Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH SUHU DAN

KELEMBABAN TERHADAP KINERJA


MANUSIA

AHMAD THORIQ

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN


BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KENYAMANAN LINGKUNGAN
KERJA
⚫ Faktor lingkungan yang
mempengaruhi kinerja
adalah lingkungan
thermal, pencahayaan
dan kebisingan
⚫ Untuk mencapai
kenyamanan thermal,
terdapat 6 faktor yang
perlu dipertimbangkan
yakni 4 faktor
lingkungan yang
meliputi temperatur
udara, kelembaban
udara, aliran udara dan
temperatur radiasi, serta
faktor personal yang
SUHU PANAS
FAKTOR YANG BERPENGARUH DARI
PANAS

a) Temperatur
Penyebeb utama ketegangan akibat panas
b) Ventilasi
⚫ Ketika pergerakan udara meningkat, begitu pula
dengan evaporasi dari keringat. Karena
evaporasi mengurangi panas dari kulit, maka
meningkatkan ventilasi udara akan membantu
menghilangkan panas yang dihasilkan selama
aktifitas fisik yang berat.
c) Kelembaban
⚫ Ketika kelembaban meningkat, pengeluaran
keringat akan semakin menjadi tidak efektif
untuk menghilangkan panas. Index kelembaban
mengukur baik temperatur maupun
kelembaban, dan hal ini sangat berguna untuk
FAKTOR YANG BERPENGARUH DARI
PANAS

d) Pakaian
⚫ Pakaian dapat mempengaruhi proses pengeluaran
keringat dan pembuangan panas.
e) Panas Radiasi
⚫ Sumber panas radiasi menghasilkan beban panas,
akan tetapi akibat dari sumber panas radiasi tidak
sepenuhnya dihitung pada pengukuran temperatur
di tempat kerja. Beban panas tambahan yang
dihasilkan oleh sumber radiasi hanya
diperhitungkan ketika pekerja bekerja di dekat
perapian, sumber panas radiasi lainnya atau di
bawah panas sinar matahari secara langsung.
FAKTOR YANG BERPENGARUH DARI
PANAS

f) Tingkat Pengeluaran Tenaga


⚫ Kerja fisik yang berat menghasilkan tingkatan
panas 5 hingga 10 kali lebih tinggi daripada
yang dihasilkan dari kerja fisik dengan beban
yang lebih ringan. Gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor panas biasanya terjadi
pada kerja yang membutuhkan tenaga fisik
yang sangat besar seperti kegiatan menggali
dan memikul/membawa beban yang berat.
g) Aklimasi
⚫ Pada batasan tertentu manusia dapat
beradaptasi untuk bekerja pada lingkungan
yang panas. Bilamana manusia bekerja pada
suatu batasan waktu tertentu yang tidak begitu
panjang(periode pendek sekitar beberapa
hari), manusia dapat mengembangkan tingkat
toleransinya pada lingkungan kerja yang
panas.
GANGGUAN AKIBAT PANAS
a) Iritasi Kulit
⚫ Iritasi kulit yaitu gangguan berupa noda
berwarna merah api yang terdapat di kulit, hal
ini disebabkan karena butiran keringat
terhalang keluar dari kulit. Penderita akan
merasakan gatal-gatal di sekitar area yang
terkena gangguan tersebut.
b) Kejang-Kejang
⚫ Kejang-kejang adalah dimana otot
mengeras/tertarik sehingga terasa sakit pada
bagian lengan, kaki, abdomen. Kejang-kejang
ini kemungkinan besar terjadi karena adanya
kehilangan kandungan garam yang besar
melalui pengeluaran keringat.
GANGGUAN AKIBAT PANAS
c) Kelelahan
⚫ Kelelahan akibat panas ini diantaranya yaitu
keletihan, sakit kepala, pusing-pusing,
mual-mual, muka memerah juga pada leher, dan
peningkatan denyut nadi. Penderita kelelahan
bisa mengakibatkan pingsan. Dalam usahanya
untuk membuang panas dalam jumlah yang
sangat besar, tubuh mengalirkan darah dalam
jumlah yang sangat banyak sekali kepada kulit
sehingga sirkulasi darah yang terjadi di dalam
menjadi tidak cukup. Penurunan sirkulasi dalam
tubuh yang sangat pesat ini mengakibatkan
gejala kelelahan akibat panas.
GANGGUAN AKIBAT PANAS

d) Stroke Panas
⚫ Stroke panas adalah kondisi gangguan akibat
panas yang paling serius dan berbahaya. Di
bawah beban panas yang sangat besar, sistem
keringat tubuh tidak berjalan, temperatur di
dalam tubuh akan meningkat dengan cepat
hingga mencapai tingkatan yang kritis.
Kerusakan tubuh yang serius bahkan kematian
dapat terjadi jika penderita tidak mendapatkan
perhatian medis yang baik.
DALAM ADAPTASI LINGKUNGAN
PANAS

⚫ Suhu tubuh normal antara 36 - 37°C


⚫ suhu tubuh 39.5°C adalah suhu kritis
⚫ diatas 42°C fatal (bisa stroke).
SUHU DINGIN
FAKTOR YANG BERPENGARUH DARI
DINGIN

a) Temperatur Lingkungan
⚫ Sangat jelas sekali bahwa temperature dari
lingkungan sekitar adalah factor yang sangat
penting dan berpengaruh. Resiko gangguan
pada kesehatan karena dingin bertambah
tinggi sejalan dengan turunnya temperature
lingkungan.
b) Kecepatan Angin
⚫ Udara bergerak melewati kita, membawa
panas dari tubuh kita dan mempercepat
pendinginan. Di dalam lingkungan yang
dingin, terkena langsung aliran angin yang
berkecepatan sedang dapat meningkatkan
kemungkinan untuk mengalami gangguan
FAKTOR YANG BERPENGARUH DARI
DINGIN

c) Pakaian Pelindung
⚫ Pakaian memperlambat kehilangan panas dengan cara
menginsulasi tubuh dari lingkungan yang dingin dan
melindungi kita dari angin yang dapat mempercepat
kehilangan panas. Pakaian yang longgar dan berlapis
menahan udara yang lebih lanjut akan menginsulasi
tubuh. Akan tetapi ventilasi dibutuhkan untuk
memberikan kelembaban tubuh kita terevaporasi
melalui kulit. Tanpa ventilasi, pakaian menjadi lembab
dan akan kehilangan kemampuannya untuk
menginsulasi.
d) Rendaman di Dalam Air
⚫ Air secara efektif menyerap dan membawa panas secara
efektif dari tubuh. Akan tetapi konsekuensinya ketika
seseorang berada di dalam air – meskipun temperature
air tersebut hanya beberapa derajat di bawah
temperature tubuh – temperature tubuh bagian dalam
GANGGUAN KARENA DINGIN

Gangguan Lokal Pada Tubuh Tanpa


Pembekuan.
❑ Gatal-gatal pada tangan dan kaki, kaki becek
adalah beberapa contoh gangguan local pada
tubuh yang disebabkan oleh dingin.
Ganggan-gangguan tersebut terjadi di atas
suhu beku. Gatal-gatal pada tangan dan kaki
yang disebabkan oleh dingin ini biasanya di
indikasikan dengan memerahnya kuliat kaki
atau tangan dan juga terjadi pembengkakan,
hal ini disebabkan karena terkena dingin
secara langsung dalam kondisi kelembaban
yang tinggi. Bila sudah parah kita akan
merasakan kepanasan pada tangan dan kaki,
bahkan terasa seperti dibakar.
GANGGUAN KARENA DINGIN
b) Radang Dingin
⚫ Radang dingin disebabkan karena pengalihan aliran
darah dari jaringan yang seharusnya menuju ke
jaringan yang kedinginan atau beku. Area yang
terpengaruh hal tersebut akan merasakan
kedinginan dan terlihat pucat. Ketika pendinginan
terus berlanjut, area yang terpengaruh akan menjadi
terasa sakit. Radang dingin biasanya merusak
lapisan yang dekat dengan permukaan. Akan tetapi
pada kondisi yang parah, kerusakan dapat terjadi
hingga lapisan yang lebih dalam. Radang dingin bisa
berkembang menjadi gejala hypothermia.
c) Hypothermia
⚫ Hypothermia adalah gabungan gejala-gejala yang
terjadi ketika temperature dalam tubuh berada di
bawah 35oC. Gejala-gejala awalnya adalah
menggigil, kehilangan warna kulit dan merasakan
sakit pada kulit. Sejalan dengan semakin turunnya
temperature tubuh, maka gigilan pun akan berhenti.
DALAM ADAPTASI LINGKUNGAN
DINGIN

⚫ Suhu tubuh terendah 35.5°C


⚫ Pada suhu 33°C fungsi jantung akan
terganggu
⚫ Di bawah 25°C fatal.
DESAIN KERJA UNTUK KONDISI LINGKUNGAN
FISIK

1. Temperatur Udara (Suhu Bola Kering)


Suhu bola kering adalah temperatur yang berada di
sekeliling kita dan merupakan faktor yang paling
penting dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kenyamanan termal. Tubuh manusia secara
Langsung dapat merespon perubahan temperatur
yang terjadi dan ini adalah temperatur yang
digunakan tubuh untuk mempertahankan kondisi
yang nyaman selama mendesain kerja. Berdasarkan
penelitian suhu optimum kerja daerah tropis (di
Indonesia) antara 24 - 26 °C.
2. Kelembaban (Kelembaban Relatif)
Kelembaban atmosfer sedikit mempengaruhi
kenyamanan termal pada atau mendekati titik
kenyamanan temperatur lingkungan dengan nilai
yang sangat kecil atau sangat besar. Dari berbagai
macam ukuran kelembaban, kelembaban relatif
adalah ukuran kelembaban yang paling relevan
DESAIN KERJA UNTUK KONDISI LINGKUNGAN
FISIK

3. Pergerakan Udara (v)


Pergerakan udara dapat memproduksi efek
termal yang berbeda pada temperatur yang
berbeda, sebagai berikut:
⚫ Pergerakan udara kan meningkatkan
kehilangan panas secara konveksi, hal ini
terjadi jika temperatur dari udara yang
bergerak lebih kecil daripada temperatur
tubuh. Jika kondisi ini tidak terjadi maka udara
hanya akan menghangatkan kulit.
⚫ Pergerakan udara dapat mempercepat
terjadinya evaporasi pada permukaan kulit dan
memberikan pendinginan psikologis. Hal ini
memberikan efek yang tidak mempengaruhi
kelembaban yang nilainya berada di bawah
30%. Ketika terjadi evaporasi langsung yang
sebanding dengan udara sekitar dan
kelembaban lebih dari 85% dimana
DESAIN KERJA UNTUK KONDISI LINGKUNGAN
FISIK

⚫ Radiasi Termal (Radiasi Termal Rata-rata)


⚫ Selain temperatur udara, radiasi adalah
salah satu faktor yang memiliki efek paling
besar yang mempengaruhi kenyamanan
termal. Radiasi sampai ke permukaan
tubuh mengaktifkan organ sensor yang
sama dengan organ sensor yang merasakan
kehangatan udara, yaitu melalui
permukaan yang menghalangi permukaan
tubuh, seperti pakaian. Pancaran panas
tersebut diubah menjadi radiasi
elektromagnetik gelombang panjang yang
menyebabkan panas sensible (pergerakan
molekul), yang kemudian dikonduksi
DESAIN KERJA UNTUK KONDISI LINGKUNGAN
FISIK

b. Tubuh Manusia
⚫ Tubuh manusia menghasilkan lebih
banyak panas ketika bergerak. Terdapat
prinsip penting dalam faktor aktivitas ini,
yaitu tingkat metabolisme. Tubuh manusia
secara konstan memproduksi panas pada
variasi yang bervariasi. Metabolisme
menjelaskan proses biologis yang terjadi
dalam tubuh yang mengarah kepada
produksi panas tubuh.
DESAIN KERJA UNTUK KONDISI LINGKUNGAN
FISIK

⚫ Pakaian (CLO)
⚫ Tiap manusia dapat menggunakan derajat
pertimbangan untuk mengatur hampir dari
seluruh bentuk perpindahan panas yang terjadi
antara permukaan tubuh dan lingkungan
sekitarnya dengan memilih pakaian yang tepat.
Perhitungan pengiriman panas melalui
pakaian akan sangat tidak praktis, maka dibuat
satuan CLO untuk menyederhanakan
penanganan kain pelindung ini.
⚫ Penelitian mengenai pakaian pada awalnya
hanya ditujuan untuk kepentingan militer saja.
1 CLO = 0.16°C.m2/W. CLO didapatkan dari
perhitungan ketahanan termal dan
pengisolasian yang terdapat di lapisan udara
yang berada diantara kulit dan pakaian, serta
pengisolasian oleh pakaiannya itu sendiri
(clothing insulation).
TEMPERATUR dan
KELEMBABAN
DI PABRIK GULA
Shift
Pagi :
TEMPERATUR dan
KELEMBABAN
DI PABRIK GULA
Shift
Siang :
TEMPERATUR dan
KELEMBABAN
DI PABRIK GULA
Shift
Malam :
TEMPERATUR dan
KELEMBABAN
DI PABRIK GULA
⚫ kelembaban sebesar 60% akan mengakibatkan
beban kerja mencapai tingkat tertinggi,
sehingga meningkatkan juga tingkat kelelahan
dan kecelakaan kerja. Tetapi tingkat
kelembaban ini tidak berpengaruh langsung
terhadap aktivitas operator sehingga operator
masih dapat bekerja dengan baik sehingga
produktivitas tetap tinggi.
0
⚫ Meningkatnya suhu lingkungan diatas 31 C,
akan menurunkan beban kerja operator hal ini
diditunjukkan dengan pengurangan aktivitas
operatordan ini menunjukkan bahwa operator
tidak dapat beradaptasi pada suhu diatas 31 0C
hal ini dimungkinkan karena usia operator
TIPS MENGATUR LINGKUNGAN
THERMAL

Jika tidak ada AC atau dehumidifier, penggunaan kipas angin dapat


membantu meningkatkan kenyamanan atu jendela dapat digunakan
sebagai alternatif untuk mendapatkan udara segar namun hindarkan
paparan matahari langsung karena dapat menimbulkan
ketidaknyamanan.
Pertemuan selanjutnya
⚫ WARNA DAN CAHAYA

Anda mungkin juga menyukai