.

Nyeri b.d agen pencedera fisiologis


Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3
S: Ny.R mengatakan nyeri masih nyeri pada S: Ny.R mengatakan sudah mulai tidak S: Ny.R mengatakan sudah tidak nyeri
daerah telapak kaki nyeri lagi. lagi

O: P: saat bergerak O: P;saat berge rak O: P: saat bergerak


Q: nyeri seperti dipukul-pukul R: Daerah telapak kaki Q: nyeri seperti dipukul-pukul R: Daerah telapak kaki Q: nyeri seperti dipukul-pukul R: Daerah telapak kaki
S: skala nyeri 3 T: 5-10 menit S: skala nyeri 2 T: 7 menit S: skala nyeri 1 T: 3 menit
Kadar asam urat: 9,1 mg/dl Kadar asam urat: 5.1 mg/dl Kadar asam urat: 5.0 mg/dl

A: Masalah belum teratasi. P: Lanjutkan intervensi 3-15 A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 11-15
A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan.

Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3
S: - Ny.R mengatakan tidak paham dan S: Ny.R mengatakan masih belum S: Ny.R mengatakan sudah paham dan
mengerti mengenai penyakitnya. mengerti tentang penyebab dan pengobatan gout arthritis mengerti mengenai penyakitnya

-Ny.R banyak bertanya mengenai penyakitnya. O: Ny.R tampak banyak bertanya dan kebingungan. O: Ny.R sudah bisa menjawab pertanyaan dari peneliti

O: Ny.R tampak kebingungan A: Masalah belum teratasi.


A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 2-9 A: Masalah teratasi P:Iintervensi dihentikan

P: Lanjutkan intervensi 2-9


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pengkajian: Intervensi dan Implementasi
Keperawatan:
Pada kasus yang dikelola peneli melakukan
penelitian pada tanggal 16 september
Tindakan keperawatanyang akan
2022. Pada klien 1 pada Ny.L berusia 76 thn,
dilakukan pda klien 1 dan 2 adalah
mengeluh nyeri dan sulit bergerak di bagian
dukungan mobilisasi, manajemen nyeri dan
telapak kaki, dan tidak mengerti mengenai
edukasi pendidikan. Dengan terapi
penyakitnya. Sedangkan pada Ny.R berusia
komplementer yaitu kompes hangat
74 thn, mengeluh nyeri aat bergerak di
bagian telapak kaki dan mengatakan tidak
mengerti mengenai penyakitnya.

Diagnosa Keperawatan: Evaluasi Keperawatan:


Dari hasil pengkajian didapatkan Ketiga masalah keperawatan yang
pada klien 1 dan 2 terdapat diagnosa muncul pada pasien 1 dan 2 yaitu sudah
yang sama yaitu gangguan mobilitas teratasi, sehingga intervensi dihentikan.
fisik, nyeri akut, dan defisit
pengetahuan
Saran:
 Bagi Klien:
diharapkan klien mampu memahami dan melakukan anjuran yang diajarkan
oleh peneliti agar menerapkan pola hidup sehat untuk mencapai hasil yang
maksimal meskipun masih membutuhkan bantuan dari perawar.
 Bagi Instansi lapangan:
diharapkan laporan tugas akhir ini memberikan kontribusi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan khususnya pada klien lansia
dengan masalah keperawatan defisit pengetahuan tentang gout arthritis
 Bagi peneliti selanjutnya:
hasil laporan tugas akhie ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk studi
kasus selanjutnya khususnya dalam asuhan keperawatan pada lansia gout
arhritis dengan defisit pengetahuan tentang penyakit gout arhritis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai